Bersyukur Anda Tidak Tinggal Di Zimbabwe 2
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Tahun lalu ada berita tentang rusaknya ekonomi di Zimbabwe. (Lihat: Bersyukurlah Anda Tidak Tinggal Di Zimbabwe).
Sekarang bukan tambah baik tetapi malah tambah rusak. Inflasi sudah mencapai 231.000.000 % per tahun. (Maaf, saya bukan ahli ekonomi, tetapi kalau tidak salah paham, artinya adalah harga barang-barang meningkat 100% setiap beberapa minit atau beberapa detik, sehingga mencapai angka 231 juta % ini per tahun). Ini meningkat dari tingkat inflasi yang hanya 11.200.000 % pada bulan yang lalu. (Lumayan! Indonesia berapa? Hehe.)
Kesepakatan baru antara Presiden Robert Mugabe dan ketua oposisi Morgan Tsvangirai (yang sekarang diperbolehkan menjadi Perdana Menteri) tidak berhasil untuk mengurangi penderitaan rakyat. Menurut PBB, sekitar 2 juta orang perlu bantuan makanan dan jumlah ini akan menjadi 5.1 juta jiwa pada awal 2009, sekitar 45% dari jumlah penduduk.
Diperkirakan bahwa krisis ini akan memburuk dalam bulan-bulan mendatang. Jumlah orang yang pengangguran sudah sekitar 80% dari orang dewasa.
Luar biasa ya!
Untung sekali kita tinggal di Indonesia. Inflasi tidak seberapa di sini, dan alhamdulillah kebanyakan orang bisa makan setiap hari.
Ternyata ada banyak alasan untuk bersyukur.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene
Story from BBC NEWS:
Zimbabwe inflation hits new high
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(299)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(52)
indonesia
(570)
islam
(556)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(357)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(8)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(503)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(34)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(178)
Sejarah
(5)
sekolah
(79)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bersyukur juga kita tidak tinggal di Irak yang tidak mempunyai kebebasan untuk hidup layak sebagai manusia yang merdeka dan memiliki hak asasi setelah hak itu di rampas oleh Amerika...
ReplyDeleteBersyukur juga kita tidak tinggal di Palestina yang hari2 nya penuh dengan suara bising desingan peluru dan menyaksikan secara langsung saat tanah kaum Muslimin diambil paksa oleh Yahudi laknatulloh...
Bersyukur juga kita tidak/belum menjadi bagian penghuni penjara Gitmo(memang siapa gue hehe),saat dimana saudara2 seiman kita ditangkap tanpa tuduhan yang jelas dan tanpa kepastian kapan diadili dan karena salah apa,hari2 nya adalah siksaan mental dan phisik di luar akal sehat manusia normal...
Lalu apalagi yang harus kita tidak syukuri atas semua kenyamanan hidup yang kita miliki sekarang di indinesia?
Tapi rasanya syukur kita belum bisa sepenuh nya saat melihat kerumunan saudara2 kita yang berebut antri zakat bahkan sampai merelakan nyawa nya untuk uang 10 - 20 ribu rupiah saja !! Pedahal kita tahu Indonesia adalah negeri yang makmur, kaya raya,gemah ripah lohjinawi.
Lalu mengapa rakyatnya banyak yang menderita dan memilih jadi pengemis pengumpul zakat dan derma karena ketakberdayaan...
Lalu syukur itu milik siapa ????
Kalau Tara selalau bersyukur atas segala sesuatau yg Allah telah berikan kepadanya, maka saatnya saya bersedih.
ReplyDeleteBersedih rasanya tidak bisa berjihad dan menumpahkan darah sehingga menemui sahid di medan perang Irak.
Bersedih rasanya tidak bisa merasakan penderitaan saudaraku di Palestina yg lapar, terisolasi dan selalu bersiap-siap jika sewaktu-waktu Allah memanggil.
Bersedih rasanya kita hanya melihat dan mendengar saudara kita yang sdang berjuang dan ditawan oleh penjajah Amerika tanpa berjuang sedikitpun untuk melawan Amerika.
Oh Tuhanku pantaskah aku bersyukur atas kenikmatan yang aku peroleh disaat saudara-saudaraku dibantai, dihina, diperkosa, anak-anak kami di bunuh dan harta kami dirampas.
Oh Tuhanku pantaskah aku hidup seperti ini sedangkan Agama Mu dihinakan oleh saudara-saudaraku yang munafik.
Oh Tuhanku pantaskah aku mengharapkan surgaMu sedangkan hidupku dipenuhi lumpur dosa akibat sistem buat manusia ini.Kapitalisme sekuler telah merenggut segalanya dari kami, dan kami belum mampu mengembalikan hukum-hukumMu untuk diterapkan ditengah-tengah kehidupan kami.
Allah berilah kami kekuatan dan satukanlah kami sebagai satu umat yang bersatu untuk berjuang mengembalikan kemulian Islam sebagaimana yang telah Engkau janjikan kepada kami.
QS Annur, 55;
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. "
Wassalamualaikum
Arif Widodo
baik buruknya negara ini, saya masih bersyukur tinggal disini, yahh walo pun masih dicap 'negara korup' yang jujur saja-sangat menyebalkan- tapi kehangatan dan keramahan nya ga akan pernah pudar-
ReplyDeletesaya masih bisa bersyukur..ketika sodara2 muslim dibelahan bumi lain bersusah payah membangun masjid, disini, bahkan disetiap mall pun, ada tempat-untuk sholat.
ketika sodara2 muslim masih banyak yang memperjuangkan hak hijab-nya,
saya juga masih bisa bersyukur, saya dberjilbab, bekerja dengan bos yg non muslim, tapi toleransi sangat tinggi..ada disini.
lagi-lagi masih banyak stok ucap syukur untuk negeri ini....
ya moga-moga indonesia ga ' jatuh' seperti zimbabwe.....,
negara ini negara besar, berjiwa besar, masih banyak pemimpin besaryg masih peduli...., rakyat yang masih akan terus mencintai tanah airnya........
saya mah tetep optimis lha...
walau banyak negara maju men'cap' dirinya sebagai 'the second home' karena kemajuan pembangunannya, buat saya indonesia tetep 'my favorite home'
ya kan mr. gene:P
Arif,saya yakin takdir Allah tidak pernah salah tempat atau orang,rasa sedih adalah empati dan simpati dan itu tidak salah,tapi bukan juga solusi.
ReplyDeleteSyukur bukanlah sekedar menikmati kenyamanan hidup yang sekarang Allah berikan dengan sikap diam dan tidak perduli dengan orang lain.
Syukur adalah ungkapan spontanitas yang datang dari hati sebagai cara berterimakasih kepada Allah saat melihat ketidakberuntungan,cobaan,derita orang lain yang tidak ditimpakan pada kita.Siapa yang berani jamin kalau Iman kita tidak akan berubah bila kita ditimpa ujian seperti saudara2 kita di Palestina,Guantanamo,Irak dan diberbagai belahan dunia Islam lain yang mungkin tidak seberuntung kita sekarang.
Bukankah syukur itu kewajiban seorang Muslim saat menerima kelapangan dan kesempatan hidup yang Allah berikan ? Sedang sabar adalah perisai seorang Muslim saat ujian itu dipergilirkan.
Banyak cara yang bisa membuat kita bersyukur,tapi terasa lebih tulus saat syukur itu datang ketika kita belajar dan mengambil ibroh dari ujian dan takdir orang lain.
Soo,pantaskan kalau sekarang saya bersyukur walau dalam segala keterbatasan.....
Good Replay Mbak Tara, Trimakasih atas tanggapanya. Comen saya itu bukan mengcounter coment Mbak tara loh, itu cuman betapa kita harus bersyukur dgn segenap jiwa dan raga mengharapkan ridho Allah ketika kita hanya bisa melakukan ini.
ReplyDeleteBersyukur adalah suatu istilah yang sudah sangat akrab ditelinga kita. Namun, apakah pemahaman kita tentang arti bersyukur itu sudah merasuk pula dalam jiwa kita? Marilah kita introspeksi untuk menghitung-hitung nikmat yang diberikanNya selama ini kepada kita.Berapa banyak nikmat yang diberikanNya kepada kita yang mungkin tidak diberikan kepada orang lain. Adakah nikmat yang diberikan orang lain kepada kita yang melebihi nikmat yang diberikanNya?
Hati hatilah jangan sampai kita termasuk orang yang dimaksud dalam firmanNya
“Dan sesungguhnya Allah itu tidak menyukai orang orang yang berkhianat dan tidak berterimakasih“.Al-Hajj (22):38.
Bagaimana cara bersyukur atau berterimakasih kepadaNya? Pertama menyadari nikmat-nikmat yang telah diterima selama ini dengan diiringi rasa terimakasih yang dalam atas kemurahanNya kepada kita; Kedua melakukan perbuatan perbuatan yang dapat membuatNya senang yaitu mengerjakan yang diperintahkannya (shalat, puasa, zakat, tidak iri dengki,baik dengan tetangga, dsb) serta menjauhi yang dilarangnya. Bila kita menyenangkan “Sang pemberi Nikmat”, maka Ia akan tambahkan nikmatNya kepada kita.Karena itu Allah berfirman “barangsiapa yang bersyukur kepada-Ku,maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri (Lukman:12), dan Allah tidak akan menyiksa orang yang bersyukur”(An-Nisaa’:147). Bahkan Allah mempertegas lagi dalam ayat lain “sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat Ku sesungguhnya azab Ku amat pedih.” Ibrahim(14):7.
Ciri orang yang bersyukur adalah ia takut mengerjakan perbuatan yang tidak disenangi Allah dan iapun taat mengerjakan yang diperintahkanNya, karena ia menyadari benar bahwa Allah telah memberinya berbagai macam kenikmatan. Terngiang-ngiang selalu dihatinya peringatan Allah :…..Dan sedikit sekali dari hamba hamba-Ku yang berterimakasih.Saba’(34):13.