Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

10 April, 2006

Non Muslim Menanyakan Kenapa Babi Haram?

Sumber: Era Muslim

Assalamualikum wr. wb.

Ustadz, ada teman saya non muslim menanyakan kenapa dalam Islam babi itu haram dimakan? Saya hanya bisa menjawab bahwa hal itu dilarang dan tersirat dalam al-Quran tapi dia kurang puas atas jawaban saya. Apakah ada kisah atau riwayat yang menjelaskan sehingga babi itu haram dimakan?

Muhamad Rahmat

Jawaban

Assalamu 'laikum warahmatullahi wabarakatuh,

Perbedaan antara seorang mukmin dengan kafir dalam amal perbuatannya terutama didasarkan dari niatnya. Seorang yang beriman ketika mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya, selalu mendasarkan tindakannya itu atas perintah dan larangan dari Allah SWT. Sebaliknya seorang kafir tidak pernah menjadikan perintah dan larangan Allah SWT sebagai landasan amalnya.

Misalnya, ketika seorang muslim melakukan shalat dan ditanyakan kepadanya, mengapa dia shalat?, maka jawabannya adalah bahwa karena Allah SWT telah memerintahkannya untuk shalat. Tentang shalat itu ada manfaatnya buat kesehatan atau ketenangan jiwa dan sebagainya, tidaklah menjadi landasan dasar atas shalatnya. Dan di situlah peran niat yang sesungguhnya.

Demikian juga ketika seorang mukmin meninggalkan khamar, zina, judi dan makan babi, niatnya semata-mata karena dia tunduk, taat dan patuh kepada larangan dari Allah SWT. Bukan sekedar mengejar hikmah dan tujuan yang bersifat duniawi. Tidak minum khamar bukan karena sekedar tidak mau mabuk, melainkan semata-mata karena Allah SWT mengharamkannya. Tidak mau zina bukan karena takut kena sipilis atau HIV, tetapi karena ada larangan dari Allah SWT. Demikian juga, tidak makan babi bukan karena takut ada cacing pita, melainkan karena Allah SWT sudah mengharamkannya.

Adapun orang kafir tidak pernah mendasarkan tindakannya itu karena iman dan ketundukan kepada aturan yang datang dari Allah SWT. Paling jauh, landasannya sekedar logika dan penemuan ilmiyah. Padahal, sesuatu yang ilmiyah itu justru bersifat nisbi dan sangat mudah berubah.

Kalau kita amati saat ini, banyak juga non muslim yang atas penemuan ilmiyahnya ikut-ikutan berpuasa sebagaimana seorang mukmin. Misalnya, karena kesimpulan ilmiyah membuktikan bahwa dengan mengosongkan perut, tubuh akan semakin sehat. Maka mereka pun berpuasa sebagaimana orang mukmin. Tetapi disisi Allah SWT, puasa non muslim itu sama sekali tidak ada nilainya.

Mengapa?

Karena puasanya buka lantaran taat kepada Allah SWT, melainkan semata-mata karena kesimpulannya sendiri.

Penelitian ilmiyah dan beragam hikmah serta rahasia ibadah seperti ini buat seorang mukmin tidak menjadi dasar mengapa dia berpuasa. Sebab dasar ibadah hanyalah semata-mata karena perintah dari Allah, bukan karena ingin sehat atau sebab-sebab lainnya.

Jadi kalau teman non muslim anda itu kurang puas dengan jawaban anda yang memang sudah benar itu, jangan kecewa dulu. Sebab memang hal itulah yang membedakan anda dengan teman anda. Anda adalah seorang muslim yang taat pada perintah dan larangan Allah SWT, sedangkan teman anda itu orang kafir yang ingkar -bukan hanya pada perintah dan larangan Allah- bahkan keberadaan dan kebenaran Allah SWT sebagai tuhan pun diingkarinya. Bagaimana mungkin seorang yang mengingkari eksistensi Allah bisa menerima dan memahami aturan-aturan dari-Nya?

Kalau kita buat perumpamaan, seorang yang tidak mengakui eksistensi suatu negara, tidak akan mungkin mau mematuhi aturan-aturan yang ada di dalam negara itu. Seorang gembong pemberontak di Papua misalnya, tentu tidak mau menerima dan tunduk kepada peraturan pemerintah RI. Dan seorang yang mengingkari kebenaran ajaran Islam, tentu saja tidak bisa menerima perintah puasa dan selalu bilang tidak puas.

Jawaban seperti itu bukan berarti kita menafikan adanya manfaat dan hikmah di balik setiap perintah dan larangan dari Allah SWT. Tentu manfaat dan hikmahnya banyak sekali kalau mau diungkap, bahkan selalu ada penemuan baru yang bersifat ilmiyah dan mampu membuktikan kebenaran agama Islam. Termasuk hikmah di balik pelarangan makan babi. Selain karena babi hidup lebih jorok dari hewan ternak lainnya, juga semua agama samawi baik yahudi, nasrani dan Islam, sepakat memposisikan babi sebagai lambang kebusukan dan kenajisan.

Banyak orang mengungkapkan bahwa babi itu kalau terpaksa, mau makan kotorannya sendiri. Sementara hewan lainnya masih punya harga diri. Mendingan mati dari pada makan kotorannya sendiri.Juga banyak yang mengatkan bahwa daging babi terlalu banyak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi tubuh manusia. Karena makannya tidak terkontrol, apa saja dimakannya, sehingga tubuhnya pun mengandung segala jenis penyakit.

Dan masih banyak lagi rahasia dan hikmah di balik pelarangan makan babi yang bisa dapatkan. Namun semua itu sekedar menambah keyakinan yang sudah ada di dalam hati kita. Bukan sebagai landasan utama. Dan buat kita, apakah di balik larangan makan babi itu ada hikmah atau tidak, sama sekali tidak ada hubungannya dengan ketaatan kita kepada Allah SWT yang telah melarang kita makan babi.

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disebut selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah: 173)

Wallahu a'lam bishshawab wassalamu 'laikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.

26 comments:

  1. Dear All,

    Assalaamualaikum wr. wb.

    Diam2 saya sering membuka alkitab Injil.bukan maksud apa2, cuma sekedar ingin tau saja. Sampai suatu hari saya temukan surat imamat 11 ayat 7 yg menyatakan bahwa babi itu haram dan najis bagi mereka juga. Ketika saya tanyakan kepada penganutnya, (ia bukan orang yg taat) ia cuma jawab... "gk suka makan daging babi dan gk tau banyak tentang alkitabnya, tanay ajah ama pendeta".
    yo wis, no problemo setidaknya jika ada non islam terutama kristen yg tanyay kenapa Islam mengharamkan babi, gw bisa ngikutin jawaban Pa Ustadz, sambil balik nanya. hehehe...

    terima kasih.

    Wassalam,
    Raf

    ReplyDelete
  2. Assalamualaikum Wr Wb
    Saya lebih suka ada penjelasan logis nya ketimbang jawaban taqlid 'because Qur'an told us so'. Bukankah Islam adalah agama yang paling logis di antara agama lainnya? Dan bukankah Allah lebih suka kepada umat yang mau belajar dan berpikir ketimbang yang pasrah-pasrah aja ?
    Kalo bicara tentang babi, memang bukan cuma masalah tape worm aja. Dulu waktu saya masih kuliah, kalo lagi praktikum mikrobiologi, untuk bahan dasar pembuat Blood Agar Plate / media untuk pembiakan kuman, kita cenderung pake darah babi. Karena kuman tumbuhnya jauh lebih subur dengan media darah babi ketimbang darah binatang lain.
    Memang betul kalo science tuh berubah-ubah. Tapi paling enggak kita harus tetap mengikuti perkembangannya dan nggak henti mencari jawaban2. Apa yang kelihatannya nggak logis sekarang sebenarnya logis, cuma kita belum tahu jawabannya.
    Wassalamualaikum Wr Wb
    Feean

    ReplyDelete
  3. babi dilarang karena gin babi hampir sama dengan manusia, hal ini diharapkan untuk transplantasi organ

    lihat disini
    http://209.85.175.104/search?q=cache:MELjXAxCIzEJ:maindexchange.com/index2.php%3Foption%3Dcom_content%26do_pdf%3D1%26id%3D172+gen+babi&hl=id&ct=clnk&cd=11&gl=id

    ReplyDelete
  4. Sel Induk Babi, Bisa Digunakan untuk Transplantasi Organ Manusia
    Sejumlah ilmuwan Korea Selatan hari Kamis (27/12) menyatakan telah menemukan cara yang lebih efisien untuk
    menghasilkan klon babi. Hasil kloning tersebut bisa menghasilkan organ transplantasi yang cocok bagi manusia.
    Sekelompok ilmuwan Korea Selatan itu menyatakan, kloning tersebut menggunakan sel induk yang diekstraksi dari
    sumsum tulang babi untuk menghasilkan klon embrio. Keberhasilan ini merupakan lompatan tinggi sukses dari penelitian
    tentang sel induk. Para peneliti di bidang kedokteran ini mencoba membuat klon berukuran lebih kecil daripada ukuran
    normal babi dengan bobot 60-80 kilogram (132-176 pon) di usia dewasanya, agar organ dalam tubuh babi tersebut
    ukurannya sama besar dengan ukuran organ dalam tubuh manusia.
    Menurut mereka, klon dari babi tersebut adalah yang pertama kali menggunakan sel induk. "Ini merupakan metode
    dengan efisien tinggi yang bisa menghasilkan klon babi-mini," kata Seong Hwan-hoo, peneliti senior dari National
    Institute of Animal Science, di Seoul.
    Klon embrio menggunakan sel tubuh hanya memiliki peluang 1 persen hingga 5 persen peluang untuk berhasil tetap
    hidup. Menggunakan sel induk, tim ilmuwan itu mengatakan bahwa peluang bisa berhasil tetap hidup naik hingga 20
    persen.
    Awal Desember
    Empat anak babi hasil kloning sel induk tersebut "dilahirkan" 3 Desember lalu. Seekor anak babi harus dibunuh guna
    diambil rantai DNA (deoxyribo nucleic acid)-nya untuk dianalisis. Seekor babi lainnya mati ketika sedang diberi makan
    dan dua ekor lainnya tumbuh dengan baik.
    "Teknologi ini akan bermanfaat untuk memproduksi modifikasi gen babi-mini yang organ tubuhnya kemungkinan untuk
    organ tersebut ditolak oleh tubuh manusia lebih kecil," ujar Seong kepada AFP.
    Industri rekayasa biologi Korsel mengalami kemunduran cukup besar ketika pencapaian yang diklaim oleh ilmuwan ahli
    kloning Korsel, Hwang Woo-suk, terbukti palsu. Hwang ketika itu mengatakan bahwa dia berhasil melakukan kloning sel
    induk manusia dan janin manusia itu telah dimasukkan ke dalam rahim seorang perempuan.
    Ketika dilakukan penelitian terhadap klaim Hwang, ternyata hal itu tidak benar. Kloning manusia sejauh ini masih diliputi
    kontroversi.
    Hwang kini menjalani pengadilan untuk penipuan, tindak kebohongan, dan pelanggaran etika serta beberapa tuntutan
    lain. Dia dilarang melakukan penelitian menggunakan sel telur manusia.
    Sejumlah peneliti bulan November lalu mengumumkan penemuan yang mampu mengubah sel kulit menjadi sel induk-
    yang merupakan blok pembangun berbagai organ tubuh dan jaringan.
    Awal bulan ini sebuah tim di Jepang berhasil memulihkan sel sabit pada tikus menggunakan sel induk dari tikus dewasa.
    Penemuan sel induk membuka peluang untuk mendapatkan transplantasi organ atau jaringan tubuh jika seseorang
    menderita penyakit. Jaringan atau organ tersebut lebih mudah menyesuaikan dengan kondisi tubuh penderita karena
    dikembangkan dari sel induk, bukan dari organ orang lain. • AFP I KOMPAS.co.id
    - Info lanju lihat AFP

    ReplyDelete
  5. pernah liat di youtube-eksperimen daging babi yang direndam minuman soda-2 jam kemudian-..muncul cacing2 putih dr daging tersebut--menjijikan.....

    ReplyDelete
  6. jawaban pak ustad kurang memuaskan bagi saya !!
    seandainya di dalam alquran anda disuruh masuk ke sumur apakah anda akan masuk juga ??
    kalau anda ikuti tanpa tau apa alasannya berarti anda bodoh !!!

    babi juga kan ciptaan allah kenapa dia sampai berfirman mengharamkan ciptaan nya sendiri ??

    kalau kita cuma pasrah kitab suci ngomong A kita harus A bagaimana kita bisa tahu bahwa kitab suci itu benar-benar turun dari sang maha pencipta bukan dari tulisan manusia ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tolong carikan satu ayat saja dari al quran yang menyuruh manusia untuk berbuat konyol ??

      Anda meragukan Al Qur'an ? pasti anda bukan muslim ...

      Delete
    2. Sebagai muslim yang bertaqwa, landasan utama menjalankan perintah dan menjauhi larangan adalah karena adanya perintah melalui Al Quran dan Hadist.. Jikalaupun ada penelitian tentang kenapa di hal ini diperintahkan, kenapa hal itu dilarang, itu semua hanya untuk menambah keimanan.. bukan sebaliknya..
      Jika saudara ingin yakin kitab A, B, C dari manusia atau Tuhan, pelajari dan amalkan dengan ikhlas tanpa banyak protes. Insyaallah anda akan menemukan jawabannya. Terimakasih

      Delete
  7. mengaku muslim, islam bearti terpaut konsekuensi syahadat artinya bersedia secara ikhlas tanpa paksaan mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangannya berdasarkan AlQuran dan sunnah Nabi SAW. (artinya kita mengakui bahwa AlQuran adalah firman Allah dan bukan buatan manusia). dan adalah hak Allah untuk mengatur ini itu karena muslim artinya mengakui bahwa Allah itu Tuhannya yg Maha bekehendak atas dirinya yg hanyalah hamba, berhak berbuat sesukaNya karena Dia lah Tuhan. sangat logis bukan.Tapi tentulah karena Allah Yang Maha Baik, pasti pulalah Dia menginginkan yg baik buat hamba2 yg taat pada perintah n larangannYa walopun mungkin terlihat tidak logis bagi hamba2Nya yg bodoh.


    Pertanyaan hanya untuk orang yg mengaku muslim.

    Apakah kita merasa lebih baik dari sahabat2 nabi yg sudah dijamin masuk surga seperti misalnya Abu Bakar dan Umar? padahal sikap mereka adalah kami dengar dan kami taat. bagaimana sikap kita? padahal saat itu mereka tidak didasarkan kajian ilmiah tapi jgn tanyakan kelogisan dan akal mereka, krn mereka termasuk orang2 kaya dgn harta dan properti yg berlimpah walopun hidup sederhana.

    taklid buta memang tidak dibenarkan, tetapi apabila sudah ada nash AlQuran dan hadis shahih yg melarang atau memerintahkan sesuatu, insyaAllah jika diikuti akan selamat karena kemampuan otak logis dan ilmiah manusia tidak akan pernah bisa menyamai keluasan ilmu sang pencipta Allah.

    beda halnya dengan ilmu sekuler/dunia yg bermata dua, bisa digunakan untuk kebaikan bisa jg keburukan. misal pisau, bisa buat motong kue, ato nusuk orang. tapi solat, ngaji, ga makan babi dll yg pasti bermanfaat, setidaknya dari sisi ketaatan pada sang Khalik.

    mudah2an manfaat

    ReplyDelete
  8. Tyo:
    rukun iman yg pertama adalah : BERIMAN KEPADA YG GHAIB. Allah itu bersifat ghaib.
    Yg ghaib itu gak akan bisa masuk logika. Jadi, kalo berbicara soal agama islam & ajarannya, kita tdk boleh hanya mengandalkan logika saja. Pengetahuan manusia itu sangat terbatas. Allah memerintahkan & melarang sesuatu pasti ada sebabnya, kalo terkadang perintah / larangan itu sulit dicerna oleh logika, itu krn pengetahuan manusia saja yg belum berhasil mengungkap jawabannya.

    Mengenai haramnya babi, itu sudah jelas & tegas, jd jgn diragukan.

    Memang setiap hal yg diciptakan oleh Allah pasti memiliki fungsi, termasuk babi. Tapi kenapa Allah mengharamkannya ? Beberapa alasan yg sering diungkap adalah cara hidupnya yg kotor, mengandung aneka penyakit, DNA nya hampir mirip dgn DNA manusia, & alasan lainnya ( & masih banyak lagi, silahkan cari dgn si GOOGLE).
    Kalau bicara manfaat babi, seiring dgn kemajuan teknologi, babi bermanfaat banyak. aneka produk dibuat dgn bahan baku babi (& masih banyak lagi, silahkan cari dgn si GOOGLE).

    Jadi : bagi yg merasa dirinya islam, laksanakanlah ajaran yg melarang umat islam mengkonsumsi babi. Soal berbagai alasan ilmiah tentang hal2 negatif pd babi yg sudah banyak diketahui saat ini, jadikanlah itu sebagai hal yg memperkuat keimanan kita unt tdk mengkonsumsi babi ( & produk2nya) & juga unt memperkaya khasanah pengetahua kita.

    ReplyDelete
  9. Kalau jawaban saya adalah Sami'na Wa ato'na "kami mendengar dan kami patuh". karena sebagai seorang muslim kita terkena hukum Islam.

    Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukminah, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka” [Al-Ahzab : 36]

    segala sesuatu yg timbul dan buruk mengenai Babi atau hal2 yg dilarang Allah SWTmaka itu bagi kami adalah hikmah, dan yg paling penting buat kami adalah kami menjadi hamba yang beriman dan bertaqwa kpd Allah SWT yg menciptakan langit dan bumi.

    Wassalam

    ardobinardi

    ReplyDelete
  10. semua ciptaan tuhan pasty punya perannya masing-masing..baik babi ato apapun..
    gak ada yg sia-sia di bumi ini..
    klo emank babi itu najis or somewhat
    kok tuhan mw nyiptain babi??
    gmn sejarahnya tuh yha???
    ^^

    ReplyDelete
  11. Benar. Yang diciptakan Allah akan ada perannya. Peran babi di sini mungkin untuk menguji siapa yang beriman dan siapa yang tidak beriman.
    Allah menciptakan babi, lalu mengatakan, “Jangan makan babi”.
    Setelah itu, bisa dibedakan antara orang yang beriman dan yang tidak beriman.
    Nabi Adam juga dilarang makan buah di sorga. Buat apa Allah menciptakan buah itu? Kalau buah itu tidak ada, Nabi Adam tidak akan diuji apakah dia bisa taat sama Allah atau tidak. Tidak mungkin dia melanggar perintah Allah kalau barang yang dilarang tidak ada. Karena ada, dia bisa diuji. Babi juga begitu. Babi ada, dan bagi orang yang beriman dan bertaqwa, babi tidak akan dimakan. Sedangkan untuk orang yang tidak beriman…

    ReplyDelete
  12. kpercayaan stiap agma brbeda2..knapa muslim tdak makan babi..ya karena mreka patuh pada ajarannya...knapa non muslim makan babi? ya karena bahwasanya mnurut mereka babi adalah halal, mengapa muslim membunuh itu halal dan non muslim membuuh itu haram? mengapa nasrani(katolik) menyembah patung Yesus?mengapa muslim dilarang mendeskripsikan wajah Muhammad? smua memiliki argumen masing2..stiap agama memiliki pandangan berbeda..jadi misalkan kamu bertanya kpada agama lain dan mereka menjawab berdasarkan ajaran mereka dan menurut mereka jawaban itu benar, tetapi menurut kmu itu adlah salah..ya memang begitu adanya...karena dua pandangan atau dasar kepercayaan tidak dapat disatukan...permasalahan'y mana yg benar dan mana yg salah? jawabannya ada di akhirat kelak...agamamu agamamu agamaku agamaku...tidaklah dibenarkan apabila agama yang lain melanggar aturan agamamu lalu kamu membencinya..maka hormatilah agama lain dan taatlah pada ajaran agamamu..

    ReplyDelete
  13. yupz benar..jd jangan menghujat agama laim

    ReplyDelete
  14. GMAHK: Alkitab sangat jelas bhw Tuhan Menyatakan binatang berkaki empat yg boleh dimakan "bersela panjang dan berkuku belah" ditambah dengan "memamah biak (artinya: seperti mengemil, ini terjadi pada saat hewan itu beristirahat atau berkubang). salah satu dari ciri2 itu tidak ada berarti binatang itu kejijikan=kotor (unclean=haram) berarti bukan menjadi makanan.
    namun perlu kita lihat sejarah PENCIPTAAN AlAM SEMSTA, bhw Saudara dan Saya diciptakan oleh Sang Pencipta bukan sebagai Karnivora melainkan sebagai mahluk yg menyamai TABIAT-Nya, sayangnya manusia lebih memilih menjadi buas dan liar. Terimaksaih.. sobatmu:Advent Boy

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ente Baca Yesaya 66:17

      [Yesaya 66:17] Mereka yang menguduskan dan mentahirkan dirinya untuk taman-taman dewa, dengan mengikuti seseorang yang ada di tengah-tengahnya, yang memakan daging babi dan binatang-binatang jijik serta tikus, mereka semuanya akan lenyap sekaligus, demikianlah firman TUHAN.

      Delete
  15. jawaban ustazd sdh bagus dan gene juga mantap tinggal kita sbg muslim ya kl yakin dgn quran ya patuhi.nggak ada perintah di quran yg nyeleneh apalagi masuk sumur.sampai nungging cari di quran ga ada perintah yg ga bener.kecuali orang yg mmng udah ga bener dari sononya.

    ReplyDelete
  16. tergantung aliran islamnya bro :)

    hukum islam bnyk loh :) tapi sumbernya ya tetap 1 Al quran. kalau al hadist juga tergantung aliarn Islamnya.

    intinya semua yang dilarang oleh Al Quran itu berarti buruk dan bisa di buktikan secara ilmiah (walaupun berapa ada yg blum terbukti karna ilmu manusia blum sampai ke situ :) )

    ReplyDelete
  17. Ustad banyakan jelekin temannya penanya daripada menjawab pertanyaan sebenarnya.
    Males gue punya ustad begini.

    ReplyDelete
  18. sahabat pena di sini ternyata banyak yang kafir... semestinya forum ini disesaki umat Islam ternyata non muslim juga ikut-ikutan di sini. Sifat mereka persis seperti saudara mereka si Amerika dan Israel yang sering ikut campur urusan dalam negeri negara lain. Niatnya mau membantu padahal sebenarnya mau menguasai kekayaan alam negara tersebut. hehee

    ReplyDelete
  19. dr. Sulaeman Qûsh menegaskan pernyataan di atas pada laporannya berikut ini:
    “babi adalah binatang yang malas dan terlalu suka berhubungan intim. Ia tidak suka cahaya matahari dan tidak punya semangat juang membela diri dari musuh-musuhnya.
    Dia memakan semua makanan yang diberikan, bahkan kotorannya sendiri atau kotoran manusia. Ia lebih suka menghabiskan hidupnya di tempat kotor dari tempat yang bersih. Kerjanya makan dan tidur, serta tidak suka bepergian jauh. Jika betinanya ditunggangi oleh jantan lain ia tidak menampakkan sedikit pun kecemburuan dan amarah terhadapnya.
    Babi salah satu jenis hewan yang mengantongi pelbagai jenis virus yang mematikan. [[8]] Maka dari itu, ia tidak layak dikonsumsi manusia.”[[9]]
    “Setiap makhluk di semesta ini punya tugas masing-masing. Bukan hanya itu, setiap partikel terkecil di kosmos ini punya fungsi tersendiri. Artinya, tidak ada makhluk di alam ini kecuali punya misi yang mereka sedang jalani. Olehnya itu, mereka adalah petugas Rabbânî yang menjalankan misi ketuhanan.”[[10]]
    Di lain sisi, babi telah menjadi cermin terhadap manifestasi keagungan Sang Maha Bersih, Maha Mengurus, Menjaga keseimbangan kosmos, dan Maha Bijak. Ia mencerminkan sinar-sinar ketauhidan yang terpadu. Ia merupakan ukiran-ukiran keagungan dan ketinggian sifat-sifat Allah tersebut.
    Hewan ini pun tidak tinggal diam untuk melukiskan makna-makna kehidupan. Ia seperti menyapa Anda dengan begitu lembutnya dan berkata: “wahai khalifah Allah! Janganlah kalian menyerupai diriku! Jika aku malas kalian harus rajin, jika aku penakut kalian harus pemberani, jika aku terlalu berlebihan melakukan hubungan intim maka kalian wajib menempatkan nafsu sesuai dengan batasan-batasan syariat. Jika kalian seperti ini maka niscaya kalian menjadi insan-insan Rabbânî. Akan tetapi, jika kalian menyerupai diriku maka kalian lebih rendah dariku. Aku menjalankan fungsi kehidupan dan ketauhidan dengan sempurna, tetapi kalian lalai dan lupa diri oleh nafsu.”
    Kemuliaan hewan ini tidak terbatas sampai di sini, tetapi ia telah menjadi bahan baku celaan Al-Qur’an terhadap bangsa Yahudi yang melanggar kehormatan hari Sabtu. [[11]] Olehnya itu, mereka dilaknat Allah dengan menjadikan wujud mereka berwujud monyet dan babi sebagaimana yang difirmankan ayat ini:
    â Ù‚ُÙ„ْ Ù‡َÙ„ْ Ø£ُÙ†َبِّئُÙƒُÙ…ْ بِØ´َرٍّ Ù…ِÙ†ْ Ø°َÙ„ِÙƒَ Ù…َØ«ُوبَØ©ً عِÙ†ْدَ اللَّÙ‡ِ Ù…َÙ†ْ Ù„َعَÙ†َÙ‡ُ اللَّÙ‡ُ Ùˆَغَضِبَ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَجَعَÙ„َ Ù…ِÙ†ْÙ‡ُÙ…ُ الْÙ‚ِرَدَØ©َ ÙˆَالْØ®َÙ†َازِيرَ Ùˆَعَبَدَ الطَّاغُوتَ Ø£ُولَئِÙƒَ Ø´َرٌّ Ù…َÙƒَانًا ÙˆَØ£َضَÙ„ُّ عَÙ†ْ سَÙˆَاءِ السَّبِيلِ á (QS. Al-Maidah [5]: 59)
    Di penghujung tulisan singkat ini, saya mengajak pemerhati tema-tema keislaman menyuarakan kesimpulan berikut ini:
    “Sebenarnya babi bukan ancaman bagi manusia. Bahaya yang datang darinya lahir dari ulah tangan-tangan jahil. Mereka telah melanggar kesepakatan syariat-syariat Allah yang mengharamkannya. Seandainya Anda tidak menyentuhnya maka ia pun dengan sendirinya enggan menyakiti Anda. Akan tetapi, Anda sakit karena telah mengabaikan aturan tersebut. Biarkan dia menjalankan misi kebersihan wajah dunia yang diemban fitrahnya! Biarkan dia memancarkan kilau ketauhidan sebagai manifestasi keagungan dan kemuliaan Zat-Nya yang Maha Bersih, memelihara, menjaga, dan Maha Bijak! Biarkan mereka melantunkan tasbih ketauhidan dengan membantu Anda menjaga kebersihan dan Jangan sekali-kali menyakiti mereka dengan menyembelih dan memakannya! Anda patut dihukum karena melanggar larangan. Bukan hanya itu, tapi Anda telah menghapus pahatan-pahatan ketauhidan dan renda-renda kehidupan yang tengah dilakoninya. Hematnya, Hikmah-hikmah ini menghendaki babi tercipta. Bukankah seribu satu kebaikan lebih diutamakan penciptaannya dari satu keburukan yang belum pasti?”

    ReplyDelete
  20. Daging unta juga d haramkan d makan tp knp d arab daging unta jadi menu special..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bila masa pula daging unta diharamkan? saudara John Cambit jangan main cakap sebarangan saja nanti memalukan diri sendiri. Bagi kamu agama kamu dan bagi kami agama kami, kamu tidak menyembah tuhan kami dan kami tidak menyembah tuhan kamu. Kalau kamu ingin sangat makan babi kami tiada halangan jadi janganlah pula paksa kami untuk makan sama. Dalam kajian para pakar juga sudah jelas membuktikan kemudaratan akibat memakan daging babi. Mengapa harus mempertikaikan ajaran agama kami yang melarang umat Islam daripada menyentuh daging babi..ada banyak makan lain yang boleh dimakan sepuas hati..jadi apa yang dirisaukan sangat?

      Delete
  21. yaudah sih..pake brantem segala. adu koment. yg muslim mau makan babi ya monggo dosanya ente tanggung sendiri.yg penting udah diingetin. tujuannya Alquran kan untuk mengingatkan. kalo ga mau diingetin ya udah sono tanggung sendiri.kaya anaknya Nabi Musa tenggelem gara gara ga bs diingetin. Buat NON MUSLIM mending cari lahan komen tempat lain deh. Buat MUSLIM kalo ada yg nonmuslim komen tentang islam cuekin aja kaleee. sambil bilang untukmu agamamu untukku agamaku.

    ReplyDelete
  22. Alhamdulillah y allah sy seorang muslim alquran jelas member ikan pedoman hidup bagi kita tuhan menurunkan alquran karena kasih sayangnya kepada kita sekarang semua kembali ke kita salah satu contoh bentuk kasih saying itu kita umat muslim dilarang memakan babi jd sebagai muslim wajib kita patuhi tanpa perlu di tanya knp ikuti saja toh secara ilmiah sudah terbukti betapa bahayanya mengkomsumsi daging yang dilarang

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...