Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (563) islam (544) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (38) renungan (170) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

02 February, 2009

Asap Dari Rokok Pasif Meningkatkan Kegagalan Di Dalam Tes Sekolah Sebanyak 30%

Anak remaja yang kena asap dari rokok orang tua di rumah (rokok pasif) punya tingkat kegagalan dalam tes sekolah yang cukup tinggi, menurut riset yang dijelaskan di Journal of Adolescent Health.

Studi yang retrospektif (melihat ke belakang) ini memberi kesan bahwa untuk kalangan remaja, asap dari rokok pasif bisa mengganggu hasil akademis dalam ujian sekolah, kata ketua periset Bradley Collins, Ph.D., Wakil Profesor Public Health dan juga Director di Behavior Research Clinic pada Temple University.

Dengan mempertimbangkan semua faktor lain, seperti keadaan sosial-ekonomi, status sosial, jenis kelamin, terkena asap rokok pranatal (di dalam kandungan ibu), dan merokok secara aktif pada masa remaja, Dr. Collins dan rekan mendapat bukti yang menunjukkan bahwa bagi remaja yang kena asap rokok pasif di dalam rumahnya, hasil ujian di dalam ujian IQ standar (standardized achievement tests) berkurang 30% di kalangan remaja berumur 16-18 tahun. 

Hasil ini membuktikan secara konklusif bahwa memang ada bahaya yang sangat tajam dari asap rokok pasif yang jauh lebih luas daripada efek pada kesehatan umum saja. Dan seharusnya orang tua diberikan lebih banyak informasi tentang bahayanya asap rokok pasif karena pada saat ini, dari orang tua yang berusaha untuk berhenti merokok di Amerika, hanya sekitar 20-28% yang berhasil. (Sisanya kembali merokok).

Para periset menganalisa data dari 6.380 wanita hamil dan anak-anak yang terdaftar pada sebuah studi pemerintah Inggris, yaitu 1958 British National Child Development Study. Mereka kira akan ada efek yang lebih besar pada anak yang kena asap rokok secara prenatal tetapi hasil riset justru membuktikan bahwa efek dari rokok pasif setelah lahir jauh lebih besar pada tingkat IQ anak. 

Statistik di antara AS dan Inggris hampir sama: sekitar 1/3 dari wanita yang masih berada pada umur subur merokok, dan sekitar 10-15% dari wanita yang sedang hamil tetap merokok. Ada kemungkinan kurang lebih 60% dari semua anak akan kena asap rokok secara pasif di rumah. 

Studi tidak menunjukkan alasan yang menyebabkan anak tersebut (yang kena asap rokok) galal dalam ujian, dan periset juga tidak bisa menyelediki penyebab yang lain yang mungkin ada, seperti gangguan belajar, yang juga bisa memberikan hasil tes yang buruk. Walaupun begitu, riset yang sudah ada telah membuktikan hubungan antara kerusakan fungsi kognatif dan akademis, gangguan belajar, dan yang lain. Tetapi baru sedikit studi yang membanduingkan efek rokok pada tingkat pranatal dan juga tingkat remaja sekaligus. 

Adapted from materials provided by Temple University.

Sumber: Sciencedaily.com

Secondhand Smoke Increases High School Test Failure, Study Suggests

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...