Dua minggu yang lalu, seorang dermawan terkenal di Pakistan
wafat pada usia 88 tahun. Abdul Sattar Edhi adalah orang
Pakistan yang kerja selama 60 tahun untuk menolong orang lain. Di usia 19
tahun, ibunya jatuh sakit. Dia sadari berapa banyak orang di komunitasnya yang
perlu bantuan medis, jadi dia mulai menolongnya. Walaupun bukan orang kaya, dia
mulai kerja sendiri saja, galang dana dan dukungan secara pelan dan bertahap.
Lalu dia buka klinik berobat, panti asuhan, dan tempat pelatihan. Sebagai
hasilnya, pada tahun 2016, dia telah selamatkan 20 ribu bayi yang tidak
diinginkan, telah melatih 40 ribu perawat, dan 50 ribu anak yatim dapat tempat
tinggal di panti asuhannya. Satu juta bayi telah lahir dalam Klinik Persalinan
Edhi, ada 8 rumah sakit yang berikan pengobatan gratis, rumah sakit mata,
klinik diabet, unit bedah, dan rumah sakit kanker.
Semuanya didirikan oleh satu
orang bernama Abdul Sattar Edhi, yang punya keinginan untuk menolong orang
lain. Saya menunggu 1 minggu setelah melihat berita ini di BBC, karena saya
kira akan menjadi berita di Indonesia juga. Ternyata tidak. Seorang dermawan
yang menolong begitu banyak orang bisa wafat tanpa menjadi pembahasan di
kalangan umat Islam di Indonesia. Semoga ada orang Indonesia yang mau bangkit
dan mengikuti contohnya, daripada menjadi sibuk utamakan diri sendiri. Jangan
pernah ragu bahwa dunia bisa berubah dari usaha satu orang saja. Apalagi kl
kita semua bersatu dengan satu tujuan.
-Gene Netto
Pakistani philanthropist Abdul Sattar Edhi dies aged 88
Abdul Sattar
Edhi