Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (547) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (8) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)
Showing posts with label sosial. Show all posts
Showing posts with label sosial. Show all posts

06 February, 2019

Bapak Muslim Ini Mengasuh Anak Yang Tidak Diinginkan Di Amerika

Bapak ini di Amerika adalah imigran Muslim dari Libya. Dia hanya menerima anak yang tidak diinginkan untuk menjadi anak asuh. Mereka sakit dengan penyakit dan kelainan yang mematikan jadi dibuang oleh orang tua kandungnya. Dia terima dan mengasuhnya sampai mereka meninggal dunia. Bersama isterinya (yang wafat tahun 2015) dia sudah mengasuh 80 anak.

The Kids Nobody Wants: Meet Mohammad Bezek, LA’s Muslim Foster Father | AJ+
https://www.youtube.com

03 February, 2019

Guru Raba Payudara Siswi, Ratusan Siswa Berdemo

Kalau makin banyak anak muda mau bersikap seperti ini, masa depan Indonesia bisa sangat baik dan berjaya. Yang ada di saat ini, Indonesia penuh dengan orang yang “diam dan taat”. Kebanyakan orang dewasa merupakan hasil dari sistem Orde Baru, di mana orang yang bersikap tidak setuju, berbeda pendapat, protes, dan berani berbeda tidak diperbolehkan. Orang yang punya pemikiran sendiri bisa masuk penjara. Berani lawan otoritas (pemerintah, pejabat, polisi, guru, dll.) dijamin akan kena masalah.

Tapi sekarang ada generasi baru, berupa anak muda yang mirip dengan pemuda zaman dulu, yang bersatu untuk melawan Belanda. Sekarang masih dibutuhkan semangat revolusi itu, untuk memberantas kebodohan, dan sistem pemerintahan otoriter. Bukan hanya di skala nasional, tapi banyak sekolah, desa, dan organisasi juga dijalankan secara otoriter. Semoga makin banyak anak muda bersedia bangkit dan mendidik orang tuanya ttg makna demokrasi, dan manfaatnya kebebasan berpikir, berbicara dan bertindak.
-Gene Netto

Guru Raba Payudara Siswi karena Tak Buat PR, Ratusan Siswa Berdemo
Agung Sandy Lesmana, Minggu, 27 Januari 2019 | Suara.com - Ratusan siswa SMPN 1 Slogohimo , Wonogiri , Jawa Tengah berdemo di sekolah pada Sabtu (26/1/2019) guna memprotes atas dugaan aksi cabul guru Bahasa Inggris , HM terhadap seorang siswi di sekolah tersebut. Dalam unjuk rasa itu yang digelar saat jam belajar itu, para siswa menuntut pimpinan sekolah agar memecat HM sebagai guru. Tindakan cabul yang diduga dilakukan HM, salah satu yakni merabah bagian dada siswi, karena siswi tersebut tak membuat tugas. Bahkan, aksi cabul itu dilakukan HM di depan siswa lainnya.
https://www.suara.com/news

26 January, 2019

Diperkosa dan Dibunuh? Biasa Saja! Welcome to Indonesia!

Diperkosa. Dibunuh. Mayatnya diperkosa lagi. Lalu mayatnya dibakar. Pelakunya 5 orang, dan 2 dari pelakunya berusia 16 tahun…. Welcome to Indonesia. Mau katakan apa? Mau tanya tentang orang tuanya? Atau guru sekolahnya? Atau agamanya? Atau budayanya? Atau kesejahteraan sosial? Mau coba jelaskan kenapa anak berusia 16 tahun tidak punya empati terhadap manusia lain? Begitu mudah memperkosa dan membunuh? Mau katakan apa?
Berapa kali berita seperti ini terulang terus, tanpa ada introspeksi nasional? Jangankan introspeksi. Kasus-kasus seperti biasanya tidak dibahas oleh para pemimpin negara, apalagi pemimpin agama. Dibiarkan berlalu saja, sampai besok ada korban satu lagi. Bukan anak saya, jadi bukan urusan saya! Anak siapa yang perlu diperkosa dan dibunuh sebelum seluruh rakyat Indonesia mau bersatu untuk memberantas kekerasan terhadap perempuan di negara ini?
-Gene Netto

Wanita Diperkosa lalu Dibunuh, Sebelum Dibakar Jenazahnya Diperkosa Lagi
Rabu, 23 Januari 2019 18:49
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang wanita bernama Ina Antimurti (20) ditemukan tewas dibakar di atas kasur spring bed. Sebelum tewas dibakar, korban ternyata diperkosa oleh para pelaku. Tak hanya itu, jenazah Ina juga sempat diperkosa oleh salah satu tersangka ketika korban dalam kondisi meninggal.

Empat pelaku pembunuhan Ina Antimurti, yang ditemukan tewas dengan kondisi dibakar akhirnya ditangkap Polres Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Empat pelaku yang ditangkap tersebut, mempunyai peran masing-masing. Sementara satu pelaku masih buron. Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, keempat pelaku ditangkap Selasa (22/1/2019). Keempat pelaku tersebut yakni, Feri (30), Abdul Malik (22), DP (16), dan FB (16), yang semuanya tercatat sebagai warga Muara Enim.
http://lampung.tribunnews.com

21 January, 2019

Bayi Yang Tidak Diinginkan Bisa Dibuang Ke Mana?

Mungkin di setiap puskesmas perlu dibuat loket pembuangan bayi. Soalnya, setiap minggu ada berita ttg anak perempuan yang masih pelajar, yang membuang bayinya, disebabkan hamil di luar nikah. Kadang bayi itu juga dibunuh dulu, tapi ada yang hanya dibuang saja, tanpa dipedulikan hidup atau mati. Kalau ada tempat pembuangan bayi yang jelas, mungkin jumlah bayi yang dibunuh atau dibuang ke semak-semak bisa berkurang.

Masuk puskesmas, ambil nomor antrian, lalu menunggu sampai dipanggil: “Yang mau buang bayinya setelah hamil di luar nikah, silahkan maju ke loket 3. Kalau bayinya sudah dibunuh, dan mau buang jenazahnya, silahkan ke loket 6.” Hal buruk ini terjadi setiap minggu, tapi sepertinya tidak ada reaksi apapun dari pemerintah untuk mencegahnya atau mengatasinya.

Anehnya, tidak pernah ada berita bahwa anak laki-laki dalam kasus2 itu kena hukuman. Pacarnya jadi hamil disebabkan ada seorang anak laki-laki yang berbuat salah. Jadi seharusnya ada suatu hukuman. Malah bebas. Dan hanya si perempuan yang dibiarkan menderita.
-Gene Netto

Pelaku Pembuang Bayi dalam Tas Kresek Ternyata Seorang Pelajar Perempuan
Minggu, 20 Januari 2019 TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Tidak butuh waktu lama bagi aparat kepolisian sektor Celukan Bawang untuk menangkap pelaku pembuang bayi perempuan di kawasan Jalan Intan RT 03, Banjar Dinas Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Pelaku diketahui berinisial WAM (17), dan berstatus sebagai pelajar SMK.
http://www.tribunnews.com

18 September, 2018

Foto Pekerja Anak Di Amerika 100 Tahun Yang Lalu

Seratus tahun yang lalu di Amerika, dan banyak negara “maju” yang lain, tidak ada aturan apapun ttg pekerja anak. Belum ada kewajiban belajar 12 tahun, yang dibiayai oleh negara. Jadi anak kecil dari keluarga miskin terpaksa kerja. Mulai usia 6-8 tahun, banyak anak sudah kerja fulltime, 7 hari per minggu, tidak ada libur, jaminan kesehatan, gaji yang tinggi, atau jaminan apapun yg lain. Kalau alami kecelakaan di pabrik, jari tangan terpotong, dipecat saja, dan diganti oleh anak yang baru.
Banyak sekali perusahaan menjadi maju, dan pemiliknya jadi sangat kaya, disebabkan pekerja anak ini. Mereka terima kondisi kerja apa saja, demi uang saku yang kecil, untuk makan satu hari lagi. Untungnya, ada ribuan foto dari zaman itu, dari investigasi pemerintah dan lembaga, yang ingin pahami kehidupan pekerja anak itu. Ini beberapa contoh saja.
Sistem pendidikan di manca negara memang ada banyak masalah yang perlu diperbaiki, termasuk di Indonesia. Tapi wajib belajar 12 tahun, walaupun ada kekurangannya, jauh lebih baik daripada kondisi hidup seperti ini bagi anak yang paling miskin.
-Gene Netto

These 40+ Photos Show How Children Were Exploited For Profit In The 1900s

30 July, 2018

Kerja 4 Hari Saja Berhasil Memperbaiki Kondisi Perusahaan

July 20, 2018, Sebuah perusahaan di Selandia Baru memberikan jadwal kerja 4 hari saja kepada 240 karyawan, tapi dibayar utk 5 hari. Dengan libur di hari Jumat, semua karyawan menikmati 3 hari libur untuk bermain dengan anak, berolahraga, kembangkan hobi pribadi, dan mengurus rumah tangga tanpa beban. Karena ini merupakan sebuah uji coba, direktur perusahaan minta bantuan profesor di Universitas Auckland melakukan penelitian, untuk melihat apakah benar2 ada manfaatnya atau tidak.

Hasilnya? Bermanfaat! Karyawan datang hari Senin dengan rasa segar dan semangat, tingkat kebahagiaan secara keseluruhan meningkat, tugas kantor dikerjakan dengan sikap lebih fokus, rapat yang biasanya makan waktu 2 jam menjadi 30 menit karena hanya membahas yang penting saja, dan produktivitas perusahaan meningkat. Ini disebut “win-win solution”. Sekarang sedang dibahas apakah mau menjadikan perubahan ini permanen. Semua karyawan belajar untuk kerja secara “cerdas”, bukan kerja secara “keras”. Indonesia bisa juga? 

One inspired CEO just gave employees a 4-day workweek. It’s been a major success.




24 July, 2018

Apa Hebatnya Jokowi Bernyanyi dan Nonton Bareng bersama 300 Anak di Istana?

Assalamu’alaikum wr.wb., Mungkin banyak orang (terutama pendukung presiden) merasa senang melihat kegiatan seperti ini. Seorang presiden negara yang sibuk, menerima ratusan anak di istana, dan menghibur mereka dengan nonton film bersama. Bagus kan? Patut dipuji? Pemikiran saya berbeda. Ketika melihat berita ini, saya ingat pada anak2 yang lain:

Saya ingat pada anak yatim yang tunarungu yang sudah setahun masuk SLB tetapi belum diajarkan bahasa isyarat, karena (kata kepsek) tidak ada guru yang bisa ajarkan.

Saya ingat pada anak yatim piatu yang lumpuh sejak usia 3 tahun, tidak pernah sekolah, dan hanya bisa ngesot di dalam rumah pamannya. Hidup dalam kemiskinan dan tidak pernah dapat bantuan. (Dan sekarang sudah wafat di usia 15 tahun).

Saya ingat pada anak yatim yang alami Cerebral Palsy, dan seluruh tubuhnya lumpuh, tidak bisa bicara, dan hanya berbaring di lantai sepanjang hari. Di negara asing, anak spt itu bisa bersekolah, bisa menulis dan bicara pakai alat spt halnya Prof. Stephen Hawking.

Dan ada banyak contoh yang lain. Saya juga ingat pada pengakuan seorang kenalan, yang keluar dari kementerian sosial karena tidak tahan melihat korupsi massal yang terjadi di semua tingkat. Uang rakyat dicuri terus oleh PNS dan pejabat utk kepentingan pribadi dan partai. Dan kenalan di kementerian pendidikan dan di kementerian agama juga mengatakan hal serupa. Mereka mengaku bahwa banyak orang sibuk “mencari proyek” (apa saja) agar dananya bisa dibagi-bagikan.

Tetapi bapak presiden punya waktu bermain dan nonton film dengan anak di istana! Menurut saya, tidak ada prestasi apapun presiden melakukan itu, seakan-akan tugas penting yang lain sudah selesai, dan sekarang adalah waktunya istirahat. Ada jutaan anak yang lebih layak dapat perhatian khusus dari para pemimpin bangsa. Tapi kebutuhan anak itu diabaikan, karena kebanyakan pemimpin sibuk mencuri uang rakyat dan mencari pencitraan bagi diri dan partai, daripada menolong anak yang paling membutuhkannya.

Semoga suatu hari, Indonesia akan mendapatkan ratusan ribu pemimpin Muslim yang bersih, jujur, adil, bijaksana dan profesional, sehingga tidak ada lagi anak yatim atau anak berkebutuhan khusus yang dibiarkan menderita bertahun-tahun, di saat para pejabat sibuk nonton film di kantornya.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

Saat Jokowi Bernyanyi dan Nonton Bareng bersama 300 Anak di Istana...

11 March, 2018

“Kitalah Yang Mengangkat Ibu!”

Marissa Schimmoeller adalah seorang guru Bahasa Inggris yang perempuan di sebuah SMA di Amerika, dan pakai kursi roda. Setelah terjadi penembakan di sebuah sekolah minggu kemarin di Florida, Ibu Marissa diskusi sama siswa tentang apa yang akan terjadi kl suatu hari ada penembakan di sekolah mereka juga. Ketika siswa bertanya, Ibu Marissa menjawab dengan berat hati bahwa tentu saja dia sayangi semua siswa, dan akan berusaha sekuat mungkin untuk melindungi mereka kalau terjadi penembakan. Tapi perlu dipahami, sebagai guru yg pakai kursi roda, dia tidak akan sanggup melindungi mereka seperti halnya seorang guru dengan badan yang normal.
Para siswa menjawab bahwa mereka sudah diskusi sendiri ttg reaksi mereka kl terjadi penembakan. Lalu mereka jelaskan, “Kitalah yang mengangkat dan membawa Ibu Marissa ke tempat selamat!”
Ibu Marissa tidak tahan menangis. Seorang guru yang sayangi dan hormati siswanya, akan dapat balasan kasih sayang dan hormat juga!

'We are going to carry you': Students bring teacher to tears after the Florida shooting.



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...