Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (356) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (33) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

08 January, 2018

Buku Baru Tentang Trump Dan Hak Kebebasan Bicara



Buku baru di Amerika tentang Trump sudah menjadi berita terbesar di sana sekarang. Kalau ada yang coba membuat buku yang setara di sini, ttg pemimpin negara dan sebutkan semua kekurangannya dan kesalahannya secara terbuka dan jelas, si penulis itu akan langsung ditangkap polisi dgn pasal "pencemaran nama baik", lalu buku dilarang beredar. :D

Di Amerika, dan kebanyakan negara maju, pasal kebebasan bicara lebih mutlak. Sedangkan di negara2 diktator, para pemimpin sangat takut semua rahasia, perbuatan buruk, dan pelanggaran hukum mereka akan ketahuan oleh rakyat. Jadi pasal pencemaran nama baik diperkuat, utk melindungi para pemimpin, dan kaum elit. Kebebasan bicara dikatakan “kurang baik” bagi negaranya, atau rakyat dikatakan “belum siap” gunakan hak itu dgn bijaksana.

Indonesia lebih mirip mana? Negara maju, atau negara diktator? Apa anda bisa pahami manfaatnya dari kebebasan bicara, tanpa risiko masuk penjara? Semoga suatu hari di Indonesia akan ada kebebasan bicara yang mutlak, dan pasal pencemaran nama baik tidak lagi digunakan oleh kaum elit untuk lindungi diri di atas kepentingan rakyat dan negara. Tapi saya tidak tahu kl ada pemimpin yang berani berikan hak itu kepada rakyat di sini.
-Gene Netto

10 'Temuan Heboh' Buku Baru Trump: 'Kaget' Menang Pilpres, 'Marah' Saat Pelantikan

Tenggak Miras Oplosan, Delapan Pemuda di Padalarang Tewas



Berapa banyak anak dan pemuda di seluruh Indonesia minum miras oplosan setiap minggu? Masih ingat kasus dulu, di bulan Desember 2015? Ada 33 anak dan pemuda yang tewas, dan lebih dari 100 anak opname. Kebanyakan di Sumedang, dan dua anak yang tewas berusia 11 tahun saja. Mereka konsumsi miras oplosan “Cherrybelle” yang isinya 90% alcohol dicampur dgn obat nyamuk. Dalam kasus sekarang, 8 pemuda minum miras yang dicampur dgn peroksida dan bayclin.

Seandainya ada ada sebuah lembaga baru di Indonesia, sebutlah “pemerintah”, yang punya wewenang dan keinginan untuk memperhatikan kondisi warga. Seandainya “pemerintah” itu perhatikan bagaimana kimia dijual, di mana dijual, dan untuk apa dijual. Seandainya ada lembaga, sebutlah “polisi” yang bisa mencari warung yang jual miras kepada anak, dan tutupi warung itu, dan tangkap penjualnya. Seandainya ada lembaga, sebutlah “DPR” yang bisa membuat undang2, di mana seseorang yang menjual miras campur kimia kepada anak di Indonesia akan kena hukuman yang sangat keras.

06 January, 2018

Babeh Sodomi 41 Anak di Tangerang Bermodal Ajaran “Ilmu”


Yang perlu ditanyakan dari berita seperti ini adalah kenapa begitu banyak anak bisa tertarik mencari “ilmu” dari orang yang tidak dikenal di gubuk? Apalagi sebagian anak itu datang dari pesantren. Lalu utk dapatkan “ilmu”, mereka rela melakukan hal yang diharamkan agama, dan bentrok dgn hati nurani sendiri? Berdoa kepada Allah tidak cukup? Ini memberikan indikasi bahwa adalah sesuatu yang “salah” dgn pendidikan agama Islam bagi anak2 itu, sehingga ajaran Islam hanya terlihat oleh mereka sebagai “ritual kosong” saja.

Hati mereka tidak punya ikatan dengan Allah sebagai “sahabat” yang dekat, yang juga Tuhan Yang Maha Kuasa, yang selalu siap menolong mereka dan sanggup atasi semua masalah. Berapa banyak anak (dan juga orang dewasa) di seluruh Indonesia merasa Muslim tapi hanya jalankan ritual shalat, tanpa punya kedekatan sama Allah? Mungkin ada baiknya guru agama Islam bersedia introspeksi ttg tata cara mengajarkan Islam kepada anak zaman now. Bukan fiqih haji yang mereka butuhkan (lagi), tapi cara mendekatkan diri kepada Allah, dan menjadikan Allah sebagai sahabat terbaik mereka, sehingga mereka tidak tertarik untuk mencari bantuan kepada selain dari Allah.

02 January, 2018

Akun Facebook Diblokir kalau Kita Anti-LGBT?

Apa ada yang pernah post komentar yang anti-LGBT, lalu akun diblokir dan dihapus oleh Facebook? Ada teman yang ceritakan bahwa dia alami itu, dan setelah tanya2 ke teman lain, semuanya punya pengalaman serupa. Mengritik LGBT dan bersikap anti-LGBT dan akun pribadi orang itu akan diblokir dan dihapus oleh Facebook, katanya.
Ada yang dengar kisah serupa, atau dapat pengalaman spt itu?

Kalau benar terjadi begitu, wartawan dan pemerintah Indonesia perlu memeriksa secara serius. Ini pelanggaran hak asasi manusia, karena Facebook mau wajibkan semua orang di dunia mendukung LGBT dan tidak boleh punya pendapat yang berbeda. Ini juga melanggar hak privasi manusia untuk bicara secara bebas dengan temannya (lewat Facebook), sedangkan kelompok pro Nazi dll. diperbolehkan bicara secara bebas. (Dalam berita Amerika, dijelaskan Facebook hapus sebagian kecil, tapi biarkan kebanyakan kelompok neo-Nazi diskusi bebas di Facebook).

Kok anti-LGBT tidak boleh di Indonesia? Siapa yang berikan kuasa ke Facebook di atas kebebasan rakyat Indonesia untuk menentukan bentuk rakyat sendiri?
Apa besok, orang yang membahas kemerdekaan Palestina juga kena blokir akun dari Facebook? Ini masalah serius, kalau benar terjadi, karena dengan ini Facebook ingin sensor rakyat Indonesia yang mayoritasnya Muslim, dan ingin larang rakyat di sini punya pandangan hidup (anti-LGBT) yang berbeda dari orang liberal yang ateis di Amerika.

Kalau ini dibiarkan, tunggu saja sampai menyebutkan nama Allah juga mereka larang (dengan suatu alasan yang dianggap “kebenaran mutlak” oleh mereka)….
-Gene Netto

(Di page saya, banyak orang sudah balas dan bilang benar terjadi begitu, dan akun teman mereka diblokir atau dihapus).

http://bit.ly/2qgzdGc


Foto Anak Remaja Palestina Ditahan Israel




Sebuah foto yang sangat luar biasa. Di kebanyakan negara, orang yang “melanggar hukum” akan ditangkap oleh polisi. Sedangkan di Israel, anak kecil ditangkap oleh 20 prajurit yang lindungi diri dengan senjata perang. Anak ini Luar biasa. Kasihan prajurit Israel yang begitu ketakutan pada anak kecil. (Anak laki-laki ini bernama Fawzi al-Juneidi, 16 tahun, ikut protes tindakan AS yang mau pindahkan kedutaan ke kota Yerusalem).
-Gene Netto

Abbas Puji Sikap Remaja Palestina yang Ditahan Israel
Ahad , 31 December 2017, Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Reiny Dwinanda
Twitter/Ben White, REPUBLIKA.CO.ID, PALESTINA -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Sabtu malam berbicara melalui sambungan telepon dengan Fawzi al-Juneidi yang menjadi simbol protes melawan AS yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Dilasir dari Anadolu Agency, kantor berita resmi WAFA Palestina melaporkan bahwa Abbas memuji al-Juneidi atas sikapnya selama masa penahanan.
Remaja berusia 16 tahun itu ditangkap pada 7 Desember di kota Hebron, Tepi Barat (Al-Khalil) setelah diseret di tanah dan ditutup matanya oleh tentara Israel yang bersenjata lengkap. Al-Juneidi telah dikembalikan kepada keluarga pada Rabu malam.

28 December, 2017

PM Najib: Tak Masuk Akal Jika 1,6 Miliar Muslim Kalah dari Yahudi



Tidak masuk akal, tapi faktanya begitu. Jangankan secara global, secara nasional saja, Muslim yang mayoritas banyak kalah dgn minoritas yang kecil. Di Indonesia, Muslim yang butuh makanan halal kalah dgn pengusaha non-Muslim yang bangun mall, dan jadi pemilik rumah makan. Mereka bisa cuek saja pada kebutuhan Muslim utk dapat makanan halal. Pemilik mall juga bisa cuek kl Muslim perlu tempat utk shalat 3-4 waktu selama berada di mall. Mau dapat uang dari konsumen Muslim, tapi sekaligus tidak peduli pada kebutuhan konsumen itu.  

Ada 200 juta orang Muslim yang protes terus ttg buruknya pelayanan dan fasilitas di Indonesia, tapi tidak terjadi perubahan. (Padahal mayoritas anggota pemerintah dan pemda juga Muslim). Jumlahnya para pemimpin itu sedikit, jadi mereka merupakan “kaum minoritas” juga dan mereka tidak takut pada mayoritas, padahal Indonesia disebutkan negara “demokrasi”. Sekolah, rumah sakit, jalan, jembatan, kereta, bis, kapal, dll. perlu diperbaiki dan diperbanyak. Sistem pendidikan, sistem hukum, sistem kesehatan, profesionalitas polisi, hakim, dokter, pejabat, dll. perlu diperbaiki. Korupsi perlu diberantas. Anak yatim, anak miskin, janda, jompo, orang yg sakit, dan orang disabilitas, semuanya perlu bantuan dan tunjangan bulanan. Rakyat mau, tapi pemerintah, pemda dan semua pejabat bisa cuek. Dan terbukti mereka aman terus…

Pelajar Nakal di Jakarta Selatan yang Hobi Tawuran akan Dimasukkan ke Pesantren Kilat

Ini sebuah ide yang menarik. Tapi dasar hukumnya apa? Dan dasar pendidikannya apa? Anak ditahan polisi karena terlibat, atau terduga akan terlibat tawuran. Lalu “dihukum” pesantren kilat. Yang memberikan hukuman itu siapa? Hakim? Sudah lewat proses pengadilan? Kalau anak protes dan bilang tidak mau tawuran, tetap dikirim ke pesantren? Apa polisi bisa buktikan seorang anak yang sedang jalan kaki di pinggir jalan mau ikut tawuran? Kalau tangkap 20 anak, dan 5 bawa senjata tajam, dan 15 sebatas jalan kaki, apa semua kena hukuman? Apa ada dalam KUHP sebuah hukuman, “Tervonis akan ditahan di pesantren kilat selama sekian minggu”? Atau apa sekarang boleh merekayasa hukum sendiri? Kalau anak tawuran boleh masuk pesantren, kenapa pemuda yang ditangkap bawa sebuah rokok ganja harus masuk penjara? Kenapa tidak dikirim ke pesantren kilat juga, agar ada rehabilitasi, karena jelas sekali tidak ada program rehabilitasi dalam penjara di Indonesia.

Lalu, apa dasar pendidikannya? Apa ada penelitian yg menyatakan, ketika dapat seorang anak yang bawa senjata tajam di jalan, yang berniat MEMBUNUH anak dari sekolah lain yang tidak dia kenal, maka sikap pelaku bisa diperbaiki dengan proses pendidikan baca Al Qur’an selama sekian hari di pesantren? Apa pernah ada yang berhasil mengubah pembunuh remaja menjadi bukan pembunuh disebabkan disuruh ngaji bbrp hari? Setahu saya tidak ada penelitian seperti itu. Sepertinya tidak ada jalan pintas mengubah hati seorang pembunuh atau calon pembunuh agar tidak ingin membunuh lagi. Jadi kl tidak ada dasar pendidikan, apa ini berarti polisi dan pemerintah hanya bisa teruskan usaha “coba-coba” untuk atasi masalah tawuran sesudah terjadi tawuran? Kenapa pemerintah tidak sanggup membuat program pendidikan dan sosial yang MENCEGAH tawuran sebelum terjadi? Bukannya itu lebih dibutuhkan?
-Gene Netto

Pelajar Nakal di Jakarta Selatan yang Hobi Tawuran akan Dimasukkan ke Pesantren Kilat
Senin, 25 Desember 2017 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Selatan akan ikutkan pelajar nakal yang suka tawuran untuk pesantren kilat.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, jajarannya akan mengedepankan upaya pre-emtif dan preventif dalam masalah tawuran.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...