Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

19 February, 2009

Zulhamli Alhamidi Yang Saya Kenal

Assalamu’alaikum wr.wb,
Saya dapat tulisan di bawah ini dari blog orang lain. Kemarin, cukup banyak orang muncul dan merasa sudah dapat amunisi untuk menghujat PKS dan demokrasi sekaligus. Jadi untuk sementara, ini menjadi bahan terhangat di media selama beberapa hari. Juga di dunia blog, ternyata. Sebagian dari komentar saya hapus dari blog karena saya anggap terlalu berlebihan dalam hujatannya.
Presiden PKS Tifatul Sembiring sudah menyatakan di media (silahkan cari) bahwa Zulhamli diberikan pilihan mundur atau dipecat dari PKS. Dan dia sudah mengundurkan diri. Setelah membaca berita yang lebih lengkap, ternyata dia tidak sendirian masuk ke tempat pijit resmi, tetapi bersama rombongan sesama anggota DPRD dari berbagai partai.
Di tempat itu, katanya, laki dan perempuan terpisah sehingga anggota dewan sering berkunjung ke sana, dan bahkan ada yang suka membawa isterinya sekaligus.
Saat polisi melakukan razia, tinggal Zulhamli sendirian, dalam keadaan tidur. Anggota lain dari partai lain sudah pergi duluan. (Untung sekali abgi mereka – nama2 mereka tidak ikut masuk koran!)
Tempat pijitnya bukan ”tempat mesum” tetapi tempat formal, di mana karyawan berseragam, dan berlisensi, dan laki dan perempuan terpisah. Saya juga belum baca penjelasan kenapa Zulhamli mau dipijit sama perempuan padahal sebagai seorang ustadz di komunitas situ, bukan suatu hal yang lazim. Kalau benar terjadi seperti itu, semua pengurus PKS yang berkomentar di media sepakat bahwa itu adalah pelanggaran dan tidak dibenarkan. Makanya Zulhamli dipaksakan mundur. Kalau seandainya hal ini, sebagai suatu kejadian nyata, digunakan untuk menhgujat sebuah partai islam, atau demokrasi, secara berlebihan saya kira tidak tepat.
Ini kesalahan perorangan saja, tetapi malah menjadi bahan politik untuk kaum yang ingin menjaga status quo dan menghindari perubahan. Semoga bangsa ini tetap bisa maju dan mendapatkan pemerintah yang bersih, jujur, adil, bijaksana dan terutama taat kepada Allah. Semoga yang berbuat salah bisa bertaubat dan diampuni dosanya.

Wassalamu’alaikum wr.wb,
Gene

########

Zulhamli Alhamidi Yang Saya Kenal

Posted by: "Mariah Agustina"

Tue Feb 17, 2009 3:59 am (PST)

for everyone…
Sudah belasan tahun saya mengenal sosok dan pribadi Zulhamli Alhamidi tanpa pernah menemukan kesalahannya sedikitpun kecuali satu kali ini saja. Saya prihatin dan bertanya-tanya apakah manusia memang tidak boleh khilaf suatu saat? Tulisan ini saya niatkan dalam rangka memenuhi salah satu hak-hak ukhuwwah beliau sebagai saudara saya sesama muslim.

Uda Zul, begitu panggilan akrabnya di kalangan anak-anak Rohis sejak jadi aktivis da’wah di kampus UNJA. Saya pun sekampus dengan beliau, cuma saya FE 93 sedangkan beliau Fapet 94. Tapi sejak sama-sama ngantor di Fraksi PKS, saya ikut memanggilnya Uda Zul karena memang usia beliau lebih tua 1 tahun dari saya. Saya juga satu majelis ta’lim dengan istri beliau, Mbak Lisa.

Da Zulhamli adalah anggota dewan paling miskin di DPRD Kota Jambi menurut ekspos LHKPN versi BPK tahun 2004 dengan asset pribadi ‘hanya’ Rp.3,5 juta saja (diikuti 3 rekan F-PKS lainnya yang sama-sama termasuk paling miskin, selain mas Hizbullah). Berita itu juga bikin polemik di koran lokal saat itu, karena Uda Zul memang sangat sederhana. Selain masih tinggal numpang di rumah mertua walau sudah punya 2 anak, Da Zul juga punya motor ‘butut’ yang selalu menemaninya ke manapun. Bahkan motor tua milik Da Zul sempat menginspirasi saya untuk bikin puisi (maaf file-nya belum ketemu). Dan motor tuanya itu sempat patah jadi dua saat suatu malam beliau ditabrak oleh pemuda yang sedang ngebut di dalam gang dalam perjalanan beliau menuju tempat Mabit ikhwan.

Ada dua momen yang paling berkesan tentang Da Zul dalam interaksinya dengan saya. Pertama, saat suatu hari saya datang ke Fraksi pagi-pagi dalam keadaan sangat lapar dan lemah karena tidak makan malam dan belum pula sarapan padahal saya sedang hamil. Dalam keadaan pusing dan gemetar karena benar-benar tak sanggup berdiri dan melangkah kuatir mendadak pingsan, Uda Zul tiba-tiba muncul di Fraksi. Saya sempat sungkan dan malu ingin meminta tolong Uda Zul memesan makanan ke kantin, tetapi pandangan mata saya sudah mulai agak gelap. Akhirnya dengan suara agak pelan, terucap juga permintaan tolong itu ke Da Zul. Saya pikir kalau saya akhirnya pingsan, bukankah Da Zul juga yang repot? Saya sangat merasa kurang sopan menyuruh seorang bapak dua anak, apalagi dengan level kaderisasi lebih tinggi dari saya, melakukan hal sepele seperti beli sesuatu ke kantin. Tapi alhamdulillah Da Zul benar-benar membantu saya pagi itu.
Yang kedua, saat polemik Pansus Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Penerapan PP.41/2007 di mana saya dipercaya menjadi Ketua Pansus di DPRD Kota Jambi. Posisi saya sangat sulit waktu itu, dilematis. Kesediaan Da Zul menjadi juru bicara Pansus, membacakan hasil kesimpulan Pansus di Rapat Paripurna walaupun berbeda pendapat dengan sikap akhir (stemmotivering) Fraksi PKS, sangat saya hargai. Pansus maunya ada penghematan anggaran melalui perampingan dinas sehingga sepakat dengan 9 Dinas saja dari Formasi 13 Dinas yang ada. Tetapi PKS pada menit-menit terakhir setelah masa lobi yang cukup alot, justru fix di formasi 14 Dinas mengikuti Golkar sebagai rekan koalisi Pilwako saat itu. Saya dan Da Zul sebetulnya utusan Fraksi yang tidak terlalu sepakat dengan hasil kesimpulan Pansus, tetapi toh khalayak juga taulah sikap pribadi kami tentu berafiliasi ke sikap akhir Fraksi PKS.

Beliau sosok yang pendiam, hanya bicara jika perlu saja. Dia orang yang sensitif, mudah tergugah hati. Da Zul pernah pingsan dalam suatu muhasabah sewaktu ada Dauroh Aleg PKS di Bengkulu. Da Zul juga pernah tiba-tiba menangis saat pidato membacakan Pandangan Umum Fraksi PKS saat santer menolak rehab gedung DPRD yang bakal menghabiskan dana APBD belasan miliar rupiah. Dan sehari setelah musibah dirinya dirazia di panti pijat itu, Da Zul juga 2 kali pingsan sebelum akhirnya datang ke DPW PKS Jambi untuk menghadapi konfrensi pers, lalu menyatakan mundur dari DPRD Kota Jambi sekaligus mundur dari pencalegannya di Dapil Jambi Timur-Pelayangan.
Jabatan terakhir Da Zul di DPRD Kota Jambi selain beliau adalah Wakil Ketua Fraksi PKS, beliau akhir Desember 2008 kemarin baru menyelesaikan tugasnya sebagai Wakil Ketua Komisi B. Di struktur partai, beliau adalah salah seorang Ketua Bidang di DPW. Beliau juga aktif di berbagai kegiatan di DPD dan DPC.

Saya tidak melihat ada gaya hidup yang berubah signifikan setelah Da Zul menjadi Aleg. Hingga saat ini beliau dan keluarganya masih ngontrak rumah sederhana di Talang Banjar (karena ada tuntutan Aleg PKS harus tinggal di Dapilnya). Di rumahnya pun tidak ada barang mewah. Selain motor tuanya itu, hanya tampak satu lemari penuh buku, televisi di ruang keluarga, room set anak-anak dan seperangkat kompor gas di dapur si ummi. Tidak ada sofa di sana, boro-boro koleksi keramik mewah!! Tamu yang datang terpaksa duduk lesehan di atas karpet sederhana. Kalaupun Da Zul sesekali bawa mobil Carry edisi lama, itu sebetulnya mobil milik mertuanya, kadang-kadang dipakai untuk menjemput anak-anaknya: Ainun, Ahmad dan si kecil Aziz.

Uda Zul memang sangat gemar olahraga Badminton seperti bapak-bapak anggota dewan yang lain. Kantor kami memang punya gedung olahraga sendiri, sehingga keluarga besar DPRD Kota bisa leluasa memanfaatkan waktu luang di situ. Di kantor, teman-teman Fraksi lain mengakui Da Zul cukup lihay main bulu tangkis ini. Mungkin saking semangat, badan Uda Zul sering pegal-pegal, saya yakin bapak-bapak sparing partner dia juga begitu jika terlalu menguras energi. Diakui oleh rekan-rekan sejawat, kalau pegal mereka kadang mampir rame-rame ke Panti Pijat Sehat Bersih yang lokasinya cukup dekat dari kantor dan memang punya izin operasional resmi dari Pemerintah Kota. Bahkan sesekali bapak-bapak itu bawa istri mereka sekedar pijat refleksi karena memang pengunjung laki-laki dan perempuan dibedakan tempat dan petugas yang melayaninya, harus sama-sama laki-laki atau sama-sama perempuan (Itulah yang saya heran mengapa pada kasus Da Zul koq justru petugasnya lain jenis? Menurut wartawan yang ikut Razia tetapi tidak ikut menjelek-jelekkan Aleg PKS di media, ada kemungkinan razia itu direkayasa. Tapi maaf saya tidak ingin buka di sini karena kuatir pencemaran nama baik pihak tertentu).

Yach… siapa sangka hobby berolahraga ini justru menjadi sandungan di belakang hari. Mungkin Allah ingin mengingatkan bahwa ada tupoksi Aleg yang lebih penting daripada sekedar riyadhoh. Wallohu a’lam.
Yang pasti, kinerja dan keikhlasan Uda Zul dalam beramal jauh lebih baik dibandingkan saya. Apa yang telah terjadi atas Da Zul adalah pertanda Allah masih sayang sama beliau, Allah mungkin sedang mempersiapkan rencana yang lebih baik untuk beliau dan keluarganya.
Tetapi terus terang kami di Fraksi belum siap kehilangan… Seseorang yang pergi begitu saja karena media lokal, nasional, cetak, elektronik, bahkan internet secara sistematis telah terlanjur membunuh karirnya tanpa ampun sampai beliau sangat malu dan tak punya muka lagi untuk sekedar datang ke kantor. Padahal tidak ada Perda dan aturan KUHP / KUHAP yang beliau langgar saat peristiwa di Panti Pijat itu. Beliau sedang pijat tradisional di tempat resmi dan petugas resmi, tidak ada asumsi razia yang dia langgar tapi Satpol PP dan Poltabes – dengan alasan mengamankan Pejabat Daerah – telah menggiring publik menuduh dia berbuat mesum dengan pemijat. Astaghfirullah… Kasihan Uda Zul. Sebagai kader Partai Da’wah, Dewan Syari’ah PKS lebih berhak menilai sejauh mana kesalahan beliau. Dan inisiatif pengunduran diri dari DPRD maupun dari pencalegannya di Pemilu 2009 adalah sebuah inisiatif yang patut dihormati. Bahkan itu sebetulnya masih terlalu berlebihan.

Kali terakhir saya bertemu dengan Uda Zul di DPRD – subhanalloh saya rasanya mau nangis lagi… - kami berlima duduk bersama di Fraksi PKS di Lantai 2, ngumpul saja karena Jum’at pagi itu tidak ada agenda rapat. Bang Dede sedang ngonsep Pandangan Umum RPJP di laptop, Mas Hiz baca koran, saya baca majalah Ghoib buat persiapan ngisi Rohis sejam lagi, sedangkan Bang Zay seingat saya baca printout PP.8/2008. Lalu Uda Zul? Dia serius memperhatikan HP-nya menyetel tilawah Qur’an (kalo gak salah, surat Al.Anfaal, taujih robbani yang paling mengena jelang Pemilu 2009). Murottal itu distel Da Zul agak keras sehingga saya yakin terdengar dari lantai bawah ruang Fraksi. Dan kami berlima cukup lama saling diam menyimak ayat-ayat Allah di sela kegiatan masing-masing, sampai menjelang jam 11 siang saya pamit duluan mau ke SMA 5….
Ah, Da Zul!! Ketika saya menjenguk ke rumahnya pasca pemberitaan itu untuk bertemu dengan istrinya (Mbak Lisa), hanya sekilas saya lihat Da Zul membukakan pintu untuk kami. Selebihnya, beliau lebih memilih masuk ke dalam. Hanya ada Mbak Lisa dan anak-anak yang menyambut kami dengan sejuta kesabaran di antara suara tertahan dan sesak di dadanya. Sementara mereka tegar, kami yang memandangi malah menangis. Sama seperti Da Zul, saya juga sudah belasan tahun mengenal Mbak Lisa sejak di Kampus, kami seangkatan 93. Selain dikenal sangat sabar dan pendiam, istri Da Zul juga seorang pekerja keras. Beliau guru SD Islam Terpadu Nurul Ilmi. Bayangkan bagaimana Mbak Lisa harus menghadapi ratusan wali murid yang bertanya-tanya tentang kejadian itu. Sementara anak-anak bertanya, “Ummi… Mengapa Abi tidak ngantor?”

Kasus razia panti pijat itu pahit banget yak!! Tidak terbayang kalau dalam sisa masa jabatan yang tinggal sekitar 5 bulan ini mendadak harus menghadapi drama voting di ruang Paripurna, sementara suara PKS kurang 1 orang… Walaupun saat ini isu pemecatan Kepala Satpol PP akibat salah ringkus di razia itu sudah disepakati oleh semua Fraksi di DPRD Kota Jambi (di sini total ada 40 kursi), kecuali Fraksi PKS memilih abstain untuk menjaga objektivitas. Saya masih tidak habis pikir, bukankah istri Kepala Satpol PP itu juga seorang akhwat PKS? Ah, otak saya masih bebal membaca situasi politis terselubung di balik penangkapan berdalih pengamanan Pejabat itu. Tapi semua respon dan dukungan dari internal DPRD Kota Jambi tidak akan mengembalikan kehidupan Da Zul seperti sedia kala. Mungkin butuh bertahun-tahun untuk pulih, entahlah.

Saya ingin katakan bahwa mungkin Uda Zul bersalah secara syari'ah (baca: berdosa) dan kasus ini sudah diambil alih DPP. Tetapi tidak layak kita ikut-ikutan memojokkan beliau. Dalam hearing Komisi A sepekan setelah kejadian itu, saya katakan kepada perwakilan Poltabes, Satpol PP, dan rombongan wartawan PWI yang hadir, "Al insaan makaanul khotho' wa khoiru khothoo-ihaa at tawwabiin." (Manusia adalah tempat berbuat salah dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah mereka yang mau bertaubat).

Sebagai sesama muslim, beliau adalah saudara kita yang punya hak-hak ukhuwwah dan harus kita tunaikan. Cukuplah beban vonis sosial yang ditanggungnya. Ingatlah istri dan anak-anak serta keluarga besar beliau ikut menanggung apa yang dirasakan Uda Zul. Sementara apa yang sudah kita lakukan hari-hari ini? Apakah memang kita merasa lebih baik akhlaqnya dibanding beliau? (Terutama untuk saya pribadi dan 1112 Aleg PKS se-Indonesia, kiranya lebih berhati-hati terhadap potensi jebakan dari lawan-lawan politik)
Wallohu a'lam.

Sumber: pur76.multiply.com

18 February, 2009

Sutradara Chaerul Umam: Ada Bau Liberalisme di Film PBS

Thursday, 12 February 2009 18:46

Awas, ada propaganda paham liberal yang menyusup dalam dunia perfilman. Demikian ujar sutradara Chaerul Umam mengomentari film Perempuan Berkalung Sorban (PBS)
Hidayatullah.com--Film Perempuan Berkalung Sorban (PBS) tak hanya menuai kritik di kalangan ulama dan umat Islam. Tak urung, kalangan sineas sendiri ikut-ikut gerah. Kritik datang langsung dari Chaerul Umam, mengatakan. Fim PBS tidak hanya melecehkan Islam, namun juga mengandung unsur propaganda politik.

"Film tersebut mengandung propaganda politik. Bagaimana tidak, dunia pesantren dicitrakan sangat buruk. Dan secara tidak langsung, seluruh pesantren memiliki kultur demikian," ungkap Chaerul kepada www.hidayatullah.com.
Chaerul menyayangkan, banyak siaran talkshow sebagaimana acara debat yang difasilitasi stasitun TV one baru-baru ini yang menghadirkan Hanung Bramantyo sang sutradara.
Menurutnya, hal itu hanya akan memberikan kesempatan kepadanya untuk ber-hujjah (berpendapat) dan bersilat lidah. Dengan demikian, dia dapat menyakinkan masyarakat. Padahal, dalam dunia seni hal tersebut tidak boleh dilakukan.
"Seharusnya yang membedah kontroversi itu adalah pihak lain, baik yang kontra maupun yang pro. Namun bukan dari pihak Hanung sebab, itu setali tiga uang. Celoteh nya pasti tidak cover both side," tuturnya.

Sebagai seorang sutradara senior, Chaerul mengetahui ketidakseimbangan (unbalance) dalam film tersebut. Bagimana kisah buruk kiyai dan pesantren yang di-blow up secara sepihak. Sedangkan pesantren dan kiyai yang bagus tidak disentuh.
Chaerul tidak hanya setuju dengan keputusan MUI yang menyuruh agar film tersebut ditarik dan direvisi, lebih keras lagi, Chaerul juga beranggapan bahwa film tersebut sudah tidak layak lagi direvisi.

"Untuk apa film PBS ditarik dan direvisi, film tersebut dibuang saja, tidak ada yang perlu direvisi,"tuturnya. Kecuali, jika Hanung mau menampilkan realitas pesantren secara jujur dan equal (setara), maka film tersebut bisa direvisi. "Itupun sangat banyak sebab, terlalu banyak kesalahan," imbuhnya.
Menurutnya, banyak adegan yang cukup menyulut kemarahan masyarakat dalam film tersebut. Dalam film itu banyak adegan yang jahili. Bahkan mengadopsi gaya-gaya Kristiani. Seperti, Annisa tokoh utama (PBS) yang mengajak Khudori bekas pacarnya untuk berzina di kandang kuda. Belum sempat kejadian itu terlaksana karena Khudori menolak sudah keburu ketangkap basah. Kemudian ditangkap dan disuruh dirajam. Hanya dengan bukti jilbab yang dicopot rajam pun dilakukan.
"Di adegan ini, secara fiqhiyah saja sudah salah. Namun, rajam tetap dilakukan," tutur Chaerul. Tidak hanya itu, ibu Annisa menghalang-halangi. Dia membolehkan, asal si pelempar bersih tidak memiliki dosa. Bukankah ini cerita Kristen seperti Makdalena yang yang mau dirajam. Tiba-tiba datang Yesus yang kemudian membolehkan rajam asal si perajam tidak berdosa?.
Dari bukti-bukti inilah, menurut Chaerul, sebenarnya film PBS termasuk dalam pelecehan agama. Dan bisa dibawa ke pengadilan dengan dalih penistaan agama.
Menurutnya, dalam hal ini, MUI harus menjadi mediator ke pengadilan. Sebab, jika pencegahan tersebut tidak cepat dilakukan, maka ditakutkan respon masyarakat akan bergerak.

Selain pembuat film, menurut Chaerul, yang paling bertanggung jawab adalah LSF. Sebab, lembaga ini telah meloloskan PBS.
Propaganda paham Liberal
Ketika ditanya bagaimana caranya agar insan perfileman tetap kreatif tanpa harus tergelincir masalah sensitif, seperti masalah SARA. Menurutnya, sebenarnya, hal itu tidak akan terjadi jika para sineas jujur dalam membuat film tanpa ada propaganda terselubung. Dan hal itu tidak akan mematikan insan film dalam berkreasi. Menurut Chaerul, tolok ukurnya cukup sederhana, yakni bisa mengangkat masalah apa saja asal solusinya baik.
"Yang jelas, adegan dan solusinya Islami. Jangan adegannya islami namun solusi jahili, kemudian dikatakan film religi, " jelasnya.
Seperti adegan perzinahan dan kemesraan diadegankan secara vulgar. Padahal hal tersebut sangat berbahaya.
"Masalah sentuhan saja sudah dipermasalahkan dalam masyarakat, apalagi pemerkosaan," katanya. Secara sepintas ia menilai, Hanung sengaja ingin meniru-niru Barat dalam membuat film.

Padahal masyarakar sekuler beda dengan Indonesia yang agamis. "Di Barat, agama adalah agama, sedangkan film adalah film," tegas Chaerul.
Chaerul beranggapan bahwa virus liberalisme, terutama dalam hal bisnis yang menghalalkan segala cara telah memasuki dunia perfilman nasional sekarang ini. Untuk mendapat banyak simpati dan untung tinggi, mereka melakukan beragam cara. Salah satunya liberalisasi film.
Chaerul Umam menyarankan, agar pembuat film harus membawa penasihat. Setidaknya, sebelum proses dan ketika proses ataupun hasilnya harus dikonsultasikan dengan penasihat ahli.
Sebagaimana diketahui, Chaerul Umam mulai dicatat sebagai sutradara yang baik lewat film "Al Kautsar", tahun 1977, produksi PT Sippang Jaya Film, dan "Titian Serambut Dibelah Tujuh". [ans/hidayatullah.com]

Sumber: Hidayatullah.com

16 February, 2009

Hilang

Assalamu'alaikum wr wb,

Maaf tidak ada info baru untuk satu minggu. Internet mati di rumah dari rabu tgl 11 Feb kemarin. Server rusak lagi. Setelah itu, saya keluar kota dari Jumat s/d Minggu, jadi juga tidak ada waktu untuk bikin post baru. Karena tidak online selama 1 minggu ada lebih dari 400 email di inbox. Sebagian perlu dibaca dengan teliti, dan sebagian lain perlu dibalas. Maaf kalau ada yang kirim email dan belum dibalas.
Saya baru baca sebagian dari komentar tapi tdk ada waktu untuk balas pada saat ini. Masih ada banyak kerjaan yang lain.
Server masih rusak, jadi internet masih belum sambung lagi di rumah. (Ini di kantor teman cek email.)
Insya Allah pada akhir minggu ini bisa online lagi.
Maaf semua,
Wassalamu'alaikum wr wb

Gene

10 February, 2009

Korban Kebakaran Australia Meningkat

By Republika Newsroom
Senin, 09 Februari 2009 pukul 21:44:00

Jumlah mereka yang tewas dalam kebakaran hutan di Australia mencapai 135 orang [sekarang 171 orang] di negara bagian Victoria, dengan jumlahnya masih bisa meningkat.Polisi memperkirakan beberapa kebakaran itu dimulai secara sengaja, tindakan yang disebut Perdana Menteri Kevin Rudd sebagai "pembunuhan massal."

Mereka yang selamat menceritakan kembali bagaimana mereka harus melarikan diri dari dinding api.Beberapa orang meninggal di dalam mobil mereka ketika mencoba mengungsi dari kebakaran.Beberapa kota di daerah pedesaan di negara bagian Victoria ini musnah dilalap api.

Polisi telah menutup sejumlah besar daerah ini sebagai daerah tindak kejahatan, seluas kira-kira 3 ribu kilometer persegi.
Suhu udara menurun, dan kondisi membaik hari Senin, sehingga membantu belasan ribu petugas pemadam kebakaran, yang dibantu tentara, guna menguasai api. 

Namun menurut pihak berwenang, masih ada sekitar 30 lokasi kebakaran di Victoria, yang mengancam beberapa komunitas.Di dua negara bagian lain, New South Wales dan South Australia - juga terjadi kebakaran namun lokasinya berhasil dibatasi, dan jauh dari daerah pemukiman.

Panas seperti tungku api
Berbagai cerita mengharukan muncul dari daerah bencana.Wartawan BBC Nick Bryant yang berada di pusat pertolongan di Whittlesea dekat kota Kinglake yang paling parah terkena - mengatakan bahwa warga yang selamat menggambarkan betapa dahsyatnya tragedi yang mereka alami.Mereka menggambarkan jalan-jalan yang dikepung oleh pohon - pohon eucalyptus yang terbakar.

Banyak warga bercerita tentang mobil mereka yang terbakar akibat suhu udara sepanas tungku api.Mereka menyangka masih punya waktu beberapa jam untuk meninggalkan rumah mereka, ternyata dalam hitungan menit api sudah sampai.
Seorang warga mengatakan dia nyaris tidak bisa bereaksi karena begitu cepatnya kobaran api tiba.

Banyak orang datang ke pusat penampungan ini untuk mencari bantuan dan mencari tahu tentang saudara mereka yang hilang.Banyak warga yang kehilangan hampir semua barang-barang mereka, dan hanya menyisakan pakaian yang mereka kenakan.

Emosional
Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mengumumkan paket bantuan senilai 10 juta dolar Australia.Dia mengatakan bantuan dana tunai akan diberikan kepada korban, dan mengatakan militer akan dikerahkan untuk membantu.Kevin Rudd yang tampak emosional menggambarkan jumlah yang tewas sebagai angka mengerikan dan memperingatkan jumlahnya masih akan meningkat.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan ada yang secara sengaja menyulut kekabaran tersebut, Rudd mengatakan "tidak ada kata-kata yang tepat untuk menggambarkan ini kecuali ini adalah pembunuhan massal."Sidang parlemen Australia telah ditunda untuk memperingati apa yang disebut oleh Wakil Perdana Menteri Julia Gillard sebagai "salah satu hari tergelap dalam sejarah Australia." bbc/kp

Sumber:Republik.co.id

09 February, 2009

SD Islam Yg Tidak memperhatikan Kualitas

[email dari orang tua di milis pendidikan]

Dear all,
Saya orang tua murid kelas-1 yg anaknya bersekolah di salah satu SD swasta Islam di Bandung Timur. Ijinkan saya untuk menumpahkan uneg-uneg di milis ini. Kebetulan saya mengenal nama seorang guru SD (wakil KepSek) tersebut di milis ini.

Ada beberapa hal yg mau saya ungkapkan :1. Sering terjadinya guru yg mengundurkan diri. Dan tahun 2008 lalu ada 5 guru yg keluar. Alasannya sangat membuat hati saya sedih yaitu gaji yg sangat kecil. Bayangkan ada Yayasan yg "tega" menggaji seorang guru dg gaji dibawah Rp.500 ribu perbulan ? Dan mayoritas guru-gurunya digaji dibawah 1 juta/bulan. Tolong yaa pak disampaikan ke ketua Yayasannya, utk memperhatikan kualitas pengajaran dg memberikan gaji yg layak !!! Kemana tuh pak uang yg cukup besar mengalir masuk ditiap tahun ajaran baru ? Belum lagi SPP nya yg sangat besar ? Kenapa Ketua Yayasannya tidak memperhatikan mutu pengajaran dg memberi gaji yg layak kpd guru-guru ???

2. Akibat banyaknya guru yg mengundurkan diri, sekolah jadi "limbung". Dan hebatnya lagi, sampai minggu kedua diawal tahun ajaran baru, guru pengganti belum ada. Bayangkan sebuah sekolah swasta yg bayarannya "mahal" sampai minggu kedua Proses Belajar Mengajar belum bisa berjalan normal ! Banyak guru senior yg merangkap utk mengajar karena guru pengganti belum ada. Baru pd minggu ketiga masuk guru pengganti. Tolong hal ini jg disampaikan yaa pak ke Ketua Yayasannya.

3. Ini yg lebih dasyat lagi. Guru-guru baru tersebut akhirnya ditugaskan utk menjadi guru wali kelas di kelas-1. Selain mjd guru wali, guru-guru baru tsb juga diberikan beban utk mengajar hampir semua mata pelajaran. Bayangkan, anak-anak yg masih kelas-1 diajar oleh guru-guru yg belum berpengalaman mengajar di kelas-1. Kenapa bukan guru senior yg mengajar di kelas-1 ? Bukankah anak kelas 1 SD memerlukan sentuhan yg lebih dibandingkan anak-anak kelas atas ?

4. Guru-guru baru itu membawa anaknya yg masih bayi ke kelas. Di satu sisi saya iba melihat seorang ibu mengajar di depan kelas sambil menyusui anaknya. Atau sering kali harus meninggalkan kelas karena anaknya menangis diluar. Seharusnya guru-guru spt ini jangan dijadikan guru wali utk anak kelas-1. Kenapa tidak diberikan utk kelas yg lebih tinggi !!!

5. Tidak adanya proses transfer pengalaman dari guru senior kpd guru baru. Kami para ortu di kelas-1 bisa melihat begitu banyak kejadian dimana guru-guru baru yg belum berpengalaman mengajar anak SD kelas-1 dilepas begitu saja !!! Begitu jg pd saat acara Camping, terjadi kekacauan dilapangan akibat tidak adanya kekompakan team sesama guru.

Dan masih banyak banyak lagi uneg-uneg yg mau saya sampaikan disini seperti misalnya tidak ada koordinasi guru di sekolah, pengawasan makan siang, baju seragam, buku, dll. Insya Allah akan saya tulis lagi berbagai uneg-uneg saya tersebut.

Mohon uneg-uneg saya tersebut ditindaklanjuti oleh Ketua Yayasan dan Kepala Sekolahnya. Saya akan pantau adakah tindaklanjutnya. Jika tidak ada tindak lanjutnya akan saya sebutkan nama SD tersebut di milis ini dan milis-milis lainnya. Terus terang, hampir 80% ortu kelas-1 kecewa dg keadaan SD tsb. Uang masuknya lumayan mahal lho. Dan mereka yg kecewa ini menyatakan tidak mau memasukkan anak-anaknya yg lain ke SD tsb. Silahkan buat survey kpd ortu utk kelas-1, insya Allah mereka menyatakan KECEWA dg kondisi SD ini. Dan mungkin ortu di kelas atas jg kecewa. Saya tantang anda utk membuat survey ini kpd ortu.

Terima kasih,
Cici

Kontroversi Film Perempuan Berkalung Sorban



Jumat, 06/02/2009 17:46 WIB
Musdah Mulia: Tak Perlu Ditarik, Jangan Gampang Marah Kalau Dikritik
Niken Widya Yunita - detikNews

Jakarta - Staf ahli Departemen Agama Siti Musdah Mulia tidak setuju dengan seruan boikot Film Perempuan Berkalung Sorban. Ia menilai film itu justru mengungkapkan realitas penindasan terhadap perempuan dengan mengatasnamakan agama. Musdah menilai film itu tidak perlu ditarik dari peredaran.

"Saya membenarkan film ini mengangkat realitas. Dalam prakteknya seperti itu, sebagai umat Islam kita tidak suka agama kita membelenggu perempuan, ketinggalan zaman. Tapi pada kenyataannya memang masih banyak yang seperti itu," jelas dosen UIN Syarief Hidayatullah saat diminta tanggapannya, Jumat (6/2/2009). 

Musdah mengimbau umat Islam sebaiknya tidak gampang marah bila mendapat kritik atas praktek diskriminasi perempuan yang mengatasnamakan agama. Umat Islam harus jujur dan mengakui selama ini memang ada tokoh agama atau ulama yang sering mengajarkan pandangan yang salah tentang hak dan kewajiban perempuan Islam. 

 
"Film ini melawan pandangan salah yang selama ini ada di masyarakat, seperti ajaran melarang perempuan keluar rumah. Dulunya memang banyak yang seperti itu. Jadi jangan marah kalau dikritik," tegas perempuan Indonesia pertama yang meraih gelar doktor di bidang pemikiran politik Islam ini. 

Musdah menilai film yang diangkat dari novel karya Abidah Al Khalieqy ini tidak perlu ditarik dari peredaran. "Nggak perlu ditarik, kalau film ini dilarang, film Islam lainnya juga. Kalau diberikan satu warna masyarakat tidak punya alternatif. Islam itu berwarna-warni," pungkasnya.

Perempuan Berkalung Sorban menceritakan perlawanan Anissa, seorang santriwati terhadap pengekangan perempuan di pesantren. Dalam film itu, Annisa berkata Islam tidak adil terhadap perempuan. Film menampilkan diskriminasi terhadap perempuan yang dilakukan ulama dengan dalih agama, seperti perempuan tidak boleh jadi pemimpin, perempuan tidak boleh naik kuda, perempuan tidak perlu berpendapat dan perempuan tidak boleh keluar rumah tanpa disertai muhrimnya. Setting film ini rentang tahun 1980-an hingga 1998.

Imam besar masjid Istiqlal Ali Mustafa Yakub menilai film itu mencitrakan Islam sangat buruk dan telah melakukan fitnah terhadap pesantren. Ia menyerukan agar film itu tidak ditonton alias diboikot.

(nik/iy)

Sumber: Detiknews.com

05 February, 2009

Jam sekolah baru gagal mengatasi kemacetan

Kamis, 05/02/2009 09:45 WIB
Dishub DKI: Jam Masuk Sekolah Hanya Mengurai Macet, Bukan Menghilangkan
Aprizal Rahmatullah – detikNews

Jakarta - Peraturan Gubernur (Pergub) tentang jam masuk sekolah yang dimajukan menjadi pukul 06.30 WIB tidak banyak mempengaruhi kemacetan lalu lintas di Jakarta. Peraturan yang mulai diterapkan sejak 5 Januari 2009 lalu ini dianggap tidak berhasil mengatasi macet.

"Ya kita kan hanya mengurai (macet)," alasan Wakil Kadishub DKI Jakarta Riza Hashim pada detikcom, Kamis (4/2/2009).

Riza menuturkan, kebijakan Pemprov DKI Jakarta memajukan jam sekolah dari pukul 07.00 WIB menjadi pukul 06.30 WIB bertujuan untuk mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta bukan untuk menghilangkannya. Menghilangkan kemacetan di Ibukota adalah hal yang sangat tidak mungkin. 

"Kalau menghilangkan macet susahlah, kalau ada yang bisa saya tantang itu," tambahnya.

Komnas Perlindungan Anak (PA) pimpinan Kak Seto pada Rabu kemarin menyatakan, kebijakan masuk sekolah pukul 06.30 WIB belum efektif dan justru membuat para siswa stres. Komnas menerima sekitar 500 surat pengaduan dari para siswa yang mengaku tertekan.  

Sumber: detiknews.com

########

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Sebelum dimulai, sudah banyak pihak yang merasa yakin bahwa kebijakan ini tidak akan membantu dalam mengatasi kemacetan, dan hanya akan menjadi beban untuk anak sekolah. Sekarang sudah terbukti. 
Pada saat negara ini mengalami berbagai macam masalah yang belum tuntas dari zaman dulu, Gubenur Fauzi Bowo dan Wagub Priyanto masih ingin bermain-main dan melakukan esperimen terhadap warga kota. 
Sebelum kebijakan ini dibuat, sudah jelas bahwa tidak ada landasan riset yang membuktikan manfaatnya terhadap kemacetan. Dan beberapa pihak kuatir hanya akan menjadi gangguan terhadap anak sekolah yang harus berangkat sekolah lebih pagi. Sebelumnya, sudah ada banyak anak yang berangkat tanpa sarapan karena buru-buru. Dan Pak Gubenur dan Wagub tidak keberatan kalau anak-anak itu harus masuk sekolah lebih cepat lagi, atau dalam kata lain, lebih banyak anak yang menjadi buru-buru dan masuk sekolah tanpa makan. 
Juga pasti lebih banyak anak yang menjadi ngantuk di sekolah dan tidak belajar dengan baik. Kalau dalam beberapa bulan mendatang, nilai Ujian Negeri bagi semua anak di DKI berkurang, Pak Gubenur pasti tidak mau disalahkan juga dan malah akan menyalahkan anak-anak yang tidak belajar dengan serius (dalam keadaan lapar dan ngantuk).
Yang jelas, tidak ada pengaruh terhadap cucu-cucu Gubenur dan Wagub yang pasti masuk sekolah swasta. Mungkin suatu tindakan yang tepat adalah Pak Gubenur dan Wagub mulai dari diri sendir dan menjadi contoh yang baik, dengan pindahkan semua cucu dan anak dari saudara mereka (dari keluarga besar) ke sekolah negeri, dan wajibkan semua anak itu berangkat ke sekolah naik angkutan umum (bukan naik mobil mewah seperti sekarang, yang hanya bikin jalan macet!)
Sayangnya, Gubenur dan Wagub tidak keberatan melakukan esperimen terhadap warga kota dengan anak sekolah sebagai calon korban. Dan seperti diperkirakan, eksperimen yang terbaru itu sudah gagal. 
Sekarang bagaimana? Apakah mereka akan perintahkan semua sekolah negeri kembali ke jam sekolah yang lama? 
Dan eksperimen apa yang berikut dari mereka yang posisikan warga kota sebagai korban?

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene Netto

Aplikasi iPhone Ciptaan Bocah 9 Tahun Laris Diunduh

(Mana anak Indonesia seperti ini? )

shanti dwi jayanti – detikinet

Singapura - Luar biasa, seorang bocah sembilan tahun telah sukses membuat aplikasi untuk iPhone. Salah satu aplikasi besutannya telah diunduh lebih dari 4 ribu kali dalam waktu dua minggu saja.

Adalah Lim Ding Wen, nama anak jenius yang membuat berbagai aplikasi untuk
smartphone milik Apple tersebut. Salah satu program ciptaan siswa kelas 4 SD tersebut, yakni Doodle Kids, telah diunduh lebih dari 4.000 kali melalui toko iTunes. 

Dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (5/2/2009), awalnya program tersebut ia ciptakan untuk adik-adiknya yang masih balita. Dengan program ini, pengguna dapat menggambar dengan iPhone. Caranya sederhana, pengguna tinggal menggunakan jari untuk menciptakan sebuah gambar, kemudian jika ingin menghapusnya, tinggal goyangkan saja
iPhone. 

Hingga kini, Lim, yang sudah menunjukan ketertarikannya pada komputer sejak usia 2
tahun, telah mampu menggarap sebanyak 20 proyek programming. Selain hobi membaca buku pemrograman, Lim juga rajin mengecek statistik berapa banyak orang yang telah mengunduh programnya, yang dikirimkan iTunes lewat e-mail.

Sepertinya bakat Lim diwarisi dari ayahnya, Lim Thye Chean yang menjadi kepala karyawan divisi teknologi di perusahaan lokal yang bergerak di bidang teknologi. ( sdj / faw )

Sumber: Detikinet.com

Kita Bisa Percaya Pada Berita Dan Info Yang Mana? # 2

Assalamu’alaikum wr.wb.,


Saya hanya terjemahkan yang ada di BBC karena saya kira penting untuk diketahui oleh ummat Islam. (Ternyata ada beberapa yang protes). Baik benar maupun salah informasinya, kita perlu tahu apa yang dikatakan dunia tentang Islam dan komunitas yang beragama Islam. 

Membuktikan Taliban tidak bersalah kayanya tidak mungkin. Mendapat kepastian 100% bahwa mereka bersalah juga kayanya tidak mungkin. Dan kalau saya ke sana sendiri, setelah kembali dan lapor di sini bahwa mereka memang buruk, banyak yang tidak mau percaya pada saya karena tidak suka beritanya, dan saya pasti dituduh sebagai agen CIA. Dan sebaliknya kalau saya lapor bahwa mereka ibarat malaikat, berita itu pasti disambut gembira dan dipercayai 100% (tanpa ada yang menuduh saya agen CIA).

Sayangnya, ada banyak sekali orang di sini seperti itu. Saya hanya bisa berusaha memberi pencerahan sampai batas kemampuan saya sebagai guru. Kalau banyak yang tidak bisa terima apa yang saya ajarkan, saya hanya bisa bersabar. 

Saya punya banyak sekali berita seperti itu dari manca negara, tetapi jarang sebarkan karena saya tahu kebanyakan orang di sini tidak mau baca dan tidak mau tahu. 

Saya berharap akan datang suatu hari di mana ummat Islam lebih percaya diri dan bisa menerima berita buruk seperti itu dengan lapang dada, tanpa menjadi emosi, dan bisa berdiskusi saja tentang benar/salahnya berita itu. Tidak perlu menghujat atau membakar gedung. Cukup dibahas saja, dan sampaikan pendapat setuju atau tidak setuju. 

Sesudah itu, ummat Islam berada dalam posisi “tahu” apa yang dikatakan dunia. Dan kalau dianggap tidak benar, kita bisa menjelaskan (hak balas) lewat berita, blog, pejabat pemerintah, dll. Sayangnya, banyak orang di sini merasa sangat sensitif dan merasa yakin semua orang Muslim di dunia ibarat malaikat, dan kalau tidak, orang lain tidak boleh tahu. Sayangnya, orang non-Muslim di manca negara sudah tahu duluan, jadi itu memberi kesan bahwa orang Islam lugu atau bodoh karena hanya kitalah yang “tidak tahu”. 

Saya kira ada manfaat yang cukup besar kalau kita tahu berita yang baik dan buruk tentang Islam dari luar negeri. Menolak berita itu kalau negatif bukan solusi. Kita perlu terima dulu, bandingkan dengan sumber info yang lain, dan mempersiapkan diri kalau suatu hari ada kesempatan untuk membahas semuanya dengan orang non-Muslim. 
Kalau saya bawa teman kampus dari Australia ke sini, dan minta kalian berdiskusi dengan dia tentang Islam, mungkin kalian hanya bisa menjelaskan Islam sesuai dengan al Qur’an dan hadits (dan memang itu benar). 
Tetapi kalau dia sudah lama ikuti berita seperti yang saya kirim kemarin (Taliban), dan mulai bertanya2 tentang berbagai kejadian di dunia, dengan harapan kalian bisa menjawab, mungkin kebanyakan orang hanya bisa “menolak” saja dan katakan “Itu tidak benar. Propaganda. Tidak mungkin.”

Kalau dia kurang percaya, dan minta bukti, anda tetap tidak bisa memberikan laporan berita yang bertentangan, jadi yang ada hanya pendapat semata. Lalu, dia tidak bakalan terima, dan dia akan pulang dengan kesan orang Islam awam sekali tentang dunia, dan tidak jujur untuk mengakui apa yang terjadi. Dan karena itu, dia tidak akan tertarik pada Islam.

Jangankan dengan orang barat yang kafir, saya yakin kebanyakan orang tidak bakalan bisa berdebat dengan saya tentang Islam (kalau saya ambil posisi anti-Islam, ibaratnya orang kafir). Di sini, banyak orang belum memahami Islam secara keseluruhan dan tidak melihat Islam seperti apa di manca negara. Jadi kalau orang barat sudah tahu, dan dia bertemu dengan orang Indonesia yang Muslim, yang sering terjadi adalah orang Islam di sini tidak sanggup menjelaskan Islam dengan cara yang memuaskan bagi si bule, dan juga tidak sanggup menjawab semua pertanyaannya karena terlalu sulit. 

Kalau hal seperti itu terjadi, sering ada yang telfon saya dan minta tolong. 
Halangan pertama memang bahasa. Tetapi orang Indonesia yang lancar dalam bahasa Inggris tetapi tidak bisa menjelaskan Islam, dan kalau bisa, tidak bisa menjawab pertanyaan susulan (seperti Taliban, Nabi menikah dengan banyak wanita, sunatan wanita di Afrika, perbudakan yang masih terjadi, dan lain-lain). 
Jadi, untuk maju sebagai sebuah ummat, kita tidak perlu takut untuk menghadapi berita buruk karena kita sudah jelas dalam kebenaran. Tetapi karena banyak orang merasa sensitif, emosi, dan tidak terbiasa berdebat, yang terjadi adalah orang cepat naik darah, menolak berita dengan keras, menghujat orang yang bicara, dan kemudian mencari gedung yang bisa dibakar. Lalu citra ummat Islam turun lagi di mata dunia.

Insya Allah akan segera datang suatu hari di mana ummat Islam menjadi kaum yang paling maju di dunia, dan Indonesia menjadi superpower tunggal. Heheh. Saya berharap akan ada harinya di mana orang Amerika mengirim anaknya ke sini untuk kuliah supaya menjadi orang paling hebat dan mulia di dunia. Kayanya masih lama hari itu…

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene

Ingin Punya Bayi Lebih Tinggi? Berjemur Saja!

Amelia Ayu Kinanti - detikhot

Rabu, 04/02/2009 15:13 WIB

Jakarta Ingin punya anak dengan postur tubuh lebih tinggi dan bertulang kuat. Coba berjemur. Menurut penelitian, berjemur saat hamil bisa membuat calon bayi lebih tinggi.

Sebuah penelitian dilakukan oleh peneliti asa Universitas Bristol, Inggris. Mereka membandingkan bayi-bayi yang lahir di Inggris setiap musimnya. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa bayi yang dikandung di musim panas mempunya struktur tulang lebih kuat dan tinggi.

Salah seorang peneliti, Sally Watson, yang dikutip detikhot dari Telegraph, rabu (4/2/2009) mengungkapkan bahwa sinar ultra violet alami dari mataharilah penyebabnya.

Menurut Sally, harusnya orang-orang tak perlu terlalu khawatir akan kanker kulit akibat sinar matahari. Karena UVA dan UVB dari sinar matahari dapat merangsang produksi vitamin D yang bermanfaat bagi kesehatan tulang.

Dari hasil penelitian, bayi-bayi yang dikandung saat musim panas lebih tinggi beberapa cm dar bayi-bayi yang dikandung di musim minim matahari. Tak hanya itu, saat diperiksa dengan X-ray, tulang mereka lebih kokoh dan kuat.

Jadi jangan takut dengan sinar matahari!
(kee/kee)

Sumber: Detikhot.com

03 February, 2009

Kita Bisa Percaya Pada Berita Dan Info Yang Mana?

Assalamu’alaikum wr.wb., 

      Saya merasa agak sedih dengan sikap sebagian teman-teman yang automatis menolak semua berita yang tidak memberikan kesan baik tentang sebagian orang Islam, terutama kalau berita itu dari barat. Saya tidak mau berdebat panjang lebar tentang ini karena akan makan terlalu banyak waktu. Sebagai seorang guru, saya hanya bisa menyampaikan yang saya pahami dan berharap murid saya (atau teman2 saya) bisa dapat wawasan yang lebih luas, dan ilmu yang belum dimiliki sebelumnya. Kalau murid saya menolak terima ilmu atau informasi yang tidak disenangi, saya tidak bisa paksakan mereka untuk terima. 
      Sudah bertahun2 saya melihat banyak berita dan informasi dari berbagai sumber seperti sudah saya jelaskan sebelum ini. Sebelum dan sesudah saya masuk Islam, informasi tersebut kelihatan sama dan tidak berubah (dari belasan sampai puluhan tahun yang lalu). Saya baca2 online setiap hari dan saya dapatkan info dari puluhan s/d ratusan sumber dalam bahasa Inggris. Tetapi yang kelihatan adalah informasi dari sumber yang bervariasi tetap sama (kurang lebih). Sebagai orang yang insya Allah berpendidikan tinggi, saya dilatih untuk tidak percaya begitu saja pada satu sumber berita/informasi. Perlu dilakukan proses cek dan recek. Wartawan profesional dari manca negara dapat latihan yang sama.
      Memang benar bahwa berita bisa direkayasa, dan itu satu bagian dari perang psikologis (psychological warfare). Tetapi kalau propaganda itu mau digunakan, justru perlu dikontrol dan bisa terbongkar dengan cepat kalau situasi terbuka untuk menghasilkan berbagai sumber informasi yang bisa digunakan untuk melakukan cek dan recek (di luar kontrol kaum yang melakukan propaganda). 
     Hal itu kelihatan sekali pada Perang Iraq dan Perang Gaza kemarin di mana wartawan internasional dilarang masuk wilayah perang. Itu jelas2 usaha untuk mensensor berita dan semua orang yang bijaksana juga tahu. 
Jadi, kalau ada informasi yang berasal dari suatu sumber, dari kantor berita barat, saya merasa sedih kalau beberapa teman di sini langsung menolak dengan alasan tidak suka dan berasal dari barat = pasti rekayasa dan tidak benar. Kalau berita itu hanya dari satu sumber saja dan tidak bisa dicek, memang bisa merupakan rekayasa (psy-warfare). Tetapi selama ini, saya sering lihat info dari kantor berita seperti Reuters, BBC, AP, dll. di mana mereka menyatakan secara terang bahwa mereka sudah berusaha untuk dapat konfirmasi tentang berita X dari lain sumber, tetapi tidak bisa. Jadi kita diberitahu bahwa berita X itu hanya dari satu sumber saja, dan karena itu ada kemungkinan tidak benar. Berarti mereka sendiri yang memberitahu pembaca kalau tidak bisa dapat verifikasi atas berita tersebut. 
     Tetapi kalau sumber info banyak (bukan satu saja), bisa dicek ulang, dan info dianggap kredible, kenapa harus ditolak secara automatis hanya karena kita tidak suka dan berasal dari barat? Justru orang yang bijaksana tidak mau begitu karena dengan demikian dia akan tertutup pada kebenaran, dan dia akan samakan “kebenaran” dengan apa yang dia senangi dan semua yang tidak disenangi dianggap palsu.
     Saya pernah menulis sebuah post yang mengritik sekolah swasta Islam (ada di blog), dan setelah itu saya dapat beberapa email yang mengatakan saya pasti bukan orang Islam karena tidak mungkin orang Islam akan mengritik sekolah swasta Islam! Setelah ceramah di masjid dan mengritik perbuatan sebagian orang Islam, saya dapat tuduhan bahwa saya seorang agen CIA atau ASIO karena tidak mungkin seorang Muslim akan mengritik Muslim yang lain. Ada juga komentar dari teman (saat kita membahas berbagai berita) “Orang Muslim tidak akan melakukan itu!” Jadi semua berita yang tidak disenangi langsung ditolak dengan penjelasan orang Muslim tidak mungkin begitu. 
     Kalau misalnya ada yang bercerita tentang Yvonne Ridley (yang masuk Islam setelah ditangkap Taliban), dan kita bertanya kenapa dia bisa suka Taliban dan masuk Islam kalau mereka orang jahat, maka perlu dipikirkan lebih luas. Taliban itu berapa orang? Bilang ada 500 ribu s/d 1 juta misalnya. Lalu Yvonne Ridley bertemu dengan berapa banyak dari mereka? Apakah mereka punya alasan untuk berbuat baik dengan seorang wartawan barat yang akan menjual nama baik untuk mereka di barat? Dan apakah mungkin perilaku mereka terhadap satu wartawan barat (yang bersedia bertindak atas nama mereka) bisa berbeda sekali dengan perilaku mereka terhadap orang lain? 
     Misalnya, George Bush pernah berbuat baik kepada seorang wartawan Muslim sampai dia menjadi pendukung partai Republikan, jadi tentara AS itu orang baik semua dan berita tentang Abu Ghuraib dan Guantanamo adalah rekasaya, karena Bush pernah berbuat baik dengan 1 orang Muslim? Justru sikap seperti itu tidak logis. Saya tidak pernah mengatakan semua orang Taliban itu pasti jahat, tetapi sekaligus, saya juga tidak mau automatis percaya bahwa mereka semua baik-baik dan tidak punya dosa hanya karena satu orang (Ridley) tidak dianiaya oleh mereka. 
     Coba berfikir seperti ini: Ada teman2 saya di Kopasus yang beragama Islam dengan baik, dan berbuat baik kepada saya. Jadi berita bahwa Kopasus itu terlibat penculikan mahasiswa sebelum reformasi itu berita rekayasa. Tidak mungkin benar. Pengalaman saya dengan teman2 Kopasus tidak seperti itu, jadi berita itu tidak benar dan rekayasa. Bagaimana? Setuju? 
Bayangkan ada orang Muslim yang bukan orang Indonesia, yang baca di luar negeri tentang kejadian di Indonesia, lalu dia mengatakan: Berita tetang korupsi di Indonesia adalah rekayasa dan tidak benar. Orang Indonesia beragama Islam. Tidak mungkin orang Muslim melakukan korupsi. Tidak mungkin Polisi yang Muslim itu korup. Tidak mungkin hakim yang Muslim itu korup. Tidak mungkin anggota TNI yang Muslim itu mau melakukan pelanggaran HAM. Tidak mungkin ada perempuan Muslim yang mau menjadi pelacur, jadi berita tentang pelacur di Indonesia itu rekayasa. Tidak mungkin anggota BIN yang Muslim mau membunuh Munir. Rekayasa. Dan seterusnya. 
     Maksud saya, sepertinya kalau sebuah kelompok (seperti Hamas, Taliban, GAM, dll.) sudah dicap sebagai “pejuang Islam”, maka berita kurang baik tentang mereka tidak akan dipercayai lagi di sini oleh banyak orang. Dan juga banyak berita seperti itu malah tidak masuk media Indonesia tetapi masih ada di manca negara. Saya tidak tahu kenapa.
     Ada pengalaman pribadi Omnya teman saya. Dia ingin cek sebuah kelompok Muslim yang sering melakukan razia atas nama Islam. Dia dapat izin untuk ikut suatu razia. Saat mereka berada di Kota, Jakarta Utara, anggota kelompok itu jalan kaki dan teriak Allahu Akbar, dan ancam akan menyerang klub2 malam dan kasino illgal di situ. Tetapi penjaga2 di depan pintu klub itu teriak “Sudah, sudah!” Setelah Om bertanya, ternyata artinya adalah “Sudah bayar (supaya aman dari serangan)”. Setelah mereka sampai ke sebuah klub yang ternyata sudah menolak bayar, klub itu saja yang diserang, dirusak dan besok hari masuk berita. 
     Apakah semua anggota kelompok tersebut seperti itu juga? Saya rasa tidak. Tetapi kenyataan bahwa ada sebagian anggota yang baik dan beriman tidak berarti semuanya juga begitu. 
     Apakah ada Taliban yang baik dan beriman? Saya yakin pasti ada. Tetapi setelah membaca lebih dari seratus artikel dalam waktu bertahun-tahun tetang kedzoliman yang, katanya, dilakukan oleh Taliban, saya ingin lebih terbuka. Saya tidak mau menolak berita itu hanya karena “tidak disenangi” dan berasal dari kantor berita barat, Interpol, PBB dan saksi mata. Saya ingin terima kemungkinan bahwa hal seperti ini mungkin saja terjadi, dan saya mau tahu apakah ini merupakan oknum saja atau apakah mungkin mayoritas seperti itu. 
Jadi, ada teman2 yang mau secara automatis menolak semua berita dan informasi yang berasal dari barat karena tidak disenangi = pasti tidak benar. Tetapi kalau ada satu artikel saja dari Yvonne Ridley, dan berita itu disenangi, maka itu diterima secara automatis dan pasti benar (karena disenangi). 
     Apakah Islam mengajarkan kita untuk bersikap seperti itu? Informasi yang disenangi = benar, informasi yang tidak disenangi = ditolak dan pasti rekayasa karena dari orang kafir? Saya merasa sedih kalau teman2 akan menjalankan hidup dengan sikap seperti itu karena kalau banyak orang Muslim seperti itu, justru sulit untuk memperbaiki bangsa ini. Kita hanya bisa mencari solusi untuk suatu masalah kalau kita sadari masalahnya. Hanya mungkin ada KPK setelah kita mengakui ada korupsi di sini. Hanya ada Komnas Anak setelah kita mengakui bahwa ada orang Muslim yang jahat sama anak. Hanya ada fatwa anti-rokok setelah kita mengakui rokok itu berbahaya. 
     Kemungkinan bahwa sebagian orang Islam melakukan kesalahan dan dosa seharusnya bukan alasan bagi kita untuk menganggap berita dan informasi itu tidak benar dan berusaha untuk menutupinya. Ini tidak sama dengan menutupi aib saudara, karena informasi yang kita bicarakan justru sudah dibaca oleh puluhan juta orang di manca negara. Lalu sikap dari orang Muslim di Indonesia bukannya mengatakan “Itu bukan Islam, dan kita tidak akan mendukung orang yang melakukannya” tetapi malah “Berita itu palsu (karena kita tidak suka), jadi tidak ada yang perlu diperbaiki karena tidak mungkin orang Muslim bisa berbuat dosa seperti itu. Abaikan saja.”
     Justru sikap seperti itu memberi kesan kepada orang barat bahwa orang Islam tidak adil. Kalau orang kafir melakukan kesalahan, kita umumkan ke mana-mana sebagai bukti kejelekan mereka. Tetapi kalau sebuah kelompok Muslim melakukan kesalahan, berita itu ditolak dan dianggap tidak benar dan karena itu tidak perlu diperbaiki karena orang Muslim tidak mungkin melakukan kesalahan tersebut. 
     Bagaimana orang kafir mau percaya pada Islam dan pada ummat Islam kalau sikap kita selalu seperti itu? Saya tinggal di sini karena ingin membantu memperbaiki ummat Islam. (Bukan karena saya agen CIA). Itu juga sebabnya saya tidak mau berdakwah di negara barat karena tantangan untuk dakwah di sini justru lebih utama dan berat. Jadi, saya berharap bisa membantu memberikan pencerahan kepada ummat Islam. Kalau kita berhasil memperbaiki perilaku dan pemikiran orang Muslim (yang mungkin kebanyakan justru tidak menjalankan ajaran Nabi SAW), orang barat akan datang sendiri dan bertanya “Kenapa tidak ada korupsi di Indonesia? Kenapa orang Indonesia tidak pernah berbohong? Kenapa Indonesia menjadi negara yang lingkungannya paling bersih di Asia? Kenapa anak Indonesia paling pintar di dunia? Kenapa universitas Indonesia paling maju di dunia? Kenapa paling banyak pemenang piagam Nobel berasal dari Indonesia?” Dan seterusnya. 
      Kalau kita berhasil menciptakan ummat yang begitu baik, begitu bersih, begitu berilmu, begitu bijaksana, begitu maju, dan begitu adil, kita tidak akan perlu berdakwah ke luar negeri. Orang barat akan datang ke sini untuk belajar dari kita. Tetapi tahap awal adalah kita harus menciptakan ummat yang hebat dulu. Dan kalau ada saudara kita yang melakukan kesalahan, dan dilaporkan di seluruh dunia, sikap yang terbaik dari kita bukan untuk menolak informasi itu, tetapi berusaha untuk mengajarkan semua orang tentang perbedaan antara perbuatan itu dan ajaran Islam yang sesungguhnya. Tanpa harus menolak berita tersebut, kita bisa menyadarkan orang barat bahwa Islam tidak seperti itu. Jadi mereka bisa melakukan cek dan recek sendiri. Kalau ternyata benar, dan terjadi kesalahan, kita tidak akan mendukungnya dan kita bersedia tegor saudara kita yang salah. Dan kalau ternyata berita itu tidak benar, kita akan mendukung saudara kita yang terbukti tidak bersalah.
     Apapun yang benar, kita tidak bisa sebatas menjadi fanatis dalam menolak semua berita buruk yang katanya dikerjakan oleh orang Muslim. Perlu kita terima dulu dan menganalisa. Kalau benar, kita harus berdakwah dan mengajarkan dunia bahwa itu bukan Islam. Selama kita diam saja, dan selalu menolak semua berita buruk, kesannya kita tidak adil dan takut mengakui yang benar. Dan berita itu tetap ada di internet untuk dibaca ratusan juta orang non-Muslim dan mereka tidak akan dapat informasi dari kita karena kita menolak membahas masalah itu, selain mengatakan tidak benar dan rekayasa.
     Kalau seandainya benar, bagaimana? Justru ummat Islam seharusnya menjadi kaum yang paling adil, bukan kaum yang paling “tidak mau tahu”. Kalau seandai sebagian dari berita itu benar, kita perlu membantu saudara kita untuk kembali ke contoh Rasulullah SAW, dan jelaskan kepada orang non-Muslim bahwa hal-hal seperti ini tidak benar di dalam Islam. Tetapi selama kita bersikap “asal menolak karena dari barat = tidak mungkin benar” kita tidak bisa melakukan perbaikan, dan ummat Islam tidak bisa maju menjadi kaum yang paling mulia di bumi ini. Saya berharap akan segara datang sebuah hari di mana orang kafir akan bergitu terpesona dengan mulianya orang Muslim (khususnya di Indonesia), mereka akan datang sendiri dan bertanya tentang Islam. 
     Supaya keadaan itu bisa terwujud, kita harus adil dan terbuka untuk memeriksa semua berita dan informasi, walaupun kita sama sekali tidak menyenanginya dan sangat yakin berita itu tidak benar. 
Wallahu a’lam bish-shawab
Semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene Netto

02 February, 2009

Asap Dari Rokok Pasif Meningkatkan Kegagalan Di Dalam Tes Sekolah Sebanyak 30%

Anak remaja yang kena asap dari rokok orang tua di rumah (rokok pasif) punya tingkat kegagalan dalam tes sekolah yang cukup tinggi, menurut riset yang dijelaskan di Journal of Adolescent Health.

Studi yang retrospektif (melihat ke belakang) ini memberi kesan bahwa untuk kalangan remaja, asap dari rokok pasif bisa mengganggu hasil akademis dalam ujian sekolah, kata ketua periset Bradley Collins, Ph.D., Wakil Profesor Public Health dan juga Director di Behavior Research Clinic pada Temple University.

Dengan mempertimbangkan semua faktor lain, seperti keadaan sosial-ekonomi, status sosial, jenis kelamin, terkena asap rokok pranatal (di dalam kandungan ibu), dan merokok secara aktif pada masa remaja, Dr. Collins dan rekan mendapat bukti yang menunjukkan bahwa bagi remaja yang kena asap rokok pasif di dalam rumahnya, hasil ujian di dalam ujian IQ standar (standardized achievement tests) berkurang 30% di kalangan remaja berumur 16-18 tahun. 

Hasil ini membuktikan secara konklusif bahwa memang ada bahaya yang sangat tajam dari asap rokok pasif yang jauh lebih luas daripada efek pada kesehatan umum saja. Dan seharusnya orang tua diberikan lebih banyak informasi tentang bahayanya asap rokok pasif karena pada saat ini, dari orang tua yang berusaha untuk berhenti merokok di Amerika, hanya sekitar 20-28% yang berhasil. (Sisanya kembali merokok).

Para periset menganalisa data dari 6.380 wanita hamil dan anak-anak yang terdaftar pada sebuah studi pemerintah Inggris, yaitu 1958 British National Child Development Study. Mereka kira akan ada efek yang lebih besar pada anak yang kena asap rokok secara prenatal tetapi hasil riset justru membuktikan bahwa efek dari rokok pasif setelah lahir jauh lebih besar pada tingkat IQ anak. 

Statistik di antara AS dan Inggris hampir sama: sekitar 1/3 dari wanita yang masih berada pada umur subur merokok, dan sekitar 10-15% dari wanita yang sedang hamil tetap merokok. Ada kemungkinan kurang lebih 60% dari semua anak akan kena asap rokok secara pasif di rumah. 

Studi tidak menunjukkan alasan yang menyebabkan anak tersebut (yang kena asap rokok) galal dalam ujian, dan periset juga tidak bisa menyelediki penyebab yang lain yang mungkin ada, seperti gangguan belajar, yang juga bisa memberikan hasil tes yang buruk. Walaupun begitu, riset yang sudah ada telah membuktikan hubungan antara kerusakan fungsi kognatif dan akademis, gangguan belajar, dan yang lain. Tetapi baru sedikit studi yang membanduingkan efek rokok pada tingkat pranatal dan juga tingkat remaja sekaligus. 

Adapted from materials provided by Temple University.

Sumber: Sciencedaily.com

Secondhand Smoke Increases High School Test Failure, Study Suggests

Guru SMA Islam Internasional Bekasi Demo

Sabtu, 31 Januari 2009 pukul 13:33:00

Para murid SMA IIBS yang berjumlah ratusan juga ikut berdemo.

BEKASI-- Para guru, murid, dan karyawan SMA International Islamic Boarding School Republic of Indonesia (IIBS) Kabupaten Bekasi, menggelar aksi demo, kemarin (30/1). Demo ini dipicu sikap manajemen IIBS yang telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak kepada lima guru. Mereka menilai PHK itu tanpa alasan yang jelas.

Imam Lubis Sasono, ketua Serikat Pekerja SMA IIBS, mengatakan, pihak manajemen sekolah beralasan kelima guru tersebut tidak menjalankan tugas sebagai guru dengan baik. Selain itu, pihak manajemen juga menyatakan, para guru melanggar surat perjanjian kerja dengan melakukan pencemaran nama baik. ''Ini karena kami mendirikan serikat pekerja,'' ujarnya.

Serikat pekerja yang disahkan pada 24 Desember 2008 itu, menurut Imam, didirikan karena pihak manajemen melakukan pelanggaran hak para pekerja. Karena itu, tambahnya, serikat pekerja didirikan untuk memperjuangkan hak-hak guru dan karyawan. Menurut Imam, SMA IIBS yang dikelola oleh PT IIBS itu melanggar hak-hak normatif pekerja. Di antaranya, para pekerja tidak mendapatkan jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek). Selain itu, tidak ada peraturan perusahaan serta perjanjian kerja bersama di SMA IIBS.

Upah karyawan, menurut Imam, juga masih berada di bawah Upah Minimum Regional (UMR) dan Upah Minimum Kabupaten Bekasi, khususnya karyawan nonpendidik, seperti pekerja building maintance, kitchen, laundry, house keeping, gardener, dan security. Bahkan, di SMA IIBS juga tidak ada kepastian aturan jam kerja dan jam lembur, baik untuk guru maupun nonguru. Akibatnya, upah lembur sering tak dibayarkan. ''Tidak ada kepastian tanggal penerimaan gaji, tidak jelasnya struktur penggajian, bahkan guru belum dilaporkan ke Dinas Pendidikan,'' tambah Imam. 

Menurut Imam, dewan direksi PT IIBS juga telah melakukan pelecehan terhadap profesi guru. Hal ini, menurut Imam, karena dewan direksi telah melibatkan tenaga luar dalam kegiatan belajar mengajar pada jam reguler, pukul 07.00-15.15 WIB. PT IIBS juga melakukan perubahan struktur kurikulum di tengah semester. 

Pergantian dan rekrutmen guru yang dilakukan oleh PT IIBS juga tak sesuai dengan prosedur yang berlaku. ''Pihak manajemen juga melakukan diskriminasi perlakuan terhadap para guru,'' kata Imam. Maka itu, seluruh karyawan secara individu ataupun bersama-sama, dengan formal dan informal telah menyampaikan keberatan serta permohonan terkait dengan hal-hal tersebut. Sayangnya, menurut Imam, dewan direksi tetap melakukan tindakan-tindakan arogansi. ''Kami sudah mengajukan tiga buah surat, namun diabaikan,'' katanya.

Hingga akhirnya, pihak direksi mendatangi guru dan karyawan nonguru yang tergabung dalam serikat pekerja tersebut. ''Menanyakan apa keinginan kami dan sebagainya,'' kata Imam lagi. Namun, secara mendadak pada Kamis (29/1), direksi malah memecat lima guru yang tergabung dalam serikat pekerja tersebut. 

''Ini adalah bentuk diskriminasi dan pengebirian serikat pekerja yang sedang memperjuangkan hak-hak pekerja,'' katanya. Padahal, tambahnya, keberadaan dan hak berserikat melekat pada setiap pekerja sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 Pasal 28, UU No 13 Tahun 2003, UU No 21 Tahun 2000, dan UU No 14 Tahun 2005. 

Oleh karena itu, Jumat (30/1), serikat pekerja PT IIBS berdemo di depan SMA IIBS. Sekitar 35 karyawan yang tergabung dalam serikat pekerja berdemo di depan pagar sekolah sejak Pk 07.30 WIB. Sementara di halaman sekolah, murid-murid SMA IIBS juga melakukan aksi demo. Mereka menjerit-jerit saat memanggil nama guru-guru yang dipecat tersebut. Para murid juga menolak tindakan direksi yang memecat guru mereka. Imam menambahkan, pihaknya akan melayangkan surat kepada Dinas Tenaga Kerja dan DPRD untuk membantu mereka menyelesaikan permasalahan tersebut. c88

Sumber:Republika.co.id

01 February, 2009

Bukti Nyata Kenapa Anak Kecil Dilarang Menjadi Pemilih

Megawati Terpopuler di Mata Anak-Anak 
Minggu, 01/02/2009 18:25 WIB 
Pilpres 2009 
M. Rizal Maslan – detikPemilu

Jakarta - Dalam hasil simulasi pelaksanaan Pemilu, calon presiden Megawati Soekarnoputri lebih populer dibanding Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Megawati mencatat sekitar 20,18 persen di atas SBY yang berjumlah 17,29 persen.

Demikian hasil simulasi pemilu yang dilakuka Al-Ma'mun Education Centre For Indonesia Research (AMEC INDORS) dan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) di Sawangan, Depok, Sabtu (31/1/2009) kemarin. Dalam simulasi bertajuk "Kids Election for Presiden 2009" juga didukung Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary.

Setelah Megawati dan SBY, diurutan ketiga ditempati Sri Sultan HB X sekitar
15,17 persen, Prabowo Subianto sekitar 12,83 persen dan Sutiyoso sekitar 9,85 persen.

Darinya ada 12 nama capres selain nama yang di atas, yaitu Wiranto (7,47 persen), Hidayat Nurwahid (6,10 persen), Din Syamsuddin (5,04 persen), Abdurrahman Wahid (3,72 persen), Soetrisno Bachir (2,35 persen) dan Rizal Ramli serta Muhammad Yasin masing-masing memperoleh suara 0 persen.

"Semua peserta ini sudah kami beritahu melalui surat dan sekaligus kami
meminta jika keberatan namanya dicantumkan secepatnya diberitahukan kepada
sekretariat," kata Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yazid, dalam siaran persnya yang diterima detikcom, Minggu (1/2/2009).

Menurut Husin, simulasi ini diikuti oleh peserta siswa di lingkungan sekolah
AMEC dan perwakilan berbagai sekolah di Depok, Tangerang dan DKI Jakarta.
Jenjang pendidikan TK 150 siswa, SD 144 siswa, jumlah keseluruhan sebanyak
294 siswa.

Husin menambahkan, penyelenggaran simulasi pemilu anak untuk calon presiden, diadakan tidak lain dalam rangka memberikan edukasi nilai-nilai demokrasikepada anak sejak dini.

"Disisi lain terdorong untuk memberikan jawaban atas keingintahuan anak-anak terhadap penyelenggaraan pemilu, serta mengenalkan calon pemimpin kepada anak-anak," imbuhnya.

( zal / mad )

Sumber: Pemilu.detiknews.com

29 January, 2009

Taliban Tidak Mungkin Bersalah? Atau Mungkin ada Berita yang Tidak Masuk Indonesia!

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Saya sudah tahu sebagian orang bakalan tidak percaya pada berita tentang Taliban ini, tetapi saya masih ini mengirimnya karena ingin memberikan wawasan lain kepada para pembaca. Sudah lama saya lihat sisi buruk dari sebagian kelompok Muslim selalu ditutupi di Indonesia. Contohnya adalah perilaku Taliban. Di satu sisi, ada kebaikannya yang sering dilaporkan. Mislanya, ketika berkuasa di Afghanistan, mereka melarang peredaran VCD porno, melarang adu anjing (untuk judi), dan sebagainya. Tetapi ada sisi lain, yang dilaporkan di media internasional tetapi selalu tidak muncul di berita Indonesia. 

Contoh adalah meledakkan sekolah di Pakistan (sebagai usaha melawan pemerintah). Tetapi hal itu juga dituju pada kaum perempuan. Mereka dilarang bersekolah dan hal itu tidak ada hubungan dengan pemerintah. Ketika Taliban berkuasa di Afghanistan, jumlah perempuan yang bisa bersekolah menurun sekali. Hal itu diprotes keras di manca negara, dari PBB juga, dari LSM wanita dan anak, dsb. tetapi berita tersebut sepertinya tidak muncul di Indonesia. Sekarang Taliban di Pakistan melakukan hal yang sama, dan berita ini tetap tidak masuk media Indonesia. (Saat saya mencari “Taliban” di Republika Online, tidak ditemukan berita negatif).

Kenyataan bahwa BBC tidak ingin siarkan program untuk Gaza kemarin hanya sebatas keputusan editor. Katanya, dia takut dianggap berpihak pada Gaza, dan kemudian penonton tidak akan percaya bahwa BBC tidak berpihak dalam laporannya (mereka mau tetap independen). Banyak pihak sudah mengritik keputusan tersebut. Tetapi ternyata, walaupun ada kritikan dari pemerintah sendiri, BBC tetap berpegang pada keputusannya, dan sebenarnya hal itu justru membuktikan bahwa mereka cukup independen dan tidak bisa dipaksakan membuat berita miring atas nama pemerintah atau kelompok lain. Walaupun kita menilai sikap ini benar atau salah, saya rasa tidak ada hubungan dengan berita dari Pakistan tentang Taliban, karena wartwan di sana memang bertugas di sana, dan mengambil informasi dari orang-orang Pakistan yang Muslim juga. Seperti media barat lain yang juga profesional, nama lokasi disebut, nama sumber info (pembicara) disebut, dan semua fakta yang diberikan bisa dicek pada sumber lain (pemerintah Pakistan, PBB, LSM, Palang Merah, dll.). Dan juga perlu dipahami bahwa berita seperti ini sudah muncul terus-terusan selama beberapa tahun, bukan hanya pada bulan ini saja, tetapi orang Indonesia tidak tahu (karena info ini tidak masuk media Indonesia) dan kalau dikasih tahu, banyak yang automatis tidak mau percaya. 

Saya sudah lama melihat sikap di media Indonesia yang cenderung menutupi kesalahan yang dilakukan oleh sebagian kelompok Muslim. Alasannya saya tidak tahu dengan pasti. Mungkin mereka takut pembaca tidak ada suka, atau tidak akan percaya dan hal itu membuat mereka ragu untuk menyebarkan berita tersebut. Mungkin mereka sendiri (wartawan) merasa tidak mungkin orang Muslim akan bertindak begitu, jadi semua berita yang tidak disenangi dianggap konspirasi dan rekayasa. (Padahal sumbernya media internasional yang juga memberikan berita lain, yang bisa diterima asal tidak membicarakan sisi buruk kelompok Muslim tertentu). Mungkin mereka takut akan diserang oleh kelompok Muslim ekstrim di Indonesia kalau terbitkan berita buruk tentang perilaku sebagian orang Muslim.

Pada saat Taliban berkuasa di Afghanistan, ada banyak sekali berita dan laporan dari media massa internasional (Reuters, BBC, Associated Press, AFP, dll.), dari LSM, dari PBB, dari Interpol, dan semuanya mengatakan hal-hal yang sama. Tetapi berita tersebut seringkali tidak masuk media di Indonesia. Satu contoh yang saya ingat, ketika Taliban berkuasa di Afghanistan, semua perempuan dilarang bersekolah. Ada anak perempuan yang dibunuh, ada guru yang dibunuh, ada sekolah yang diledakkan dan ada sekolah yang dibakar. Sekaligus, disebarkan poster2 di dalam semua kota dan desa bahwa perempuan dilarang bersekolah. Sepertinya, berita itu tidak ada di sini, dan ini jauh sebelum Amerika menyerang Afghanistan.

Ada juga berita bahwa produksi opium meningkat secara drastis. Taliban kumpulkan wartawan, dan menghancurkan sebuah ladang opium, dan mengatakan perang terhadap opium. Tetapi hanya ladang yang itu saja yang dihancurkan. Setelah dicek oleh orang lain, ternyata mereka hanya menghancurkan ladang opium pada daerah di mana para petani menolak bayar “pajak” kepada Taliban. Jadi, kalau bayar, produksi opium dibiarkan, dan kalau menolak bayar, ladang petani2 tersebut dihancurkan (di depan wartawan).
Interpol perkirakan bahwa produksi opium meningkat sekali pada akhir masa kekuasaan Taliban. Alasannya sederhana: uang. Taliban perlu senjata dan peluru. Dari mana uangnya untuk beli semua kebutuhannya? Apakah Taliban punya saham di Microsoft? Apakah punya pekerjaan dengan gaji besar? Ternyata, sumber utama uang mereka itu dari para petani yang bayar “pajak” untuk hak memproduksi opium. Pengiriman ke luar negeri juga dikontrol oleh Taliban. Bahkan Interpol mengatakan bahwa mayoritas dari produksi opium memang berada di bawah kekuasaan Taliban pada saat itu. (Laporan2 seperti ini banyak sekali dalam bahasa Inggris, semuanya dari sumber yang resmi dan biasanya dipercayai seperti PBB, berbagai LSM dan Interpol).

Saya ingat sekali sebuah interview dengan seorang wanita yang kabur dari Afghanistan dan dapat suaka kemanusiaan di Australia. Di bercerita bahwa Taliban masuk desa dia dan melarang wanita kerja. Tetapi ada wanita yang masih terpaksa kerja karena mereka janda. Ibu2 tersebut memasak dan menjual roti. Karena mereka masih kerja, pada suatu hari Taliban datang naik truk, merusak rumah2 di dalam desa, dan seorang ibu yang ketangkap basah lagi masak roti dibakar hidup2. Beberapa perempuan yang lain, yang masih remaja, diculik untuk menjadi budak seks, dan setelah diperkosa ramai-ramai dibuang di pinggir desa pada besok harinya. Laki-laki yang berusaha melawan penculikan itu ditembak mati. Berita seperti itu dibenarkan oleh sumber lain seperti PBB dan Palang Merah karena mereka sudah terima puluhan laporan yang setara. Tetapi berita seperti ini selalu ditutupi di Indonesia seakan-akan semua orang yang mengaku Muslim tidak mungkin menjadi jahat. 

Ada juga berita bahwa laki-laki yang jenggotnya kurang panjang dipukuli, dan ada satu korban yang sampai patah tulang. Standar jenggot dari Taliban, katanya, kalau jenggot dipegang, harus lebih panjang dari tangan kepal. Kalau tidak, dihukum. Saya ingat foto seorang anak remaja yang menjadi korban, dan dia jelaskan memang tidak bisa panjangkan jenggotnya karena seluruh keluarga juga begitu (dari gennya). Anggota Taliban tidak mau tahu dan hajar dia sampai pingsan dan patah tulang. Banyak tempat cukur rambut malah tutup karena diancam oleh Taliban. Di sana, banyak orang cukur jenggot dan juga rambut di pemangkas rambut. Tetapi ketika Taliban berkuasa, mereka terpaksa tutup dan tidak punya sumber nafkah hidup yang lain.

Saya juga ingat cerita dari ibu seorang teman yang melakukan Haji beberapa tahun yang lalu. Salah satu anggota kloter ibu itu diperkosa dan dibunuh. Setelah dicek, ternyata hal seperti itu cukup sering terjadi di Mekkah dan kota-kota lain. Tetapi tidak masuk media Indonesia (mungkin ada di Pos Kota atau Lampu Merah sewaktu-waktu). Tetapi tidak masuk media yang lain. Sepertinya ditutupi dengan sengaja supaya jemaah dari Indonesia tidak takut melakukan haji dan umrah, padahal bahaya itu memang nyata dan daerah sana tidak 100% aman, penuh dengan orang Muslim yang mulia, seperti perkiraan orang awam. 

Ada juga cerita dari teman yang tinggal di Saudi tentang pelacur yang selalu ada di belakang Hotel Hilton, 1 jalan dari Masjid-il-Haram. Buat orang lokal, sudah ketahuan mereka yang berdiri di situ adalah pelacur, dan teman itu menceritakan cara khusus untuk panggil mereka untuk berzina. Teman yang lain ceritakan tentang pembunuhan yang terjadi di depan Kabbah pada saat dia sedang melakukan umrah. Sekali lagi, berita seperti itu tidak masuk media sini.

Sebagai orang muslim, kita perlu bersikap dewasa dan menyadari bahwa tidak semua orang Muslim automatis menjadi orang baik dan mulia. Ada banyak sekali orang yang Muslim dari lahir, tetapi sebenarnya mereka tidak mengenal Islam. Mislanya, di Indonesia ada banyak perampok. Agama mereka apa kalau bukan Islam? Masa penjara di Indonesia hanya dihuni perampok non-Muslim? Sungguh tidak mungkin. Jadi, kita perlu memandang dunia secara terbuka dan bijaksana. Memang benar bahwa berita bisa direkayasa. Tetapi agensi berita besar di dunia cukup takut citranya bisa rusak kalau mereka benar-benar menciptakan berita sendiri. Kalau berita dibuat miring juga mungkin, dan biasanya koran atau stasiun televisi seperti itu akan menjadi terkenal karena beritanya miring.

Jadi, saya juga tidak bisa buktikan apa-apa 100%, dan juga sewaktu-waktu kurang percaya pada sebagian berita yang dibaca. (Saya tidak merasa berita itu direkayasa, tetapi hanya merasa bahwa belum dapat seluruh unsur dari cerita tersebut, alias belum lengkap). Tetapi kalau berita seperti penyerangan Taliban terhadap sekolah dan anak perempuan yang bersekolah dilaporkan berkali-kali, selama bertahun-tahun, dari berbagai macam sumber seperti media internasional, PBB, Palang Merah, LSM wanita dan anak, dan lain-lain, dan ada data-data yang luas seperti nama lokasi, nama korban, serta foto-fotonya, maka saya lebih cenderung percaya. Kenyataan bahwa berita seperti itu seringkali tidak masuk media Indonesia perlu dipertanyakan kenapa. Sangat disayangkan kalau orang Muslim di sini dibodohi terus dengan hanya mendapat separuh dari berita (yang baik) dan berita lain (yang buruk) dianggap tidak ada. Sebagai hasil nyata, banyak orang Muslim di sini seringkali tidak tahu apa-apa tentang dunia luar dan masih percaya bahwa semua orang Muslim pasti baik-baik, dan semua berita yang melaporkan sebaliknya pasti rekayasa dan konspirasi dari media barat. Sayang sekali kalau ummat Islam di Indonesia dibiarkan seperti itu terus. 

Semoga bermanfaat. 
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

28 January, 2009

Taliban merusak 180 sekolah di Pakistan

Selama 1-2 tahun terakhir, Taliban di Pakistan telah menyerang dan meledakan sekolah-sekolah di beberapa daerah di Pakistan, dengan mengatakan sekolah dilarang untuk perempuan. Salah satu daerah yang paling terganggu adalah daerah Swat (di bagian utara Pakistan) di mana Taliban telah berkuasa dan tentara Pakistan tidak sanggup mengusirnya. 

Pada bulan Januari, 2009, lima sekolah lagi diledakkan di bagian utara Pakistan, walaupun pemerintah telah menyatakan akan menjaga sekolah dan sistem pendidikan negeri. Lima sekolah tersebut diledakkan di daerah Swat, dan Taliban telah membuat pernyataan bahwa mulai 15 Januari 2009, semua sekolah untuk perempuan harus tutup. 
Seorang pejabat negara, Shaukat Yousafzai, mengatakan pada Reuters “Kita bisa paham kalau mereka [Taliban] menyerang tentara kita, tetapi kenapa mereka merusak sekolah juga?”

Taliban telah menghancurkan lebih dari 180 sekolah negeri dalam 1 tahun terakhir, mayoritas dari sekolah tersebut adalah sekolah khusus perempuan tetapi juga ada sekolah untuk anak laki-laki. Taliban inginkan negara menerapkan hukum syariah (menurut tafsir mereka) di mana perempuan dilarang mendapatkan pendidikan (yaitu pendidikan untuk perempuan dinilai tidak islamiah).

Sebagian sekolah swasta tetap buka, tetapi semua pemilik sekolah swasta di daerah Mingora telah menuruti larangan tersebut, dan sekolahnya tidak akan dibuka lagi sampai konflik antara Taliban dan pemerintah di daerah Swat telah selesai. Para pemilik sekolah mengatakan walaupun mereka buka pintu, sangat mungkin orang tua tidak akan berani kirim anak perempuannya ke sekolah karena takut pada Taliban. Para guru juga menolak kerja karena mereka takut akan dibunuh kalau mengajar perempuan. Mereka (guru) merasa yakin pemerintah tidak bisa melindungi mereka dari Taliban. 

Masalah ini telah mengganggu proses belajar bagi 60.000 murid di daerah Swat saja. Dan masalah tidak terbatas pada SD s/d SMA saja. Perguruan tinggi juga dapat ancaman. Tiga bulan yang lalu, Taliban mengeluarkan pernyataan bahwa calon dokter pria dilarang belajar ginekologi (gynaecology) di mana mereka harus belajar memeriksa kemaluan wanita, dan calon dokter juga dilarang mendekati ruangan persalinan. Setelah larangan itu diberikan, Taliban juga mengirim utusan terhadap universitas kedokteran tersebut untuk memastikan bahwa larangan mereka dituruti. Kata seorang profesor, mereka terpaksa pindahkan kelas ginekologi itu ke daerah Mardan (sebuah daerah yang lain) dan sekarang juga berfikir untuk memindahkan seluruh universitas kedokteran ke sana biar aman dari Taliban. 

Sebuah panti asuhan juga dapat masalah di daerah Swat karena biaya operasional mereka didapatkan dari subsidi silang. Dari setiap 5 anak mampu yang bersekolah, dikumpulkan uang beasiswa untuk 1 anak yatim. Sekarang, banyak orang mampu telah pindahkan anaknya (dan juga ada yang pindahkan seluruh keluarganya) ke daerah yang lain biar aman dari ancaman Taliban. Karena itu, sudah tidak ada lagi subsidi silang dari anak mampu tersebut untuk anak yatim, dan pengurus panti asuhan tidak tahu bisa dapat dana dari mana lagi. 

Dalam catatan harian (diary) untuk BBC dalam bahasa Urdu, seorang perempuan dari kelas 7 menjelaskan bahwa sekarang sudah masuk waktu libur tahunan di sekolah, tetapi tidak jelas kapan sekolah akan bisa buka lagi. Di daerah Swat, ada 2.000 sekolah. Di antaranya, 1.600 adalah sekolah negeri, termasuk sekitar 500 sekolah khusus perempuan. Sisa dari sekolah tersebut milik swasta. Seorang menteri Pakistan mengatakan mereka akan berusaha membuka kembali semua sekolah pada tanggal 1 Maret, walaupun ada ancaman dari Taliban. 

Sumber: BBC News
Fresh attacks on Pakistan schools
Children in Swat face bleak future

Private schools in Pakistan's troubled north-western Swat district have been ordered to close in a Taleban edict banning girls' education. Militants seeking to impose their austere interpretation of Sharia law have destroyed about 150 schools in the past year. Five more were blown up despite a government pledge to safeguard education, it was reported on Monday. Here a seventh grade schoolgirl from Swat chronicles how the ban has affected her and her classmates. The diary first appeared on BBC Urdu online.

Diary of a Pakistani schoolgirl (i)
Diary of a Pakistani schoolgirl (ii)

MUI: Rokok Haram untuk Anak, Remaja, Wanita Hamil dan di Tempat Umum

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Mungkin semua orang sudah tahu tentang fatwa ini karena sedang dibahas di mana-mana. Saya kira akhirnya akan keluar fatwa haram untuk rokok, sesuai dengan fatwa dari ulama lain di manca negara. Tetapi walaupun tidak diharamkan secara mutlak (berarti masih makruh), yang membuat saya kecewa adalah kenyataan bahwa masih ada satu kondisi penting yang tidak disebut dalam fatwa itu. Yang disebut secara jelas di dalam fatwa adalah haramnya rokok untuk 1) anak-anak, 2) remaja, 3) wanita hamil 4) rokok di tempat umum.

Tetapi bagaimana dengan anak-anak yang kena asap rokok dari orang dewasa, terutama dari bapak kandung di dalam rumah sendiri? Keadaan ini tidak termasuk keempat kondisi di atas (tidak ada klarifikasi) dan karena tidak disebut secara spesifik, perlindungan terhadap kesehatan, pertumbuhan badan dan juga daya pikir anak menjadi diabaikan. Saya lebih senang kalau fatwa ini datambah dengan nomor 5): Haram merokok di dekat anak-anak (walaupun di dalam rumah sendiri).

Ada anak yang terpaksa hidup di dalam rumah di mana ada orang dewasa yang merokok, biasannya bapak kandung, dan mungkin juga saudara dan tamu-tamu yang datang ke rumah. Pada saat anak kena asap dari rokoknya orang dewasa, anak-anak itu ikut merokok secara pasif karena asap yang beracun itu tidak hilang dalam sekejap.
Penelitian terhadap rokok pasif itu sudah banyak dan makin membuktikan ada efek yang sangat negtif, terutama untuk anak-anak yang badannya masih berkembang. Sudah ada penelitian yang membuktikan bahwa orang yang kena asap rokok dari orang lain (dari seorang perokok) malah bisa kena lebih banyak racun daripada orang yang merokok!
Untuk anak, ada efek pada pertumbuhan otak, IQ, kesehatan secara umum, dan paru-paru tentu saja. Semuanya tergantung berapa banyak asap rokok yang ada di dalam linkgungannya.

Dengan mengeluarkan fatwa ini, dan mengharamkan rokok dalam berbagai kondisi, saya agak kecewa dan sedih bahwa tidak ada seorang ahli kesehatan yang dihadirkan yang bisa menjelaskan bahayanya rokok pasif bagi anak-anak, walaupun hanya di dalam rumah sendiri. Karena pemerintah telah gagal untuk memberikan perlindungan terhadap anak yang kena racun dari bapak kandung di dalam rumah, alangkah baiknya kalau ulama bertindak dan memberi kesadaran kepada para orang tua bahwa kebiasaan buruk mereka juga punya dampak yang signifikan pada kesehatan anaknya. Ulama lebih tahu dari pemerintah bahwa anak adalah amanah dari Allah, dan seharusnya dilindungi dan dijaga, bukan diracuni setiap hari di dalam rumah.

Sesungguhnya tidak ada manfaat dari rokok dan tidak ada yang mengatakan rokok itu halal, tetapi selama masih ada yang mau berpegang pada sikap makruh, anak-anak bangsa akan jadi korban karena bapak-bapak mereka (yang berpendidikan rendah) mungkin tidak sadar bahwa juga ada bahayanya bagi anak mereka yang ikut rokok secara pasif. Kalau ada fatwa haram merokok dekat anak-anak, saya kira semua orang dewasa akan menjadi sadar dengan cepat.

Ketika pemerintah lalai, sangat disayangkan bahwa ulama juga tidak memikirkan nasib anak-anak yang kena rokok dari orang dewasa. Juga sangat disayangkan bahwa masih ada orang yang punya pendidikan tinggi dan pendidikan agama yang luas yang masih mau mempertahankan rokok. Kasihan anak bangsa yang tidak bisa dapat udara segar.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

########

MUI: Rokok Haram untuk Anak, Remaja, Wanita Hamil dan di Tempat Umum
Nograhany Widhi K - detikNews
Minggu, 25/01/2009 21:28 WIB

Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) akhirnya mengeluarkan fatwa bahwa rokok haram untuk anak-anak, remaja dan wanita hamil. Rokok juga diharamkan di tempat umum.

"Rokok diharamkan bagi anak-anak, remaja, wanita hamil. Merokok di tempat umum juga haram," ujar Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Ali Mustafa Ya'qub menjelaskan hasil Ijtima' Ulama Fatwa III MUI di Kabupaten Padang Panjang, Padang, Sumatera Barat.

Ali menyampaikan hal itu ketika dihubungi detikcom, Minggu (25/1/2009).

Sedangkan rokok bagi selain anak-anak, remaja, wanita hamil, dan di tempat umum, Ali mengatakan ada 2 pendapat yang terbelah.

"Ada yang mengatakan haram dan ada yang makruh. Makruh itu perlu ditinggalkan," jelas Guru Besar Ilmu Hadis Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) ini. (nwk/nwk)
Sumber: Detiknews.com

Baca juga:

Bagi NU Rokok Tidak Haram
Himpunan Fatwa Haram Merokok
Kalau Rokok Haram, Bagaimana Solusinya?
Secondhand Smoke Increases High School Test Failure, Study Suggests

27 January, 2009

Harga BBM Turun, Jalanan Tetap Macet, Apa Untungnya?

Selasa, 27/01/2009 07:54 WIB
Catatan Agus Pambagio
Agus Pambagio - detikNews


Jakarta - Hari Minggu pagi lalu saya memesan taksi via telpon untuk mengantar saya dari rumah ke bandara Soekarno-Hatta pada pukul 07.00 pagi. Pengemudi yang bernama Pak Berlian bercerita bahwa semenjak Pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi (Premiun dan Solar) beberapa kali dan terakhir pada tanggal 15 Januari 2009, menjadi Rp 4.500/liter, jalanan di Jakarta menjadi semakin macet dan penumpang sepi. Bagi Pak Berlian, penurunan harga BBM bersubsidi tidak membuat dia senang tetapi pusing. Mengapa bisa demikian ?

Pertama setoran tidak turun meskipun harga premium turun, jadi bebannya sebagai pengemudi taksi tidak berkurang. Kedua penumpang sepi karena yang semula menjadi pelanggannya kini tidak lagi menggunakan taksinya tetapi kembali menggunakan kendaraan pribadi setelah harga Premiun turun menjadi Rp 4.500/liter. Ketiga jalanan menjadi lebih macet karena harga BBM murah masyarakat kembali menggunakan mobil pribadi untuk beraktivitas. Jadi kebijakan Gubernur DKI tentang pengaturan jam sekolah dan jam kantor untuk mengurangi kemacetan menjadi tidak jelas dan kurang bermanfaat. Jalan raya di DKI tetap macet….cet….cet dan akan bertambah macet jika turun hujan.

Lalu apa untungnya untuk masyarakat dengan turunnya harga premium dan solar ? Harga komoditas pokok, seperti beras, gula, minyak goreng dll juga tidak turun karena tidak terkait langsung dengan BBM, kecuali ongkos angkut. Ongkos angkut tidak ikut turun karena pungli di jalan raya juga tidak turun (setahun biaya pungli mencapai Rp 18 - 40 triliun/tahun). Harga suku cadang juga tidak turun karena bea masuk dan biaya produksi tidak turun. Jadi apa gunanya harga BBM turun namun tidak berdampak langsung bagi masyarakat ? Ingat dengan turunnya harga BBM, maka penerimaan Negara dari ekspor sektor migas juga merosot.

Antara Tebar Pesona dan Manfaat

Pemilu 2009 sudah di ambang pintu. Keputusan Presiden SBY memberlakukan harga baru untuk solar dan premium tidak berdampak banyak pada ekonomi masyarakat selain dampak psikologi sesaat alias tebar pesona. Mengapa demikian ? 

Pertama, turunnya harga BBM di Indonesia karena memang harga minyak mentah dunia turun, jadi bukan prestasi Pemerintah. Kedua, karena dengan turunnya harga BBM hampir tidak mempunyai dampak positif bagi rakyat kecuali pemilik kendaraan, karena harga komoditi lain tidak turun. Dan ujung-ujungnya jalanan bertambah macet.

Di sektor transportasi tanpa pemaksaan 'khusus' dari Pemerintah Daerah, tarif angkutan kota tidak mungkin akan turun mengingat komponen biaya BBM dalam sistem transportasi hanya sekitar 20% dari total biaya. Komponen terbesar adalah biaya suku cadang, biaya awak dan .... biaya pungli. Jadi cukup sulit bagi pemilik kendaraan angkutan umum untuk menurunkan biaya transportasi ketika harga BBM turun, mengingat tarif angkutan darat saat ini belum mencapai keekonomiannya. Namun jika dipaksa oleh regulator, tentu para pemilik angkutan umum akan menurunkan juga tarifnya.

Kebijakan Pemerintah SBY untuk menurunkan harga BBM tentunya secara politik akan mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Pertanyaannya apakah memang benar penurunan harga BBM berdampak positif langsung bagi masyarakat ? Jawabannya adalah belum tentu! Buktinya meskipun harga BBM turun tidak diikuti oleh turunnya harga komoditas lainnya. Bahkan sebagian harga komoditas naik. Jadi kebijakan ini lebih pada kebijakan tebar pesona menjelang Pemilu saja, belum terasa manfaatnya bagi publik.
 
Dampak Penurunan Harga BBM Bersubsidi

Jadi keputusan Presiden untuk menurunkan harga BBM tentunya hanya disambut hangat oleh pemilik kendaraan pribadi tetapi tidak untuk sektor-sektor industri, kecuali ada campur tangan Pemerintah, seperti penetapan tarif angkutan umum dan penurunan harga BBM industri pasca diturunkannya harga BBM pada tanggal 15 Januari 2009.

Untuk publik tidak terasa dampak penurunan harga BBM bersubsidi karena pengaruh pada komoditi lain minim. Yang ada, publik menjadi lebih sengsara karena jalanan bertambah macet. Industri juga belum bergerak karena BBM untuk industri tidak turun, dsb. Kebijakan Pemda DKI tentang pengaturan jam sekolah dan pegawai swasta juga semakin tidak berpengaruh terhadap kepadatan di wilayah DKI Jakarta. Yang pada akhirnya akan membuat belanja BBM oleh rakyat juga meningkat.

Dampak penurunan harga BBM bersubsidi terhadap harga-harga kebutuhan pokok, biaya transportasi dan harga-harga barang dan jasa lainnya juga belum secara signifikan dirasakan oleh masyarakat. Di sisi lain pengaruh penurunan harga BBM terhadap APBN 2009 juga kurang menggembirakan karena masih memunculkan angka subsidi untuk premium sebesar Rp 9,4 triliun dan solar sebesar Rp 13 triliun.

Kemacetan di jalan sekitar Jabodetabek, khususnya DKI Jakarta saat ini semakin parah karena pengguna kendaraan pribadi kembali meningkat. Mereka yang tadinya dalam beraktivitas telah menggunakan angkutan umum: seperti taksi, busway, sepeda motor kembali menggunakan mobil pribadi, karena tarif taksi dan Busway belum turun paska penurunan harga BBM bersubsidi.

Akhir kata turunnya harga BBM sepertinya lebih bersifat politis belaka untuk menghadapi Pemilu 2009 bukan untuk menurunkan biaya-biaya lain yang menjadi beban publik, termasuk biaya transportasi umum dan biaya-biaya pokok kebutuhan hidup lainnya. 

*) Agus Pambagio, Pemerhati Kebijakan Publik dan Perlindungan Konsumen (asy/asy)

Sumber: Detiknews.com


24 January, 2009

Foto Satelit Kerusakan di Gaza

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Dari BBC, ada foto satellite ini yang digunakan untuk menunjukkan kerusakan yang terjadi d Gaza.
Diperkirakan sedikitnya 566 gedung hancur total atau rusak.  
Yang membuat saya lebih kaget adalah foto kedua, yang berwarna, di mana lahan di luar perbatasan Gaza terlihat hijau dan hidup, sedangkan tanah yang di dalam perbatasan Gaza kelihatan kering dan mati. 
Saya sudah tahu dari laporan media yang lain bahwa Gaza mendapatkan airnya dari Israel, yaitu Israel menguasai sumber air yang bisa masuk ke dalam Gaza. Tetapi ini pertama kali saya lihat perbedaan secara nyata dan jelas. 
Dunia masih diam…
Sulit dibayangkan hidup di negara mana saja tanpa air, apalagi daerah sana yang sudah sangat kering dari awalnya. 
Beberapa bulan yang lalu, waktu masih jadi Senator, Presiden Obama ditanyakan oleh wartawan apa yang akan dia lakukan kalau anak dia tinggal di Sderot (kota di Israel Selatan yang paling sering kena roket Hamas) dan hidup dengan ancaman roket Hamas terus. Presiden Obama mengatakan bahwa dia akan mau berjuang untuk membela anak-anaknya dengan cara apa pun. 
Tadi saya baca salah satu komentator media di Amerika yang mengatakan ada pertanyaan yang jauh lebih tepat: Apa yang akan dilakukan oleh Presiden Obama kalau anak perempuan yang dia cintai tinggal di GAZA?

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene 

Kartun: Bom di Gaza

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...