Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

11 October, 2007

Memakai Jilbab Wajib atau Tidak?


Sabtu, 6 Okt 07 14:50 WIB

Assalamu'alaikum

Ustadz,

Saya ingin menanyakantentang pemakaian Jilbab oleh muslimah, karena beberapa waktu yang lalu kantor saya mengadakan tausyi'ah ramadhan mengenai jilbab.

Penceramah menjelaskan bahwa pemakaian jilbab itu tidak wajib hanya dianjurkan dengan mengutip ayat Alqur'an (saya lupa ayat & suratnya), banyak teman-teman yang tidak setuju dengan pernyataan penceramah tersebut, kalau tidak salahpenceramahnya berasal dari UIN.

Saya mohon pencerahan dari Ustadz mengenai masalah tersebut.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Taufik

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Memang ada sedikit hal yang perlu diluruskan dari istilah jilbab. Sebab ternyata di dunia Islam, penggunaan istilah jilbab ini dipahami dengan berbagai bentuk yang berbeda.

Ada yang mengatakan bahwa jilbab itu adalah pakaian yang dikenakan wanita dan menutup seluruh tubuhnya, termasuk wajah. Sebagian lainnya mengatakan bahwa jilbab adalah pakaian yang besar, longgar, menyatu antara atasan dan bawahannya, serta menutup semua tubuh wanita.

Yang lainnya lagi mengatakan bahwa jilbab adalah cadar, yaitu kain yang menutup wajah para wanita.

Maka dengan perbedaan-perbedaan penggunaan istilah di atas, wajar pula kalau ada banyak perbedaan pandangan dari segi hukum untuk mengenakannya.

Hukum memakai cadar atau baju besar terusan dari atas ke bawah memang masih menjadi perbedaan pendapat. Demikian juga, pakaia wanita yang menutup seluruh tubuh tanpa kecuali, masih menjadi perbedaan pendapat.

Jilbab = Pakaian penutup aurat

Yang disepakati oleh para ulama adalah bahwa setiap orang, baik pria atau wanita, diwajibkan untuk menutup aurat. Dan bukan hanya selama mengerjakan shalat saja, melainkan ketika berhadapan dengan lawan jenis yang bukan mahram.

Sementara, batasan aurat wanita itu adalah seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan kedua tapak tangannya. Batasan ini sudah sampai tingkat ijma' dari kebanyakan para ulama. Sehingga bukan pada tempatnya lagi untuk diperdebatkan. Sama dengan ijma' para ulama tentang wajibnya shalat lima waktu, wajibnya puasa bulan Ramadhan.

Kalau masih ada orang yang mempertanyakan kewajiban shalat lima waktu atau puasa di bulan Ramadhan, maka jelas-jelas dia kufur kepada perintah Allah SWT. Maka kalau ada orang Islam yang mengatakan bahwa aurat tidak wajib ditutup di depan lawan jenis yang bukan mahram, maka dia telah kufur dari ketetapan Allah SWT. Sebab kepastian akan kewajiban menutup aurat telah sampai ke level ijma' ulama.

Menutup Aurat = Etika dan Kewajiban Paling Dasar

Sebagai seorang muslim, seharusnya kita sudah tidak lagi bermain-main di wilayah yang sudah bersifat baku, seperti masalah kewajiban menutup aurat. Sebab menutup aurat itu merupakan insting paling dasar manusia. Menutup aurat adalah salah satu karakteristik dasar yang membedakan antara manusia dan hewan.

Oleh karena itu ketika nabi Adam alaihissalam melanggar larangan Allah, nampaklah aurat mereka. Maka secara insting beliau segera menutup auratnya dengan daun-daun surga.

Maka syaitan membujuk keduanya dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. (QS. Al-A'raf: 22)

Dan ketika nabi Adam diturunkan ke bumi, Allah SWT pun menginformasikan bahwa telah diturunkan pakaian untuk menutup aurat. Bahkan pakaian itu juga berfungsi sebagai perhiasan.

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan (QS. Al-A'raf: 26)

Hanya manusia saja yang punya insting untuk menutup aurat dan mengenakan pakaian. Hewan dan tumbuhan sama sekali tidak punya naluri itu. Apakah sekarang kita inginmenghilangkan naluri manusia untuk berpakaian dan menutup aurat?

Apakah kita ingin mengatakan bahwa wanita tidak perlu menutup auratnya? Apakah kita ingin mengatakan bahwa agama Islam tidak mewajibkan wanita menutup aurat? Lalu kita ingin mengingkari Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW? Apakah kita tega membodohi umat dengan mengatakan bahwa tidak ada dalil yang mewajibkan menutup aurat?

Padahal Rasulullah SAW telah bersabda:

Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian. (HR Muslim)

Maka sebaiknya kita berhenti dari dosa sistem yang ingin mengubah paradigma berpikir umat Islam dengan mengatakan bahwa menutup aurat tidak wajib. Berhentilah dari kesalahan berpikir yang fatal dan memalukan ini, selagi ajal belum datang menjemput. Sudah bukan zamannya lagi kita membodohi umat dengan argumentasi lemah buah karya setan sekulerime dan liberalisme.

Karena sekulerisme dan liberalisme sudah mati terkubur oleh zaman. Mungkin 20 tahun yang lalu boleh mereka berbangga, tapi Allah SWT telah berkehendak lain. Hari ini gelombang orang menutup aurat nyaris tidak terbendung lagi. Hari ini adalah hari penyesalan bagi kalangan sekuleris dan liberalis karena kampanye anti jilbab yang mereka usung berpuluh tahun telah mengalami kegagalan total.

Kalau hari ini masih ada orang yang mengatakan menutup aurat tidak wajib, maka sebenarnya ajaran ini telah out of date, ketinggalan zaman, kuno, konvensional, sudah tidak musim lagi.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Sumber: Era Muslim

47 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 3. Salah paham tafsir Al Ahzab 59 dan A Nur 31 : jilbab itu tidak wajib

      “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan anak-anak perempuanmu dan wanita orang-orang mukmin, agar mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. ITU MENJADIKAN MEREKA LEBIH MUDAH DIKENAL ,SEHINGGA MEREKA TIDAK MUDAH DIGANGGU.. Dan Allah maha pengampun lagi maha Penyayang.” ...( suatu kalimat Sejarah yaitu suatu kailmat yang berhubungan dengan situasi kejadian saat itu yang menimpa umat Islam .pen ) (QS 33 Al-Ahzaab : 59)

      Ulama TEKSTUAL biasanya mengatakan wajibnya jilbab karena di Al Ahzab 59 , disebutkan kata kata / TEKS JILBAB sehingga ayat ini dimaknai sebagai ayat yang mewajibkan jilbab. Tapi ulama KONTEKSTUAL menafsirkan ayat ini berdasarkan asbabun nuzul (sebab sebab turuny a ayat ini ), sesuai sejarah saat itu . Sehingga wajib berjilbab dimaknai hanya SAAT ITU SAJA.
      Penyebab dari turunnya ayat ini dikarenakan terjadinya suatu insiden, yaitu diganggunya istri Nabi karena DIKIRA BUDAK. BUDAK saat itu , STATUSNYA seperti halnya orang2 tidak mampu (miskin) jaman sekarang. Mereka adalah obyek yang rentan pelecehan secara hukum. Hal ini karena para budak itu tidak ada yang melindungi , belum ada sistem hukum modern , seperti undang2 , polisi, hakim, jaksa dsb . Perangkat hukum modern ini melindungi siapa saja.
      Jilbab hanya dipakai oleh para bangsawan dan wanita merdeka . Status ini tentu saja mempunyai kedudukan yang sangat kuat . Sebagai istri bangsawan yaitu istri para saudagar /keluarga/Bani yang secara finansial kuat dan berkuasa, tidak ada seorangpun yang berani mengganggu. Demikian juga bagi wanita merdeka , statusnya lebih terhormat dibanding budak yang bisa diperlakukan apa saja , karena hidup mereka sudah dibeli. Itulah penggalan terakhir Al Ahzab 59 : " ITU MENJADIKANA MEREKA LEBIH MUDAH DIKENAL , SEHINGGA MEREKA TIDAK MUDAH DIGANNGU ".

      Peraturan ini, BUDAK dilarang memakai jilbab dan jilbab hanya dipakai oleh para wanita bangsawan dan wanita merdeka , akibat masih berpengaruhnya "undang2 wajib jilbab " oleh negara Assyria /kerajaan penyembah berhala. Kejadian ini mirip dengan NAD atau propinsi Aceh yang mewajibkan SEMUA wanitanya memakai jilbab, karena memandang jilbab suatu yang Islami . Undang2 yang diterapkan oleh kerajaan nenek moyang mereka , yaitu kerajaan Assyria 1075 SM, atau 1700 tahun sebelum datangnya Islam ini , dapat di misalkan seperti aturan di kerajaan - kerajaan Indonesia ratusan tahun yang lalu. Sebagai misal keturunan kerajaan diwajibkan memakai gelar Raden, Raden Mas, Daeng, Teuku...dan lain sebagainya . Semua peraturan ini masih terasa pengaruhnya sampai jaman ini. Demikian pula, peraturan kerajaan Assyria ( Negara Iran/Irak sekarang) itu , masih terasa pengaruhnya di jaman Nabi .

      Selengkapnya anda dapat membuka blog saya : Blog Dokterabimanyu bagi wanita Indonesia jilbab tidak wajib, benarkah? Dan punahnya budaya Indonesia. Dan , blog Dokterabimanyu tafsir Al Ahzab 59 dan An Nur 31 jilbab tidak wajib.

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. hehehe...sorry aku itu lagi promosi doang. blognya bagus kok

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Jadi maksudnya, tidak perlu menutup aurat tidak perlu berjilbab/berkerudung ya ?
    Karena toh banyak juga muslimah yang bertebaran di muka bumi ini yang sangat taat padahal tidak menutup aurat, gitu ya ? Hehehe.

    Aku jadi penasaran ... ini maksudnya yang memberi penilaian "taat", "sangat taat", "kurang taat", "tidak taat", adalah siapa ?
    Manusiakah yang memberi penilaian itu atau sudah penilaian Allah SWT sang Khalik ?
    Kalo itu penilaian Allah, memangnya Allah udah ngasitau ya hasil penilaiannya ? Kapan ? Hehehe.

    Kutipan : Apakah dengan demikian berjibab itu parameter & indikator seorang perempuan disebut muslimah taat ?

    Sudah jelas banget lah, menutup aurat dengan berjilbab dan berkerudung itu hanyalah salah satu dari sekian banyak perintah Allah SWT.
    Jadi bukan satu-satunya parameter ketaatan kepada Allah, hanya salah satu parameter.
    Tapi tetap aja akan Allah SWT perhitungkan nantinya.
    Lah wong yang seperti atom saja akan Allah perhitungkan, apalagi ketaatan yang nampak kasat mata seperti itu.
    Sekarang kalo dipikir dgn pemikiran yg paling gampang aja kali ya, ada seorang muslimah yang menaati perintah yang sudah ditetapkan oleh Dzat Maha Kuasa yang menciptakannya dengan menutup aurat dengan ikhlas dan istiqomah maka apakah kira2 di hadapan Allah SWT, dia akan dinilai sbg muslimah yang memiliki ketaatan yang sama dengan muslimah lain yang mengumbar auratnya di-mana2 ?
    Coba pikirkan saja jawabannya sendiri.

    Kutipan : Bila tidak mengenakan jilbab, amalan2 seorang muslimah tidak bakal diterima ?

    Hhhmmm.... soal diterima atau tidaknya amalan seseorang, itu hak Allah semata.
    Banyak faktor yang akan menentukannya.
    Allah itu Maha Adil, ngga usah mengkhawatirkan & meragukan bagaimana perhitungan amalan2 kita, apakah akan diterima atau ngga.
    Patuh, taat, istiqomah dan ikhlas aja semaksimal mungkin.

    Kutipan : Tapi 'kan tidak ada yang mengatakan, "Kalau berjilbab, maka bagus pula amalan2nya."

    Hehehe.
    Komentar saya : cape dehhhh... :-)

    Perasaan dari kemarin, argumentasi & upaya mencari pembenaran soal tidak perlu berjilbab kok begini terus deh.

    Sorry kalo tidak berkenan.
    Menurut saya, alasan-alasan dan upaya pembenaran untuk tidak berjilbab yang dikemukakan diatas ini adalah alasan2 & upaya pembenaran yang sangat tidak relevan, tidak logis, dan tidak berdasar.

    Wassalam.

    ReplyDelete
  7. Assalamu'alaikum

    Dear Neng Farha.

    Aku senang membaca tulisanmu, tulisan khas anak muda yang butuh penjelasan yang matang yang bisa memuaskan rasa penasaran. Harusnya Neng Farha bertanya langsung kepada ustadz yang sangat faham tentang aturan agama Islam.

    Boleh ya aku ikut berkomentar.

    Bahwa seorang muslim dikatakan taat apabila dia melakukan perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang. Bahwa memakai jilbab hukumnya sama dengan sholat 5 waktu, puasa dibulan Ramadhan dan kewajiban wajib lainnya. Salah satu wujud ketaatan seorang muslimah adalah menutup aurot saat keluar rumah atau saat berada diantara laki-laki yang bukan mahromnya.

    Ibadah yang berkaitan dengan menutup aurot adalah Solat, karena kalau sholat tidak menutup aurot maka sholatnya tidak sah.

    Sedangkan amalan lain yang tidak menuntut syarat harus memakai jilbab dalam pelaksanaannya tentu ya ngga ada hubungannya dengan jilbab.

    Mengenai sholat yang bagus, ini berkaitan dengan hadist Nabi, bahwa amalan habluminalloh yang dihisab pertama kali di padang mahsyar adalah sholat, kalau sholatnya baik maka amalan yang lain akan baik.

    Berdasarkan pengamatan, apabila seorang muslimah telah mengenakan hijab dengan sungguh hati, biasanya mereka akan mencoba untuk mempelajari ilmu agama dengan tujuan agar bisa semakin memperindah ahlaknya dan amalannya.

    Neng Farha yang baik, jadikanlah Alquran dan As Sunnah sebagai panduan dalam hidup kita, karena Rosululloh bersabda, bahwa apabila kita mengikuti Al Quran dan As Sunnah maka kita tidak akan tersesat. Jadi ayo kita kembali kepada Al Quran dan As sunah. Janganlah manusia dijadikan acuan melakukan ibadah, kalau ucapan Ustadz sesuai al quran dan As sunah ayo kita ikuti, tapi kalau bertentangan ayo kita hindari.

    Berdoalah memohon petunjuk kepada Allah yang maha berkehendak, agar Neng Farha segera dikuatkan azamnya untuk menggunakan busana muslimah, karena konsekwensi dari meninggalkan perintah yang wajib adalah berdosa dan nanti dihari penghisaban kita akan dimintai pertanggung jawaban.

    Demikianlah komentar saya, mohon maaf bila tidak berkenan dan kepada pembaca kalau ada yang salah mohon diluruskan dan kepada Allah ya ghofur, hamba mohon ampun.

    ReplyDelete
  8. Assalamu'alaikum wr wb

    (saya setuju dengan logika yang mba Nit paparkan)

    Almarhumah Bu Ainun Habibie disebut-sebut sebagai muslimah yang sangat taat, padahal kita semua tahu beliau tidak berjilbab..(semoga Allah ampuni dosa2nya)
    gelar yang didapat dari manusia ukuran taatnya ya ukuran manusia, manusia yang taat tidak akan memilih2 perintah Allah untuk dijalankan.Mengerjakan sholat, menutup aurat, tidak makan babi hukumnya sama di sisi Allah,KETAATAN !

    Coba saya mau pakai logika sederhana, kalau ada seorang muslimah yang sangat baik hatinya, suka menolong, baik akhlaqnya, tidak pernah menyakiti orang lain, banyak amalnya tapi kalau keluar rumah tidak memakai baju alias naked kira2 apabisa masih disebut muslimah taat ??

    Dalam hadits Rosulullah bersabda " bila engkau tidak malu, berbuatlah sekehendak hatimu " (Hr.Bukhari kitabul adab,6120)

    Yang pasti, jangan pernah stag dalam keimanan, teruslah bertumbuh dan berkembang, terus mendekat pada ketaatan dan mencari tahu apa yang Allah mau, jangan pernah merasa puas bahwa kita sekarang sudah merasa jadi orang baik, keimanan dan ketaatan harus terus berproses ke arah yang lebih baik, sampai Allah ridho !

    (saya cuma sekedar ikut buka wawasan, tidak bermaksud menggurui, pengingat untuk diri saya pribadi)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau naked ya udah keterlaluan.
      emangnya ibu ainun naked? tidak, kan? walau tidak berjilbab, beliau tetap berpakaian sopan dan dapat diterima di mana saja.

      Delete
  9. Did you know, tanpa berjilbab pun Bu Ainun Habibie selalu khatam Al-Quran setiap bulan.. Sayang yah?

    Baguskah memakai jilbab kalau sekaligus menjadi orang jahat yang suka mengganggu & menyakiti orang lain? Allah memang perintahkan laki2 & perempuan untuk menutup aurat. Saya tidak pernah ke mall dengan aurat saya terbuka (misalnya mengenakan rok mini, hotpants, kemben, tank top, atau hanya pakai BH & celana dalam).
    Kalau soal masuk sorga atau tidak, itu hak prerogatif Allah untuk menentukan siapa yang masuk sorga & siapa yang tidak. Jadi, tidak bisa disimpulkan segitu gampang bahwa tidak memakai jilbab = pasti masuk neraka.

    ReplyDelete
  10. Assalamualikum.

    Astahgfirulloh, kalau baca tulisan Neng Farha jd ingat diri sendiri, dulu waktu mencari-cari pembenaran agar ngga merasa berdosa kalau ngga pakai hijab.

    Neng Farha, apa sih hubungannya antara khatam AlQuran dengan memakai jilbab?

    Memakai jilbab sesuai dengan Surat Al Ahzab (59) dan An-Nuur (31) hukumnya adalah wajib. Bacaan Al quraan bisa menjadi syafaat, selain syafaat Rosululloh Sholallohu'alaihiwasalam. Kita diperintahkan untuk membaca Al Quran, kemudian mengamalkan Al Quran. Kalau kemudian ada orang yang rajin membaca Al Quran tapi tidak mengamalkan ya paling tidak dapat pahala membaca Al Quran.

    Bahwa Hidayah Allah kepada manusia biasa belum tentu menyeluruh, contoh, ada yang sudah mengenakan hijab yang cukup bagus, tapi hobinya masih nyari-nyari kesalahan orang lain, ada yang judes, ada yang pelit. Atas keburukannya tentu itu harus dibenahi, tapi dia tidak berdosa karena tidak menunjukkan auratnya dihadapan manusia yg bukan mahromnya.

    bahwa Muslim yang baik adalah yang tidak mengganggu saudaranya baik dengan tangan maupun lisannya.

    Mungkin Neng Farha sudah tau nasehat ini, Untuk urusan duniawi lihatlah orang2 yang dibawahmu, namun untuk urusan akherat lihatlah orang2 yang diatasmu.

    Alhamdulillah kalau Neng Farha sudah menutup aurat (maksudnya bagian tubuh yang nampak adalah hanya muka dan telapak tangan) kalau ke Mall.

    (bahwa tidak memakai jilbab = pasti masuk neraka.) wah siapa ya yang bisa memastikan?

    Bahwa bukan sebuah dongeng, kalau dalam agama Islam ada istilah Mizan (timbangan), dimana amal baik dan amal buruk akan ditimbang, mana yang lebih banyak.

    Dan bukan dongeng juga saat di adakan penghisaban di padang mahsyar, ada orang yg mendapat syafaat dari Rosululloh, syafaat bacaan Al Qurannya, dan tentu yang paling menentukan adalah Kehendak Allah Subhanahuwata'ala.

    Tugas kita adalah berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan perintahNya dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh Allah Subhanahuwata'ala. Alangkah hebatnya para sahabat Rosululloh, ketika ada perintah mereka berkata, sami'naa wa'atho'naa ( aku mendengar dan aku taat), ngga perlu banyak alasan.

    Wallohua'lam Bisowwab.

    Demikian deh, semoga Neng Farha yang cantik, dan semua pembaca blog ini selalu mendapat petunjuk dari Allah Ta'ala, amin.

    Afwan kalau ada yang salah.

    nenghaji

    ReplyDelete
  11. Syifa Aulia (KakCipa)September 17, 2010 at 6:03 AM

    @irma : bilang aja kamu ngga pake jilbab.jangan gitu dong,kita kan kudu pake jilbab.

    ReplyDelete
  12. Andai saja kaum wanita memahami gambar apa di otak pria, tentu mereka merasa ngeri...
    bagi seorang muslimah yang memahami itu, tidak memakai jilbab, serasa tidak berpakaian.
    aturan agama ini diberikan kepada manusia untuk kebaikan manusia sendiri, bukan untuk yang lain...

    [33.59] Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin:
    "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.

    tuh kan, perintah ini karena Allah sayang banget sama kita, dan Dia tentu saja jauh lebih mengetahui apa yang ada di otak dan mata para lelaki...

    kalau soal dosa, tentu konsekuensi melanggar perintah adalah dosa, seberapa besar dosa, kita tidak tahu, tapi hendaknya kita tidak coba-coba memancing murka Allah, kalau sudah paham sholat, baguslah memahami kewajiban berjilbab,
    bukankah dengan sholat kita berharap kasih sayang dan Ridho Allah?
    ibarat sebuah kapal, menutup lubang kapal satu (dengan memenuhi kewajiban sholat) tetapi membiarkan lubang lain terbuka (tidak memenuhi kewajiban lain, misal berjilbab) ya kapal akhirnya tenggelam juga.
    bagi yang mengharap jodoh, ada dua type laki-laki, yang satu ingin istri yang berjilbab dan yang lain tidak, tergantung kualitas pemimpin keluarga macam apa yang kita inginkan dan anak-anak macam apa yang kita harapkan lahir dan tumbuh, yang menghantar kita ke surga atau menyeret kita ke neraka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh saya prihatin dengan otak para lelaki yang seperti itu, tapi dengan membuat semua wanita menutup kepala maka memberi ruang kepada para lelaki untuk semakin melanggengkan kejahiliahan mereka.
      kasihan saya melihat laki2 yang menyuruh para wanita berjilbab, dan saya tidak tertarik pada laki2 yang menyuruh wanita berjilbab.
      coba lihat laki2 arab, lihat rambut perempuan saja sudah tegang.
      coba lihat pria barat, lihat perempuan setengah telanjang biasa saja, tuh.

      Delete
  13. askum all
    sungguh kasian mereka yg menghakimi amal kebaikan org hanya karna apa yg dia pakai.
    alloh tidak melihat apa yg kamu pakai apa warna kulitmu dan rupamu tapi melihat hatimu.
    kita telah terjebak dalam pendapat yg mentradisi.dan hanya meng iyakan apa yg dikatakan ustad dan ulama tanpa menggali lebih dalam lagi.
    jilbab adalah busana bukan simbol keislaman.
    tidak ada satu ayatpun yg memerintahkan menggunakan jilbab kecuali disaat solat.
    wahai yg berjilbab jangan merasa keislamanmu paling benar, krna itu disebut sombong.
    krna yg akan membawa kebaikan diakhirat adalah solatmu yg tanha anil fahsyai wal munkar
    amal serta perbuatan yg bernilai standar sorgawi.
    satu cewek muslim tanpa jilbab yg menghasilkan 1000 kebaikan bagi kehidupan karna alloh, itu jauh lebih baik daripada
    1000 cewek berjilbab yg hanya menghasilkan 1kebaikan dan setumpuk keangkuhan.
    wassalam

    ReplyDelete
  14. asslmlkm, aku setuju sm kk yg diatas aku.. byk wanita yg mrasa memakai jilbab membuat dirinya lebih baik dr yg tidak. lebih suci dr yg tdk.. knapa hal ini dipermasalahkan kalau yg wajib saja (solat) blm dijalankan dgn benar? yg memakai jilbab apakah sudah melaksanakan kewajiban dgn benar? merasa lbh suci? nobody's saint..atau mhanya menutupi kekurangan diri saja? byk jg yg malah cenderung pamer dgn jilbab nya? apakah itu lebih baik dr wanta yg sederhana walau tanpa jilbab yg akhlak nya baik? allah melihat manusia tdk dr fisiknyaatau pakaian yg dikenakan.. tuhan maha adil.. yg ptg berpakaian sopan dan tdk sombong.. dan d ayat alquran pun tdk menuliskan wajib seperti menujiskan wajib untkmu solat dan puasa.. tp hanya menganjurkan.. wasslm

    ReplyDelete
  15. saya tidak setuju dgn pendapat orang komentar di atas saya. itu penghinaan. sudah jelas berjilbab itu wajib, bacalah alquran, pahami. jangan seenaknya berkata sembarangan..

    ReplyDelete
  16. jilbab = penutup tubuh (body) sbmgn dalil 33:59. Sedangkan kerudung itu penutup kepala sbgmn dalil 24:31. Sebaiknya lebih kritis.

    ReplyDelete
  17. aslmwrwb.ternyata masalah jilbab ini masih banyak yang beda pendapat, padahal sudah jelas dalam alqur'an dan hadist bahwa setiap muslim laki2 dan perempuan wajib menutup aurat kecuali kepada mahramnya. aurat laki2 adalah mulai pusar sampai dengkul dan aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang menutup aurat itu wajib .coba teliti lagi. Apakah rambut adalah aurat? Jika aurat knp banyak sekali org tdk malu mengumbar rambut? Coba gali dan teliti lagi soal RAMBUT.....ulama saja banyak yang bertentangan masalah RAMBUT. Di turki ciri khas pakai jilbab nya betis saja masih kelihatan. Di malaysia pakai jilbab tp pake baju pendek. Hello masih banyak hadis palsu yg mengatas namakan HR MUSLIM sertas mengatas nama kan Nabi Muhammad. Itu di sebarkan dr Arab dengan hadis kepalsuan nya.

      Delete
  18. @Anymous : SETUJU!!!!!!!!

    ReplyDelete
  19. kakak syifa aulia....gw belain elo....
    pada ngaco aja kalo ngomong...nah itutuh yg bikin org org beropini kayak gitu karena org macam di atas kakak itu...org beropini kalo berjilbab tuh nutupin kesucian dll,sombong paling bener...aduhh mas mas sekolah mana sih..

    ReplyDelete
  20. assalamualikum...
    pngn ngomentarin yang diatas kakak syifa..
    makanya kalau anda muslim..
    baca lah Alquran dengan artinya agar anda paham

    dan yang memakai jilbab setidak nya lebih baik karena sudah berusaha menutupi auratnya. karna manusia tidak ada yang sempurna, jadi pasti ada sisi positif dan negatifnya.
    jadi jagalah lisan anda....

    ReplyDelete
  21. wajib krn aurat wanita : seluruh tubuh kec. muka&telapak tangan. oleh krn itu, pake jilbab juga hrs pake baju panjang dan tidak tipis, ketat, dll.

    ReplyDelete
  22. wajib untuk wanita pakai jilbab, Rasulullah pernah melihat para wanita rambutnya di ikat dan digantung diatas api neraka hingga otaknya mendidih...lalu beliau bertanya, para wanita itu telah melakukan dosa apa? lalu di jawab bahwa mereka itu tidak memakai jilbab...

    ReplyDelete
  23. kadang kita suka bernegosiasi dengan diri kita sendiri: manusia tidak ada yg sempurna lah, dosa dan pahala ditangan Tuhan lah, namun pada dasarnya semua itu telah tertulis di Al-Quran dan Al-Hadits...Al-Quran dan Al-Hadits bukan untuk dipikirkan dgn logika tapi percaya atau tidak? kalau percaya dijalanin serta diamalkan...kalo tidak percaya atau ragu2 krn logika versus quran tidak masuk, sekalian saja tidak usah masuk islam...percuma

    ReplyDelete
    Replies
    1. dik, Islam itu agama yang logis.
      Kalau kamu tidak menggunakan akal/logikamu, sebaiknya kamu pindah ke agama lain yang lebih mengindoktrinasikan dogma.
      Paham?

      Delete
  24. saya mau tanya saya kan baru-baru ini memakai jilbab tapi sebelumnya saya belum tau kalau memakai jilbab itu hukumnya wajib, apakah saya berdosa, atau bagaimana??

    ReplyDelete
  25. Jilbab diwajibkan atas muslimah yg telah akil baligh ( telah mendapatkan menstruasi). Jd muslimah yg telah baligh namun tidak mengenakan jilbab ketika bertemu dengan laki2 bukan marohnya, maka dia berdosa.

    Kalau sudah terlanjur, maka langkah selanjutnya adalah bertaubat, mohon ampun kepada Allah.

    Yang lalu biarlah berlalu, tambal dengan amalan yang banyak setelah memakai jilbab. Allah Azza Wajalla maha pengampun, dengan taubat nasuha Insya Allah kita diampunkan.

    Langkah berikutnya belajarlah agama Islam dengan sungguh2, sehingga dalam beribadah tidak hanya ikut-ikutan, karena mengetahui dasar hukum (dalil) yang menjadi pedoman dalam beribadah, agar ibadah kita diterima oleh Allah Ta'ala.

    Semoga bermanfaat

    ReplyDelete
  26. Jilbab memang bukan satu-satunya alat ukur untuk menentukan kemuliaan akhlak seseorang, tetapi muslimah berakhlak terpuji pasti berpakaian makin sempurna.
    1.Muslimah yang berpakaian sempurna belum tentu akhlaknya terpuji, tetapi muslimah yang berakhlak terpuji pasti berpakaian makin sempurna.

    2.Makin sempurna cara muslimah berpakaian, makin tinggi peluang muslimah berakhlak terpuji. Sebaliknya, makin tidak sempurna cara muslimah berpakaian, makin tinggi peluang muslimah berakhlak buruk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bung Bagus, logikamu analogi seperti ini :
      1. Binatang berbulu belang belum tentu kucing, tetapi binatang kucing pastilah berbulu belang.
      2.Makin banyak binatang berbulu belang, makin tinggi peluang sebagai kucing. Sebaliknya, makin jarang berbulu belang, makin tinggi peluang untuk tidak menjadi kucing.

      Delete
  27. Bismillah ijinkan saya memberi pandangan, semua kita muslimin dan muslimah rasa nya sudah maklum mengerti bahawa Rasulluloh saw di utus untuk merahmati sekelian alam seperti mana yang telah di nyatakan dalam Al-Quran-ulkariem, cuma soal nya cara mana Baginda itu merahmati? bukan kah Baginda datang dengan membawa peradaban dan peraturan dari Pencipta sekalian alam, ini lah jutaan atau milyaran rahmat yang firmankan itu, yang mana peraturan ini anugerah atau hadiah Pencipta yang sudah di garap sebaik nya se bagai manual sesuai untuk menjamin kemashlahatan, keselamatan umat serta semua ciptaan Nya sekelian alam (alam manusia, alam jin, alam hewan dan banyak lagi) untuk akal pemikiran yang sehat lagi jelas akan mudah menerima bahawa manual se suatu produk itu sudah semesti nya di keluarkan olih pengeluar atau pencipta produk itu sendiri untuk memastikan produk itu di gunakan secara betul dan selamat se hingga habis tarikh luput nya, maka itu peraturan menutup aurat ini rasa nya sudah jelas dalil dan nas nya ada di dalam manual, mungkin yang jadi pertikaian batas terperinchi sampai mana yang di katakan menutup aurat itu, namun begitu kesepakatan ulamak sudah menjelaskan nya batas batas aurat, jadi sekarang terserah kepada individu ciptaan ini kalau dia merasa lebih ulamak (pandai) daripada ulamak ulamak yang sudah lalu dalam menafsir manual NYA. Maka jadi lah keadaan tepuk dada tanya selera

    ReplyDelete
  28. Mari saudariku muslimah kita selalu mengenakan jilbab...

    ReplyDelete
  29. Memang menutup jilbab itu wajib hukumnya...dan kalau menutup aurot dengan memakai jilbab seperti yang ada di dalam Al-Qur'an juga dibenarkan, apalagi ditambah mengikuti sunnah dari Nabi muhammad, itu lebih bagus lagi.
    pendidikan islam

    ReplyDelete
  30. Saya setuju dengan pendapat Neng F.
    Dengan melihat komentar2 di atas, terlihat jelas bahwa kebanyakan yang pakai jilbab sering maksa-maksa orang lain utk berjilbab, sementara yang tidak berjilbab justru tidak mencampuri kenapa kamu berjilbab? Karena semua itu hanya Allah yang Maha Tahu. Untuk masalah jilbab ini, sungguh banyak ulama yang berpendapat, dan secara pribadi saya setuju dengan pendapat Quraish Shihab. Beliau sungguh seorang ahli tafsir yang handal.
    Kalau kita cermati "aurat wanita batasannya seluruh badan kecuali muka dan telapak tangan", apakah banyak kita temui para penjual penutup punggung tangan sehingga hanya telapak tangan saja yang terlihat?
    Jilbab pun banyak dimaknai dengan pakaian longgar yang merupakan budaya Arab yang notabene para prianya masih jahiliyah bahkan sampai sekarang, sehingga Allah menyuruh "julurkanlah jilbabmu sampai ke dadamu", apakah Allah menyuruh menutup kepala?
    Mengapakah wanita mau dianggap sosok antara ada dan tiada dan melanggengkan kejahiliahan pria? Tanah Arab itu sampai sekarang masih jahiliah, sehingga para wanita dilindungi sedemikian rupa sampai2 pemerintahnya melarang wanita pergi ke taman atau menyetir sendiri, itu semata2 karena melindungi mereka dari kejahiliahan para pria Arab. Lha kalau perempuan kita mau dibegitukan, sama saja dengan melanggengkan kejahiliahan para lelaki. Kenapa bukan mata pria saja yang ditutupi jilbab? Toh Aa Gym tertarik kepada istri kedua karena wajahnya, bukan karena rambutnya. Kalau begitu bagusan wanita ditutupi mukanya saja dan dibiarkan rambutnya tergerai, karena ini lebih aman karena wajah lebih mengundang. Bagaimana??
    Banyak teman2 berkerudung yang sering telah sholat subuh, dan tidak membaca Quran. Kalau jadi saya, waduh...malu sekali, kok rasanya menodai jilbab dengan perilaku yang belum mapan dengan bersembunyi di balik jilbabnya.

    Bagi mereka yang tidak setuju, silakan tidak setuju, karena Allah menciptakan manusia dengan berbagai ragam pikiran. Saya menghargai mereka yang berekerudung, berjilbab, ataupun berburkha sekalipun karena bagi mereka hal itu menyamankan mereka. Tapi saya berharap agar mereka juga menghargai yang tidak berjilbab.Pun kalau memakai jilbab pada situasi2 tertentu macam di tempat2 yang rawan di pasar atau waktu pulang ke rumah saat malam hari, itu pun harus dihargai, jangan dikatai jilbab buka-tutup.

    ReplyDelete
  31. To OnlyPeace NoWar

    He he saya senyum-senyum sendiri membaca komentar anda. Dan yang paling membuat saya tersenyum adalah kata2 ini:

    Secara pribadi saya setuju dengan pendapat Quraish Shihab. Beliau sungguh seorang ahli tafsir yang handal.

    apakah banyak kita temui para penjual penutup punggung tangan sehingga hanya telapak tangan saja yang terlihat?


    Pertanyaan saya adalah siapa anda? kok punya kemampuan untuk menilai kuwalitas seseorang handal atau tidak handal sebagai penafsir alquran?

    Yang kedua, coba tanyakan kepada ustadz yang faham bahasa arab dan yang menguasai ilmu hadist. Coba tanyakan apa yg dimaksud dengan telapak tangan, apakah berarti semata-mata telapak tangan atau termasuk punggung tangan?

    Jadi berhati-hatilah ketika berkomentar karena lisan kita semua bisa menyeret kita ke dalam neraka.

    ReplyDelete
  32. @nit
    Anda mengatakan : "Pertanyaan saya adalah siapa anda? kok punya kemampuan untuk menilai kuwalitas seseorang handal atau tidak handal sebagai penafsir alquran?"
    Saya juga geli lho.
    Pertanyaan saya : Lha anda sendiri siapa??

    Boleh ya saya tanya lagi?
    Anda berjilbab ya? Anda harus siap dipoligami juga.


    ReplyDelete
  33. Lucu pisan ih..... Sumpeh deh.... Lucu pisan.... Ciyuuusssss...... :) LOL.....Keren lah sahabat2 ku diatas.... Insya Allah,ini semua krn kt ingin selalu mjd makhluk yg dicintai-Nya..... Alhamdulillah,ya Allah semoga Kami semua mendapat ridho-Mu utk memasuki syurga-Mu ya Allah.... Izinkanlah kt yg ada dlm blog ini mdpt rahmat didlm perbedaan ini..Saudara2ku love u all guys ;)

    ReplyDelete
  34. Al QURAN surat AnNuur (24 ayat 1)
    ...Inilah salah satu surat yang Kami turunkan dan Kami " wajibkan " ( hukum hukum ) di dalamnya, dan Kami turunkan ayat ayat yang terang supaya kamu memperoleh pengajaran .
    ( Di tambah ayat 30 dan 31 mengenai detailnya..mengenai aturan Allah menutup aurat)

    Surat dan ayat2x di atas merupakan bukti tertulis kewajiban untuk orang yang beriman khususnya wanita untuk mematuhi perintah/aturan Allah SWT mengenai menutup aurat . Bahkan para pria yang beriman pun secara seimbang Allah perintahkan menjaga pandangan dan kehormatannya dalam pergaulan nya.

    Oleh karena itu hanya orang yang beriman dengan baik saja kepada Allah SWT yang akan segera taat dan tidak mencari berbagai alasan untuk membantah Nya.Hanya setan atau kebodohan/kezaliman manusia lah yang membuat manusia banyak tidak taat .

    Memang pendidikan agama sangatlah penting mengenai "menutup aurat" ini sejak anak2x kalau menunggu remaja atau dewasa yang banyk terjadi adalah kesulitan untuk menyegerakan sesuai perintah Allah yg dilakukan banyak orang adalah menutup aurat versi budaya, versi manusia, versi fashion yg ter up todate.
    Sudah ada hadist shohih juga yang menjelaskan bahwa sejak anak wanita baligh ( haid pertama ) maka mulailah kewajiban baginya untuk meyempurnakan menutup aurat nya.

    Wanita wanita mukmin ketika berhijab niatkan karena ibadah kepada Allah dan banyak bersabar dan beryukur dan lebih lagi memperbaiki akhlak nya. Setelah berhijab mereka tidak berubah menjadi malaikat mereka hanyalah manusia biasa yang sedang melalukan perbaikan untuk dirinya dalam beribadah pada Allah dan bermanfaat bagi banyak orang dan agamanya.


    ReplyDelete
  35. assalamualaikum .
    sya mau bertanya , haram atau tidak agama kristen memakai jilbab ?
    sedangkan dia blum msuk islam .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hukum halal dan haram tidak berlaku bagi orang non-Muslim. Kalau anda bertanya apakah halal bagi orang Kristen untuk bayar zakat ke orang miskin, maka tidak ada hubungan dengan halal dan haram, karena hukum zakat itu hanya untuk Muslim. Kalau bertanya, apakah halal atau haram kalau orang Kristen berzina, maka tidak ada hubungan, karena keharaman berzina tidak berlaku bagi non-Muslim. Jadi kalau ada perempuan yang mau taruh kain di atas kepala seperti biarawati, maka atas dasar apa mau diharamkan? Kecuali dia menipu orang dengan mengatakan "Saya orang Muslim". Maka di situ dia perlu disalahkan sebagai penipu. Tapi kalau dia mau menutup rambutnya, maka banyak sekali perempuan di seluruh dunia juga menutup rambutnya, dan mereka non-Muslim.

      Delete
  36. "Antara Syari'ah dan Fiqh

    (a) menutup aurat itu wajib bagi lelaki dan perempuan (nash qat'i dan ini Syari'ah)
    (b) apa batasan aurat lelaki dan perempuan? (ini fiqh)

    Catatan: apakah jilbab itu wajib atau tidak, adalah pertanyaan yang keliru. Karena yang wajib adalah menutup aurat.

    Nah, masalahnya apakah paha lelaki itu termasuk aurat sehingga wajib ditutup? Apakah rambut wanita itu termasuk aurat sehingga wajib ditutup? Para ulama berbeda dalam menjawabnya."

    *Nadirsyah Hosen, Dosen Fakultas Syariah UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta luk.staff.ugm.ac.id/kmi/isnet/Nadirsyah/Fiqh.html

    Terdapat tiga MUSIBAH BESAR yang melanda umat islam saat ini:

    1. Menganggap wajib perkara-perkara sunnah.
    2. Menganggap pasti (Qhat'i) perkara-perkara yang masih menjadi perkiraan (Zhann).
    3. Mengklaim konsensus (Ijma) dalam hal yang dipertentangkan (Khilafiyah).

    -Syeikh Amru Wardani. Majlis Kitab al-Asybah wa al-Nadzair. Hari Senin, 16 September 2013 suaraalazhar.com/2015/05/tiga-permasalahan-utama-umat-saat-ini.html

    JILBAB MENURUT BUYA HAMKA

    Menurut Buya HAMKA (Pendiri/Ketua MUI ke-1, Tokoh Ulama Besar Muhammadiyah), yang ditentukan oleh agama adalah Pakaian yang Sopan dan menghindari 'Tabarruj'

    Berikut adalah kutipan Tafsir Al-Azhar Buya HAMKA (selengkapnya lebih jelas dan tegas dapat dibaca pada Tafsir Al-Azhar, khususnya beberapa Ayat terkait, yakni Al-Ahzab: 59 dan An-Nuur: 31):

    'Nabi kita Muhammad saw. Telah mengatakan kepada Asma binti Abu Bakar ash-Shiddiq demikian,

    "Hai Asma! Sesungguhnya Perempuan kalau sudah sampai masanya berhaidh, tidaklah dipandang dari dirinya kecuali ini. (Lalu beliau isyaratkan mukanya dan kedua telapak tangannya)!"

    Bagaimana yang lain? Tutuplah baik-baik dan hiduplah terhormat.

    Kesopanan Iman

    Sekarang timbullah pertanyaan, Tidakkah Al-Qur'an memberi petunjuk bagaimana hendaknya gunting pakaian?

    Apakah pakaian yang dipakai di waktu sekarang oleh perempuan Mekah itu telah menuruti petunjuk Al-Qur'an, yaitu yang hanya matanya saja kelihatan?

    Al-Qur'an tidaklah masuk sampai kepada soal detail itu,

    Al-Qur'an bukan buku mode!

    Al-Qur'an tidak menutup rasa keindahan (estetika) manusia dan rasa seninya.

    Islam adalah anutan manusia di Barat dan di Timur. Di Pakistan atau di Skandinavia. Bentuk dan gunting pakaian terserahlah kepada umat manusia menurut ruang dan waktunya.

    Bentuk pakaian sudah termasuk dalam ruang kebudayaan, dan kebudayaan ditentukan oleh ruang dan waktu ditambahi dengan kecerdasan.

    Sehingga kalau misalnya perempuan Indonesia, karena harus gelombang zaman, berangsur atau bercepat menukar kebaya dengan kain batiknya dengan yurk dan gaun secara Barat, sebagaimana yang telah merata sekarang ini, Islam tidaklah hendak mencampurinya.'

    MENGENAL (KEMBALI) BUYA HAMKA

    Ketua Majelis Ulama Indonesia: Buya HAMKA mui.or.id/mui/tentang-mui/ketua-mui/buya-hamka.html

    Mantan Menteri Agama H. A. Mukti Ali mengatakan, "Berdirinya MUI adalah jasa Hamka terhadap bangsa dan negara. Tanpa Buya, lembaga itu tak akan mampu berdiri." kemenag.go.id/file/dokumen/HAMKA.pdf

    "Buya HAMKA adalah tokoh dan sosok yang sangat populer di Malaysia. Buku-buku beliau dicetak ulang di Malaysia. Tafsir Al-Azhar Buya HAMKA merupakan bacaan wajib." disdik-agam.org/berita/34-berita/1545-seminar-internasional-prinsip-buya-hamka-cermin-kekayaan-minangkabau

    "... menjadi pilihan pribadi masing-masing Muslimah mengikuti salah satu pendapat jumhur ulama: memakai, atau tidak memakai jilbab."

    nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,4-id,48516-lang,id-c,kolom-t,Polwan+Cantik+dengan+Berjilbab-.phpx

    'Rasulullah SAW bersabda: "Bacalah Al-Qur'an selama hatimu bersepakat, maka apabila berselisih dalam memahaminya, maka bubarlah kamu." (jangan sampai memperuncing perselisihannya).' (Imam Bukhari Kitab ke-66 Bab ke-37: Bacalah oleh kalian Al-Qur'an yang dapat menyatukan hati-hati kalian).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ente benar sekali bro. dari dulu aku berpikir seperti itu. kenapa ya banyak ayat yang disalahpahami hanya karena demi kepentingan/paham suatu kelompok.
      samapai ada temanku ngotot harus memakai jilbab dalam keadaan bagaimanapun, sementara kesehariannya sering menyakiti orang lain. jadi kebalik balik kan?

      Delete
  37. maaf, setau saya, baik Sahih Bukhari maupun Sahih Muslim, Matan (redaksi) hadits aslinya adalah RAMBUT yang DISASAK menyerupai PUNUK UNTA (bukan "KEPALA") #cmiiw saya sendiri masih penasaran adakah "sabab wurud" (sebab "munculnya" hadits) tentang hal tsb

    mohon di cek lagi, kita wajib berhati-hati dalam menyampaikan sebuah hadits, karena maknanya bisa berbeda jauh, ancaman dosanya berat gan, terima kasih

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...