Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (356) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (33) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

24 October, 2007

Re: Menjawab Dengan Jujur Atau "Benar"? #2

Komentar dari seorang pembaca:

Assalamu alaikum wrwb
Yah saya sih setuju dan nggak setuju mengenai hal itu. Setuju di sebabkan mungkin ada benarnya bahwa apa yang di katakan si anak adalah jujur dari apa yang di alaminya dan sebagai bukti dari kepolosan seorang anak sehingga dia menjawab demikian tapi perlu di ketahui sekolahpun mempunyai penilaian akan hal tersebut jadi tidak mungkin dapat membenarkan jawaban si anak. Kalaupun toh seperti yang di katakan pak gene harus di teliti mengapa si anak menjawab hal sedemikian,itu sih wajar-wajar saja.Dengan menanyakan alasan kepada si anak tersebut mengapa memilih jawaban tersebut.Yang pada akhirnya memberikan pengertian kepada si anak bahwa "mengapa jawabannya tidak dapat di benarkan.
Yah...saya mengerti maksud pak gene. Tapi perlu di ketahui jawaban tersebut tidak dapat dibenarkan ,apalagi untuk di masukkan ke dalam nilai hasil akhir ujian,misalnya. Coba kalau seandainya jawaban tersebut 100% dibenarkan.Apa kata anak-anak yang lain yang benar2 mengetahui jawaban temannya itu salah dan mengetahui jawaban temannya tersebut dibenarkan oleh gurunya.
Wassalam

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Lebih baik kalau kita bersikap hati-hati terhadap jawaban dari anak sekolah, terutama anak SD. Kalau anak selalu disalahkan, walaupun dari suatu sisi kita bisa melihat bahwa argumentasinya benar, maka ini bisa mematahkan semangat anak untuk berusaha dan belajar dengan baik.
Coba berfikir begini: ilmu pasti seperti matematika berbeda dengan ilmu yang lain. Kalau melihat gambar, kita harus memberikan “interpretasi” kita. Dan kalau yang benar hanyalah pendapat guru, maka anak tidak perlu berfikir sendiri, tidak perlu membentuk opini sendiri, dan tidak perlu mencari data sendiri yang mendukung argumentasinya karena hanya argumentasi si guru yang dibenarkan.
Anak cukup saja menunggu sampai guru memberitahunya jawaban yang “benar” dan anak cukup mengikutinya tanpa dicernakan sama sekali.
Apakah bangsa kita bisa maju kalau anak2 kita dididik dengan cara seperti it uterus-terusan?
Di bawah ini saya membuat contoh2 “soal ujian”, dan juga memberikan jawaban dari “seorang guru” yang selalu paling benar. Semua ini adalah rekayasa saya supaya orang tua bisa berfikir tentang apakah itu “kebenaran”. Di dalam ujian, di mana anak SD ingin sekali mendapat nilai yang baik, sangat disayangkan kalau guru selalu hitam-putih dalam menentukan jawaban mana yang benar. 

Coba kalau anak anda ikuti ujian SD ini dan hasilnya adalah Nilai “0”.

Ikan tinggal di mana?
Anak: Di kolam ikan!
Guru: Salah. Ikan tinggal di laut.

Beruang panda tinggal di mana?
Anak: Di hutan.
Guru: Salah. Di Cina.

Koala tinggal di mana?
Anak: Di Australia.
Guru: Salah. Di pohon.

Lihat gambar kedua orang perempuan ini. Siapa mereka?
Anak: Ibu dan anak!
Guru: Salah. Kakak perempuan dan adik perempuan.

Lihat gambar kedua orang laki-laki ini. Siapa mereka?
Anak: Kakak laki-laki dan adik laki-laki.
Guru: Salah. Bapak dan anak.

Kalau sebuah gelas diisi dengan air hingga 50% apakah gelas setengah penuh atau setengah kosong?
Anak: Setengah penuh.
Guru: Salah. Setengah kosong.

Lihat kedua pengemis ini yang duduk di pinggir jalan. Apakah mereka kaya atau miskin?
Anak: Mereka miskin.
Guru: Salah. Pengemis di Jakarta kaya semua. Itu hanya profesi mereka.

Lihat foto orang ini? Apakah dia orang baik atau orang jahat?
Anak: Dia koruptor. Dia jahat.
Guru: Salah. Dia orang baik. Dia memberikan uang kepada Pak Camat untuk membangun lapangan bulu tangkis dekat rumah saya sebelum pilkada.

Lihat gambar lingkaran ini. Ini gambar apa? “O”
Anak: Lingkaran. Bola. Roda. Jeruk. Uang logam.
Guru: Salah semua. Ini gambar cicin kawin saya.

Kalau kamu dibawa ke kebun binatang, bagaimana perasaan kamu?
Anak: Jenuh. Aku tidak suka binatang. Mau di rumah, main Playstation.
Guru: Salah. Kamu harus bahagia. Semua orang harus suka binatang.

Sebutkan nama satu jenis makanan yang lezat sekali.
Anak: Pizza.
Guru: Salah. Makanan barat tidak ada yang enak. Jawaban yang benar adalah bakso, mie ayam, tempe, tahu, pisang goreng, pecel, rujak, dll. Jawaban selain dari itu salah.

Seorang anak yang membantah dengan orang tua atau guru adalah…?
Anak: Seorang anak yang berbeda pendapat.
Guru: Salah. Dia anak dzholim. Anak yang berdebat dengan orang tua atau guru adalah anak dzholim dan anak durhaka yang akan dilaknat Allah dan akan masuk neraka dan siksa terus sepanjang zaman. Jawaban selain dari itu adalah salah.

****************************
Kita bisa begini terus-terusan tanpa berakhir. Dalam “ujian” ini, anak mendapat nilai “0” karena semua jawabannya adalah “salah” menurut sang guru. Apakah ini pendidikan? Apakah ini hasil yang orang tua harapkan dari sekolah?
Dalam ujian ini, anak tidak bisa berbeda pendapat dengan guru dan hanya bisa mengikuti kemauan guru kalau mau mendapatkan nilai yang baik.
Itu bukan pendidikan, tetapi lebih akurat disebut indoktrinasi. Tujuannya semata-mata untuk membentuk pikiran anak sehingga mereka punya pendapat yang rukun dengan kemauan gurunya.
Saya sebagai seorang guru sangat sedih melihat orang tua dan guru yang mendidik anaknya dengan cara tersebut.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene

Silahkan baca juga:



HOAX: Apple Mecca


Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ada email yang beredar sekarang tentang Apple Mecca. Saya sudah terima 3-4 kali dalam 2 bulan terakhir. Sayangnya, informasi dalam email ini tidak benar.
Posting di website Islam, yang mengutuk pembangungan gedung baru milik Apple adalah benar. Foto yang disebarkan dalam email adalah benar, tetapi tudahan mereka itu yang tidak benar.
Nama toko ini di New York adalah Apple Store Fifth Avenue, bukan Apple Mecca. Perusahaan Apple tidak menyebutkan nama gedung ini sebagai “Mecca”.
Katanya ada “bar” (tempat minum alkohol) di dalam “Apple Mecca” ini. Memang ada “bar” di dalamnya, yaitu sebuah Bar i-Pod. Maksudnya bar i-Pod adalah orang bisa duduk dalam barisan dan download musik Mpeg-3 langsung ke i-Podnya. Istilah “bar” di sini berarti tempat duduk (dalam barisan) untuk mendapatkan sesuatu. Contoh lain yang sering digunakan dalam bahasa Inggris: record bar, oxygen bar, CD bar, sushi bar, dll.. Tidak ada hubungan dengan alkohol, dan di toko komputer Apple ini tidak ada alkohol (karena memang hanya toko komputer).
Toko sebenarnya ada di bawah tanah. Bagian atas, berbentuk kubus, dibuat dari kaca dan hanya merupakan pintu masuk. Kubus digunakan (kata Apple) karena dianggap bentuk yang sempurna (dan barangkali mereka juga mengganggap kualitas komputer mereka sempurna sehingga penggunaan kubus tepat).




Waktu pembangunan, kubus kaca tersebut ditutup dengan lapisan stiker hitam untuk sementara untuk melindungi kacanya. (Sama seperti gedung bertingkat di Jakarta: kaca ditutup dengan lapisan stiker selama pembangunan. Di sini biasannya berwarna biru atau abu-abu).
Dari pernyataan Apple di media massa, mereka sangat sayangkan bahwa ada orang ekstrim yang salah paham niat mereka membangun pintu masuk dari kaca, berbentuk kubus. Dan kita seharusnya paham.



Semua “Kubus” di seluruh dunia bukan menjadi milik Islam. Dan bangunan apapun yang berbentuk kubus tidak ada hubungan dengan Ka’bah di dalam Masjidil-Haram.
Seharusnya, orang Islam yang cerdas memeriksa email sebelum disebarkan.
Toko ini sudah buka dari bulan Oktober 2006, dan tidak ada masalah sampai sekarang.
Baru sekarang ini, orang Indonesia mulai menerima email yang tidak benar dan menyebarkannya.

Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
24 Oktober, 2007

The store is actually called Apple Store Fifth Avenue. And it does house a bar, but it's an iPod bar - for downloading music, not downing bevvies.
Customers enter the underground outlet through a 30-foot-high glass cube directly in front of the General Motors Building.
Representatives at Apple tried to downplay the controversy. "We regret that the comments of these independent bloggers have offended anyone," said Apple spokesman Steve Dowling. "The entrance is not an attempt to resemble the Kaaba."
**********
By K.C. Jones , TechWeb Technology News
The Apple Fifth Avenue Store is shaped like a glass cube. Ka'ba is also a cube, covered in black cloth. The store was covered in black before it opened in May.
MEMRI's statement, titled "Apple Mecca Project Provokes Muslim Reaction," said the store sells alcoholic beverages and is "clearly meant to provoke Muslims." The store does not sell alcohol. Although its cube-shape may resemble the Ka'ba, the dimensions are different.
The statement urges people to spread an alert to "stop the project."
Apple, one of the largest computer companies in the world, responded by saying the company respects all religions, did not set out to build a replica of the Ka'ba and never referred to the store as "Mecca."
**********

23 October, 2007

Lebih Baik Menjawab Dengan Jujur Atau "Benar"? #1


















Assalamu’alaikum wr.wb.,
(Bila gambar tidak kelihatan, isinya adalah ujian anak sekolah dengan pertanyaan: “Gambar di samping mewujudkan kasih sayang seorang: A.Pembantu, B.Ibu, C.Ayah.”
Di gambar tersebut, ada seorang ibu menggendong anak. Jawaban yang dipilih oleh siswa adalah “A.Pembantu”.)
Ada dua hal yang menarik dari gambar ini.
Yang pertama, dan yang paling jelas, adalah pilihan anak bahwa gambar itu mewujudkan kasih sayang seorang pembantu dan bukan kasih sayang dari seorang Ibu. Ternyata bagi anak ini, kasih sayang lebih didapatkan dari pembantu atau babysitter, ketimbang dari Ibu. Mungkin Ibunya kerja, pulang larut malam dalam keadaan capek, dan oleh karena itu, anak lebih terbiasa main dan merasa bahagia dengan pembantu.
Menyedihkan sekali, tetapi barangkali ini merupakan kenyataan bagi banyak anak di bangsa ini, terutama di kota besar seperti Jakarta.
Hal menarik yang kedua, adalah kenyataan bahwa pilihan si anak “A.Pembantu” disalahkan oleh sang guru. Artinya, anak sekolah tidak boleh berbeda pendapat dengan guru. Ternyata anak tidak boleh merasa kasih sayang dari orang tertentu (seperti pembantu) kecuali disetujui terlebih dahulu oleh gurunya. Bila anak merasa lebih disayangi pembantu, kenapa hal itu bisa dinyatakan salah oleh guru?

Saya jadi ingat komentar dari seorang bapak di milis SD Islam, bahwa anaknya bertanya kalau pada saat menjawab pertanyaan di dalam ujian, apakah lebih baik menjawab dengan “jujur” atau memberikan “jawaban yang benar”? Sangat memprihatin bahwa seorang anak SD bisa membedakan dan memisahkan antara jawaban yang “jujur” dan jawaban yang “benar”. Ini memang sesuatu yang nyata dalam sistem pendidikan Indonesia dari zaman dahulu, dan ternyata, belum berubah.
Bila anak SD ditanyakan dalam sebuah ujian “Bagaimana perasaan kita kalau orang tua cerai?” maka anak diwajibkan guru menjawab “Sedih” karena jawaban “Bahagia” akan disalahkan. Tetapi bagi anak tertentu, yang orang tuanya sering ribut dengan KDRT juga, bisa jadi jawaban “bahagia” adalah jawaban yang jujur, tetapi di sekolah menjadi salah. Ini merupakan indoktrinasi kultural yang tidak tepat dan tidak dibutuhkan. 


Tetapi tidak terbatas pada indoktrinasi kultur saja. Jawaban yang lain juga seenaknya disalahkan oleh sang guru. Saya pernah lihat hasil ujian anak SD dengan pertanyaan “Burung hantu tinggal di mana?” Anak menjawab “Pohon”. Ternyata salah. Menurut guru, burung hantu tinggal di HUTAN. Berarti anak SD harus main tebak-tebakan pada saat ujian. Mereka harus berfikir “Hmmmm… menurut guruku, jawaban yang mana yang boleh benar?” Soalnya, kalau anak itu berfikir sendiri dan memberikan jawaban yang dia anggap benar, yang sesuai dengan fakta yang dia miliki, sesuai dengan logika, dan sesuai dengan argumentasi dia, maka dia akan disalahkan oleh si guru dan nilainya akan rendah. Berarti lebih baik kalau anak TIDAK berfikir sendiri dan hanya sebatas nurut dengan kemauan guru kalau mau lulus.
Kita tidak perlu heran bahwa penemuan terbaik di dunia ini tidak pernah muncul dari Indonesia. Yang ada justru tingkat korupsi yang “terbaik” di dunia. Ini semua merupakan hasil dari sistem pendidikan yang rusak berat, dan belum ada usaha dari pemerintah atau dari orang tua untuk melakukan perbaikan nyata.
Sampai kapan sistem pendidikan di Indonesia akan seperti ini terus? 

Silahkan baca juga:



Bagi yang menginginkan perubahan, mohon berusaha secara kecil dengan mememberikan tanda tangan pada petisi pendidikan ini. 
Petisi-Peningkatan-Kualitas-Pendidikan-Nasional

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto



21 October, 2007

Carter Says US Tortures Prisoners



CNN

Wednesday 10 October 2007

Washington - The United States tortures prisoners in violation of international law, former President Carter said Wednesday.

"I don't think it. I know it," Carter told CNN's Wolf Blitzer.

"Our country for the first time in my life time has abandoned the basic principle of human rights," Carter said. "We've said that the Geneva Conventions do not apply to those people in Abu Ghraib prison and Guantanamo, and we've said we can torture prisoners and deprive them of an accusation of a crime to which they are accused."

Carter also said President Bush creates his own definition of human rights.

Carter's comments come on the heels of an October 4 article in The New York Times disclosing the existence of secret Justice Department memorandums supporting the use of "harsh interrogation techniques." These include "head-slapping, simulated drowning and frigid temperatures," according to the Times.

The White House last week confirmed the existence of the documents but would not make them public.

Responding to the newspaper report Friday, Bush defended the techniques used, saying, "This government does not torture people."

Asked about Bush's comments, Carter said, "That's not an accurate statement if you use the international norms of torture as has always been honored -- certainly in the last 60 years since the Universal Declaration of Human Rights was promulgated.

"But you can make your own definition of human rights and say we don't violate them, and you can make your own definition of torture and say we don't violate them."

After reading a transcript of Carter's remarks, a senior White House official said, "Our position is clear. We don't torture."

The official said, "It's just sad to hear a former president speak like that."

Carter also criticized some of the 2008 Republican presidential candidates, calling former New York Mayor Rudy Giuliani "foolish" for his contention the United States should be open to use force on Iran.

"I hope that he doesn't become president and try to impose his conviction that we need to go to war with Iran," Carter said.

The Giuliani campaign declined to comment on Carter's criticism.

The former president didn't spare the rest of the GOP field either.

"They all seem to be outdoing each other in who wants to go to war first with Iran, who wants to keep Guantanamo open longer and expand its capacity -- things of that kind," Carter said.

"They're competing with each other to appeal to the ultra-right-wing, war-mongering element in our country, which I think is the minority of our total population."

Carter declined to say which Republican candidate he feared the most.

"If I condemn one of them, it might escalate him to the top position in the Republican ranks," he said.

Democratic Sens. Hillary Clinton of New York and Barack Obama of Illinois also drew Carter's criticism for refusing recently to pledge to withdraw all troops from Iraq by the end of their first terms if they win the presidency in 2008.

"I disagree with their basic premise that we'll still be there; I think the American people want out," Carter said. "If there is an unforeseen development where Iraqi people request American presence over a period of time I think that would possibly be acceptable, but that's not my personal preference."

-----------

CNN's Alexander Mooney contributed to this report.

Source: Truthout

11 October, 2007

Memakai Jilbab Wajib atau Tidak?


Sabtu, 6 Okt 07 14:50 WIB

Assalamu'alaikum

Ustadz,

Saya ingin menanyakantentang pemakaian Jilbab oleh muslimah, karena beberapa waktu yang lalu kantor saya mengadakan tausyi'ah ramadhan mengenai jilbab.

Penceramah menjelaskan bahwa pemakaian jilbab itu tidak wajib hanya dianjurkan dengan mengutip ayat Alqur'an (saya lupa ayat & suratnya), banyak teman-teman yang tidak setuju dengan pernyataan penceramah tersebut, kalau tidak salahpenceramahnya berasal dari UIN.

Saya mohon pencerahan dari Ustadz mengenai masalah tersebut.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Taufik

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Memang ada sedikit hal yang perlu diluruskan dari istilah jilbab. Sebab ternyata di dunia Islam, penggunaan istilah jilbab ini dipahami dengan berbagai bentuk yang berbeda.

Ada yang mengatakan bahwa jilbab itu adalah pakaian yang dikenakan wanita dan menutup seluruh tubuhnya, termasuk wajah. Sebagian lainnya mengatakan bahwa jilbab adalah pakaian yang besar, longgar, menyatu antara atasan dan bawahannya, serta menutup semua tubuh wanita.

Yang lainnya lagi mengatakan bahwa jilbab adalah cadar, yaitu kain yang menutup wajah para wanita.

Maka dengan perbedaan-perbedaan penggunaan istilah di atas, wajar pula kalau ada banyak perbedaan pandangan dari segi hukum untuk mengenakannya.

Hukum memakai cadar atau baju besar terusan dari atas ke bawah memang masih menjadi perbedaan pendapat. Demikian juga, pakaia wanita yang menutup seluruh tubuh tanpa kecuali, masih menjadi perbedaan pendapat.

Jilbab = Pakaian penutup aurat

Yang disepakati oleh para ulama adalah bahwa setiap orang, baik pria atau wanita, diwajibkan untuk menutup aurat. Dan bukan hanya selama mengerjakan shalat saja, melainkan ketika berhadapan dengan lawan jenis yang bukan mahram.

Sementara, batasan aurat wanita itu adalah seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan kedua tapak tangannya. Batasan ini sudah sampai tingkat ijma' dari kebanyakan para ulama. Sehingga bukan pada tempatnya lagi untuk diperdebatkan. Sama dengan ijma' para ulama tentang wajibnya shalat lima waktu, wajibnya puasa bulan Ramadhan.

Kalau masih ada orang yang mempertanyakan kewajiban shalat lima waktu atau puasa di bulan Ramadhan, maka jelas-jelas dia kufur kepada perintah Allah SWT. Maka kalau ada orang Islam yang mengatakan bahwa aurat tidak wajib ditutup di depan lawan jenis yang bukan mahram, maka dia telah kufur dari ketetapan Allah SWT. Sebab kepastian akan kewajiban menutup aurat telah sampai ke level ijma' ulama.

Menutup Aurat = Etika dan Kewajiban Paling Dasar

Sebagai seorang muslim, seharusnya kita sudah tidak lagi bermain-main di wilayah yang sudah bersifat baku, seperti masalah kewajiban menutup aurat. Sebab menutup aurat itu merupakan insting paling dasar manusia. Menutup aurat adalah salah satu karakteristik dasar yang membedakan antara manusia dan hewan.

Oleh karena itu ketika nabi Adam alaihissalam melanggar larangan Allah, nampaklah aurat mereka. Maka secara insting beliau segera menutup auratnya dengan daun-daun surga.

Maka syaitan membujuk keduanya dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. (QS. Al-A'raf: 22)

Dan ketika nabi Adam diturunkan ke bumi, Allah SWT pun menginformasikan bahwa telah diturunkan pakaian untuk menutup aurat. Bahkan pakaian itu juga berfungsi sebagai perhiasan.

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan (QS. Al-A'raf: 26)

Hanya manusia saja yang punya insting untuk menutup aurat dan mengenakan pakaian. Hewan dan tumbuhan sama sekali tidak punya naluri itu. Apakah sekarang kita inginmenghilangkan naluri manusia untuk berpakaian dan menutup aurat?

Apakah kita ingin mengatakan bahwa wanita tidak perlu menutup auratnya? Apakah kita ingin mengatakan bahwa agama Islam tidak mewajibkan wanita menutup aurat? Lalu kita ingin mengingkari Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW? Apakah kita tega membodohi umat dengan mengatakan bahwa tidak ada dalil yang mewajibkan menutup aurat?

Padahal Rasulullah SAW telah bersabda:

Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian. (HR Muslim)

Maka sebaiknya kita berhenti dari dosa sistem yang ingin mengubah paradigma berpikir umat Islam dengan mengatakan bahwa menutup aurat tidak wajib. Berhentilah dari kesalahan berpikir yang fatal dan memalukan ini, selagi ajal belum datang menjemput. Sudah bukan zamannya lagi kita membodohi umat dengan argumentasi lemah buah karya setan sekulerime dan liberalisme.

Karena sekulerisme dan liberalisme sudah mati terkubur oleh zaman. Mungkin 20 tahun yang lalu boleh mereka berbangga, tapi Allah SWT telah berkehendak lain. Hari ini gelombang orang menutup aurat nyaris tidak terbendung lagi. Hari ini adalah hari penyesalan bagi kalangan sekuleris dan liberalis karena kampanye anti jilbab yang mereka usung berpuluh tahun telah mengalami kegagalan total.

Kalau hari ini masih ada orang yang mengatakan menutup aurat tidak wajib, maka sebenarnya ajaran ini telah out of date, ketinggalan zaman, kuno, konvensional, sudah tidak musim lagi.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Sumber: Era Muslim

Emuslifier Kode E Tidak Selalu Mengandung Babi

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ada email yang beredar sekarang yang menyatakan bahwa semua bahan tambahan makanan berupa “Kode E” mengandung babi. Saya anggap seluruh isi dari email ini adalah rekayasa.
Email ini, dalam beberapa bentuk, ditulis oleh M. Amjad Khan. Tetapi kalau mencari orang ini di Google, ternyata tidak ada orang dengan nama tersebut, yang juga punya kaitan dengan obat-obatan atau produksi makanan. (Hanya ada satu orang dengan nama itu yang bekerja sebagai pengawas sekolah di Pakistan).

Jadi, orang yang tak dikenal ini menulis artikel, dan menyatakan bahwa dia kerja di Medical Research Institute United States. Kalau dicari dengan Google, institusi ini juga tidak ada. Memang ada United States Army Medical Research Institute of Infectious Diseases (USAMRIID), yang menjadi bagian dari Tentara AS, jadi sangat diragukan kalau seorang dokter tentara yang kerja di situ akan salah menyebutkan nama organisasinya.
Berarti tulisan ini dibuat oleh orang yang tidak ada, yang bekerja pada Institusi yang juga tidak ada, dan dia memberitahu kita bahwa emulisifier yang disingkat menjadi “Kode E” mengandung babi. 

Tulisan ini hanya ada di satu tempat di seluruh internet:

M. Amjad Khan + Medical Research Institute United States (hanya ada di sini):
Must Read! Please read this article!!!
Posted by CatchMeIfYouCan on Monday, February 21, 2005
Comment: ARE WE USING PIG FAT IN OUR FOOD
Posted on Islam.com

Dalam arti lain, isi dari artikel ini adalah rekayasa.
Juga ada peringatan tambahan untuk tidak minum kopi Starbucks karena juga mengandung emulsifier. Ini setara dengan email yang beredar dari beberapa tahun yang lalu yang menyatakan bahwa Starbucks dan juga Coffee Bean tidak halal.
Saya sudah memeriksa ini sendiri, dan info ini juga tidak benar. Dalam pembuatan Café Latte, misalnya, isinya adalah susu, biji kopi dan air panas. Kapan emulsifier ditambahkan? 

Saya juga memeriksa botol sirup (yang katanya mengandung emulsifier) dan tidak ada emulsifier dalam daftar isi. Saya juga menemukan pernyataan Starbucks yang menyatakan bahwa buah ceri mereka tidak direndam dalam alkohol, dan tidak ada unsur dari binatang dalam semua kopi mereka. 

Pernyataan dalam artikel itu bahwa “soy lecithin” juga mengandung babi tidak masuk akal sama sekali. Lecithin memang bisa dibuat dari lemak binatang, tetapi kalau dibuat dari soya/soy (= kedelai) berarti tidak ada unsur binatang. Saya sudah sering membeli coklat dari Indonesia dan Malaysia yang menggunakan soy lecithin, dan coklat itu ada lambang halal dari MUI. Apakah wajar kalau soy lecithin dibuat dari kedelai di Indonesia dan mendapatakan sertifikat halal, tetapi soy lecithin (yang juga dibuat dari kedelai) bisa mengandung babi kalau dari negara lain? Bagaimana kedelai bisa berubah menjadi babi? Sungguh tidak masuk akal.
Jadi, email ini hanya salah satu email rekayasa lagi yang disebarkan ke banyak orang tanpa ada yang memeriksa kebenarannya.

Semoga bermanfaat,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto


HOAX: Sunita Williams Tidak Menjadi Muslim


Assalamu’alaikum wr.wb.,
Email yang menyatakan Sunita Williams menjadi Muslim adalah rekayasa dan sudah ada lebih dari satu versi. (Saya sudah menerima beberapa kali).
Tidak ada situs berita satupun yang membenarkan informasi ini. Hanya ada email yang disebarkan ke mana-mana. Selain dari itu, informasinya juga palsu karena pernyataan ini: “…when they were on the moon…”
Sunita Williams tidak pernah berada di bulan, dan hanya masuk ke Interntaional Space Station (ISS) untuk 195 hari (sebuah rekor). 

Di semua situs berita, dan biografi resminya, tidak ada bukti sama sekali bahwa informasi dalam email ini benar.
Informasi di email ini juga sangat tidak masuk akal karena bukan saja Sunita, tetapi seluruh rekannya juga “masuk Islam” setelah kembali ke bumi. Berarti ada kurang lebih 7-10 astronot yang masuk Islam pada saat yang sama, tetapi tidak ada koran, stasiun televisi atau situs berita satupun di seluruh dunia yang membahasnya. Hanya ada sebuah email yang disebarkan ke mana-mana. (Sebaliknya, artis Hollywood Paris Hilton masuk penjara untuk satu hari dan semua situs berita membahasnya, termasuk di Indonesia). 

Berarti email ini adalah rekayasa lagi, sama seperti berita palsu lama bahwa Neil Armstrong (astonot pertama yang mendarat di bulan) masuk Islam karena “mendengar adzan” pada saat di bulan.
Seharusnya ummat Islam lebih cerdas.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

Yang disebarkan kurang lebih seperti ini:
Assalamualaikum...! An important message to all Muslim brothers and sisters : Sunita Williams ( First Indian woman who went on a space journey few months back) accepted "ISLAM" Masha Allah, bcoz when they were on the moon, they saw towards EARTH, the entire EARTH looked dark, but 2 places on the EARTH GLITERED & looked like SPARKS (Roshni). They were shocked to see that and saw them with the help of telescope and came to know that those two places were "MAKKAH" and "MADINAH" Masya Allah !. Then they decided that after reaching to earth they'll accept "ISLAM". Thats y they reached safely following this glitering light. So be proud to a muslim and forward it to all like fire. Allah Hafiz...!
Kalau ngak salah sih arti dari bahasa inggrisnya .. 

Assalamualaikum........ !! Sebuah pesan penting untuk seluruh saudara muslim dam muslimah : Sunita Williams ( Wanita Indian Pertama yang pergi ke luar angkasa untuk beberapa bulan telah kembali ) menerima "ISLAM " karena ketika mereka ke bulan, mereka melihat ke bumi, dan nampak semua wajah bumi kelihatan sangat gelap (hitam), tetapi ada 2 tempat di bumi yang bersinar dan terlihat seperti berkilauan. Mereka kaget melihat hal itu dan mereka ingin melihat lebih jelas dengan batuan teleskop dan mengetahui bahwa kedua tempat tersebut adalah Mekah & Madinah. Mereka memutuskan setelah mereka tiba di bumi mereka akan menerima islam. Itulah alasan kenapa mereka bisa kembali ke bumi dengan selamat, karena mengikuti arah sinar dari tempat tersebut. Maka berbanggalah menjadi seorang muslim.
(Ditambah dua gambar Mekah dan Madinah. Gambar itu memang asli dan didapat dari satelit. Ada banyak situs yang menampung foto asli itu. Namun, tidak ada kaitan dengan Sunita).

10 October, 2007

Sekolah yang Diresmikan Presiden Itu Ambruk


Oleh Parluhutan Gultom

TANGERANG - Satu tahun berlalu sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan paket mega proyek pembangunan 221 sekolah di Kota Tangerang pada 3 Januari 2006 lalu. Dan, sejak itu pula di benak masyarakat seolah terpatri asa akan adanya perubahan signifikan pada sektor pendidikan di Kota Tangerang.

Namun, sejak musibah ambruknya plafon ruang kelas V, SDN Karawaci III di Jalan Sa`amah, Kampung Baru, Kecamatan Karawaci, pada Kamis (5/9) pagi, kepercayaan banyak kalangan atas kehebatan dan keberhasilan mega proyek 221 sekolah itu pun menjadi “terkoyak”.

Kini mega proyek yang menelan biaya Rp 221 miliar dari kas APBD Kota Tangerang Tahun 2005/2006 itu justru berbalik mendapat sorotan negatif dari berbagai kalangan. Terlebih insiden ambruknya plafon SDN Karawaci III itu juga mengakibatkan sebanyak 16 siswa terluka.

“Dulunya memang saya sempat yakin kalau keberadaan gedung sekolah baru itu nantinya dapat membuat anak saya aman dan nyaman saat mengikuti pelajaran. Tapi, setelah kejadian kemarin, perasaan saya justru berubah menjadi ragu dan was-was dengan keselamatan anak saya,” ujar Ny Fatimah, salah satu orang tua siswa yang tinggal tak jauh dari SDN Karawaci III.

Demi menjaga keselamatan siswa-siswi ke depan, Fatimah berharap Wali Kota Tangerang H Wahidin Halim dapat bersikap tegas dan menindak kontraktor yang sebelumnya mengerjakan pembangunan sekolah itu. “Ambruknya plafon di ruang kelas V SDN Karawaci III itu membuktikan ada sesuatu yang salah dalam proses pembangunannya,” ujar Fatimah.

Keluhan bernada penyesalan juga dilontarkan Ayip Amir, Ketua Komite Sekolah SDN Karawaci III. Selain mengaku kecewa, wali para siswa itu pun meminta Pemkot Tangerang segera melakukan pengecekan ulang terhadap 220 sekolah lainnya.

“Mencegah tentunya akan lebih baik daripada mengobati. Untuk itu, kami sangat berharap adanya tindak pengecekan ulang terhadap ratusan sekolah lain, khususnya yang masuk dalam paket 221 sekolah,” ujar Amir.

Seperti diketahui, sedikitnya terdapat 16 siswa yang kini menderita luka ringan akibat peristiwa itu. Mereka adalah Aldora Putri, Eli, Galuh, Rahmi, Inas, Tomy, Hendriawan, Bagus, Firda, Rizky, Mufida, Ranti, Inge, dan Yasmin Noor. Sedangkan seorang siswi lainnya, Yuliana bahkan sempat dilarikan ke rumah sakit akibat menderita luka pada bagian mulut dan gigi rontok.

Bom Waktu

Peristiwa ambruknya plafon kelas V SDN Karawaci III pada Kamis (6/9) lalu bisa dianggap sebagai salah satu bukti bahwa keselamatan pelajar di Kota Tangerang saat ini sedang terancam. Karena tidak ada yang bisa menjamin bahwa peristiwa serupa tidak akan terulang di kemudian hari.

“Kami minta Pemkot tidak diam terkait peristiwa ini. Segera bentuk tim guna memeriksa kondisi ratusan bangunan sekolah lainnya. Karena posisi para siswa saat ini ibarat sedang berada di tengah ‘bom waktu’ yang sewaktu-waktu dapat meledak,” ujar Herry Rumawatin, Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang kepada SH, Jumat (7/9) malam.

Bila terbukti peristiwa itu terjadi akibat kesalahan kontraktor, lanjut Herry, sewajarnya bila kemudian Wali Kota mem-blacklist kontraktor nakal dimaksud. “Sesuai prosedur saja. Bila memang terbukti pihak kontraktor yang salah, sewajarnyalah diberi sanksi,” katanya.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Tata Kota Hj Roestiwi mengatakan pihaknya segera melakukan perbaikan terhadap plafon ruang kelas yang rusak. Sedangkan terkait sanksi yang akan dijatuhkan, Roestiwi menyatakan terlebih dahulu akan melihat kembali perjanjian kontrak kerja antara Pemda Kota Tangerang dengan pihak kontraktor, yaitu PT Artha Niaga.

“Saya harus lihat dulu isi kontraknya, karena saya sudah tidak ingat lagi," ujarnya seraya menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ragu memberikan sanksi keras terhadap kontraktor bila memang terbukti bersalah.

Kapolsek Karawaci AKP Hermino terkesan sangat tertutup atas kasus ambruknya SDN Karawaci III itu. “Selain memintai keterangan sejumlah saksi korban, kami juga sudah memintai keterangan saksi lain yang melihat kejadian. Namun, belum ada tersangka dalam kasus ini,” tambahnya. N

Sumber: Sinar Harapan

Hadits Palsu: Tidurnya Orang Puasa Adalah Ibadah

Kamis, 20 Sep 07 04:43 WIB

Saya pernah mendengar orang berkata bahwa tidurnya orang berpuasa itu adalah ibadah. Tapi sampai saat ini saya tidak tahu, benarkah hal itu? Kalau memang benar, apakah itu merupakan hadits nabi atau bukan? Dan kalau memang hadits nabi, riwayatnya serta statusnya bagaimana?

Terima kasih atas jawabannya ustadz

Jhons

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ungkapan seperti yang anda sampaikan, yaitu tidurnya orang berpuasa merupakan ibadah memang sudah seringkali kita dengar, baik di pengajian atau pun di berbagai kesempatan. Dan paling sering kita dengar di bulan Ramadhan.

Di antara lafadznya yang paling populer adalah demikian:

Tidurnya orang puasa merupakan ibadah, diamnya merupakan tasbih, amalnya dilipat-gandakan (pahalanya), doanya dikabulkan dan dosanya diampuni.

Meski di dalam kandungan hadits ini ada beberapa hal yang sesuai dengan hadits-hadits yang shahih, seperti masalah dosa yang diampuni serta pahala yang dilipat-gandakan, namun khusus lafadz ini, para ulama sepakat mengatakan status kepalsuannya.

Adalah Al-Imam Al-Baihaqi yang menuliskan lafadz itu di dalam kitabnya, Asy-Syu'ab Al-Iman. Lalu dinukil oleh As-Suyuti di dalam kitabnya, Al-Jamiush-Shaghir, seraya menyebutkan bahwa status hadits ini dhaif (lemah).

Namun status dhaif yang diberikan oleh As-Suyuti justru dikritik oleh para muhaddits yang lain. Menurut kebanyakan mereka, status hadits ini bukan hanya dhaif teteapi sudah sampai derajat hadits maudhu' (palsu).

Hadits Palsu

Al-Imam Al-Baihaqi telah menyebutkan bahwa ungkapan ini bukan merupakan hadits nabawi.Karena di dalam jalur periwayatan hadits itu terdapat perawi yang bernama Sulaiman bin Amr An-Nakhahi, yang kedudukannya adalah pemalsu hadits.

Hal senada disampaikan oleh Al-Iraqi, yaitu bahwa Sulaiman bin Amr ini termasuk ke dalam daftar para pendusta, di mana pekerjaannya adalah pemalsu hadits.

Komentar Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah juga semakin menguatkan kepalsuan hadits ini. Beliau mengatakan bahwa si Sulaiman bin Amr ini memang benar-benar seorang pemalsu hadits.

Bahkan lebih keras lagi adalah ungkapan Yahya bin Ma'in, beliau bukan hanya mengatakan bahwa Sulaiman bin Amr ini pemasu hadits, tetapi beliau menambahkan bahwa Sulaiman ini adalah "manusia paling pendusta di muka bumi ini!"

Selanjutnya, kita juga mendengar komentar Al-Imam Al-Bukhari tentang tokoh kita yang satu ini. Belaiu mengatakan bahwa Sulaiman bin Amr adalah matruk, yaitu haditsnya semi palsu lantaran dia seorang pendusta.

Saking tercelanya perawi hadits ini, sampai-sampai Yazid bin Harun mengatakan bahwa siapapun tidak halal meriwayatkan hadtis dari Sualiman bin Amr.

Iman Ibnu Hibban juga ikut mengomentari, "Sulaiman bin AmrAn-Nakha'i adalah orang Baghdad yang secara lahiriyah merupakan orang shalih, sayangnya dia memalsu hadits. Keterangan ini bisa kita dapat di dalam kitab Al-Majruhin minal muhadditsin wadhdhu'afa wal-matrukin. Juga bisa kita dapati di dalam kitab Mizanul I'tidal.

Rasanya keterangan tegas dari para ahli hadits senior tentang kepalsuan hadits ini sudah cukup lengkap, maka kita tidak perlu lagi ragu-ragu untuk segera membuang ungkapan ini dari dalil-dalil kita. Dan tidak benar bahwa tidurnya orang puasa itu merupakan ibadah.

Oleh karena itu, tindakan sebagian saudara kita untuk banyak-banyak tidur di tengah hari bulan Ramadhan dengan alasan bahwa tidur itu ibadah, jelas-jelas tidak ada dasarnya. Apalagi mengingat Rasulullah SAW pun tidak pernah mencontohkan untuk menghabiskan waktu siang hari untuk tidur.

Kalau pun ada istilah qailulah, maka prakteknya Rasulullah SAW hanya sejenak memejamkan mata. Dan yang namanya sejenak, paling-paling hanya sekitar 5 sampai 10 menit saja. Tidak berjam-jam sampai meninggalkan tugas dan pekerjaan.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Sumber: Era Muslim

Penderitaan Rakyat Birma (Myanmar) dan Bisnis AS

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Apakah bisnis sudah cukup sebagai alasan untuk tidak peduli pada nilai-nilai demokrasi? Para pemimpin AS berbicara tentang demokrasi seakan-akan mereka peduli. Tetapi apakah mereka lebih peduli pada demokrasi atau bisnis?

Ternyata para jenderal yang menguasaikan Birma dalam sebuah junta militer mendapatkan uang dari beberapa sumber. Ekomoni negara rusak, jadi untuk mengaji prajurit yang menyiksa para biksu harus ada sumber uang yang jelas, karena pajak dari rakyat tidak seberapa. Dari mana mereka bisa mendapatkan uang? Ada dua sumber yang kurang dibahas di media massa.

Sumber uang pertama: uang dari hasil penjualan gas dan minyak bumi. Gas dan minyak bumi ini diekspor lewat Thailand. Yang mengerjakan? Perusahaan Chevron (dari AS) dan Total (dari Perancis). Dan siapa yang pernah menjadi anggota BoD Chevron: Condalisa Rice, Menlu AS sekarang. Apakah Condi dan George Bush mau mengambil tindakan yang akan menghancurkan profit tinggi bagi kawan-kawan mereka, walaupun uang dari usaha itu memberi dukungan nyata pada para jenderal Birma? Sepertinya mereka tidak mau.

Berapa banyak jumlah uang tersebut? Pada tahun 2006, hasil dari proyek gas bumi saja adalah $US 2,16 milyar. Dan seluruhnya dilarikan ke para jenderal/pemerintah. Kalau uang sebanyak itu adalah pemasukan buat para jenderal, kira2 profit bagi Chevron dan Total berapa? Untuk hasil minyak bumi tidak disediakan datanya.

Pipa gas yang menyalurkan gas ke Thailand untuk diekspor sudah ketahuan dibuat dengan “slave labor” – rakyat biasa yang dipaksakan kerja, seakan-akan “budak” milik pemerintah. Selamat bagi Chevron, pasti sangat baik bagi profit perusahaan bila infrastuktur dibuat oleh budak2 Birma.

Para perusahaan di AS dilarang berdagang dengan Birma, disebabkan sangsi dari Deplu AS. Tetapi ada satu pengecualian. Untuk siapa? Ternyata hanya Chevron yang dapat izin beroperasi di Birma! Enak kali ya!

Sumer uang kedua: penjualan batu permata seperti mirah/merah delima (ruby) dan safir (sapphire). Ternyata 90% dari semua batu merah delima yang dijual di seluruh dunia berasal dari Birma. Tentu saja para jenderal menguasaikan produksi batu berharga ini karena pemilik saham mayoritas dalam semua perusahaan pertambangan merah delima adalah… para jenderal.

Walaupun ada larangan juga bagi para pembeli batu permata AS untuk membeli batu merah delima dari Birma, larangan tersebut hanya berlaku bagi batu yang dibeli langsung dari Birma. Supaya larangan ini menjadi tidak efektif, hampir semua batu merah delima dari Birma diekspor ke Thailand terlebih dahlulu untuk diperhalus (polished). Lalu, dari Thailand, dijual lagi ke AS, Inggris dan Eropa tanpa kena sangsi, dan digunakan untuk membuat perhiasan dan cincin. (Kalau anda melihat orang kaya di Indonesia yang menggunakan batu merah delima dalam perhiasannya, kemungkinan besar mereka sudah membantu jenderal Birma tetap berkuasa dengan pembelian merah delima itu, tanpa sengaja tentu saja).

Apakah AS, Inggris dan Eropa benar-benar akan peduli pada rakyat yang menuntut kemerdekaan dan kebebasan kalau tuntutan tersebut akan merusak profit bagi perusahaan2 terbesar mereka yang juga sangat dekat dengan para Presiden dan pejabat-pejabat lainnya? Mereka itu hanya bisa menang dalam pemilu karena ada sumbangan besar dari bisnis-bisnis tersebut. Jadi pada saat rakyat Birma teriak minta tolong, pejabat AS dan kawan-kawannya di negara barat harus memilih: bantu rakyat yang tertindas, atau menjaga profit dari perusahaan multi-nasional yang mendanai mereka supaya menang dalam pemilu.

Kira kira yang mana yang paling utama? Kemerdekaan atau profit? Nilai-nilai kebebasan dan demokrasi atau atau nilai-nilai kapitalisme?

Hmmmmm….. ternyata….uang, profit dan kapitalisme menang. Wahai para jenderal, silahkan menindas biksu dan rakyat kecil terus. AS tidak akan intervensi demi “demokrasi”. (Kecuali ada yang mau bayar, tentu saja). Dan stok minyak bumi di Birma tidak seberapa dibandingkan dengan Iran. Jadi, lebih baik AS menyerang Iran untuk “menyebarluaskan nilai-nilai demokrasi” (seperti yang sedang dilakukan di Iraq, menurut mereka) daripada membantu kaum yang sudah menuntutnya di Birma.

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene Netto

Informasi diringkas dari:

Chevron's Pipeline Is the Burmese Regime's Lifeline

By Amy Goodman, Truthdig, Tuesday 02 October 2007

Amid Deaths, Censorship, Oil Companies Continue Myanmar Operations

By Avni Patel, ABC News

Myanmar's rubies; bloody colour, bloody business

By Carmel Crimmins, BANGKOK (Reuters)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...