Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (562) islam (543) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (10) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (37) renungan (169) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (6) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

26 December, 2011

Shalat Subuh Wajib Walaupun Kesiangan


Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ada yang bertanya kalau boleh mengerjakan shalat subuh kalau kesiangan, dan matahari sudah naik. Ini jawabannya.
Shalat subuh adalah salah satu shalat yang wajib dikerjakan pada waktunya oleh semua orang Muslim, kecuali ada halangan yang sah seperti wanita yang haid, dan sebagainya. Kalau kesiangan dan bangun telat, ada orang yang menjadi bingung apakah masih boleh shalat atau tidak. Mereka menjadi bingung karena mereka bertanya kepada teman dan teman itu menjawab “Haram shalat setelah matahari naik!” Oleh karena itu, orang tersebut mengabaikan shalat subuh dan tidak shalat sama sekali karena menganggap hal itu haram.

Itu suatu persepsi yang sangat keliru. Shalat subuh wajib dikerjakan, jam berapa saja kita bangun (dan begitu juga untuk semua shalat wajib yang lain). Kalau umpamanya kita capek, bangun pada waktu subuh dalam kondisi setengah sadar, matikan jam alarm, tidur lagi, dan bangun pada jam 8 pagi, maka pada saat bangun itu masih wajib mengerjakan subuh. Walaupun matahari sudah naik. Kenyataan bahwa matahari sudah naik tidak menghilangkan kewajiban untuk shalat. (Dan kalau ketiduran lewat waktu maghrib sehingga masuk Isya, maka shalat maghrib tetap wajib dikerjakan, walaupun di luar waktunya.)

 Waktu yang secara umum dilarang untuk shalat adalah mengerjakan shalat pada saat matahari sedang muncul (bukan cahayanya, tetapi bentuk fisik matahari sendiri). Hal itu diharamkan untuk hilangkan persepsi (pada zaman dulu) bahwa orang Muslim adalah penyembah matahari. Zaman dulu, memang ada kaum yang menyembah matahari, dan mereka beribadah pada saat matahari mulai kelihatan bentuk fisiknya, jadi ibadah pada saat itu diharamkan bagi ummat Islam. TETAPI ulama telah sepakat bahwa kalau ada shalat wajib yang belum dikerjakan, maka harus langsung dikerjakan (diganti, atau diqadha’) pada waktu itu juga tanpa harus menunggu, walaupun dilarang secara umum untuk shalat pada waktu tersebut.

Yang haram dan sangat buruk adalah kalau seseorang sudah bangun pada waktu subuh, tetapi barangkali dia sedang asyik nonton siaran langsung sepak bola di tivi, atau asyik ngobrol sama temannya, dan oleh karena itu dia malas melakukan subuh. Pada saat dia sudah selesai nonton bola, dan sudah “bersedia” melakukan shalat, maka dia masih wajib melakukannya. Kewajiban shalat itu tidak menjadi hilang. Tetapi tentu saja dia akan kena dosa besar karena sengaja menunda sebuah shalat wajib, sehingga sudah keluar dari waktunya, tanpa ada alasan yang benar. Jadi sudah bisa diperkirakan bahwa dia tidak akan dapat pahala sama sekali, dan juga ada kemungkinan Allah akan menolak shalat itu (tidak akan diterima di sisi Allah, seolah-olah tidak shalat). Walaupun begitu, sebagai seorang Muslim dia masih memiliki kewajiban untuk melakukan shalat subuh tersebut. Meninggalkannya dengan alasan kesiangan, ataupun di luar waktu karena nonton bola tadi adalah alasan yang tidak benar. Tetap wajib dikerjakan.

Dan perlu dipahami bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri juga pernah kesiangan untuk shalat subuh, jadi hal itu menjadi petunjuk bagi kita bahwa kalau kita kesiangan sewaktu-waktu maka itu adalah hal yang biasa (bukan suatu dosa besar, karena memang tidak sengaja), dan Nabipun juga mengalaminya. Yang penting adalah kita langsung mengerjakan shalat setelah kita bangun, dan jangan sampai shalat subuh yang kesiangan itu menjadi suatu kebiasaan bagi kita.
Wallahu a’lam bissawab,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

Rasulullah SAW Pernah Kesiangan Untuk Shalat Subuh
Diriwayatkan dari Abu Qatadah r.a, yang berkata: Pada suatu malam kami menempuh perjalanan bersama Nabi s.a.w, sebagian orang mengatakan: “Ya Rasulullah! Sebaiknya kita beristirahat menjelang pagi ini.” Rasulullah s.a.w bersabda: “Aku khawatir kalian tidur nyenyak sehingga melewatkan shalat subuh.” Kata Bilal : “Saya akan membangunkan kalian.” Mereka semua akhirnya tidur, sementara Bilal menyandarkan punggungnya pada hewan tunggangannya, namun Bilal akhirnya tertidur juga. Nabi s.a.w bangun ketika busur tepian matahari sudah muncul. Kata Nabi s.a.w: “Hai Bilal! Mana bukti ucapanmu?!” Bilal menjawab: “Saya tidak pernah tidur sepulas malam ini”. Rasulullah s.a.w bersabda: “Sesungguhnya Allah mengambil nyawamu kapanpun Dia mau dan mengembalikannya kapanpun Dia mau. Hai Bilal! bangunlah dan suarakan azan.” Rasulullah s.a.w berwudhu, setelah matahari agak meninggi sedikit dan bersinar putih, Rasulullah s.a.w berdiri untuk melaksanakan shalat.
(Hadits Shahih Imam Bukhari, nomor 595)

Siapa Yang Lupa Shalat, Segera Laksanakan Ketika Ingat
Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, bahwa Nabi s.a.w pernah bersabda: “Siapa yang lupa untuk melaksanakan shalat, maka laksanakanlah ketika ingat, tanpa kaffarah [denda] atas lupanya itu kecuali dengan mengerjakan shalat tersebut.” Kemudian Rasulullah s.a.w membaca ayat (yang artinya): “... dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (Al-Qur’an surat Thaahaa, ayat 14).
(Hadits Shahih Bukhari, nomor 597)

Rasulullah SAW Pernah Shalat Ashar Pada Waktu Maghrib
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a, bahwa pada saat perang Khandaq, Umar bin Khattab datang setelah matahari terbenam. Umar mencaci-maki orang-orang kafir Quraisy. Kata Umar: “Ya Rasulullah! Saya hampir saja tidak melaksanakan shalat Asar sampai matahari hampir terbenam”. Nabi s.a.w bersabda: “Demi Allah! Aku belum melaksanakan shalat Asar.” Kata Jabir: Kami pergi ke Buthhan, kemudian Nabi s.a.w berwudhu untuk shalat dan kami pun berwudhu, lalu Nabi s.a.w melaksanakan shalat Asar setelah matahari terbenam, setelah itu beliau melaksanakan shalat Maghrib.
(Hadits Shahih Bukhari, nomor 596)

62 comments:

  1. Terimakasih banyak, Informasi ini sangat2 berguna :)

    ReplyDelete
  2. alhamdulillah sudah menemukan jawaban,,, makasih byak,, :-)

    ReplyDelete
  3. wah, makasih alhamdulillah. Rasullullah Shallahu 'alaihi wassalam memang tauladan.

    ReplyDelete
  4. alhamdulillah....... sekarang hati saya sudah tenang..... karena sudah menemukan jawaban tentang sholat shubuh. terima kasih banyak, semoga dirahmati oleh Allah...

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah benar2 sangat berguna banget menambah pengertian.

    ReplyDelete
  6. Terimakasih atas informasinya.

    ReplyDelete
  7. Dio Pancasca ArighiMay 12, 2013 at 4:39 PM

    Thanks infonya , semoga dirahmati dan diberkahi Allah SWT . Aamiin Allahumma Aamiin .

    ReplyDelete
  8. bermanfaat sekali infonya. trimakasih

    ReplyDelete
  9. Mau satu kali atau seribu kali, hukumnya tetap sama. Masih wajib dikerjakan. Kalau sering, apa karena "disengaja" (malas bangun) atau tidak sengaja (sudah pasang alarm, tapi masih ketiduran dan tidak bangun)?
    Kalau malas bangun, tetap saja wajib dikerjakan setelah bangun. Tapi di sisi lain, perlu berpikir apakah mau disayangi Allah atau tidak? Shalat diwajibkan, tapi kita malas bangun. Lalu berdoa kepada Allah dan minta rezeki dll. Apakah kalau kita malas bangun, Allah juga boleh “malas” dan tidak peduli pada doa kita? Lalu kalau doa kita jarang dikabulkan, siapa yang salah? Allah yang salah karena tidak kasih semua keinginan kepada kita setelah diminta dalam doa, atau kita yang salah karena malas “bergaul” dengan Allah lewat shalat dan doa kita? Kalau kita malas, bagaimana kalau Allah juga merasa malas terhadap kita? Lalu siapa yang akan melindungi kita kalau bukan Allah?
    Kalau tidak sengaja, pasang alarm dan sering ketiduran lagi, mungkin bisa dicek pola tidur (berusaha untuk tidak bergadang). Bisa minta teman telfon untuk bangunin, atau teman rumah untuk ketok di pintu kamar. Tapi kalau sudah coba semua cara yang wajar, dan masih kesiangan juga, insya Allah dimaafkan, karena itu namanya manusia. Selalu merasa enak kalau tidur, dan sulit untuk bangun dari nikmatnya itu. Yang penting tidak disengaja. Tapi kalau sudah bangun, pada jam berapa saja, dan ingat belum shalat subuh, tetap saja wajib untuk dikerjakan secepatnya (jangan mulai nonton bola dulu, lalu menunggu half time, baru mau shalat subuh).

    ReplyDelete
  10. terima kasih atas informasinya

    ReplyDelete
  11. Terimakasih mas...pencerahannya...

    ReplyDelete
  12. Alhamdulillah, Semoga Alloh SWT. senantiasa mengampuni segala dosa dosa kita dan menerima amalan ibadah kita semua, aamiin. Terima Kasih atas informasi yang telah disampaikan tersebut diatas, semoga bermanfaat untuk kita semua, aamiin.

    ReplyDelete
  13. Terima kasih ya Pak Gene Netto. Penjelasannnya detil sekali dan sangat membantu. Mudah-mudahan bapak dan siapapun yang membaca artikel ini diberi kelancaran, kenikmatan, semangat, dan kemudahan baik dalam persiapan maupun pelaksanaan sholat Subuh. Aamiin... Ya rabbal 'alamiin

    ReplyDelete
  14. Alhamdulillah...
    Tadinya saya sempat ragu untuk melaksanakan sholat subuh pada saat matahari terbit. Namun ketika itu saya ingat perkataan guru agama saya sewaktu di SMP bahwa "boleh"melaksanakan sholat shubuh ketika matahari sudah terbit dengan alasan yang make sense pula. Seperti karena lupa dsb.
    Namun saya masih juga sedikit ragu dan mencoba browsing,setelah menemukan blog ini saya baru tau memang boleh melaksanakan sholat subuh ketika matahari sudah terbit. Terima kasih bung Gene atas infonya. semoga rahmat Allah menyertaimu.

    ReplyDelete
  15. Bermanfaat.. Smoga Allah mengampuni dosa2 kita.

    ReplyDelete
  16. terima kasih info & hadistnya.. semoga jadi pahala untuk anda ;)

    ReplyDelete
  17. intan kurniasari laniongMarch 9, 2014 at 8:23 AM

    Terima kasih atas infonya,insya allah bisa jdi panutan.

    ReplyDelete
  18. Alhamdulilah makasih infonya

    ReplyDelete
  19. terima kasih infonya, semoga Allah mencatat ini amalan yang terus mengalir sebagai ilmu yang bermanfaat. AMIN

    ReplyDelete
  20. Terima Kasih banyak penjelasannya...sangat membantu...semoga selalu ditambah ilmu.y...amiin

    ReplyDelete
  21. Qobiltu lillahi ta`ala ilmunya, semoga Admin sukses selalu juga yang mengamalkanya, Aamiin.

    ReplyDelete
  22. Bacaan niat nya bagaimama? Ap sama dgn sholat subuh yg tepat waktu?

    ReplyDelete
  23. Nabi Muhammad kok bisa lupa ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena dia seorang manusia, jadi sama seperti manusia lain. Bisa lupa, bisa ngantuk, bisa capek, bisa kurang konsentrasi, bisa lapar, bisa sakit kepala, bisa diare, bisa semua. Dia bukan seorang anak Tuhan, tapi seorang manusia yang sangat mulia, yang diangkat menjadi Nabi Allah. Jadi jangan heran kl dia kelihatan seperti seorang manusia, karena memang manusia.

      Delete
    2. SubhanaAllah wallhamdulillah wallailla ha ilAllah huAllah huAkbar ,lha khaula walla quwata illabillahil allyyil,adhzim.

      Alhamdulillah"

      Delete
    3. SubhanaAllah wallhamdulillah wallailla ha ilAllah huAllah huAkbar ,lha khaula walla quwata illabillahil allyyil,adhzim.

      Alhamdulillah"

      Delete
  24. law kebangunnya jam 8 pagi apa bisa shalat subuh?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa dan tetap wajib. Tanya saja pada ustadz mana saja. Semuanya sudah tahu. Shalat subuh wajib. Nabi SAW juga pernah kesiangan. Bangun pada waktu siang tidak hilangkan kewajiban shalat.

      Delete
  25. Tapi itu boleh diqadha kalo emangpunya suatu alasan. Nabi k sedang perang. Nadi hal dalam situasi genting seperti itu bileh diqadha.

    ReplyDelete
  26. Tapi itu boleh diqadha kalo emangpunya suatu alasan. Nabi k sedang perang. Nadi hal dalam situasi genting seperti itu bileh diqadha.

    ReplyDelete
  27. Alhamdulillah terima ya info nya :)

    ReplyDelete
  28. Alhamdulillah terima ya info nya :)

    ReplyDelete
  29. Alhamdulillah info ni..terima kasih banyak..semoga hidup tuan diberkati dunia dan akhirat..amiinn

    ReplyDelete
  30. terima kasih infonya
    tidur ketika puasa tergantung niatnya
    artikel bermanfaat

    ReplyDelete
  31. Assalamulaikim pak ustadz,,sya comen di blog pak ustad sllu tidak ad jwbapn,,sekali lgi tolong di jawb dan saran nya,,

    Istri sya kerja sif malm jm 1 sampai jam 9 pgi, istri aya tidk ada wktu sholat subuh dan tidak ada juga tempat untuk sholat subuh,,katanya istri sya dia serig bolong sholat subuh,, bisa tidak sholat subuh di kerjakan setelah jm 9 pgi,,cuma jam itu yg ada wktu sholat dn ada tempat sholat nya,, dia kerja bagian jaga warnet,,dia g ada tmpt untuk sholat,, saya hrus nyaranin istri sya bagiamana lgi pam ustadt,, tolong di jawab,, trimksih pak ustadz

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa‘alaikumsalam wr.wb.,
      Sebaiknya isteri sekuat mungkin mencari tempat kerja yang lain. Sekaligus juga boleh dilaporkan tempat kerjanya ke Polisi MUI setempat, karena ada UU yang jamin hak utk shalat bagi Muslim di negara ini. Jadi pemilik tempat melanggar hukum.
      Kl merasa tidak mungkin bisa shalat subuh pada waktunya, lebih baik dikerjakan jam 9 saat pulang. Daripada tidak dikerjakan. Tapi lebih baik lagi pindah kerja, dan sekaligus laporkan tempat itu ke polisi.
      Apa dia bisa buang air kecil dan air besar? ada kamar mandi? Kl bisa dapat izin utk pergi ke kamar mandi utk 5 menit, kenapa tidak ada izin shalat utk 5 menit? Tidak masuk akal, dan tidak manusiawi.
      Lebih baik mengundurkan diri kl kuat, dan yakin Allah akan berikan yg lebih baik. Lebih bagus dia menjadi pengemis di lampu merah tapi bisa shalat, daripada kerja di tempat buruk tapi tinggalkan shalat wajib.

      Delete
  32. Ikut nyimak.. Syukron..

    www.timersholat.com

    ReplyDelete
  33. salah rujukannya...hadits bukhary 596,597 tidak berisi tentang itu..maksudnya apa ini?

    ReplyDelete
  34. Bismillah... Saya sering bingung dengan alarm hape saya, saya sampe memasang 2 kali di jam 4 dan jam 5... Tetapi hape saya kadang mengikuti jam di jawa sehingga berbunyi di jam 3 dan jam 4... Sehingga saya tidur lagi dan akhirnya sampe jam 6 pagi.. apa tidak apa2 saya melakukan shalat subuh jam 6.08 pagi? Saya sering ketakutan kalau tidak melaksanakan shalat subuh atau bahkan merasa kecewa karena lalai 😭😭 mohon pencerahannya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba beli jam alarm di toko jam. Tidak mahal. Kalau perlu, beli dua. Kalau bangun jam 6, maka wajib shalat subuh jam 6. Selama kita tidur, kesiangan, tidak berdosa. Kalau bangun dan sengaja tinggalkan shalat, baru berdosa.
      Solusi sederhana adalah pakai jam alarm (atau dua). Taruh di meja, atau di lantai yang jauh dari kasur agar harus berdiri utk matikan. Atau cari teman yang rajin bangun, dan minta dia telfon utk bangunkan setiap pagi. Kalau di rumah dgn keluarga, lebih mudah, karena ada banyak teman utk bangunkan. Kalau sendirian di kontrakan atau kost, lebih sulit. Tapi dgn pakai 1-2 jam alarm, semoga bisa bangun.

      Delete
  35. Boleh kah mngqhodo subuh dngan duha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Qadho artinya "menggantikan". Jadi kl mengqadho shalat, artinya menggantikan shalat yang terlewat (karena tidur dsb). Jadi tidak ada hubungan dgn shalat lain.
      Mungkin maksud anda adalah "jama" (gabungkan). Shalat yang digabungkan adalah dhzuhur dan ashar, maghrib dan isya. Sedangkan subuh tidak bisa dijama (digabung) dgn isya atau dzuhur.
      Tapi kl sudah telat bangun, dan gantikan subuh (qadho subuh), karena kesiangan, maka sesudah itu, dalam keadaan masih berwudhu, tidak ada larangan utk kerjakan shalat dhuha di waktu itu juga.

      Delete
  36. Ustad mau nanya...
    Kalau misalkan bangunya jam setengah 6n kan langitnya masih birubiru itu sebaiknya nunggu putih dulu atau langsung aja begitu bangun

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saat bangun, langsung shalat. Tidak perlu menunggu apa-apa.

      Delete
  37. Ustad kalo misalnya berangkatnya malem sampe pagi jam 9 itu solat subuhnya tetep dilaksanain? Niatnya kaya biasa atau berbeda?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang dimaksudkan dgn "berangkat" apa? Berangkat naik kendaraan? Mobil, bis, kereta, pesawat, kapal? Bisa shalat duduk di tempat duduk, pada waktu subuh.
      Saat masuk subuh, misalnya jam 5 pagi, tetap wajib di saat itu. Kalau di bis atau kereta atau pesawat, tidak ada air, dan bis/kereta/pesawat tidak berhenti pada saat subuh, bisa tayammum, lalu shalat di tempat duduk.
      Kalau naik mobil atau motor bisa berhenti dan cari masjid atau tempat shalat.
      Kalau misalnya naik bis atau kereta, lalu kesiangan, dan tidak bangun pada jam 5 pagi utk subuh, tapi bangun jam 9 pagi, dan masih di bis/kereta, maka pada saat itu harus (wajib) melakukan shalat subuh karena baru bangun. Kalau bisa, cari tempat utk sujud, kl sudah sampai tujuan (di stasiun/kota). Kalau masih di kendaraan, maka spt di atas, tayammum dan shalat di tempat duduk. Walaupun telat.
      Tapi yang paling benar adalah shalat tepat pada jam 5 dgn posisi duduk, sebagai orang dalam perjalanan.
      Semoga jelas.

      Delete
  38. Saya saur jam 4,setelah saur karena kenyang,saya pun mengantuk dan ketiduran.bangun bangun jam setengah tujuh.itu masuk kategori sengaja bukan?
    -Tidurnya waktu imsak.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...