Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

06 January, 2018

Babeh Sodomi 41 Anak di Tangerang Bermodal Ajaran “Ilmu”


Yang perlu ditanyakan dari berita seperti ini adalah kenapa begitu banyak anak bisa tertarik mencari “ilmu” dari orang yang tidak dikenal di gubuk? Apalagi sebagian anak itu datang dari pesantren. Lalu utk dapatkan “ilmu”, mereka rela melakukan hal yang diharamkan agama, dan bentrok dgn hati nurani sendiri? Berdoa kepada Allah tidak cukup? Ini memberikan indikasi bahwa adalah sesuatu yang “salah” dgn pendidikan agama Islam bagi anak2 itu, sehingga ajaran Islam hanya terlihat oleh mereka sebagai “ritual kosong” saja.

Hati mereka tidak punya ikatan dengan Allah sebagai “sahabat” yang dekat, yang juga Tuhan Yang Maha Kuasa, yang selalu siap menolong mereka dan sanggup atasi semua masalah. Berapa banyak anak (dan juga orang dewasa) di seluruh Indonesia merasa Muslim tapi hanya jalankan ritual shalat, tanpa punya kedekatan sama Allah? Mungkin ada baiknya guru agama Islam bersedia introspeksi ttg tata cara mengajarkan Islam kepada anak zaman now. Bukan fiqih haji yang mereka butuhkan (lagi), tapi cara mendekatkan diri kepada Allah, dan menjadikan Allah sebagai sahabat terbaik mereka, sehingga mereka tidak tertarik untuk mencari bantuan kepada selain dari Allah.

Apakah bisa ada gerakan untuk kaju kembali sistem pendidikan Islam bagi anak? Daripada mulai dgn fiqih ini dan itu, atau dgn hafalan segudang, bagaimana kl dimulai dgn DISKUSI ttg siapa Allah, di mana Allah, bagaimana Allah, apa tujuan Allah, apa hubungan kita dgn Allah, bagaimana menjadi dekat dengan Allah, rasa cinta bagi Allah dan Rasulullah, dsb.? Cara berdoa dan yakin doa dikabulkan, dasar2 ajaran Islam dimulai dari etika dan moralitas sesuai contoh Nabi, kepedulian terhadap sesama, empati, sedekah, peduli pada anak yatim, kasih sayang terhadap manusia dan binatang, kemuliaan, hormat, jujur, adil, dsb.

Dan SESUDAH seorang anak terlihat bisa mewujudkan semua skil dan pengertian itu, baru dikasih tambahan hafalan dan fiqih sebagai "pelengkap".  Sepertinya terbalik dari kondisi sekarang. Hafal banyak ayat dulu, hafal fiqih dulu, menjadi manusia yang mulia urusan belakangan. Yang penting bisa lulus ujian dengan nilai tinggi, bukan hidup sebagai manusia yang mulia. Bagaimana caranya mengubah pendidikan Islam secara luas?
-Gene Netto

Babeh Sodomi 25 Anak di Tangerang Bermodal Ajian Semar Mesem
Gloria Safira Taylor , CNN Indonesia | Kamis, 04/01/2018, Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menangkap seorang pria berinisial WS alias Babeh yang diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap 25 anak laki-laki. Berkedok ajian semar mesem, Babeh melancarkan aksi bejatnya menyodomi anak-anak di bawah umur.
https://www.cnnindonesia.com

Korban Sodomi Babeh Bertambah Jadi 41 Anak
Ridwan Aji Pitoko, Kompas.com - 05/01/2018, TANGERANG, KOMPAS.com - Korban sodomi WS alias Babeh (49) diperkirakan lebih dari 40 anak. Polisi mengatakan, beberapa korban tambahan tersebut telah melapor ke Polresta Tangerang. "Sampai hari ini ditambah kemarin yang melaporkan sudah 41 orang," ucap Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo di Mapolresta Tangerang, Jumat (5/1/2018).

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...