Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (356) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (33) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

27 October, 2008

Rokok akan Diharamkan Secara Bertahap

Senin, 27/10/2008 00:40 WIB
Didi Syafirdi – detikNews

Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana mengeluarkan fatwa rokok haram secara bertahap. Klasifikasi tahapan didasarkan pada kategori usia.

"Rokok haram itu prediksi saya diberlakukan secara bertahap," kata Ketua MUI Cholil Ridwan seusai Halal Bihalal dan Rapat Kerja Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/10/2008).

Dengan adanya pentahapan pengharaman rokok dengan didasarkan pada usia, menurutnya, tidak dikhawatirkan munculnya protes dari masyarakat.

"Nggak bisa protes, anak-anak dilarang merokok," ungkapnya.

Cholil mencontohkan pola semacam ini pernah digunakan di zaman Nabi Muhammad untuk mengharamkan minuman keras. Tadinya minuman keras tidak dilarang. Namun kemudian pelarangan dilakukan secara bertahap, dimulai dari melarang orang yang sedang mabuk untuk melakukan salat. Lama kelamaan pelarangan dilakukan secara permanen.

Alasan pengharaman rokok itu, kata Cholil, karena rokok bisa membunuh manusia secara perlahan.

"Islam melarang bunuh diri secara perlahan. Rokok merugikan, makanya dilarang," imbunya.

Namun Cholil belum dapat memastikan kapan MUI akan mengeluarkan fatwa rokok haram itu. Agenda pembahasan fatwa itu baru akan dilangsungkan dalam pertemuan Komisi Fatwa Se-Indonesia Januari mendatang.

"Januari 2009 pertemuan Komisi Fatwa Se-Indonesia akan diagendakan," ujarnya.

Sumber: Detik.com



Orang Dewasa Tak Boleh Merokok di Depan Anak-anak

Senin, 27/10/2008 08:07 WIB

Rokok Diharamkan Bertahap

Shohib Masykur – detikNews
Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana mengharamkan rokok secara bertahap, dimulai dari anak-anak. Pengharaman ini harus disertai dengan rekomendasi lanjutan dari MUI terkait konsekuensi dan tindak lanjut fatwa tersebut.

"MUI harus memberi rekomendasi sebagai tindak lanjut jika fatwa itu dikeluarkan," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Hilman Rosyad Syihab pada detikcom, Senin (27/10/2008). Komisi VIII adalah komisi kesehatan.

Rekomendasi itu, kata Hilman, menyangkut konsekuensi-konsekuensi lanjutan dari pengharaman rokok, utamanya di kalangan anak-anak. Sebagai contoh, jika rokok diharamkan bagi anak-anak, maka iklan rokok di televisi dan bilboard rokok di jalan-jalan yang dengan mudah bisa dilihat anak-anak harus dilarang.

Selain itu, sosialisasi pengharaman rokok di kalangan anak-anak juga harus dilakukan. Sosialisasi ini, menurutnya, harus dilakukan oleh produsen rokok sendiri. Ini sama halnya dengan rumah sakit untuk para penderita penyakit yang disebabkan oleh rokok di Amerika Serikat didirikan oleh Philip Morris, produsen rokok terkemuka yang telah mengakuisisi Sampoerna.

Bagi orang dewasa, konsekuensinya adalah tidak boleh merokok di depan anak-anak karena akan memberi contoh yang tidak baik.

"Guru SD dan SMP tidak boleh merokok karena dikhawatirkan terlihat oleh muridnya," ujar Hilman.

Selain beberapa hal tersebut, Hilman juga menegaskan perlunya MUI membuat batasan yang jelas tentang kategori anak-anak dalam konteks pengharaman rokok.

"Usianya harus jelas," tandasnya.

Hal-hal di atas, menurutnya, harus menjadi pertimbangan MUI dalam mengeluarkan fatwa keharaman rokok secara bertahap. Jika tidak, maka fatwa itu tidak akan menjadi solusi.

"Kalau hanya sekedar melarang anak-anak tapi orang dewasa boleh, ini tidak menjadi solusi," ujarnya. (sho/nrl)

Sumber: Detik.com

25 October, 2008

Derita Bayi Jerman Akibat Miras


Friday, 24 October 2008 08:21

Lebih dari 50% kaum wanita Jerman minum minuman beralkohol selama masa kehamilan mereka. Alhasil, setiap tahunnya lebih dari 10.000 bayi menderita cacat lahir akibat sang ibu mengkonsumsi minuman keras

Hidayatullah.com--Demikian kata Sabine Bätzing, pejabat tinggi pemerintah Jerman yang menangani masalah obat. Dari jumlah itu, sekitar 4.000 bayi menderita penuh kelainan Fetal Alcohol Syndrome (sindrom Alkohol Janin). Penyakit bawaan ini berdampak parah pada mental, fisik dan kejiwaan penderitanya.

Berdasarkan penelitian Klinik Charité di Berlin, 58% perempuan Jerman yang ditanya mengatakan mereka menikmati minuman keras ketika mereka hamil. Ini sangatlah berbahaya, mengingat sesedikit apa pun kadar alkohol yang diminum ibu hamil dapat merusak bayi dalam kandungannya.

“Tidak ada batas aman terendah bagi pengkonsumsian alkohol selama kehamilan,“ kata Bätzing dalam peringatan “Tag des alkoholgeschädigten Kindes” (hari anak cacat akibat minuman beralkohol).

Bätzing menekankan perlunya berhenti total minum minuman keras selama hamil karena tubuh janin belum memiliki kemampuan memadai dalam menguraikan alkohol. Menurutnya, sindrom akibat minuman beralkohol yang dikonsumsi ibu merupakan jenis cacat yang paling sering diderita bayi yang baru lahir. Angka ini dua kali lipat lebih banyak dibandingkan sindrom Down.
Sekitar 80% anak penderita sindrom Alkohol Janin harus mengalami perawatan seumur hidup dan tidak bisa menjalani hidup mandiri.

Demikianlah, semakin lama manusia yang berpikir dan menguak rahasia ilmu pengetahuan semakin mengukuhkan hikmah kebaikan dari hukum-hukum larangan sang Pencipta. Minuman beralkohol tidak sepatutnya dikonsumsi oleh manusia, termasuk ibu hamil. Sebab minuman keras atau khamar benar-benar semakin terbukti memiliki madlarat yang sangat besar bagi generasi mendatang yang masih dalam kandungan:

Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: Yang lebih dari keperluan. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir. (QS. Al Baqarah, 2:219). [wwn/ddp/dda/www.hidayatullah.com]

Sumber: Hidayatullah.com

#######

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Insya Allah masalah tersebut di atas tidak menjadi masalah di Indonesia karena sangat sedikit (hampir tidak ada) ibu yang konsumsi alkohol pada saat hamil. Alhamdulillah.

Di Indonesia, anak-anak hanya sebatas mati kelaparan saja karena para pejabat terlalu sibuk membagi uang rakyat kepada para pengusaha korup (lewat berbagai macam proyek) daripada membuat program sosial yang akan melindungi anak bangsa.

Selain mati kelaparan, ada juga yang mati atau cacat karena orang tua tidak sanggup beli obat atau membayar tagihan dokter di rumah sakit.

Ada juga anak yang bunuh diri karena tidak tahan terhadap keadaan miskin mereka yang tidak berubah dari tahun ke tahun.

Tetapi para pengusaha, pejabat dan politikus makin kaya saja. Dan kalau perusahaan seorang menteri terancam, pemerintah dengan enteng sekali dan dengan sikap darurat akan buru-buru mencari dana milyaran rupiah untuk menyelamatkan perusahaan tersebut.

Anak yatim tidak seberuntung itu.
Jauh lebih enak di Indonesia ya!

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene

MUI Temukan Obat Mengandung Lemak Babi

2008-10-23 07:29:00

MEDAN -- Sejumlah obat-obatan atau suplemen yang beredar bebas di apotek di Medan, Sumatra Utara (Sumut), diduga mengandung lemak babi. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut meminta warga agar berhati-hati mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas di wilayahnya.

''Teliti dulu sebelum membeli obat,'' kata Ketua MUI Medan, Muhammad Hatta, di Medan, Rabu (22/10).

Kandungan lemak babi itu, jelas Hatta, terdapat pada pembungkus atau selongsong kapsul obat-obatan tertentu. Sayangnya, Hatta tak bersedia memerinci obat-obatan jenis apa saja yang disinyalir mengandung zat yang terlarang bagi umat Islam tersebut.

Yang pasti, adanya kandungan lemak babi itu berdasarkan hasil penelitian Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI Medan. Pihaknya, kata Hatta, juga belum bisa berbuat banyak atas peredaran obat-obatan haram tersebut karena UU Sertifikasi Halal belum disahkan DPR.

''Namun, penemuan itu sudah kami serahkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sumut,'' katanya. Dia berharap, temuan itu segera ditindaklanjuti pihak terkait lain agar masyarakat terhindar dari obat-obatan yang haram dikonsumsi umat Islam.

Peneliti dari LPPOM MUI Medan, Prof Aznan Lelo, menambahkan, kandungan lemak babi itu ternyata tak hanya ditemukan dalam obat-obatan. Sejumlah makanan dan minuman yang beredar di daerahnya tidak tertutup mengandung unsur haram itu.

''Masyarakat sebaiknya jeli melihat makanan dan minuman. Sebab, kandungan babi juga ditemukan di kosmetika,'' paparnya.

Ketua Umum MUI Sumut, Abdullah Syah, meminta masyarakat jeli membeli obat-obatan. Untuk lebih amannya, calon konsumen dapat bertanya lebih dahulu kepada dokter atau petugas apoteker soal kandungannya.

Kapus Komunikasi Publik Depkes, Lily S Sulistyowati, mengaku, hingga tadi malam, BPOM belum menerima laporan MUI soal temuan obat itu. ''Harus diselidiki kebenarannya. Perlu dicek ulang dengan melibatkan BPOM.''

Menanggapi pro kontra menahun mengenai bahan penyusun cangkang kapsul, peneliti dari Sekolah Farmasi ITB, Heni Rachmawati, menjelaskan bahwa kapsul mempunyai unsur penyusun utama gelatin. Gelatin alam dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain ikan, sapi, dan babi.

Cangkang kapsul berbahan gelatin babi, ungkapnya, memang memiliki kualitas lebih baik dari bahan lain, seperti sapi atau ikan. Dan, mayoritas obat-obatan impor tidak mempertimbangkan aturan halal haram.

''Solusinya, sebenarnya kini telah berkembang cangkang kapsul berbahan gelatin sintetis,'' katanya. Kalaupun obat impor itu tak tergantikan, dia menyarankan agar produsen obat dalam negeri membuka cangkang kapsul dan mengemas ulang isinya dengan bahan yang sesuai standar kefarmasian serta kaidah agama.

Heni juga mengimbau supaya lembaga registrasi cermat menilai obat-obatan, terutama yang diimpor, yang memang lazimnya tidak mencantumkan bahan-bahan penyusun obat dengan gamblang. nin/c87/eye/ant.

Sumber: Republika.com

#######

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ini yang ditemukan di Medan. Bagaimana dengan Jakarta? Seringkali saya ke apotik seperti Century atau Guardian untuk beli obat atau vitamin. Saya bertanya kepada penjual di toko itu apakah obat tersebut halal. Kadang orang itu memandang saya seakan-akan saya orang aneh (Kok bapak mau tahu kalau obat impor ini halal? Buat apa?). Kadang orang itu menjawab dengan enteng, “Ohh, ini halal Pak”.

Setelah saya periksa label sendiri, ternyata vitamin itu di dalam kapsul, dan ada tulisan “gelatin” yang jelas, tanpa penjelasan gelatin itu diambil dari sumber apa. Setelah saya bertanya tentang gelatin tersebut, ada yang mengatakan tidak tahu, dan ada juga yang mengatakan “Saya tidak tahu, tetapi halal Pak. Mau beli kan Pak?” Ternyata asal menjual untuk dapat komisi lebih utama daripada menjawab dengan jujur.

Itu yang saya alami setelah saya BERTANYA. Bagaimana dengan jutaan orang yang TIDAK BERTANYA, dan sekedar beli saja karena perlu obatnya? Sangat disayangkan bahwa di sebuah negara yang penuh dengan orang Islam, justru sulit untuk beli obat dan vitamin yang halal.

Saya pernah tahu dari teman bahwa ada yang menjual vitamin buatan lokal yang halal, tetapi tidak dijual secara bebas dan kita harus bersusah payah mencari agen yang menjualnya (sistem MLM). Jadi, kita tidak dibantu dengan adanya vitamin tersebut di toko swalayan seperti Hero. Malah dibuat sulit bagi konsumen yang ingin mencarinya. Sayang.

Saya bisa bayangkan keadaan di Australia kalau seandainya masyarakat setempat sulit beli bir dan semua jenis alkohol yang lain. Pasti mereka semua ribut dan berprotes terus karena mereka anggap minuman seperti itu suatu keperluan yang “wajib” dikonsumsi sehari-hari. Di sini, masyarakat yang beragama Islam menghadapi kesulitan yang serupa (untuk dapat makanan, obat dan vitamin yang halal, yang “wajib” dikonsumsi) tetapi malah tenang saja, pasrah, dan konsumsi yang haram terus. (“Apa boleh buat?”)

Kapan negara ini akan berubah?

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

22 October, 2008

Krisis Keuangan Global: Bush dan Sarkozy


Assalamu’alaikum wr.wb.,

Saat saya baca berita tentang krisis keuangan global, saya melihat komentar dari dua presiden yang saya nilai penuh dengan pencerahan. Saat Presiden George W. Bush, Presiden Nicolas Sarkozy dari Perancis dan Presiden Jose Manuel Barroso dari Komisi Eropa bertemu di Washington, mereka memberi pernyataan pers.

Presiden Sarkozy melihat krisis keuangan global yang sedang dihadapi semua negara sebagai alasan yang kuat untuk memikirkan kembali sistem kapitalisme yang sudah cukup liar (bebas) dan perlu dibentuk sistem kapitalisme yang baru, yang lebih aman buat semua warga dunia. Dia mengatakan: "We cannot continue along the same lines because the same problems will trigger the same disasters," (Kita tidak bisa mengikuti jalur yang sama karena masalah yang sama akan menimbulkan musibah yang sama [di masa depan]). Dia menambahkan bahwa semua hedge funds, tax havens dan institusi keuangan yang beroperasi tanpa pengawasan pemerintah manapun perlu dipikirkan kembali.

Ternyata, George W. Bush punya pendapat yang berbeda. Dia mengatakan bahwa rencana apapun untuk memikirkan kembali sistem keuangan global tidak diperbolehkan mengganggu pasar bebas yang sudah terbentuk. Dia mengatakan: "It is essential that we preserve the foundations of democratic capitalism - a commitment to free markets, free enterprise and free trade." (Sangat penting bagi kita untuk melestarikan landasan-landasan kapitalisme demokrasi – sebuah perjanjian terhadap pasar bebas, bisnis/kapitalisme bebas dan perdagangan bebas.)

Sungguh menarik sekali pendapat yang berbeda dari dua pemimpin dunia ini.

Di Perancis, kepedulian terhadap warganya sangat jelas. Kalau mau melihat perbedaan antara sistem kesehatan negara saja, nonton film “Sicko” dari Micheal Moore (DVDnya sudah ada di Indonesia dan teksnya cukup bagus). Di dalam film itu kelihatan dengan jelas bahwa pemerintah di Perancis sangat peduli pada warga dan memberikan semua warga jaminan pelayanan kesehatan secara cuma-cuma. Bahkan dokter umum (yang digaji oleh negara) bisa dipanggil ke rumah bila pasien terlalu sakit untuk keluar dari rumah.

Sebaliknya, di Amerika (sebagai “pemimpin dunia”, menurut mereka sendiri), layanan kesehatan yang baik hanya disediakan buat orang kaya yang punya asuransi kesehatan yang mahal. Orang biasa dipersilahkan mati atau menderita selama bertahun-tahun karena tidak ada rumah sakit swasta (yang rata-rata lebih berkualitas) yang mau layani mereka. Rumah sakit negeri penuh sekali, dananya sangat kurang, dan pasien bisa menunggu berbulan2 untuk operasi di situ, jadi hanya orang miskin yang mau ke sana karena mereka tidak punya pilihan yang lain.

Di dalam film Sicko, juga diterangkan bahwa perusahaan asuransi menggunakan semua cara yang halal dan tidak halal agar tidak membayar klaim dari semua nasabah setelah berobat di rumah sakit. Hasilnya, setelah menjalankan operasi untuk menyelamatkan nyawa, orang biasa bisa kena tagihan puluhan ribu sampai ratusan ribu dolar sehingga harus menjual rumah karena mungkin hanya sebagian kecil dari tagihan mau dibayar oleh perusahaan asuransi (atau mungkin saja mereka menolak untuk bayar dengan suatu alasan). Di Perancis (dan di Inggris juga), tindakan medis yang sama mungkin bisa gratis, atau sangat murah karena disubsidi oleh pemerintah. Keadaan ini di Amerika dibiarkan berlangsung terus sampai sekarang, karena Amerika sangat mendukung “kebebasan” dalam bisnis, jadi mereka tidak mau intervensi terhadap pasar bebas dan memaksakan rumah sakit swasta untuk melayani semua warga. Hanya orang yang bisa beli asuransi mahal yang dilayani dan orang miskin menderita terus. (Mirip Indonesia ya?)

Di dalam kondisi ini, kelihatan dengan sangat jelas bahwa satu presiden bicara atas kepentingan rakyat, dan presiden yang lain bicara atas kepentingan bisnis dan konglomerat. (Mungkin juga perlu diketahui bahwa dalam salah satu pidatonya, George Bush berbicara kepada orang yang paling elit di AS dan mengatakan bahwa mereka tidak dianggap elit bagi dia, tetapi mereka adalah orang yang paling dekat hatinya dan merupakan “fondasi” yang paling mendukung dirinya.)

Sekarang, Presiden Sarkozy dengan benar menyuruh dunia untuk berfikir kembali tetang sistem keuangan dunia yang hampir saja menyebabkan kehancuran sistem ekonomi secara berantai, yang bisa menghancurkan banyak negara sekaligus. Tetapi Bush tetap lebih peduli pada teman2 bisnisnya dan para konglomerat, yang menjadi kaya raya di dalam sistem tersebut. Sistem yang sangat bebas memberikan kesempatan kepada orang yang suka judi untuk berjudi dengan uang rakyat yang ada di bank mereka. “Investasi” yang mereka lakukan lebih mirip judi semata daripada investasi biasa. Dan semua masalah ini diawali dari Amerika, bukan di negara lain seperti Indonesia. Seharusnya, Amerika mengaku bahwa mereka telah salah menjual kebebasan tanpa regulasi dari pihak pemerintah karena sudah terbukti tidak berhasil, dan malah membawa musibah bagi dunia keuangan. Tetapi mereka tidak mau mengaku. Mereka tetap mau jual teori yang sama, dan paksakan seluruh dunia untuk nurut. Dan kemungkinan besar, dunia akan nurut, dan mengunggu saja sampai masalah yang sama terulang lagi di masa depan. Dan sebelum terjadi krisis lagi, teman2 bisnis Bush akan menjadi lebih kaya lagi.

Sekarang, dua presiden membuktikan kepada dunia di mana kesetiaan mereka. Sarkozy dan pemerintah Perancis peduli pada rakyat yang menderita dan tidak ingin melihat masalah yang sama terulang lagi. Mereka inginkan regulasi dari pemerintah yang bertanggung-jawab terhadap rakyat untuk mencegah perjudian bebas di dalam sistem keuangan. Mereka inginkan perubahan pada sistem keuangan yang menghasilkan krisis ini. Tetapi Bush tidak inginkan teman2 bisnisnya dirugikan, jadi semua kebebasan yang telah diperbolehkan harus tetap diperbolehkan. Kepentingan rakyat tidak masuk hitungan.

Inilah peninggalan yang sebenarnya dari pemerintahan Bush yang hampir berakhir. Dunia hampir saja menjadi hancur secara ekonomi, dan Bush inginkan agar penyebab dari masalah ini tidak boleh diperbaiki, karena dia tidak inginkan ada tindakan yang merugikan teman2 bisnis dia. Kalau ada orang di manca negara yang tidak bisa makan, yang kehilangan pekerjaan dan rumah mereka, Bush tidak mau tahu. Pasar bebas, perdagangan bebas, dan sistem keuangan bebas. Semua serba bebas, tanpa regulasi, karena hanya sistem seperti itu memberi kesempatan kepada orang kaya untuk menjadi lebih kaya lagi lewat perjudian mereka di pasar uang.

Bush boleh saja pensiunan, tetapi dunia akan tetap menderita.

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene Netto

US to host global finance summit
Story from BBC NEWS:


19 October, 2008

Dua Juta Warga Jakarta Menderita Gangguan Jiwa


By Republika Contributor

Kamis, 16 Oktober 2008 pukul 16:09:00

JAKARTA -- Fakta kesehatan jiwa di ibukota Jakarta semakin memprihatinkan, di mana dari delapan juta penduduknya, dua juta di antaranya atau satu banding empat, menderita gangguan neurotik atau gangguan kecemasan.

"Gangguan ini tidak berbahaya, namun mengurangi produktivitas," kata Staf Ahli Menteri Kesehatan, Rahmi Kuntoro, saat memberi sambutan pada Seminar "Kesehatan Jiwa Menjadi Prioritas global", di Jakarta, Rabu.

Sementara itu 8.000 dari dua juta penduduk Jakarta terdeteksi mengalami gangguan jiwa skizofrenia, yang pada level ini gangguan jiwa sudah dalam kategori berat.

Data WHO menyebutkan, selama tiga tahun terakhir (2005-2007) sedikitnya 50 ribu orang Indonesia melakukan bunuh diri akibat kemiskinan dan himpitan ekonomi.

Faktor ekonomi ini, ujarnya, memang membuat seseorang menjadi rentan terhadap stress, cemas, ketergantungan pada zat psikoaktif serta berperilaku menyimpang. (ant/ah)

Sumber: Republika.com

#####

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Sayang sekali 50.000 orang di sini bisa bunuh diri tetapi tidak ada bantuan yang nyata dari pemerintah. Para pejabat dan politikus makin kaya, rakyat biasa makin miskin.
Dan di musim pemilu ini, kelihatan banyak partai yang siap habiskan ratusan milyar rupiah (atau lebih) hanya untuk mengiklankan diri di tivi.

Pada saat yang sama, puluhan ribu orang bunuh diri karena tidak tahan terhadap kehidupan mereka yang miskin.

Sayang sekali tidak ada gerakan baru dari para politikus sendiri: daripada bersaing untuk menjadi partai yang paling banyak iklannya di tivi, alangkah baiknya bila mereka semua bersaing untuk menjadi partai yang paling banyak program sosialnya, paling banyak menyediakan fasilitas pengobatan gratis, dan paling banyak memberikan beasiswa sekolah buat anak miskin. Itu akan jauh lebih bermanfaat buat anak bangsa dan rakyat miskin daripada ratusan iklan di tivi setiap hari.

Tetapi gerakan seperti itu tentu saja tidak akan muncul. Para politikus hanya peduli pada kekuasaan, dan tidak begitu peduli pada rakyat. Iklan tivi bantu meraih kekuasaan, tetapi program sosial membantu rakyat. Sudah jelas yang mana yang lebih utama di dalam hati para politikus.

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene


15 October, 2008

Salam Café: Muslim Talk Show from Australia


(For English speakers)

Assalamu’alaikum wr.wb.,

http://www.sbs.com.au/salamcafe/

Salam Café is a comedy-oriented talk show on SBS television station in Australia. The hosts are all Muslims and most of the audience seems to be Muslim as well. They use humor to discuss a range of issues relevant to Muslims, especially those living in Australia.

There are no subtitles, but this show might be useful if you want to practice your English by watching and listening to the discussions. You might have some trouble trying to understand their Australian accents, but the more you listen, the easier it will become.

SBS is a government-funded public television station, much like TVRI in Indonesia. I have only watched the first season so far, but some of their jokes are quite funny.
The shows are streamed over the internet, and you can choose high, medium or low bandwidth.

I hope you enjoy it.

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene

14 October, 2008

Depdiknas Membahayakan Semua Anak Indonesia


[
UPDATE: DATA TERSEBUT SUDAH DIHILANGKAN!!! Lihat paling bawah]

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Apakah mungkin orang2 di Depdiknas bisa begitu bodoh? Menurut informasi dari blogger yang lain, nama-nama untuk semua siswa di Indonesia, termasuk juga alamatnya, nomor telfonnya, tanggal lahirnya dan seterusnya disediakan di internet tanpa pemberitahuan kepada orang tua!!!

Sungguh sangat gila!

Jumlah masalah yang timbul dari tindakan bodoh ini (seharusnya tindakan kriminal) bukan satu saja. Belum paham masalahnya? Mungkin karena banyak orang Indonesia masih cukup awam tentang bahaya yang ada di internet, masalah yang timbul dari data puluhan juta anak di internet tidak langsung nampak. Saya akan coba jelaskan.

Saya belum lihat link ke data tersebut (teman saya sudah lihat, tetapi dia sangat takut untuk menyebarkannya). Jadi, saya hanya bisa nebak saja tentang isinya situs ini. Dan kalau data ini sudah ada, mungkin saja akan diperluas di masa depan menjadi lebih lengkap = lebih berbahaya lagi.

Masalah pertama. Ini pelanggaran hak privasi untuk orang tua dan anak itu. Mungkin saja ada orang tua yang punya masalah pribadi atau masalah bisnis dan untuk suatu alasan, dia tidak inginkan alamatnya atau nomor telfon diketahui oleh orang lain. Tetapi karena ada database ini, kalau kita kenal nama anaknya (atau mungkin hanya cukup mengetahui nama bapaknya), kita bisa dapat alamat rumah, nomor telfon, tanggal lahir anaknya, dan sebagainya.

Masalah kedua. Bayangkan ada seorang penculik. Dia ingin menculik anak dari seorang pengusaha kaya. Karena ada database ini, dia bisa datang ke sekolah dan pura2 menjadi Omnya anak itu, dan menjemputnya setelah sekolah. Dia tahu nama anak, tanggal lahirnya, alamatnya, nomor telfonnya, nama orang tuanya dan sebagainya. Pihak sekolah barangkali akan percaya kepada dia karena informasi yang dia miliki lengkap sekali. Tinggal ambil anak itu setelah Playgroup selesai, dan bawa kabur – lengkap dengan segala bantuan dari pihak sekolah yang percaya pada Om yang “terbukti” mengenal anak tersebut.

Masalah ketiga. Bayangkan ada seorang pedofil (orang dewasa yang main seks dengan anak). Dia mau bikin janji dengan seorang anak SD supaya bisa diculik dan diperkosa. Sekarang, dia punya database puluhan juta nomor telfon untuk anak di semua kota di Indonesia. Dia cukup telfon rumah dan bicara dengan anak tersebut. Dia bisa meyakinkan anak itu bahwa dia kenal keluarganya (“Saya teman bapak kamu. Mau ketemu saya yuk? Ada hadiah buat kamu!”). Anak kecil yang sangat awam bisa percaya kepada orang dewasa (yang jahat) dengan mudah sekali. Si penjahat, yang tahu nama orang tua, alamat rumah, tanggal lahir anak dan sebagainya, bisa meyakinkan anak itu untuk segera ketemu dia pada suatu tempat. Anak mungkin saja percaya karena orang yang telfon punya banyak sekali informasi tentang dia dan keluarga, sehingga anak bisa diyakinkan bahwa yang telfon itu memang teman bapaknya.

Masalah keempat. Perampok juga bisa meyakinkan anak bahwa dia kenal bapaknya.(“Halo Budi, saya teman bapak kamu. [Diteruskan dengan menyebutkan semua data2nya]. Saya mau datang ke rumah untuk bikin pesta surprise buat bapak. Jadi Budi jangan bilang dulu ya. Kalau Ayah dan Bunda pergi, dan hanya ada kamu dan babysitter di rumah, kamu buka pagar buat Om ya! Om tunggu di depan. Buka pagar ya.”)

Sekarang, mungkin saja nama dan data lengkap tentang anak-anak anda sudah ada di internet dan sudah disebarluaskan untuk membantu para penculik, pedofil dan perampok.
Mereka telah diberikan bantuan yang sungguh bermanfaat dari Depdiknas sehingga tujuan mereka menculik dan memperkosa anak anda, atau merampok rumah anda, dibuat semudah mungkin karena mereka bisa dapat bantuan dari si anak. (Anak lebih mudah diculik kalau dia ikut tanpa paksa, karena dia percaya pada ada yang dikatakan orang dewasa tersebut. Itu sebabnya penculik anak di manca negara sudah diketahui menawarkan permen dan lain-lain kepada anak saat diculik, karena anak jadi percaya dan ikut tanpa melawan).

Mau katakan apa kepada petugas bodoh di Depdiknas yang tidak mengerti apa-apa tentang pendidikan? Di Australia, peraturan nomor satu yang diajarkan kepada kami (para guru) pada saat kuliah adalah: ANAK HARUS SELAMAT!

Semua peraturan selain dari itu kalah penting. Kalau anak berada dalam keadaan berbahaya, tidak ada manfaat kalau nilai bahasa Inggrisnya tinggi. Anak harus selamat, harus diselamatkan, dan harus dijauhkan dari semua bentuk bahaya. Kalau sudah pasti aman, baru berfikir tentang unsur pendidikan yang lain.

Sebaliknya, di Indonesia, petugas2 bodoh di Depdiknas sudah membuktikan bahwa mereka tidak paham apa apa tentang pendidikan. Mereka seolah tidak peduli (atau tidak paham?) bahwa informasi yang mereka sediakan di internet bisa disalahgunakan oleh para penculik, pedofil, perampok dan lain-lain). Para petugas yang bodoh di Depdiknas sudah terbukti gagal dalam membuat anak bangsa AMAN dari segala bahaya supaya bisa diberikan pendidikan yang berkualitas, dan malah petugas bodoh ini yang menjadi sumber bahaya bagi anak anda.

Kalau mereka tidak bisa mengurus hal sederhana seperti keselamatan anak kita, buat apa kita mempercayai pendidikan anak kita kepada mereka?

Semoga anak anda selalu selamat dari penculik, pedofil dan perampok yang telah diberi kemudahan oleh Depdiknas untuk menghancurkan kebahagiaan keluarga anda.

Kapan bangsa ini bisa mendapatkan petugas pemerintah yang layak?

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

#####

Please Read:

Data Siswa Diumbar, Blogger Teriak
Wicak Hidayat – detikinet

Jakarta - Adanya data siswa sekolah yang bisa diakses secara bebas di internet membuat banyak pihak menyuarakan protes mereka lewat blog. Kekhawatiran soal penculikan dan paedofilia pun meruak.

Kabar soal adanya data jutaan siswa sekolah Indonesia yang bisa diakses secara bebas, pertamakali diungkapkan oleh blog Treespotter. "Hal ini sungguh sangat serius dan saya heran mengapa Kementerian melakukan hal itu. Saya tidak akan mencantumkan link apapun dengan alasan yang sudah jelas dan saya menyarankan semua orang juga melakukan hal yang sama. Ini adalah soal anak-anak usia 6 hingga 19 tahun, (cakupannya) nasional. Lakukan dengan hati-hati," tulis blog itu.

Blog-blog lain pun segera bereaksi. salah satunya berharap adanya cara yang lebih aman dalam pertukaran data. "Saya tidak ingin bersikap negatif, namun saya yakin bahwa anak-anak sudah layak dan sepantasnya mendapat perlindungan maksimal dan dijauhkan dari pertukaran data secara tidak perlu seperti yang dilakukan oleh Depdiknas. Jika dalam pandangan Depdiknas, data itu perlu dipertukarkan, maka sudah seharusnya mereka memikirkan cara yang jauh lebih aman dan sepatutnya agar hanya dapat diakses oleh yang sungguh-sungguh berkepentingan," sebut blogger dalam blog 3Popok.

Khalid Mustafa, seorang blogger yang sempat terlibat dalam program Data Pokok Pendidikan, juga menyampaikan suaranya. Menurut Khalid, permasalahan ini berawal sejak penerepan Nomor Induk Siswa Nasional. Ketika itu pihaknya sudah melakukan pembatasan akses sehingga hanya data nomor induk, nama, jenis kelamin dan jenjang saja yang bisa diakses di situsnya.

"Rupanya, masih ada yang terlewat sewaktu penutupan akses siswa tersebut, yaitu format xls yang digunakan agar setiap sekolah dapat mengunduh data siswa masing-masing dan memperbaiki format yang ada kemudian mengirimkan kepada dinas pendidikan Kabupaten/Kota. Seharusnya format ini juga ditutup dan hanya diberikan sesuai dengan tingkat login yang ada," tulis Khalid dalam blognya.

Mantan wartawan senior Budi Putra pun menulis dalam blognya, bahwa insiden ini adalah kebodohan di era media baru. "Bahkan anak remaja saja tahu untuk tidak mencantumkan alamat dan tanggal lahir mereka di profil Friendster," tulis Budi di Budiputra.com.

Blogger dan orang tua cemas lainnya mengaitkan ketersediaan data ini dengan rawannya kasus penculikan siswa sekolah hingga kejahatan seksual pada anak-anak. "Parahnya, seiring berkembangnya teknologi, Pemerintah yang sudah seharusnya melindungi para rakyatnya ini, malah memberikan secara cuma-cuma data anak-anak rakyatnya, untuk dimangsa oleh para pedofil ini melalui Jardiknas..!!" sebut blog Kaitou menanggapi insiden ini.
( wsh / ash )

#####

Indonesian Dept. of Education and an Invasion of Privacy
Sunday, October 12, 2008

Indonesian Ministry of Education put up a database of students online – public, private and religious schools, including at least some international and expat schools. It’s a work in progress designed to capture all of 36 million students nationwide, searchable by region and attaches the excel files containing the student details – names, date and place of birth and addresses. I’m not sure how many students are presently included – there are hundreds, if not thousands of XLS files, some of them a few thousands names. My estimate is there are some 1 million names at this point. Some underground lists have already circulating compiled Excel tables from the separate files but anyone could do it themselves if they wish to do so. A casual glance on the blogosphere seems to suggest that the database is indeed, very much current and accurate.

#####

Staggeringly Stupid
Tuesday, October 14, 2008

Department of Education (Diknas) ... giving access to the names of 32,842,785 Indonesian school students. And look at the staggering number of students enumerated. That's 22,656,748 in elementary school, 6,213618 in junior high and 2,384,021 in senior high, plus 1,582,478 in vocational schools, generally senior high.

A friend has commented that he has found his children listed, but I won't ask him how he got hold of the URL. I could pass it on to those who I trust, but I'm not even sure about the wisdom of that.
We need to publicize the fact that nigh on 33 million school children are at potential risk because of the crass stupidity of the Indonesian government's Department of Education. Action needs to be taken also to ensure that something like this never happens again.

#####

Anak Indonesia tidak aman karena NISN ?

Minggu ini pemberitaan mengenai program Dapodik atau Data Pokok Pendidikan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sayangnya, peningkatannya ke arah yang kurang baik.
Minggu ini saja ada 2 email yang masuk ke mailbox saya, 1 email dari rekan Suyana sebagai penanggung jawab Dapodik Wilayah Maluku dan Papua, dan 1 lagi justru datang dari Pak Gatot, Direktur SEAMOLEC yang merupakan penggagas program Dapodik ini.
Tapi, sebelum rekan-rekan membaca lebih jauh, saya menyarankan untuk membaca 2 laman dibawah ini sebagai dasar berpikir.

#######

UPDATE:
DATA TERSEBUT SUDAH DIHILANGKAN!!!

Penutupan Fasilitas Download dan Upload Data Siswa

Berkenaan dengan berakhirnya jangka waktu upload pemutakhiran data siswa (NISN) dan sekolah (NPSN) per 1 Oktober 2008 dan proses verifikasinya. Seiring juga dengan masukan dari masyarakat terkait dengan kerahasiaan data maka fasilitas download dan upload detil data siswa secara online real time ditutup. Khusus upload data siswa dapat dilakukan hanya untuk tingkat 1, 7 dan 10.

Untuk selanjutnya bagi para sekolah, siswa dan para orangtua siswa yang berkepentingan melakukan pemantauan validasi dan verifikasi detil data terkait dapat dilakukan secara offline melalui Kantor Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten setempat. Adapun untuk segala masukan dan laporan masyarakat terkait dengan validitas data siswa dan sekolah dapat disampaikan langsung ke Kantor Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten di wilayah kerja masing-masing.

Mohon maaf atas ketidaknyamannya pada layanan online ini dan mohon senantiasa peran aktif masyarakat untuk memantau ketersediaan data pokok pendidikan agar selalu akurat dan valid untuk masa depan online kemajuan pendidikan Indonesia.

Ttd
Admin Dapodik

http://nisn.jardiknas.org/

[Tetapi, kalau ada penjahat yang sudah download data ini pada minggu kemarin, maka data tersebut masih ada di tangan dia, dan bisa disebarkan lewat email. Hmmmm...]




13 October, 2008

Semoga SBY Baca The New York Times [2-habis]


Wednesday, 24 September 2008 01:25

Kapitalisme Laissez-Faire

Hidayatullah.com--Apa sesungguhnya yang terjadi? Krisis ini bermula dari macetnya kredit perumahan di Amerika karena ternyata para pemilik rumah memang tak mampu membayar cicilan kredit. Kemacetan itu merembet ke mana-mana, terutama menimbulkan krisis keuangan di Amerika, dan kemudian berdampak ke berbagai belahan dunia.

Di Amerika, krisis ini menyebabkan harga rumah turun sampai 16%, angka pengangguran meningkat bersama meningkatnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan-perusahaan yang terguncang krisis. Penjualan rumah macet.

Maka berbagai lembaga keuangan raksasa yang bangkrut, seperti disebut di atas, umumnya adalah perusahaan yang terlibat dalam pemberian kredit, penjaminan kredit, dan asuransi kredit perumahan subprime mortgage.

Tapi ketika Maret 2008, The Fed membantu Bear Stearns, bank investasi di Wall Street, 29 milyar dollar, untuk kemudian dikawinkan dengan JP Morgan, banyak pengamat yang meramalkan krisis telah berakhir. Alasannya, meski rendah, toh buktinya ekonomi Amerika masih terus tumbuh.
Sampai 6 bulan kemudian, September 2008, Fanny Mae dan Freddie Mac tersungkur dan harus disuntik 200 milyar dollar. Lalu disusul bankrutnya Lehman Brothers dan sejumlah raksasa lainnya. Oleh karena itu tampaknya sekarang tak ada ahli yang berani meramalkan sampai kapan krisis ini berakhir.
Meski pemerintah akan memborong saham bermasalah itu, seperti ditulis Profesor Paul Krugman, pengajar ekonomi Princeton University di The New York Times, 19 September lalu, “Pertanyaannya, apakah itu dilakukan dengan benar?’’. Yang pasti, krisis ini sudah berlangsung setahun lebih dan Krugman menyebutnya sebagai slo-mo crisis alias krisis dengan gerak lambat (slow motion).

Nouriel Roubini, ekonom dari Stern School of Business, New York University, menunjuk Jepang yang sudah 10 tahun mengalami stagnasi ekonomi, bisa dijadikan contoh untuk menarik banyak pelajaran. Maka kata Roubini, “Kereta api resesi sudah meninggalkan stasiun, tapi ia bisa berjalan satu setengah tahun atau bisa juga lima tahun.’’

Dampak yang ditimbulkannya juga terus menggelembung. Pada Juli 2007, Ketua The Fed, Ben Bernanke, menghitung krisis ini akan menimbulkan kerugian tak sampai 100 milyar dollar. Nyatanya sekarang dibutuhkan dana 700 milyar dollar untuk menjamin kredit macet (bad debt). Beberapa ahli meramalkan jumlah itu akan membengkak menjadi 1 triliun dollar atau lebih.
Apa yang terjadi di Amerika ini menjadi pelajaran berharga. Inilah bukti bahwa sistem kapitalisme laissez-faire yang liberal itu selalu menyebabkan krisis, mulai krisis ekonomi terparah di tahun 1929, sampai krisis lainnya, dan terakhir krisis subprime mortgage ini.

Para ahli sepakat sekarang bahwa krisis ini disebabkan tak adanya regulasi yang mengatur pasar saham Wall Street. Di dalam ideologi kapitalisme liberal, regulasi adalah barang haram. Oleh karena itu mantera yang harus terus diamalkan adalah deregulasi.

Dan itu dilaksanakan di Amerika sejak pemerintahan Presiden Ronald Reagan, di tahun 1980-an. Reagan menggunakan sistem kapitalisme untuk menghadapi sistem ekonomi terpusat dari komunisme, musuh Amerika dan Barat dalam Perang Dingin pada waktu itu.

Di zaman Presiden Clinton, misalnya, regulasi yang sudah ada sejak Great Depression, yang melarang bank komersial memperluas aktivitasnya dalam berbagai kegiatan finansil lain seperti investasi dan asuransi, dideregulasi alias dinyatakan tak berlaku. Apalagi ketika Alan Greenspan menjadi pemimpin The Fed, deregulasi demi deregulasi dilakukan. Sehingga iklim di sekitar pasar keuangan dan modal Amerika memang sangat bebas. Alan Greenspan pun dipuji-puji setinggi langit, termasuk oleh koran-koran utama di Indonesia.

Dalam sistem kredit perumahan, misalnya, kredit diberikan kepada orang di luar kemampuannya. Dan itu banyak sekali terjadi. Maka ketika tiba waktunya, terang saja pembayaran kredit itu macet. Parahnya kredit-kredit macet itu bisa menjadi surat berharga – obligasi, bond, surat utang, dan sebagainya – dengan nilai tinggi. Ia terjual laris-manis ke mana-mana ke seluruh dunia.

Maka dalam editorial 20 September lalu, koran terkemuka Amerika, The New York Times dengan sangat keras mengecam sistem kapitalisme liberal yang ditrapkan pemerintahan Presiden Bush sebagai sumber malapetaka ini. Menurut editorial itu, rakyat Amerika harus diberi tahu kebenaran yang fundamental bahwa krisis yang sekarang menerpa Amerika terjadi sebagai hasil sebuah kesengajaan dan kegagalan sistematik dari pemerintah untuk mengatur dan memonitor aktivitas bankir, kreditor, pengelola dana (hedge funds), asuransi dan pemain pasar lainnya.

Kegagalan pengaturan itu, pada masanya, didasari pada kepercayaan suci dari pemerintahan Bush bahwa pasar dengan tangan silumannya bekerja dengan sangat baik ketika ia dibiarkan sendiri, mengatur dirinya sendiri, mengawasi dirinya sendiri. ‘’Negeri ini sekarang harus membayar mahal harga khayalan itu,’’ tulis editorial tersebut.

Maka berbagai penjaminan, penalangan, yang sekarang dilakukan pemerintah, menurut editorial tersebut, hanya langkah pertama. Setelah itu, yang harus dilakukan adalah bekerja keras untuk membuat regulasi yang dibutuhkan oleh sebuah sistem keuangan yang terpercaya.

Regulasi? Istilah itulah selama ini yang dimusuhi kelompok Mafia Berkeley di Indonesia yang dipimpin Profesor Widjojo Nitisastro. Sejak krisis tahun 1998, Indonesia melalui pemaksaan oleh IMF dan Bank Dunia yang dibantu kaum Mafia Berkeley, mentrapkan sistem kapitalisme liberal di Indonesia. Sejak itu berbagai regulasi dihabisi: Bulog dibubarkan, Pertamina dikempeskan, impor dibebaskan, maka banyak rakyat mati kelaparan.

Indonesia yang kaya sumber daya alam, sekarang adalah surga untuk perusahaan asing, terutama Amerika Serikat. Mereka menguasai mayoritas ladang minyak dan gas kita. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terbukti di dunia internasional sekarang lagi berkibar, di Indonesia dijual.
Soalnya, menurut ideologi ini semua perusahaan harus diprivatisasi alias diswastakan. Karena undang-undang yang amat liberal maka sumber daya air, pelabuhan, dunia pendidikan, akan bebas dimasuki pemain asing. Padahal di Amerika Serikat saja, Dubai Port dari Timur Tengah tak bisa mengelola pelabuhan di Amerika Serikat sekali pun sudah menang tender.

Menteri-menteri penting adalah penganut sistem kapitalisme liberal. Malah Sri Mulyani, menteri paling berkuasa dalam kabinet SBY-JK adalah orang IMF. Jadi meski pun disebutkan IMF tak ada lagi di Indonesia, yang sebenarnya terjadi bahwa IMF sudah masuk dalam kabinet SBY-JK.
Makanya Presiden SBY, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan kawan-kawannya pendukung sistem kapitalisme liberal di Indonesia, sebaiknya membaca editorial The New York Times tadi. Dengan demikian mereka maklum bahwa sebagaimana Amerika Serikat, Indonesia hanya menunggu giliran akan terjerembab di dalam krisis yang sama, karena sistem kapitalisme liberal yang mereka terapkan.

Sekarang saja, Indonesia sudah mulai merasakan imbas krisis di Amerika dengan jatuhnya indeks di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Apalagi, siapa pun tahu, bahwa para pemain di BEJ didominasi asing. Kalau mereka menarik investasi jangka pendek itu karena suatu keperluan di negerinya yang sedang dilanda krisis, BEJ bisa jadi pasar loak.

Tapi yang pasti, sistem kapitalisme yang dianut pemerintahan SBY-Kalla, cuma menguntungkan segelintir kaum pemodal besar. Kekayaan mereka melonjak berlipat-ganda. Sementara mayoritas rakyat bertambah miskin. Itu sudah terbukti selama ini dan terjadi di mana saja sistem kapitalisme dipraktekkan, termasuk di Amerika Serikat. Lihat bagaimana rakyat kecil mati terjepit karena berebutan zakat, mati karena kurang gizi atau kelaparan. Itulah yang terjadi selama ini. [www.hidayatullah.com]

Penulis adalah Direktur Institute for Policy Studies (IPS) Jakarta

Sumber: Hidayatullah.com


09 October, 2008

Bersyukur Anda Tidak Tinggal Di Zimbabwe 2

Bersyukur Anda Tidak Tinggal Di Zimbabwe 2

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Tahun lalu ada berita tentang rusaknya ekonomi di Zimbabwe. (Lihat: Bersyukurlah Anda Tidak Tinggal Di Zimbabwe).

Sekarang bukan tambah baik tetapi malah tambah rusak. Inflasi sudah mencapai 231.000.000 % per tahun. (Maaf, saya bukan ahli ekonomi, tetapi kalau tidak salah paham, artinya adalah harga barang-barang meningkat 100% setiap beberapa minit atau beberapa detik, sehingga mencapai angka 231 juta % ini per tahun). Ini meningkat dari tingkat inflasi yang hanya 11.200.000 % pada bulan yang lalu. (Lumayan! Indonesia berapa? Hehe.)

Kesepakatan baru antara Presiden Robert Mugabe dan ketua oposisi Morgan Tsvangirai (yang sekarang diperbolehkan menjadi Perdana Menteri) tidak berhasil untuk mengurangi penderitaan rakyat. Menurut PBB, sekitar 2 juta orang perlu bantuan makanan dan jumlah ini akan menjadi 5.1 juta jiwa pada awal 2009, sekitar 45% dari jumlah penduduk.

Diperkirakan bahwa krisis ini akan memburuk dalam bulan-bulan mendatang. Jumlah orang yang pengangguran sudah sekitar 80% dari orang dewasa.
Luar biasa ya!
Untung sekali kita tinggal di Indonesia. Inflasi tidak seberapa di sini, dan alhamdulillah kebanyakan orang bisa makan setiap hari.

Ternyata ada banyak alasan untuk bersyukur.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene

Story from BBC NEWS:
Zimbabwe inflation hits new high


Kalau shalat di pesawat, duduk dan pakai sabuk



Assalamu’alaikum wr.wb.,

Beberapa minggu yang lalu ada teman yang bertanya di milis tentang cara shalat di pesawat. Ada yang membalas dengan menganjurkan agar kita berusaha untuk berdiri pada waktu shalat di pesawat karena itu yang semestinya. Selama ada tempat untuk berdiri, kita harus berusaha untuk berdiri, katanya.
Saya balas dengan komentar yang berbeda. Saya anjurkan untuk selalu duduk pada saat shalat di pesawat, dan juga harus memasang sabuk. Saya jelaskan begitu karena pesawat tidak seaman yang kita pikirkan. Sewaktu-waktu, pesawat bisa masuk udara kosong atau tekanan udara yang berbeda, dan hal-hal seperti itu tidak nampak di radar pilot. Jadi, secara tiba-tiba, peswat bisa jatuh dengan cepat.
Dalam kondisi ini, siapa saja yang tidak duduk di kursi dengan memakai sabuk akan terlempar ke atas, dan kemudian jatuh kembali. Bisa jadi orang itu terlempar dengan keras sekali sampai kena luka parah (ini sering kelihatan dalam film Hollywood, dan memang bisa terjadi). Semuanya tergantung kondisi udara dan tekanan udara di luar pesawat.
Ini memang jarang terjadi, tetai tidak mustahil. Saya jelaskan kembali sekarang karena apa yang saya ceritakan kemarin itu baru saja terjadi pada pesawat Qantas yang terbang dari Singapua ke kota Perth di Australia.

Kemarin diberitakan pada awalnya bahwa pesawat masuk clear air turbulence (yang tidak nampak di radar) dan jatuh dengan cepat. Tetapi sekarang, diperkirakan bahwa ada masalah teknis dengan komputer di pesawat sehingga auto-pilot berjalan sendiri diluar kendali pilot dan membuat pesawat jatuh (penyebabnya masih diselidiki).
Apapun alasannya, hasilnya tetap sama: penumpang yang tidak memakai sabuk (anak2, bayi, orang yang sedang jalan ke WC, dan orang yang duduk di kursi tetapi tidak pakai sabuk) terlempar ke atas dengan keras sekali.
Sedikitnya 30 penumpang dari 313 orang kena luka berat. Di antaranya, ada 6 orang yang luka berat pada tulang punggung dan masih berada di rumah sakit. Sisanya, ada yang kena patah tulang dan luka-luka yang lain.

Jadi, kesimpulannya, kalau anda naik pesawat ke luar negeri, dan masuk waktu shalat, tolong berfikir dua kali sebelum berusaha untuk shalat dengan berdiri. Lebih aman untuk shalat di tempat duduk. Selama anda di dalam perjalanan naik pesawat, selalu berusaha untuk memasang sabuk pada saat duduk di kursi, terutama pada waktu tidur (di mana reaksi pasti lebih lambat kalau terjadi apa-apa). Tidak perlu ketat sekali, asal dipasang jadi pada saat santai atau tidur (atau shalat) dilonggarkan saja 10-15cm, tetapi pastikan bahwa sabuk memang dipasang. (Kalau kaki pegel dan mau jalan2 sebentar, silahkan, memang perlu juga itu, tetapi kalau kembali ke kursi langsung pasang kembali sabuknya sebelum lupa.)

Allah tidak memberikan Islam kepada kita untuk menjadi beban, dan bila ada risikonya untuk melakukan shalat dengan berdiri, maka Allah memberikan keringanan untuk shalat dengan duduk (seperti halnya kalau kita naik kapal). Hal ini dulu diajarkan kepada saya oleh guru saya KH Masyhuri Syahid, dan dia tekankan bahwa shalat dengan berdiri di pesawar tidak dilarang kalau ada yang mau, tetapi lebih baik tidak ambil risiko. Allah inginkan kita sampai tujuan kita dengan selamat.
Semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

Computer error linked to horrific Qantas jet plunge
Courier Mail

Passengers on board the flight have described haunting images of children and babies hitting the ceiling of the plane. While the incident left some with spinal injuries and others with broken bones and lacerations, many Qantas passengers have been scarred by the terrifying scenes.
"The poor little kid next to us, we watched him hit the ceiling and sit there for about three seconds, until his dad dragged him back into his seat," passenger Mark Bell told ABC news.
Another passenger, Mike Maxwell, said: "Some people were up for toilets and those sorts of things, and so they were the ones who really suffered worse I suppose and people obviously with young children and so on, babies hit the ceiling and come down again."
Jim Ford, of Perth, said he thought he was about to die as he watched people being thrown around the cabin.

Australian jet plunge injures 40
BBC News

05 October, 2008

Orang Miskin Mau Ketemu Wapres? Beli Baju Dulu!


Assalamu’alaikum wr.wb.,

Seorang pejabat negara menolak ketemu dengan warga karena pakaiannya kurang lengkap? Apakah itu wajar di negara berkembang seperti Indonesia? Menurut berita ini, sebagian warga yang datang ke rumah Wapres Jusuf Kalla di Makassar ditolak masuk oleh Paspampres dengan alasan pakaiannya tidak lengkap.

Banyak orang miskin datang karena ada tawaran Rp 50.000 untuk setiap pengunjung (untung tidak terjadi desak-desakan seperti di Pasuruan). Tetapi karena sebagian dari mereka tidak berpakaian lengkap, ditolak izin masuknya oleh Paspampres.
Dengan kata lain, orang miskin yang ingin bertemu dengan Wapres untuk mendapatkan Rp 50.000 diharapkan menjadi orang kaya terlebih dahulu dan beli pakaian yang “layak”.

Sungguh disayangkan ada sikap seperti ini.

Kalau mau tetapkan aturan pakaian di Istana Negara atau di gedung DPR, saya bisa maklum, karena barangkali presetasi negara yang dipikirkan. Tetapi kalau di kediaman pribadi, dia luar kota, apa masalahnya? Kalau Wapres berkunjung ke Papua, apakah warga sana yang memakai pakaian tradisional diwajibkan memakai pakaian yang “layak” sebelum boleh bertemu dengan Wapres?

Seharusnya semua pejabat negara bisa maklumi situasi dan kondisi masyarakat dan menerima keadaan mereka. Kalau orang miskin harus beli baju yang layak sebelum boleh masuk sebuah rumah pribadi, maka kesan yang saya dapat adalah pejabat tersebut tidak dekat dengan rakyat dan ingin ditinggikan derajatnya di atas mereka. Sebagai seorang pejabat negara, yang mendapatkan gaji untuk melayani bangsa, dia malah tidak berfungsi sebagai “pelayan untuk rakyat” dan hanya ingin bertemu dengan orang yang bajunya cukup mewah.

Kalau niatnya Wapres adalah untuk bersilahtulrahmi dengan warga, kenapa harus membagikan uang pada saat dan lokasi yang sama? Kalau niatnya membagi sedekah kepada orang miskin, kenapa harus gunakan syarat-syarat pakaian untuk masuk ke rumah Wapres?

Menurut saya, lebih baik kedua hal tersebut dipisahkan. Buat yang ingin masuk rumah untuk bertemu dengan Wapres, ada waktunya, dan tidak ada syarat soal baju apa yang dipakai. Buat yang ingin mencari sedekah yang ingin dibagikan, masyarakat dari kalangan bawah bisa dipersilahkan kumpul di suatu tempat yang diatur oleh aparat dan di situ bisa terima pembagian sedekah, tanpa ada syarat-syarat pakaian juga.

Kenapa kedua hal tersebut harus dilakukan pada saat yang sama di lokasi yang sama? Apakah silaturahmi yang diutamakan? Atau pembagian sedekah? Atau sekedar cari muka dengan pamer sebagai dermawan di depan masyarakat?

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene

#####
"Kita sudah capek-capek datang ke sini tapi tidak dapat apa-apa," ujar Daeng Sani sambil mengipasi tubuhnya yang kepanasan di depan rumah JK, Jl Haji Bau, Makassar, Minggu (5/10/2008). Hal sama juga diungkapkan Rahma. Ibu muda yang menggendong anaknya ini marah karena gagal mendapatkan angpao Rp 50 ribu dari JK.

"Saya sudah antre dari pagi tapi tidak bisa masuk. Pas mau masuk sudah tutup. Bagaimana ini," ujarnya kesal. Pantauan detikcom, mayoritas yang gagal masuk ke rumah JK adalah kaum menengah ke bawah. Umumnya mereka terkendala soal protokoler pakaian. Meski sudah diumumkan tutup, warga tetap saja bergerombol di depan rumah JK. Mereka berharap tetap mendapatkan angpao yang sudah diterima oleh rekan-rekannya.

Warga Makassar Kecewa Open House JK Ditutup Lebih Cepat
Minggu, 05/10/2008 13:20 WIB
Gunawan Mashar - detikNews

04 October, 2008

Inside Iran's Fury

If you are interested to know the background as to why Iran and the USA are so opposed to each other at the moment (nuclear standoff, Axis of Evil, etc.) then this article is very interesting reading.
Many of the readers’ comments are also interesting. One person asks "Why didn't I learn this in US history class?"
I wonder why...!!!
Hope you find it insightful if you are interested in the subject.

Regards,
Gene

Inside Iran's Fury

Scholars trace the nation's antagonism to its history of domination by foreign powers.
By Stephen Kinzer
Smithsonian Magazine, October 2008

Let the Rich Bail Them Out

This is worth reading. It's about the only intelligent opinion I have read about the economic crisis in America and the Bailout proposed by George Bush. It's a shame this senator isn't running for president.

It's interesting that his amendment to the Bailout bill before Congress, which would make the ultra-rich help pay for the Bailout, was defeated in the Senate vote. So much for US senators speaking on behalf of the people. They are clearly acting on behalf of the wealthiest few who give them campaign contributions.

If this is how a 300 year old democracy ends up, then I shudder to think what Indonesia will be like in the future after a few more decades of liberal democracy. It's bad enough now!

Let the Rich Bail Them Out

Wednesday 01 October 2008

See Original here.
By: Senator Bernie Sanders, Senate Floor Speech

03 October, 2008

Renungan Ramadhan 2: Wahai Anak Yatim, Kamu Tidak Dibutuhkan Lagi

(Pesan dari orang kaya kepada semua anak yatim di tanah air)

Kepada yang terhormat
Anak yatim
Di tempat

Tanggal: Hari Raya Idul Fitri

Dear Anak Yatim,

Alhamdulillah, telah berlalu bulan suci Ramadhan. Selama satu bulan, kita semua berpuasa untuk mencari keridhaan Allah dan belajar bagaimana rasanya hidup tanpa makanan sepanjang hari. Seharusnya ada pelajaran sosial di dalam ibadah puasa tersebut, tetapi hal itu sudah tidak kami perhatikan lagi.

Dengan surat ini, kami, orang kaya se-indonesia, ingin mengucapkan terima kasih atas kedatangan anak yatim pada acara buka puasa bersama dengan kami di rumah-rumah mewah, aula, hotel dan lain sebagainya. Kami sangat nikmati kedatangan anak yatim pada acara-acara tersebut bersama dengan kami. Sangat bermanfaat tambahan pahala yang kami dapatkan dari memberi makanan kepada anak yatim yang buka puasa.

Tetapi sekarang bulan suci sudah berlalu, dan karena itu kami ingin berpesan kepada anak yatim untuk tidak mengganggu kami lagi. Mulai minggu depan, kami akan kembali dari liburan kami di luar kota dan di luar negeri. Uang tabungan kami sudah berkurang puluhan sampai ratusan juta rupiah (dihabiskan untuk jalan-jalan dan belanja), dan oleh karena itu, kami akan sibuk dengan bisnis kami dan korupsi kami, sehingga kami tidak mau diganggu lagi oleh anak yatim sampai bulan puasa tahun depan.

Kalau kamu bertanya bisa makan dari mana besok hari, maka kami menjawab: “Kehidupan kamu bukan urusan kami”. Kalau ada 365 hari dalam 1 tahun, dan dihitung 3 x makan per hari, maka jumlah tersebut adalah 1.095 kali makan dalam satu tahun untuk setiap anak yatim. Di bulan puasa, kami menyediakan 1x makan untuk ratusan anak yatim sekaligus, dengan mengundang semua teman kaya kami, saudara kami, rekan kerja, dan lain-lain. Kami banggakan diri di depan mereka dengan satu kali memberikan makanan kepada 100 anak yatim yang ikut buka puasa. Tetapi kami tidak mau tahu kamu dapat makanan dari mana untuk 1.094 kali yang tersisa pada tahun yang akan datang. Yang jelas, dengan memberikan makanan satu kali saja, kewajiban kami untuk peduli pada kamu sudah lunas untuk 11 bulan dan 29 hari, dan kamu dipersilahkan cari makanan sendiri untuk 1.094 waktu makan yang tersisa. “Kehidupan kamu bukan urusan kami”.

Mungkin pada bulan-bulan yang akan datang, pada saat kami merasa bahagia, ada kemungkinan kami akan mengantarkan makanan buat kamu ke panti asuhan kamu. Yang kami sediakan: KFC, Dunkin Donuts, atau Hoka-Hoka Bento. Jangan berharap mendapatkan yang lain. Kami hanya ingin bagikan makanan kepada kamu kalau tidak terlalu merepotkan bagi kami. Kami hanya inginkan sesuatu yang bisa kami beli dengan cepat, dan berikan kepada sopir kami untuk mengantarkan ke tempat kamu. Jangan berharap bahwa kami akan datang duluan dan bertanya “Kamu mau dibelikan apa nak?” karena itu hanya akan menghabiskan waktu kami yang berharga, dan terus terang, kami tidak begitu peduli pada kamu. Kami hanya ingin merasa senang di dalam hati kami karena telah “memberikan sesuatu” kepada anak yatim. Kalau kamu tidak suka, atau tidak butuh,  maka perlu diingat bahwa “Kehidupan kamu bukan urusan kami”.

30 September, 2008

Selamat Idul Fitri 1429 H


Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Selamat Hari Raya Idul Fitri

1 Syawal 1429 H


Taqaballallahu mina wa minkum.

Minal `aidzin wal faa idziin.


Mohon Maaf Lahir dan Batin.


Semoga diampuni dosa-dosa yang sudah kita perbuat,

Barakah ALLAH dilimpahkan pada Kita semua,

Amal Ibadah Kita diterima,

Dan kita kembali ke Fitrah.

Amiinn.... yaa....Rabbal 'alamiin.


Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Gene Netto


29 September, 2008

Pemerintah: 1 Syawal Jatuh pada 1 Oktober

Senin, 29/09/2008 19:30 WIB

Pemerintah telah mengumumkan 1 Syawal 1429 akan jatuh pada 1 Oktober 2008. Dengan pengumuman ini, Hari Raya Idul Fitri akan dirayakan serempak.

"Izinkan kami menetapkan 1 Syawal pada Rabu 1 Oktober 2008," kata Menteri Agama Maftuh Basyuni.

Hal itu disampaikan Maftuh dalam sidang Isbat di kantornya, Jalan Pejambon, Jakarta, Senin (29/9/2008).

Sebelumnya Ketua Badan Hisab dan Rukyat Departemen Agama M Mohtar Ilyas mengatakan, ijtima jelang syawal terjadi pada Senin 29 September pukul 15.13 WIB. Saat itu, posisi hilal di bawah ufuk.

"Berdasarkan keputusan dari PP Muhammadiyah dan almanak PBNU yang menyatakan 1 Ayawal pada 1 Oktober 2008. Demikian juga dari dewan dakwah Islamiyah," katanya.

Selain itu, 25 peneliti juga menyatakan tidak bisa melihat hilal pada hari ini.(ken/ndr)

Sumber: Detiknews.com


27 September, 2008

Muslim dilarang berpuasa di Cina


Assalamu’alaikum wr.wb.,

Mungkin di bulan puasa ada sebagian orang yang mengeluh.

· Tidak bisa pulang cepat dari kantor

· Kena macet di jalan

· Semua rumah makan penuh, sulit dapat tempat duduk

· Es buahnya kurang manis, kurmanya terlalu kering

· Belum dapat tiket kereta untuk mudik

· Dan seterusnya

Walaupun kita ada keluhan masing-masing, masalah apapun yang kita hadapi tidak seberat kehidupan orang Uighur di Cina (Uighur adalah suku asli di bagian barat dari Cina, yang mayoritas penduduknya adalah Muslim).

Lihat berita dari Al Jazeera di sini: You Tube

Atas nama memberantas terorisme, orang Uighur dilarang berpuasa oleh pemerintah Cina.

- Murid, guru, PNS, dan orang pensiun dilarang berpuasa.

- Pria harus cukur jenggotnya dan wanita dilarang pakai jilbab.

- Di dalam satu kota, petugas periksa masjid 2x setiap minggu.

- Dilarang kumandang adzan dengan pengeras suara.

- Anak di bawah 18 tahun dilarang puasa, dan disuruh makan di sekolah.

- Anak di bawah 18 tahun juga dilarang masuk masjid.

(Jadi kalau ada anak atau PNS yang mau berpuasa, harus secara rahasia dan diam-diam.)

Kalau ada rumah makan yang tidak mau buka siang hari di bulan ramadhan, pemerintah mengancam akan berikan denda atau menutup rumah makan tersebut.

Semua kegiatan agama yang berkaitan dengan Ramadhan dilarang keras (shalat Tarawih?)

(Dalam bulan2 terakhir ini, telah terjadi beberapa peledakan bom, dan 20 polisi wafat dalam serangan tersebut, yang dinyatakan pemerintah sebagai “tindakan teroris”).

Kata pemerintah, mereka mau melawan terorisme, tetapi seluruh penduduk Muslim Uighur yang menjadi sasaran dan ibadah puasanya terganggu sekali.

Jadi, kalau besok ada teman yang mulai mengeluh tentang apa saja yang berkaitan dengan puasa, ajak dia merenung tentang apa yang dialami saudara Uighur kita di Cina. Di sana, orang yang berpuasa harus berani melawan pemerintah (dengan segala ancaman dan sangsinya).

Sungguh nikmat bagi kita di Indonesia yang diberikan kemudahan untuk berpuasa tanpa ancaman dari pemerintah.


Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene Netto

25 September, 2008

Kak Seto Diancam Dengan Pembunuhan Gaya Munir

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Kak Seto yang terkenal sebagai pejuang untuk anak bangsa diancam dengan pembunuhan. Kenapa? Karena inginkan anak bangsa selamat dari bahayanya rokok. Untuk alasan kecil seperti itu dia harus menghadapi ancaman kematian. Tidak bisa dibayangkan otak orang yang begitu tidak peduli pada anak bangsa dan kemajuan bangsa sampai dia berani mengancam orang baik yang ingin berbuat baik.

Semoga Allah melimpahkan rahmat, hidayah, dan keselamatan kepada orang-orang yang berjuang untuk kepentingan anak bangsa. Amin, amin, ya rabbal al amin.

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene

#######

Kak Seto Minta Dukungan Habib Rizieq Berantas Rokok

Wednesday, 24 September 2008 01:08

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi, mengunjungi Ketua FPI, Habib Rizieq Shihab, untuk mendukung wacana fatwa haramnya rokok

Hidayatullah.com--Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi, mengunjungi Ketua Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Shihab, untuk mendukung wacana fatwa haramnya rokok oleh Majelis Ulama Indonesia.

Datang selepas Zhuhur, Selasa, (23/9), di Polda Metro Jaya, Kak Seto mengungkapkan bahwa efek rokok sudah merembet ke anak-anak. Bahkan katanya, ada anak yang terkena kanker karena kepulan asap rokok yang dihisap ayahnya.

Kepada Habib Rizieq, Kak Seto juga menceritakan teror-teror yang diterimanya sejak kedatangannya ke MUI untuk meminta fatwa haram rokok. Kepada www.hidayatullah.com, Kak Seto mengaku telah enam kali menerima ancaman lewat telepon dari orang tak dikenal.

“Salah satu ancamannya, apa kamu mau di-Munirkan? (pejuang HAM Indonesia yang dibunuh secara misterius),” ujar Kak Seto menirukan sang penelpon gelap.

Mendengar paparan Kak Seto, Habib Rizieq mendukung sepenuhnya. Sebab secara pribadi HabibRizieq juga mengharamkan rokok. Bahkan Habib juga mengatakan kepada Kak Seto untuk tidak mempedulikan ancaman-ancaman gelap tersebut.

Meski agak meragukan MUI akan mengharamkan rokok, Habib mengatakan MUI tetap bisa mengeluarkan fatwa haram, dengan catatan, tidak bersifat memaksa.

Kepada Kak Seto, Habib mengatakan rumahnya bebas dari asap rokok. Habib mengaku melarang siapapun untuk merokok di dalam rumahnya. “Mau siapapun yang berkunjung, mau kyiai, pejabat, gubernur. Harus matikan rokok,” tegas Habib yang didampingi putri-putrinya.

Namun Habib mengaku tidak bisa sepenuhnya melarang anggota FPI untuk merokok. Masih dalam tahap himbauan katanya. Begitu juga dengan para pengurus FPI. “Tapi kalau sedang rapat, mereka tidak ada yang merokok. Bahkan ada juga pengurus yang kini sudah berhenti merokok,” katanya.

Habib yang mengaku pernah merokok, mengatakan sebenarnya dalil-dalil dari al-Qur`an dan al-Hadits yang mengharamkan rokok sangat kuat sekali. Bahkan dia sendiri sendang menulis buku saku tentang dalil-dalil haramnya rokok. Rencana buku itu akan ditujukan untuk internal FPI. [sur]

Sumber: Hidayatullah.com


#######

[28 September]:

Ada ralat dari Kak Seto. Ketemu Habib Rizieq hanya untuk silatulrahmi saja, bukan untuk minta dukungan.

Kak Seto Tak Minta Dukungan Habib Rizieq Soal Fatwa Rokok


23 September, 2008

Nama Mendunia, Gaji Rp 2,4 Juta

[ Senin, 22 September 2008 ]

Ilmuwan-Ilmuwan Indonesia Berprestasi Global

Enam ilmuwan Indonesia masuk daftar Wise Index of Leading Scientists and Engineer. Daftar tersebut dikeluarkan sebuah lembaga internasional berkredibilitas di bidang sains dan teknologi. Siapa saja mereka? Mengapa dalam hal ini kita masih kalah dengan Malaysia?

Malu. Itulah yang dirasakan Tjia May On ketika namanya masuk deretan Wise Index of Leading Scientists and Engineer bersama lima ilmuwan tanah air yang lain. Mengapa malu? Guru besar Fisika dari ITB (Institut Teknologi Bandung ) itu lantas membandingkan dengan negara lain.

''Malaysia saja punya 27 ilmuwan yang diakui dunia. Sampai-sampai dalam daftar itu kita ini masih kalah dengan Maroko, yang secara kultur dan kesejahteraan masyarakat jauh di bawah Indonesia,'' kata profesor berusia 74 tahun yang masih tampak energik ini ketika didatangi Jawa Pos di kantornya, kompleks kampus ITB, Jumat lalu (19/9).

Wise Index of Leading Scientists and Engineer adalah sebuah daftar yang dikeluarkan Comstech (Standing Committee on Scientific and Technological Cooperation), lembaga yang bertujuan meningkatkan promosi serta kerja sama sains dan teknologi di antara negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI).

Nama Tjia masuk deretan daftar tersebut karena konsistensinya dalam menekuni bidang partikel kuantum dan kosmologi relativistik. Dia juga menekuni penelitian polimer, optik nonlinier, dan superkonduktor.

Selama 33 tahun, Tjia tekun dengan penelitiannya itu, baik dilakukan secara individu maupun tim. Hingga kini, profesor kelahiran Probolinggo 25 Desember 1934 itu telah menerbitkan dua buku teks, 24 penelitian kolaboratif internasional, 86 jurnal ilmiah internasional, 44 presentasi simposium internasional, 44 publikasi jurnal nasional, dan 77 presentasi imiah nasional.

Sebagian karya ilmiahnya dipublikasikan di jurnal internasional Physical Review, Nuclear Physics, Physica C, International Journal of Quantum Chemistry, Review of Laser Engineering, dan Journal of Non-linear Optical Physics.

Tjia menyelesaikan studi sebagai sarjana fisika pada 1962 di ITB. Setahun kemudian dia melanjutkan belajar fisika partikel di Northwestern University, Amerika Serikat, hingga meraih PhD pada 1969 dengan tesis berjudul Saturation of A Chiral Charge-Current Commutator.

Pada 1966, risetnya bersama fisikawan CH Albright dan LS Liu masuk Physical Review Letters dengan judul Quark Model Approach in the Semileptonic Reaction.

Pada awal 1960-an, para sarjana fisika di Indonesia baru mempelajari partikel kuantum dan kosmologi relativistik. Dua bidang itu yang mengubah pandangan dunia secara radikal-revolusioner awal abad XX tentang alam semesta dan asal-usulnya. Sepuluh tahun kemudian, di Indonesia hanya ada lima nama yang punya otoritas untuk berbicara tentang kuantum dan relativitas. Salah seorang di antara mereka adalah Tjia. Empat nama lain kala itu adalah Ahmad Baiquni, Muhammad Barmawi, Pantur Silaban, dan Jorga Ibrahim. Mereka adalah angkatan pertama yang jumlah penerusnya relatif sedikit dibandingkan dengan bidang fisika terapan.

Tjia juga sempat ikut riset di International Center of Theoretical Physics (ICTP), Trieste, Italia, yang didirikan fisikawan peraih hadiah Nobel asal Pakistan, Abdus Salam. Saat itulah, dia meninggalkan fisika partikel dan memasuki riset polimer, optik nonlinier, dan superkonduktor. Dalam dua bidang terakhir itu, namanya menginternasional.

Penggemar musik klasik karya Bach, Haydn, Mozart, dan Beethoven itu lantas mengkritisi kebijakan pemerintah Indonesia yang kurang berpihak kepada pengembangan ilmu. Salah satu contohnya, tegas dia, adalah rendahnya kesejahteraan secara finansial yang diberikan pemerintah kepada ilmuwan dan peneliti. ''Saya tidak mencontohkan siapa-siapa, Anda lihat saya saja,'' ujar penerima penghargaan Satyalencana Karya Satya itu.

Tjia menceritakan, dia pensiun dari ITB dengan gaji Rp 2,4 juta. Sampai sekarang, dia bahkan tetap tinggal di kompleks perumahan pegawai ITB. Layaknya pegawai negeri sipil (PNS) lain, untuk memenuhi kebutuhan dapurnya, dia bahkan masih sering ''mengamen'' mengajar di kampus lain. ''Seminggu dua kali saya mengajar di Universitas Indonesia (UI), naik kereta biar bisa baca-baca,'' tuturnya.

Tjia juga menyinggung seputar riset Indonesia yang tertinggal jauh dari negara lain. Semua, lanjut dia, mengarah kepada kesalahan pada sistem riset di Indonesia. Pertama, karena memandang orang secara pragmatis, berdasarkan gelar saja. Kedua, Indonesia belum sadar akan kekuatan riset. Dan, selanjutnya adalah paradigma pemerataan yang menyesatkan.

Soal gelar itu, Tjia konsisten. Ketika dia menjabat sekretaris jurusan (satu-satunya jabatan birokrasi yang pernah dia emban), dia mengusulkan agar setiap papan nama staf pengajar ITB tidak mencantumkan gelar. Dan, itu dia lakukan selama menjabat.

''Zaman sekarang, setelah jadi doktor, orang terus merasa jadi gusti,'' kritiknya. ''Indonesia punya banyak doktor, tapi banyak yang mandul!'' sambungnya.

Di Amerika Serikat (AS), terang Tjia, seorang ilmuwan bisa saja masuk ke dunia birokrat. Menjadi kepala NASA, misalnya. Namun, di AS, track record seorang calon kepala NASA benar-benar dilihat. Jadi, karya-karyanya berupa hasil penelitian atau publikasinya yang menjadi pertimbangan. Di sana, terang dia, orang yang benar-benar teruji dan berpengalaman saja yang bisa duduk di posisi strategis semacam itu. ''Hasilnya jelas memuaskan, kebijakan-kebijakannya benar-benar mengena dan dapat membangun,'' tegasnya.

Menurut Tjia, hal itu menjelaskan mengapa di Indonesia banyak kebijakan, terutama di dalam dunia sains dan teknologi, yang tidak mengena dan terkadang justru melenceng jauh. Selain itu, banyak dana riset hanya terbuang percuma karena tidak efektif dan efisien akibat orang-orang yang berkecimpung di dalamnya hanya bergelar doktor, tanpa karya dan kompetensi nyata.

Menurut Tjia, pengajaran fisika di Indonesia justru membunuh kreativitas murid. Baik yang diajarkan di setingkat SMP maupun SMA. Dia mencontohkan, proses mengajar selama ini hanya ditekankan kepada satu proses pemahaman fenomena alam, atau lazim dikenali sebagai proses deduktif. Bila cara itu yang digunakan, proses itu tidak akan berhasil membuat anak menjadi kritis analitis. Justru efek sampingnya membunuh kreativitas anak. Terutama dalam upaya menyisir fakta-fakta dari fenomena rumit untuk menghasilkan konsep hipotesis atau model teori yang sederhana.

''Mengapa negara kita semrawut? Jawabannya karena orang hukum hanya bicara bukti, bukan fakta,'' katanya.

Dalam pengajaran fisika di sekolah-sekolah menengah di Indonesia, menurut Tjia, anak diajarkan terlatih menurunkan rumus. Namun, sebaliknya, anak tidak diberi ruang untuk melatih melakukan generalisasi, abstraksi, atau idealisasi dari fakta atau fenomena alam untuk merumuskan suatu model teori. ''Padahal, dalam melakukan generalisasi inilah, tumbuh kreativitas anak dalam melihat fenomena alam,'' katanya. (zul/kum)

Sumber: Jawapos.co.id


Bulan Ramadhan, Kenapa Bisa Puasa Tanpa Shalat?

Assalamu’alaikum wr.wb. Di bulan suci Ramadhan ada sekelompok Muslim yang cukup "aneh". Mereka sangat peduli terhadap puasanya dan takut bisa batal, atau nilainya berkurang. Anehnya, mereka tidak melakukan shalat wajib 5 kali per hari. Puasa dan shalat sama-sama wajib, tapi orang2 ini merasa boleh pilih salah satunya saja.

Bagaimana kalau umpamanya seorang ibu diberitahu kedua anaknya diculik di depan sekolah. Ketika sampai di sekolah, ada suaminya dan satu anak. Ibu itu tanyakan keberadaan anak kedua, lalu suami jawab, "Ohh, dia sudah hilang. Tadi saya mau selamatkan dua-duanya, tapi setelah dapat satu ini, yang lain saya biarkan saja diculik. Kenapa marah? Apa dua-duanya penting?"

Seorang bapak yang berpikir seperti itu akan dianggap gila. Masa bisa selamatkan kedua anaknya, tapi biarkan satu diculik? Tidak masuk akal. Dua-duanya penting jadi tidak cukup selamatkan satu saja dan cuek kepada yang lain. Tapi banyak orang bersikap seperti itu terhadap shalatnya. Puasa yang wajib sangat dijaga, dan shalat yang wajib dibiarkan hilang begitu saja, tanpa ada usaha untuk menjaganya juga.

38. Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,
39. kecuali golongan kanan,
40. berada di dalam surga, mereka tanya menanya,
41. tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa,
42. "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"
43. Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat."
(QS. Al Muddatsir 74.38-43)

Berapa banyak orang Muslim peduli pada puasanya, tapi tidak peduli pada shalatnya? Semoga mereka bisa menjadi sadar dan kembali ke contoh Rasulullah SAW. Semoga akan segera datang harinya di mana tidak ada lagi orang Muslim yang bisa pilih-pilih antara dua ibadah yang wajib itu. Amin, amin, ya rabbal al amin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...