[Pertanyaan]: Assalamu’alaikum wr.wb., Saya
mendapat problem yg sangat serius yaitu anak saya berteman dengan seorang
lelaki yang beragama Kristen dan fanatik. Saya menolak rencana pernikahan
mereka (kalau tidak sesuai hukum Islam). Si pria memaklumi tetapi anak
perempuan saya belum bisa menerima. Apa yang harus saya perbuat agar anak saya
sadar atau kalo bisa si pria masuk Islam?
[Jawaban]: Wa‘alaikumsalam wr.wb., Coba bapak
tekankan ke anak itu bahwa rata2 pria yang masuk Islam utk menikah tidak pernah
menjadi serius. Hanya ada empat kemungkinan yang bisa terjadi:
1. Pria itu masuk Islam utk menikah, dan
menjadi Muslim KTP. Mayoritas dari kasus yang saya dengarkan seperti ini. Kalau
mereka tidak putus, akhirnya setelah sekian tahun dibujuk terus, pria itu mau asal baca syahaddat utk menikah, dan sesudah
itu tidak pernah serius. Mungkin 95% dari kasusnya berakhir seperti itu.
2. Pria itu masuk Islam, dan menjadi baik
dan benar. Tapi mungkin hanya 1-5% dari semua kasus. Kebanyakan menjadi Muslim
KTP saja.
3. Pria itu menolak masuk Islam, dan mereka putus. Banyak wanita habiskan waktu 1-5
tahun utk berdebat dgn seorang pria Kristen dan bujuk2 terus utk masuk Islam,
hanya utk putus di kemudian hari. Perempuan itu utamakan cinta terhadap seorang
pria di atas cintanya kepada Allah dan Rasulullah SAW. Jadi "rasa
cinta" pada pria non-Muslim itu adalah ujian keimanan untuk dia. Orang
lain dapat ujian lewat sakit, kemiskinan, dsb. tapi dia diuji lewat cinta
kepada yang tidak baik. Kalau dia beriman kepada Allah dan Rasulullah SAW dan
paham bahwa dunia ini tidak nyata, dan hanya tempat ujian untuk menentukan
siapa yang masuk sorga atau neraka, maka dia tidak akan tertarik pada pria
non-Muslim itu.
4. Anak perempuan itu murtad dan menikah
sebagai orang Kristen.
Dari dua kasus di mana pria itu masuk
Islam, yang paling sering terjadi adalah pria itu menjadi Muslim KTP, tetapi si
perempuan puas karena "sudah Muslim" dan dia yakin pria itu akan
berubah setelah menikah. Tapi rata2, mereka tidak berubah karena tidak perlu. Lalu
setelah 5-10 tahun, perempuan itu menyesal, tapi tidak mau tinggalkan suaminya (yang
dalam hatinya non-Muslim) karena punya anak. Jadi ibu itu tidak mau cerai, tapi
sulit membina anak dalam shalat, dan suaminya mungkin masih minum bir, makan
babi, berjudi, tidak shalat, dan sebagainya.
Kalau ternyata pria itu bersedia untuk
belajar tentang Islam maka yang penting adalah sikapnya. Dia belajar bukan
karena dibujuk terus, tapi karena hatinya terbuka dan ingin belajar. Sesudah
belajar, dia harus masuk Islam dulu, misalnya 6 bulan sebelum menikah. Setelah
terlihat dia belajar dgn serius, bisa shalat sendiri, dan mau mendalami Islam,
baru cukup aman utk menikah. Tapi kl dia hanya mau baca syahaddat pada saat
pernikahan maka lebih baik ditinggalkan pria itu. Jadi yang paling sulit adalah
untuk meyakinkan perempuan untuk tinggalkan pria tersebut. Bapak harus ingatkan
anak tentang akhirat dan tujuan hidup, dan suruh dia lebih mencintai Allah dan
Rasulullah SAW daripada manusia. Tapi banyak perempuan tidak mau tinggalkan
cinta duniawi utk dapatkan cinta dari Allah. Mereka baru sadar dan menyesal
setelah menikah, punya anak, tetapi sang suami yang dulu menjadi idolanya TIDAK
BISA menjadi imam shalat untuk keluarganya karena tidak tahu bacaan shalat
setelah 15 tahun sebagai Muslim.
Tugas bapak adalah nasehati dia, tetapi
kalau dia tidak mau dengar, maka bapak harus siap hadapi kemungkinan bahwa anak
perempuan itu tidak bisa diajak berpikir dgn akal yang sehat untuk utamakan
Allah dan Islam, jadi dia akan ribut terus dengan bapak. Sebaiknya seluruh
keluarga melakukan shalat istiqharah selama beberapa minggu. Minta petunjuk
dari Allah apakah pria itu bisa menjadi Muslim yang baik, dan anggota keluarga
yg baik. Lalu dibahas hasilnya sebagai keluarga (karena kalau dia masuk
keluarga, ada pengaruh terhadap semuanya). Semoga setelah semuanya sudah shalat
istiqharah, Allah akan berikan petunjuk, dan pria itu bisa masuk Islam, atau
mereka akan putus.
Mendoakan anak anda, dan nasehati terus,
dan tegaskan tidak akan ada izin untuk menikah dgn pria non-Muslim. Ingatkan
dia ttg betapa banyak ibu yang menyesal karena menikah dengan seorang pria
Muslim KTP. Semoga Allah berikan hidayah kepadanya, untuk memilih jalan yang
benar.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
No comments:
Post a Comment