Yang perlu ditanyakan dari berita seperti ini adalah kenapa begitu banyak anak bisa tertarik mencari “ilmu” dari orang yang tidak dikenal di gubuk? Apalagi sebagian anak itu datang dari pesantren. Lalu utk dapatkan “ilmu”, mereka rela melakukan hal yang diharamkan agama, dan bentrok dgn hati nurani sendiri? Berdoa kepada Allah tidak cukup? Ini memberikan indikasi bahwa adalah sesuatu yang “salah” dgn pendidikan agama Islam bagi anak2 itu, sehingga ajaran Islam hanya terlihat oleh mereka sebagai “ritual kosong” saja.
Hati mereka tidak punya
ikatan dengan Allah sebagai “sahabat” yang dekat, yang juga Tuhan Yang Maha
Kuasa, yang selalu siap menolong mereka dan sanggup atasi semua masalah. Berapa
banyak anak (dan juga orang dewasa) di seluruh Indonesia merasa Muslim tapi
hanya jalankan ritual shalat, tanpa punya kedekatan sama Allah? Mungkin ada
baiknya guru agama Islam bersedia introspeksi ttg tata cara mengajarkan Islam
kepada anak zaman now. Bukan fiqih haji yang mereka butuhkan (lagi), tapi cara
mendekatkan diri kepada Allah, dan menjadikan Allah sebagai sahabat terbaik
mereka, sehingga mereka tidak tertarik untuk mencari bantuan kepada selain dari
Allah.
Apakah bisa ada gerakan untuk
kaju kembali sistem pendidikan Islam bagi anak? Daripada mulai dgn fiqih ini dan
itu, atau dgn hafalan segudang, bagaimana kl dimulai dgn DISKUSI ttg siapa
Allah, di mana Allah, bagaimana Allah, apa tujuan Allah, apa hubungan kita dgn
Allah, bagaimana menjadi dekat dengan Allah, rasa
cinta bagi Allah dan Rasulullah, dsb.? Cara berdoa dan yakin doa
dikabulkan, dasar2 ajaran Islam dimulai dari etika dan moralitas sesuai contoh
Nabi, kepedulian terhadap sesama, empati, sedekah, peduli pada anak yatim, kasih sayang terhadap manusia dan binatang, kemuliaan, hormat, jujur, adil, dsb.
Dan
SESUDAH seorang anak terlihat bisa mewujudkan semua skil dan pengertian itu,
baru dikasih tambahan hafalan dan fiqih sebagai "pelengkap". Sepertinya terbalik dari
kondisi sekarang. Hafal banyak ayat dulu, hafal fiqih dulu,
menjadi manusia yang mulia urusan belakangan. Yang
penting bisa lulus ujian dengan nilai
tinggi, bukan hidup sebagai manusia yang mulia. Bagaimana caranya mengubah pendidikan Islam secara luas?
-Gene Netto
Babeh
Sodomi 25 Anak di Tangerang Bermodal Ajian Semar Mesem
Gloria
Safira Taylor , CNN Indonesia | Kamis, 04/01/2018, Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi menangkap seorang pria berinisial WS alias Babeh yang diduga telah melakukan
pelecehan seksual terhadap 25 anak laki-laki. Berkedok ajian semar mesem, Babeh
melancarkan aksi bejatnya menyodomi anak-anak di bawah umur.
https://www.cnnindonesia.com
https://www.cnnindonesia.com
Korban Sodomi Babeh Bertambah Jadi 41 Anak
Ridwan Aji Pitoko, Kompas.com - 05/01/2018, TANGERANG,
KOMPAS.com - Korban sodomi WS alias Babeh (49) diperkirakan lebih dari 40 anak.
Polisi mengatakan, beberapa korban tambahan tersebut telah melapor ke Polresta
Tangerang. "Sampai hari ini ditambah kemarin yang melaporkan sudah 41
orang," ucap Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo di Mapolresta
Tangerang, Jumat (5/1/2018).
No comments:
Post a Comment