Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

02 August, 2016

Bahayanya Anak Jatuh Cinta dengan Pria Kristen



[Pertanyaan]: Assalamu’alaikum wr.wb., Saya mendapat problem yg sangat serius yaitu anak saya berteman dengan seorang lelaki yang beragama Kristen dan fanatik. Saya menolak rencana pernikahan mereka (kalau tidak sesuai hukum Islam). Si pria memaklumi tetapi anak perempuan saya belum bisa menerima. Apa yang harus saya perbuat agar anak saya sadar atau kalo bisa si pria masuk Islam?

[Jawaban]: Wa‘alaikumsalam wr.wb., Coba bapak tekankan ke anak itu bahwa rata2 pria yang masuk Islam utk menikah tidak pernah menjadi serius. Hanya ada empat kemungkinan yang bisa terjadi:

1. Pria itu masuk Islam utk menikah, dan menjadi Muslim KTP. Mayoritas dari kasus yang saya dengarkan seperti ini. Kalau mereka tidak putus, akhirnya setelah sekian tahun dibujuk terus, pria itu mau  asal baca syahaddat utk menikah, dan sesudah itu tidak pernah serius. Mungkin 95% dari kasusnya berakhir seperti itu.
2. Pria itu masuk Islam, dan menjadi baik dan benar. Tapi mungkin hanya 1-5% dari semua kasus. Kebanyakan menjadi Muslim KTP saja.

3. Pria itu menolak masuk Islam, dan  mereka putus. Banyak wanita habiskan waktu 1-5 tahun utk berdebat dgn seorang pria Kristen dan bujuk2 terus utk masuk Islam, hanya utk putus di kemudian hari. Perempuan itu utamakan cinta terhadap seorang pria di atas cintanya kepada Allah dan Rasulullah SAW. Jadi "rasa cinta" pada pria non-Muslim itu adalah ujian keimanan untuk dia. Orang lain dapat ujian lewat sakit, kemiskinan, dsb. tapi dia diuji lewat cinta kepada yang tidak baik. Kalau dia beriman kepada Allah dan Rasulullah SAW dan paham bahwa dunia ini tidak nyata, dan hanya tempat ujian untuk menentukan siapa yang masuk sorga atau neraka, maka dia tidak akan tertarik pada pria non-Muslim itu.
4. Anak perempuan itu murtad dan menikah sebagai orang Kristen.

Dari dua kasus di mana pria itu masuk Islam, yang paling sering terjadi adalah pria itu menjadi Muslim KTP, tetapi si perempuan puas karena "sudah Muslim" dan dia yakin pria itu akan berubah setelah menikah. Tapi rata2, mereka tidak berubah karena tidak perlu. Lalu setelah 5-10 tahun, perempuan itu menyesal, tapi tidak mau tinggalkan suaminya (yang dalam hatinya non-Muslim) karena punya anak. Jadi ibu itu tidak mau cerai, tapi sulit membina anak dalam shalat, dan suaminya mungkin masih minum bir, makan babi, berjudi, tidak shalat, dan sebagainya.

Kalau ternyata pria itu bersedia untuk belajar tentang Islam maka yang penting adalah sikapnya. Dia belajar bukan karena dibujuk terus, tapi karena hatinya terbuka dan ingin belajar. Sesudah belajar, dia harus masuk Islam dulu, misalnya 6 bulan sebelum menikah. Setelah terlihat dia belajar dgn serius, bisa shalat sendiri, dan mau mendalami Islam, baru cukup aman utk menikah. Tapi kl dia hanya mau baca syahaddat pada saat pernikahan maka lebih baik ditinggalkan pria itu. Jadi yang paling sulit adalah untuk meyakinkan perempuan untuk tinggalkan pria tersebut. Bapak harus ingatkan anak tentang akhirat dan tujuan hidup, dan suruh dia lebih mencintai Allah dan Rasulullah SAW daripada manusia. Tapi banyak perempuan tidak mau tinggalkan cinta duniawi utk dapatkan cinta dari Allah. Mereka baru sadar dan menyesal setelah menikah, punya anak, tetapi sang suami yang dulu menjadi idolanya TIDAK BISA menjadi imam shalat untuk keluarganya karena tidak tahu bacaan shalat setelah 15 tahun sebagai Muslim.

Tugas bapak adalah nasehati dia, tetapi kalau dia tidak mau dengar, maka bapak harus siap hadapi kemungkinan bahwa anak perempuan itu tidak bisa diajak berpikir dgn akal yang sehat untuk utamakan Allah dan Islam, jadi dia akan ribut terus dengan bapak. Sebaiknya seluruh keluarga melakukan shalat istiqharah selama beberapa minggu. Minta petunjuk dari Allah apakah pria itu bisa menjadi Muslim yang baik, dan anggota keluarga yg baik. Lalu dibahas hasilnya sebagai keluarga (karena kalau dia masuk keluarga, ada pengaruh terhadap semuanya). Semoga setelah semuanya sudah shalat istiqharah, Allah akan berikan petunjuk, dan pria itu bisa masuk Islam, atau mereka akan putus.

Mendoakan anak anda, dan nasehati terus, dan tegaskan tidak akan ada izin untuk menikah dgn pria non-Muslim. Ingatkan dia ttg betapa banyak ibu yang menyesal karena menikah dengan seorang pria Muslim KTP. Semoga Allah berikan hidayah kepadanya, untuk memilih jalan yang benar.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...