Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

04 November, 2009

(People Power?) Penahanan Resmi Ditangguhkan, Chandra & Bibit Tinggalkan Mabes

Apakah karena “people power”?
Karena rakyat berprotes?
Karena jumlah pendukung di Facebook mencapai 650.000 dalam waktu 5 hari?
Karena Polisi mulai takut pada rakyat?
Karena Presiden mulai merasa takut?
Wallahu a’lam.
Yang jelas, B & C sudah “bebas”, tapi perjuangan untuk memberantas korupsi di Indonesia belum selesai. Dukung dan doakan terus ya!

Penahanan Resmi Ditangguhkan, Chandra & Bibit Tinggalkan Mabes

Rabu, 04/11/2009 00:10 WIB
E Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Pimpinan KPK nonaktif Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah akhirnya bisa kembali menghirup bebas. Tepat pukul 00.05 WIB, mereka berdua resmu ditangguhkan penahanannya.

Puluhan wartawan yang sudah menunggu mereka di depan Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (4/11/2009) langsung mengerubungi Bibit dan Chandra.

"Makasih kepada masyarakat yang sudah mendukung kita," ujar Bibit singkat.

Mereka berdua menaiki mobil yang berbeda. Chandra naik mobil Inova silver bernopol B 1432 ZN, sedangkan Bibit naik B 2640 IA.

Mereka akan langsung bergerak menuju Gedung KPK. "Yah sekarang mau ke KPK," pungkas Bibit. (mok/asy)

Sumber: detiknews.com

02 November, 2009

Cari bantuan antarkan jas ke Inggris

Assalamu'alaikum wr.wb.,
Teman-teman,
Kalau anda punya saudara atau teman yang akan berkunjung ke Inggris dalam waktu 1bulan mendatang (November-Desember 2009), saya ingin minta tolong. Ada 2 jas (celana dan jaket) pesanan kakak aku yang perlu dikirim ke London, Inggris. Kalau ada teman yang punya rencana ke Inggris, saya ingin minta tolong dengan titip jas itu. Di sana cukup telfon kakak aku dan atur pertemuan di London.
Kalau tidak ada yang ke sana, saya akan kirim lewat courier (DHL, atau yang lain) yang pasti cukup mahal. Kalau ada yang bisa bantu, tolong kirim email kepada saya. (genenetto@gmail.com). Terima kasih.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

Pendukung Chandra-Bibit di Facebook Capai 450 Ribu

Senin, 02/11/2009 20:41 WIB
Anwar Khumaini - detikNews
Jakarta - Dukungan terhadap Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto di Facebook tak terbendung. Tak tanggung-tangung, jumlahnya mendekati angka setengah juta!

Hingga pukul 20.30 WIB, Senin (2/11/2009), dukungan facebookers mencapai lebih dari 450 ribu member.

"Tim Pencari Fakta (TPF) dibentuk oleh Presiden SBY. Tandanya sudah tidak percaya dengan lembaga penyidik yang ada. TPF harus berani, jangan takut untuk menentukan yang salah dan yang benar," tulis Dadang Rohimat.

"Ane dukung KPK 100 persen. Ganyang buaya," ketus Budi Haryanto. (anw/van)

Sumber: detiknews.com

31 October, 2009

1 Juta Facebooker Dukung Tifatul Berantas Pornografi

Jum'at, 30 Oktober 2009 - 10:15 wib
Susetyo Dwi Prihadi - Okezone

JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring mendapat 'tantangan' dari para Facebooker untuk memberantas situs pornografi di Indonesia. Penggalangan dukungan pun disiapkan rakyat Facebook bagi Tifatul.

Dukungan untuk memberangus situs cabul tersebut diberikan dengan cara membentukan grup "1 Juta Facebooker Dorong Bung Tifatul untuk Blokir Situs Porno". Ketika okezone membuka laman itu, Jumat (30/10/2009), jumlah anggota yang mendukung sudah mencapai 7.431 orang.  Kebanyakan dukungan yang mengalir tersebut berupa penyemangat agar mantan Presiden PKS itu segera membredel sejumlah situs yang dianggap tak layak di dunia maya.

"JANGAN BUNUH KARAKTER BANGSA DENGAN PORNOGRAFI. MARI DORONG BUNG TIFATUL UNTUK BLOKIR SITUS PORNO !!! DALAM 100 HARI PROGRAM MENKOMINFO !!!," tulis admin mengenai tujuan pembentukan grup tersebut.

"MARI PERCAYA MASA DEPAN INDONESIA ADALAH CERITA TENTANG KEGEMILANGAN . . . ! ! !. TANPA PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI," tambahnya lagi.

Diperkirakan grup ini akan semakin terus bertambah, mengingat tujuan pencapaian mereka sebanya satu juta Facebooker masih belum tercapai. Jika ingin mendukung grup ini silakan mengunjungi grup mereka di sini. (tyo)

Gabung di sini:
http://www.facebook.com/group.php?gid=167331312594

Sumber: techno.okezone.com

Gerakan Dukung Chandra & Bibit di Facebook Kian Tak Terbendung

Jumat, 30/10/2009 14:32 WIB
Nurul Hidayati – detikNews
Jakarta - "Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Riyanto"  di Facebook kian tak terbendung. Belum 24 jam, 22 ribu lebih Facebooker telah bergabung. [Sekarang sudah 66ribu].
(linknya: http://www.facebook.com/group.php?gid=169178211590)

Para anggota grup besutan Usman Yasin ini membubuhkan komentar dukungan pada dua pimpinan KPK nonaktif tersebut.

 "Akhirnya sang cicak dicaplok buaya.. Inilah arogansi yang ditunjukkan Polri. Dan..mudah ditebak, sang presiden pasti akan berpidato..ini bukan kerjaan saya.. ini murni hukum.. artinya "saya mau cuci tangan" .....," komentar pemilik akun  Marthin Budi Laksono.

"R1..suara kami ada padamu....ingat.....!!!!! di akherat kelak kau dimintai tanggung jawab...," tulis  Haryo Prio Saeba.

"Saya ini orang awam, tapi ko' hati nurani saya mengatakan bahwa saya harus mendukung KPK..., apakah para pemimpin kita masih mempunyai hati nurani ???, jawabannya ada di masing2 hati bapak2 yang terhormat yang baru beberapa bulan ini dilantik..., jangan bohongi hati nurani.., karena nanti tidak akan ada lagi yang dapat menolong kecuali hati nurani kita...," pendapat  Yakob Koyansow. (nrl/iy)

Sumber: detiknews.com

30 October, 2009

SBY Dinilai Lamban Tangani Isu Pelemahan KPK


Jumat, 30/10/2009 15:01 WIB
Bibit dan Chandra
Muhammad Nur Abdurrahman – detikNews
Makassar - Presiden SBY dinilai bertindak lamban dalam menangani isu kriminalisasi KPK. Hal ini tidak sesuai dengan janjinya memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya di tanah air.

"Jika SBY bertindak bukan intervensi karena Kapolri dan Jaksa Agung bawahannya sendiri," ungkap aktivis LBH Makassar, Abraham Samad, saat berbincang-bincang dengan detikcom, Jumat (30/10/2009).

Abraham juga menilai penahanan pimpinan KPK nonaktif, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah, sangat gegabah dan penuh rekayasa. Sebab keduanya selama ini sangat kooperatif dalam menjalani proses hukum.

"Penerapan pasal 21 KUHAP oleh polisi tidak beralasan dan terlalu mengada-ada. Keduanya kan tidak kemana-mana dan tidak berusaha menghilangkan barang bukti," ujar Abraham.

Tindakan Polri itu juga menguatkan opini bahwa ada upaya mengkriminalisasikan KPK. Tidak hanya itu, Polri juga dinilai telah bertindak diskriminatif.

"Polisi bersikap tebang pilih dalam melakukan penahanan pada tersangka. Sebab ada banyak tersangka kasus korupsi kelas kakap yang masih bebas oleh polisi," ungkap Abraham. (mna/djo)

Sumber: detiknews.com

29 October, 2009

SBY Kritik Metodologi Pendidikan

Baru sekarang ada seorang presiden yang mengritik sistem pendidikan di Indonesia.
Menyadari adanya masalah hanya merupakan tahap pertama.
Sekarang dibutuhkan tindakan.

********

SBY Kritik Metodologi Pendidikan

Kamis, 29/10/2009 11:42 WIB
Anwar Khumaini - detikNews
Jakarta - Kritik pada dunia pendidikan datang dari orang nomor satu di Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY menilai, sistem pendidikan Indonesia selama ini salah metode.

"Saya kritik metodologi pendidikan kita," ujar SBY saat memberikan sambutan dalam National Summit 2009 di Hotel Bidakara, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (29/10/2009).

"Coba kita lihat. Sejak TK, SD, SMP, SMA, metodenya jangan guru yang aktif, sementara siswanya pasif, sekadar mengejar nilai rapor ujian," cetus SBY.

Kalau para siswa cuma pasif saja, lanjut SBY, para siswa nantinya tidak akan kreatif dan berkembang pola pikirnya.

"Kalau cuma itu (tujuannya nilai rapor), maka anak-anak kita tidak berkembang kreatif," tambah SBY.

SBY meminta para siswa agar didorong untuk banyak mempelajari studi kasus, sehingga daya nalar siswa bertambah bagus.

"Agar pendidikan kita tidak menghasilkan job seeker (pencari kerja), tapi job creator (pencipta lapangan kerja)," ujarnya. (anw/nrl)
Sumber: detiknews.com

Menteri SBY Banyak Lulusan Amerika

Senin, 26/10/2009 07:49 WIB
Anwar Khumaini - detikNews
Jakarta - Para Menteri Kabinet Indonesia (KIB) ternyata banyak yang lulusan Amerika Serikat, terutama menteri di bidang ekonomi. Dari total 34 menteri, ada sekitar 10 menteri yang lulusan negeri Paman Sam tersebut.

Menteri lulusan AS tersebut adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Menpora Andi Mallarangeng, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, dan Kepala BKPM Gita Irawan Wiryawan.

Kebanyakan di antara mereka adalah lulusan Harvard University. Gita Wirjawan, misalnya. Pria kelahiran Jakarta 21 September 1965 ini adalah peraih master dari Harvard University. Demikian juga Endang Rahayu Sedyaningsih. Menkes yang sempat dituding sebagai agen AS ini meraih gelar PhD dari Harvard School of Public Health.

Harvard University memiliki makna tersendiri bagi SBY. Selain putra pertamanya juga melanjutkan kuliah di kampus yang terletak di kota Boston tersebut, SBY pun pernah 'pamer', bahwa para menteri yang membantunya banyak yaang lulus dari Harvard. Hal tersebut SBY sampaikan saat berkunjung ke kampus Harvard September 2009 lalu.

SBY juga tercatat pernah mengeyam pendidikan militer di Westpoint, AS. Pada 2003 saat berkunjung ke AS ketika menjabat sebagai Menko Polkam, SBY pernah berujar, 'I love the United States with all its faults. I consider it my second country'.

Apakah dipilihnya kembali para menteri KIB II yang banyak lulusan AS ini disengaja? Hanya SBY yang tahu. (anw/nrl)

Sumber: detiknews.com

Sri Mulyani: Presiden Sampai Bupati Naik Gaji Mulai 1 Januari 2010

Rabu, 28/10/2009 17:30 WIB
Ramdhania El Hida - detikNews
Jakarta - Kenaikan gaji pejabat negara akan dilakukan mulai 1 Januari 2010. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah tinggal menunggu keluarnya Peraturan Pemerintah (PP) dari Presiden untuk pengesahan kenaikan gaji tersebut.

Adapun pejabat negara yang akan dinaikkan gajinya antara lain adalah Presiden, Wakil Presiden, Menteri, Panglima TNI, Jaksa Agung, Gubernur, Bupati, Ketua DPR/DPD, Ketua MPR, Anggota DPR dan Hakim.

"PP tadi akan menyebutkan pejabat negara mulai eksekutif, yudikatif dan legislatif," ujarnya di hadapan para wartawan saat melakukan jumpa pers di Gedung Departemen Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Rabu (28/10/2009).

Selain beberapa jabatan tersebut, pimpinan tinggi pada komisi-komisi negara juga akan mendapatkan kenaikan gaji yang rencananya akan mulai dilaksanakan sejak 1 Januari 2010.

Sri Mulyani mengatakan alasan kenaikan gaji ini adalah karena gaji pejabat negara termasuk menteri di Indonesia secara rata-rata lebih rendah dibandingkan pejabat negara dan menteri di negara lain, karena itu kenaikan gaji pejabat negara merupakan hal wajar.

"Berdasarkan hasil evaluasi, secara rata-rata uang tunai yang diterima pejabat negara relatif rendah, jika dinilai mata uang maka secara rata-rata pejabat negara kita gajinya rendah dibanding negara lain," tegasnya. (nia/qom)

Sumber: detiknews.com

28 October, 2009

Gaji Menteri Sudah Cukup?



By Republika Newsroom
Selasa, 27 Oktober 2009 pukul 13:41:00
JAKARTA--Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Suharna Surapranata, menilai jumlah gaji menteri saat ini sudah sangat cukup. Menteri dari PKS ini enggan berpolemik soal rencana kenaikan gaji menteri yang kabarnya mencapai delapan persen tersebut.
“Saya kira (gaji menteri sekrang –red) sudah sangat cukup,” kata Suharna dalam acara serah terima jabatan Presiden PKS, di Kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (27/10).

Usai dirinya dilantik menjadi Menristek pada 22 Juli 2009 lalu, Suharna mengaku langsung bekerja setiap hari hampir 24 jam. Suharna mengaku tidak memikirkan kenaikan gaji yang saat ini sedang ramai diekspose media massa. Ditanya soal fasilitas mobil mewah untuk menteri, Suharna kembali menjawab.
“Saya tidak berpikir masalah fasilitas, setelah dilantik saya serius bekerja makanya mundur dari jabatan partai,” tambah Suharna.

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara tengah (Meneg PAN) tengah merumuskan kenaikan gaji menteri. Tidak hanya gaji menteri yang akan naik, Meneg PAN juga tengah mengkaji struktur semua lembaga negara. Sehingga nantinya tidak hanya gaji menteri yang akan naik namun Presiden juga akan menikmati besaran gaji yang baru. dri/rin

Sumber: Republika.co.id

Dua Politisi RI Kena Skandal Seks di Kamboja

Apakah beginilah kualitas anggota DPR yang lama? Bagaimana dengan yang baru?

***

Dua Politisi RI Kena Skandal Seks di Kamboja

By Elin Yunita Kristanti, Harriska Farida Adiati - Rabu, Oktober 21
VIVAnews - Penasehat Hukum Departemen Dalam Negeri Kamboja, Christian Guth, membenarkan bahwa di Kamboja pernah terjadi kasus kejahatan yang melibatkan anggota DPR RI.

Meski demikian, Guth menolak memberikan konfirmasi nama dua anggota parlemen tersebut sebelum memeriksa kembali dokumen terkait. Pada Juli 2005, dua anggota DPR Republik Indonesia ditangkap kepolisian Kamboja dengan tuduhan melakukan hubungan seksual dengan gadis di bawah umur.

"Ya saya ingat pernah ada kasus tersebut," kata Guth yang berada di Kamboja, saat dihubungi VIVAnews, Rabu 21 Oktober 2009. "Hanya saja saya perlu memeriksa kembali dokumen terkait peristiwa tersebut karena saya tidak ingat secara detail kasus itu," lanjut Guth. Guth kemudian meminta latar belakang kasus dua anggota DPR tersebut, termasuk nama mereka, untuk mempermudah pencarian dokumen.

Berdasarkan rilis dari sebuah organisasi yang mengatasnamakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kamboja, Licadho, dua anggota parlemen DPR RI pernah ditangkap oleh kepolisian Kamboja dengan tuduhan melakukan hubungan seksual dengan gadis di bawah umur. Mereka berada di Kamboja sebagai wakil Indonesia dalam pertemuan AIPO (ASEAN Parlementary Organization) atau organisasi antarparlemen ASEAN untuk membahas upaya-upaya mempromosikan wisata budaya dan lingkungan di negara-negara ASEAN yang berlangsung pada 20-24 Juli 2005.

Licadho, dalam rilis tertanggal 26 September 2005, mengatakan akan bekerja sama dengan Christian Guth yang pada saat itu menjadi pejabat departemen anti perdagangan manusia UNICEF di bawah departemen dalam negeri Kamboja. Menurut sebuah sumber, pada malam tanggal 23 Juli, dua anggota parlemen tersebut mencoba mencari hiburan. Seorang agen di sebuah hotel menawarkan dua gadis di bawah umur untuk mereka. Kemudian, kepolisian melakukan penggerebekan di kamar mereka, dan membawa mereka ke kantor polisi untuk diperiksa.  Kabarnya, dua anggota parlemen tersebut menjadi korban dari sindikat pemerasan di Kamboja. Mereka diberi dua pilihan, dipenjara atau membayar denda. Mereka pun memilih membayar denda.

Sumber: id.news.yahoo.com

We have a lot to learn

Buat yang bisa bahasa Inggris. Saya dapat email ini dari teman. Isinya sangat provokatif, dengan sengaja. Tetapi saya tidak bisa menyatakan bahwa penulis "salah" dalam analisanya. Banyak yang benar, dan sering saya bahas juga dengan teman2 tentang kenapa orang Muslim tidak bisa memajukan bangsanya seperti yang sudah dilakukan oleh orang kafir.
Semoga bermanfaat.
Wassalam,
Gene

We have a lot to learn

By Dr Faisal Al Qasim, Special to Gulf News
05 September 2009
There is no doubting the fact that Arabs and Muslims are sadly the most regressive people in the world, according to the Human Development Reports supervised by renowned Muslim and Arab scholars, and released by the UN and other similar reports. In other words, the term 'Muslim' has been linked, in the minds of the people of the world, with violence, terrorism, anarchy, chaos, disturbances, famine, poverty and backwardness. There are of course certain exceptions to this rule, but not many.
 
Even Pakistan, a nuclear power, is at risk of becoming a failed state, due to poverty, corruption, internal fighting and political mismanagement. And when it comes to Turkey, seen as an exception in the Muslim world, the secularists there consider themselves closer to the West than to the Muslim world. They also ascribe the progress achieved by their country in many fields to a secular approach, rather than the influence of Islam. I have heard top Turkish scholars, thinkers and politicians say that they prefer to be at the rearguard of the Western world than at the vanguard of the Muslim world.
 
It goes without saying that some Arab countries exist in a less developed state politically, let alone scientifically or technologically.
 
Why are those who are supposed to be 'the best of all peoples', as revealed in the Quran, lagging behind? Why are the supposedly infidel people of the world making great progress in various fields, while the 'faithful' are lagging behind everybody else?
 
Ironically enough, a huge percentage of the Chinese people, whose number is approaching 1.5 billion, are atheists. But these non-believers have achieved the highest development rate the world over - it reached 13 per cent at one stage. Add to this the fact that these atheists have 'invaded' almost every house in the world with their products. A high-ranking Chinese official once bragged that, "It is China and not the United States of America that is invading the world". He challenged the Americans to get their products into a quarter of the houses entered by Chinese products. The official also bragged that the Chinese have 'invaded' the US itself. "Aren't the American flags fluttering over the White House made in China?" he asked.
 
Experts predict that, in the near future, half of the products that will be sold in the world will be made by the Chinese. Even the Ramadan lambs that are slaughtered by Muslims in Cairo and other Muslim and Arab countries are raised in China. The prayer mats used by faithful Muslims the world over are made by Chinese non-believers, who only believe in doing their jobs in a very sincere and faithful manner. It goes without saying that all the little presents, such as rosaries and Islamic handicrafts, that the pilgrims take home with them after the pilgrimage season are made in China.

It is true that a Muslim country such as Malaysia has made great progress technologically, but some argue that were it not for the Chinese minority in that country, the Malaysians would not have been able to achieve what they have.
 
And if we consider the second-most progressive country in the world, India, we find that the majority of the people there revere cows. But that has not prevented them from competing with America in the computer industry, to the extent that the famous American writer Thomas Friedman fears that Silicon Valley will one day relocate to India.
 
In other words, the most progressive people in the world are non-believers by Islamic standards whereas we, Muslims, ironically waste most of our time classifying the peoples of the world into believers and non-believers, and fighting among ourselves over who is more 'faithful'.
 
I wish we spent more time learning from the non-believers, who produce most of the products we buy. If we had, we would probably be less regressive.
 
This is by no means a call for atheism - God forbid - but a suggestion that we better ourselves, as our great religion instructs us to do. The great Prophet Mohammad (PBUH) called upon us to seek knowledge - even in China.

*******

About the author:

Dr Faisal Al Qasim is a Syrian journalist based in Doha.
Al Itijah Al Mu'akes or "The Opposite Direction" is a talk show that hosts well known personalities from the Arab World. Topics presented on the show are chosen by the host Dr. Faisal Al Qasim and they are often of the taboo or controversial nature. Guests usually represent two different and opposite directions and their views contradict which makes the debate a bit hot and on edge.
Dr. Faisal Al Qasim is a PhD holder in English Literature. He holds the Syrian and British nationalities. Before he became one of the most popular and controversial hosts in Al Jazeera TV, he worked for the BBC and MBC channels. He is also a journalist and writer with a weekly column in Al Sharq newspaper in Qatar. He is also the author of many books in politics and literature.
Al Itijah Al Mu'akes is a live talk show that deals with political, taboo and controversial topics in the Arab World by hosting well known personalities that debate and interact with the audience live on Al Jazeera Channel. Dr. Faisal moderates the debate in the best way possible by leading the discussion and asking logical questions that most of the viewers share and seek answers for. The show is also open for viewers to participate via calls, faxes and emails. This show is one of the most popular in the Arab World because it tackles issues no one else does.

27 October, 2009

Perbandingan Gaji Presiden, Gubernur BI dan Menteri


Senin, 26/10/2009 12:59 WIB
Ken Yunita - detikNews
Jakarta - Rencana kenaikan gaji presiden dan menteri yang saat ini sedang dibahas mendapat kritikan. Seperti apa perbandingan gaji pejabat Indonesia? Gaji tertinggi dipegang Gubernur BI yakni Rp 162,2 juta per bulan. Presiden Rp 62,74 juta perbulan. Sementara menteri Rp 18,64 juta per bulan.

Data tersebut dilansir Kepala Bagian Anggaran Departemen Keuangan pada 28 Januari 2005. Higga Senin (26/10/2009) belum ada perubahan gaji para pejabat negara. Rencana penyesuaian gaji kini sedang digodok Menneg PAN EE Mangindaan.

Tidak hanya menteri yang tidak mengalami kenaikan gaji selama kurang lebih 4 tahun itu. Hal itu juga dialami oleh Presiden, Wakil Presiden, anggota DPR, dan pejabat setingkat menteri seperti Jaksa Agung, Kapolri, dan Panglima TNI.

Berikut daftar gaji yang dikeluarkan Kepala Bagian Anggaran Departemen Keuangan pada 28 Januari 2005:

Presiden

Gaji pokok: Rp 30.240.000
Tunjangan jabatan: Rp 32.500.000
Total: Rp 62.740.000

Wakil Presiden

Gaji Pokok: Rp 20.160.000
Tunjangan jabatan: Rp 22.000.000
Total: Rp 42.160.000

Menteri Negara, Jaksa Agung, Panglima TNI dan pejabat lain yang setingkat atau disetarakan dengan Menteri Keuangan

Gaji pokok: Rp 5.040.000
Tunjangan jabatan: Rp 13.608.000
Total: Rp 18.648.000

Ketua DPR

Gaji pokok: Rp 5.040.000
Tunjangan jabatan: Rp 18.900.000
Uang paket: Rp 2.000.000
Komunikasi Intensif: Rp 4.968.000
Total: Rp 30.908.000

Ketua Mahkamah Agung (MA)

Gaji pokok: Rp 5.040.000
Tunjangan jabatan: Rp 18.900.000
Uang paket: Rp 450.000
Total: Rp 24.390.000

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Gaji pokok: Rp 5.040.000
Tunjangan jabatan: Rp 18.900.000
Total: Rp 23.940.000

Wakil Ketua DPR

Gaji pokok: Rp 4.620.000
Tunjangan jabatan: Rp 15.600.000
Uang paket: Rp 2.000.000
Komunikasi Intensif: Rp 4.554.000
Total: Rp 26.774.000

Anggota DPR sebagai Ketua Komisi atau Badan

Gaji pokok: Rp 4.200.000
Tunjangan jabatan: Rp 9.700.000
Uang paket: Rp 2.000.000
Tunjangan kehormatan: Rp 4.460.000
Komunikasi Intensif: Rp 4.140.000
Bantuan listrik: Rp 4.000.000
Total: Rp 28.500.000

Anggota DPR sebagai Wakil Ketua Komisi atau Badan

Gaji pokok: Rp 4.200.000
Tunjangan jabatan: Rp 9.700.000
Uang paket: Rp 2.000.000
Tunjangan kehormatan: Rp 4.300.000
Komunikasi Intensif: Rp 4.410.000
Bantuan listrik: Rp 4.000.000
Total: Rp 28.340.000

Anggota DPR sebagai Anggota Komisi atau Badan

Gaji pokok: Rp 4.200.000
Tunjangan jabatan: Rp 9.700.000
Uang paket: Rp 2.000.000
Tunjangan kehormatan: Rp 3.720.000
Komunikasi Intensif: Rp 4.410.000
Bantuan listrik: Rp 4.000.000
Total: Rp 27.760.000

Sementara itu, gaji Gubernur Bank Indonesia (BI) telah mengalami kenaikan pada tahun 2007 menjadi Rp 162,2 juta per bulan. Sebelumnya, gaji Gubernur BI mencapai Rp 156 juta per bulan.

Kenaikan gaji juga diterapkan untuk Deputi Gubernur BI yang naik menjadi Rp 136,2 juta per bulan dari sebelumnya Rp 131 juta per bulan.

Jika dilihat dari kenaikan ini, maka Gaji seorang Gubernur BI dua setengah kali lebih tinggi dari total penghasilan yang diterima Presiden, yang sebesar Rp 62,74 juta per bulan. (ken/iy)

Sumber: detiknews.com

Anggota KPU Ramai-ramai ke Luar Negeri


Jumat, 23/10/2009 19:41 WIB
Hery Winarno - detikNews
Jakarta - Kabar mengejutkan kembali datang dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Setelah tahapan terakhir pemilu berupa pelantikan presiden dan wakil presiden usai, anggota KPU beramai-ramai pergi ke luar negeri.

"Para anggota KPU jalan-jalan ke luar negeri lagi tanpa agenda yang jelas," kata sumber detikcom yang tak mau disebut namanya, Jumat (23/10/2009). Menurut sumber tadi, ada banyak negara yang dituju oleh para komisioner tersebut. Satu anggota bahkan berangkat ke lebih dari satu negara.

Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary dan Syamsulbahri berangkat ke Hongaria, sedangkan Endang Sulastri dan I Gusti Putu Artha berangkat ke Australia. Lalu Andi Nurpati dan Abdul Aziz pergi ke Inggris, Endang Sulastri dan Syamsulbahri ke China, Sri Nuryanti dan I Gusti Putu Artha ke India, dan Abdul Hafiz Anshary ke Arab Saudi.

"Kloter tersebut sudah diberangkatkan. Kloter berikutnya akan berangkat besok," lanjut sumber itu. Kloter yang akan berangkat kemudian itu adalah, lagi-lagi, Hafiz yang akan ke Jerman ditemani Abdul Aziz. Lalu Sri Nuryanti bersama Aziz akan pergi ke Kanada.

Hal ini disayangkan mengingat pekerjaan di dalam rumah masih menumpuk. Sebab di tahun 2010 ada 246 pemilihan kepala daerah (pilkada) yang harus disiapkan. (sho/yid)

Sumber: detiknews.com

Lihat juga:
Kepergian Anggota KPU ke Luar Negeri untuk Evaluasi Pemilu

26 October, 2009

Tifatul: 25.000 Desa Segera 'Kring'


Minggu, 25/10/2009 07:01 WIB
Fajar Widiantoro - detikinet
Jakarta - Menkominfo Tifatul Sembiring menyatakan program kerjanya selama 100 hari ke depan. Salah satunya adalah menargetkan 25.000 desa akan segera berdering.

Hal tersebut diungkapkannya usai membuka acara Pesta Blogger 2009, bertempat di gedung SMESCO Jakarta, Sabtu (24/10/2009).

"Kami menargetkan 100 hari kedepan, ada 25.000 desa di Indonesia yang bakal berdering," tandasnya kepada detikINET, sebelum ia meninggalkan lokasi. Berdering di sini artinya 25.000 desa itu akan segera terjangkau oleh program telepon desa USO (Universal Service Obligation).

Menurutnya, saat ini USO baru tercapai sekitar 69 persen. Tifatul menambahkan bahwa  standar pelayanan minimum komunikasi harus memenuhi 4.217 kecamatan serta 32.874 desa.

Tak hanya di Jawa saja, Tifatul berjanji bakal segera membenahi jaringan komunikasi seluruh provinsi di Indonesia. Sebelumnya ia sempat menyatakan siap untuk melepas jabatannya jika dinilai gagal memimpin dunia teknologi komunikasi informasi (ICT) Indonesia dalam program kerja 100 hari, yang diperintahkan SBY tersebut.

"Saya siap untuk di-reshuffle jika gagal. Itu ada dalam kontrak saya dengan Presiden SBY," tegasnya saat ditemui di Kantor PKS di TB Simatupang, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. (fw / faw).

Sumber: detikinet.com

23 October, 2009

Ditolak Rakyat Kok Jadi Menteri


Jumat, 23/10/2009 12:37 WIB
Kabinet Baru SBY
Deden Gunawan - detikNews

Jakarta - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Fahmi Idris pagi-pagi terlihat mendatangi rumah mantan Menteri Kesehatan Farid Anfasa Moeloek. Kedatangan Fahmi ke rumah
Farid diduga untuk memberi penjelasan terkait batalnya Nila Djuwita, istri Farid, masuk dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid 2.

Pasalnya, Nila yang sebelumnya menjadi kandidat kuat Menteri Kesehatan (Menkes), ternyata beberapa jam sebelum pengumuman daftar menteri ia batal melenggang. Posisinya digantikan Endang Rahayu Sedyaningsih, pejabat eselon 2 yang bertugas di Litbang Depkes. Endang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tahun 1979 dan bergelar Phd dari Harvard University, Amerika Serikat (AS).

Batalnya Nila jadi Menkes sempat menjadi kontroversi tersendiri. Pagi hari sebelum pengumuman kabinet, beredar kabar santer ada 5 calon menteri gagal dalam tes kesehatan. Tidak ada pihak Istana yang mau memberikan klarifikasi soal isu tersebut hingga SBY kemudian mengumumkan nama-nama menteri. Dari 5 nama calon menteri yang disebut-sebut tidak lolos tes kesehatan, ternyata hanya Nila seorang yang mental dari daftar menteri.

Akhirnya penjelasan muncul dari mulut Nila sendiri. Dosen kedokteran Univeristas Indonesia (UI) itu menceritakan, ia ditelepon Hatta Rajasa yang mengabarkan ia batal ditunjuk jadi menteri karena tidak lolos tes kesehatan. "Jadi (pemeriksaan kesehatan) selesai siang jam 12.00 WIB. (Pak Hatta menelepon) dikatakan saya tidak kuat stres, dan dikatakan sebaiknya tidak ditempatkan di sana. Jadi ya katanya sih saya kurang tahan stres," terang cerita Nila saat ditemui di rumahnya, Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2009).

Nila sempat dipanggil ke kediaman pribadi presiden SBY di Puri Cikeas Indah, Bogor, Minggu, 18 Oktober, untuk menjalani uji kelayakan. Dalam pertemuan itu, ia sempat dibriefing SBY mengenai keadaan Indonesia dan beberapa hal yang ingin dicapai sesuai dengan target Millenium Development Goals (MGDs) di 2015.

Rupanya nasib berkata lain, SBY ternyata lebih memilih Endang dibanding Nila. SBY menjelaskan ia batal memilih Nila karena menilai dokter ahli mata itu bukan orang yang tepat untuk menjabat sebagai Menkes. "Di dalam proses seleksi, memang beliau amat unggul di bidang-bidang lain. Tapi ada satu-dua titik yang menurut saya tidak tepat kalau beliau saya forsir di departemen. Sekali lagi konsep the right person on the right place and the right time," kata SBY.

Namun beberapa kalangan menilai, dipilihnya Endang Rahayu Sedyaningsih lantaran ada pesan khusus dari Amerika Serikat (AS). Indikasinya, Endang merupakan orang paling dekat dengan Namru-2 milik AS. "Dipilihnya Endang saya lihat karena ada kepentingan Amerika. Misalnya digesernya Ibu Siti sebagai Menkes. Padahal dia berhasil karena bisa melawan negara besar seperti Amerika dan WHO," ujar pengamat politik LIPI Syamsudin Haris pada detikcom.

Soal adanya pengaruh AS dalam pemilihan Endang juga dikatakan Ketua Komisi IX (Komisi Kesehatan) DPR Ribka Tjiptaning. Menurut Ribka, dipilihnya Endang tidak lepas dari pengaruh negara yang dipimpin Barack Obama itu.

Ribka juga heran atas penunjukan Endang karena nama yang berkembang sebelumnya Siti Fadilah Supari akan diganti Nila Djuwita FA Moeloek. "Yang mengherankan katanya ada 5-6 calon yang bermasalah. Tetapi kenapa hanya Ibu Nila saja yang diganti, tetapi yang lain tidak?" tandas Ribka.

Namun di mata Ketua Umum IDI Fahmi Idris, terpilihnya Endang merupakan hal yang wajar. Alasannya, rekam jejak Endang cukup baik di lingkungan Depkes dan menjalani kariernya dari bawah. "Semua tangga karier dari bawah hingga ke atas dia lalui dengan baik. Mulai dari Puskesmas hingga tingkat provinsi. Selain itu dia juga punya latar belakang pendidikan yang bagus. Jadi Endang layak jadi Menkes," jelas Fahmi saat dihubungi detikcom.

Selain itu ia Soal kedatangannya ke rumah Farid Anfasa Moeloek pagi tadi tidak terkait dengan kegagalan Nila sebagai Menkes. Kata Fahmi, ia datang ke rumah Farid sudah menjadi kebiasaan sebelumnya. Bukan terkait pemilihan Menkes. "Saya memang sering datang silaturahmi ke rumah Pak Farid. Sebab beliau kan bekas Ketum IDI. Jadi saya sering minta pendapat dan masukan dari beliau. Tidak ada pembicaraan soal pengumuman Menkes," jelas Fahmi.

Terpilihnya Endang sebagai Menkes, memang menjadi kontroversi. Sebab selain dinilai ada kaitannya dengan kepentingan AS, karier jabatan Endang di Depkes belum begitu mumpuni untuk didapuk menjadi Menkes.

Selain Endang, menteri baru di KIB jilid 2 yang menuai sorotan adalah Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro. Penempatan Purnomo sebagai Menhan dinilai aneh. "Mantan Menteri ESDM jadi Menhan adalah sebuah keanehan. Saya melihat Purnomo kurang siap di bidang pertahanan karena pengalamannya kurang," jelas pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Maswadi Rauf.

Menurutnya, meski pernah menjabat Wakil Gubernur Lemhanas selama dua tahun (1998-2000), namun belum bisa menjamin Purnomo siap menduduki kursi penting di bidang pertahanan negara.

Berikutnya, yang dinilai penuh kontroversi adalah terpilihnya Agung Laksono sebagai Menko Kesra serta Andi Mallarangeng yang ditempatkan sebagai Menpora. Pasalnya, Agung dan Andi dinilai bukan orang yang pas untuk menempati posisi menteri yang sekarang ini.

Kata Yudi, selama menjadi Ketua DPR, Agung tidak punya prestasi yang membanggakan sebagai Ketua DPR, tapi entah kenapa ia dipilih jadi Menko Kesra. "Dalam Pemilu saja Agung tidak dipercaya oleh rakyat sehingga tidak masuk sebagai anggota DPR. Tapi herannya SBY kok malah memilih Agung sebagai menteri?" tanya pengamat politik Yudi Latief kepada detikcom.

Sementara Andi Mallarangeng, imbuh Yudi, sebenarnya sudah pas untuk posisi jubir kepresidenan, bukan Menpora. Sebab Andi dianggap tidak punya basis dan jaringan di organisasi kepemudaan (OKP). Apalagi dalam bidang olahraga.

"Untuk menangani Menpora harusnya ditempatkan orang yang tegas. Sebenarnya orang yang pas untuk jabatan Menpora seperti Adhyaksa Dault. Dia orangnya tegas dan punya jaringan kuat di OKP," ujar Yudi.

Banyaknya menteri-menteri yang menuai kontroversi, dianggap Yudi, akibat SBY ingin bermain aman. SBY akhirnya sangat akomodatif terkait penempatan
menteri-menteri di kabinetnya.  (ddg/iy)


Sumber: detiknews.com

20 October, 2009

Tindik Lidah Berisiko Bikin Otak Bengkak


Kamis, 15/10/2009 16:32 WIB
Vera Farah Bararah - detikHealth
Jakarta, Beberapa tahun yang lalu orang hanya mengenal tindikan pada telinga saja, tapi kini hampir semua bagian tubuh bisa ditindik. Tapi jika Anda ingin melakukan tindik lidah, cobalah dipikir kembali sebelum benar-benar memutuskan.

Para dokter mengatakan bahwa memiliki tindikan di lidah bisa meningkatkan risiko pembengkakan otak. Sebuah arsip Neurology melaporkan bagaimana seorang laki-laki berusia 22 tahun meninggal dunia akibat mengalami pembengkakan otak setelah beberapa minggu menindik lidahnya.

Dokter dari pria Israel tersebut telah memberitahukan bahwa terjadi infeksi yang bisa menyebar ke dalam aliran darah yang bisa membahayakan otak. Para pakar mengatakan tindik yang dilakukan di lidah lebih sering menyebabkan gigi patah dan infeksi mulut, namun terkadang juga menimbulkan masalah pada jantungnya.

Meskipun memiliki risiko yang cukup mengerikan, menindik lidah tetap saja menjadi populer. Hal ini juga didukung oleh banyaknya selebriti yang melakukan tindik lidah seperti Mel B Spice Girl atau Putri Anna yang merupakan anak dari Zara Phillips. Namun sebaiknya orang harus berpikir berkali-kali sebelum memutuskan untuk mengikuti tren yang ada.

"Ada banyak potensi komplikasi jika melakukan tindik lidah, mulai dari rasa sakit dan bengkak, bagian mulut yang tergores, gigi patah atau bisa juga menderita akibat pengikisan gusi dan pendarahan yang berkepanjangan," ujar Profesor Damien Walmsley, seorang penasihat ilmiah dari British Dental Association, seperti dikutip dari BBCNews, Kamis (15/10/2009).

Walmsley juga menambahkan bahwa tempat tindikan di bagian oral memiliki risiko infeksi yang cukup besar. Pesan yang paling penting adalah penindikan di daerah oral sebaiknya dihindari. Masalah yang berhubungan dengan tindikan di badan biasanya dipicu oleh buruknya kebersihan yang ada selama prosedur penindikan dan perawatan di rumah yang tidak diperhatikan.

Seorang profesional piercing mengatakan dengan menerapkan kebersihan yang benar serta tepat dalam melakukan tindikan akan jarang menimbulkan komplikasi bagi pengguna tindik, untuk itu sebaiknya jangan melakukan tindik sembarangan.

Bagi Anda yang ingin selalu terdepan dalam urusan gaya, sebaiknya pikirkan dulu berkali-kali sebelum melakukan tindikan di bagian tubuh manapun. Serta hal yang terpenting adalah, lakukan tindikan pada ahlinya serta perhatikan kebersihannya.

Sumber: health.detik.com

15 October, 2009

Ibunya Dr Muhammad Syafi’i Antonio Meninggal Dunia Pada Hari Rabu 13 October 09

Ibunya Dr Muhammad Syafi’i Antonio Meninggal Dunia Pada Hari Rabu 13 October 09

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Innalillahi wa inna ilaihi raji'un.

Teman-teman, ibunya Dr Muhammad Syafi’i Antonio, bernama Ibu Hj Sunniyah Badrah Halim, meninggal dunia pada hari Rabu, 13 October 2009 di Sukabumi. (Ibunya Pak Syafi’i masuk Islam beberapa tahun yang lalu.)

Pada hari ini, Pak Syafi’i masih ada di Sukabumi. Tadi dia balas sms saya dan mengatakan insya Allah akan diadakan acara doa bersama pada:

Hari      :    Jumat 16 Oktober 2009,
Waktu  :     setelah Maghrib
Lokasi  :     di Masjid Andalusia, kampus Tazkia di Sentul City, di samping Mall Bellanova, Sentul,

Semoga diampuni dosanya almarhumah Hj Sunniyah Badrah Halim, diberikan kelapangan kubur, dan diterima amal ibadah di sisi Allah SWT. Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kesabaran. Amin, amin, yaa rabbal'alamin.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene


Suburnya Industri Rokok, Sehari Rp 330 Miliar "Dibakar"

Minggu, 11 Oktober 2009 | 12:31 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Prevalensi perokok di Indonesia semakin hari semakin meningkat dan memprihatinkan. Menurut data yang diperoleh Kompas.com dari panitia acara Deklarasi Generasi Muda Bangsa Indonesia Tanpa Rokok, Minggu (11/10) di Gedung Kebangkitan Nasional Stovia, peningkatan tertinggi perokok di Indonesia terjadi pada kelompok remaja umur 15-19 tahun, yaitu dari 7,1 persen pada 1995 menjadi 17,3 persen pada 2004, atau naik 144 persen selama sembilan tahun.

Tak hanya itu, konsumsi rokok di Indonesia pada 2008 mencapai 240 miliar batang atau setara dengan 658 juta batang rokok per harinya, yang berarti uang senilai Rp 330 miliar "dibakar" oleh para perokok di Indonesia dalam satu harinya.

Dengan sumber daya ekonomi yang sudah terbatas, 63 persen laki-laki dewasa dari 20 persen penduduk termiskin di Indonesia, melalui konsumsi rokoknya, telah menyumbang 12 persen penghasilan bulanannya kepada industri rokok.

Bahkan, menurut data Susenas 2006 menunjukan bahwa pengeluaran untuk membeli rokok adalah 5 kali lebih besar dari pengeluaran untuk telur dan susu (2,3 persen), 2 kali lipat pengeluaran untuk ikan (6,8 persen), dan 17 kali lipat pengeluaran membeli daging (0,7 persen).
Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau FA Moeloek mengingatkan pemerintah bahwa usaha mengatasi kemiskinan tidak akan berhasil dilakukan oleh apabila permasalahan rokok dan tembakau tersebut tidak diselesaikan.

Menurutnya, pemerintah harus segera mengatur masalah tersebut, salah satunya melalui UU pengaturan tembakau. "Pengentasan kemiskinan tidak mungkin terjadi kalau masalah tembakau ini belum diselesaikan. Kalau pemerintah mau entaskan kemiskinan atur rokok ini secara baik melalui undang-undang atau yang lainnya," katanya saat jumpa pers di Gedung Kebangkitan Nasional Stovia, Jakarta, Minggu.

Sumber: kompas.com

14 October, 2009

Komisi basah atau kepentingan rakyat?


Assalamu'alaikum wr.wb.,

Tadi siang saya baca berita ini di Detik.com:

        Komisi 'Basah' Jadi Rebutan Fraksi-fraksi di DPR

Saya langsung berfikir, “Wah, berarti tidak ada yang berubah dalam politik Indonesia.” Saya kira dengan menangnya Demokrat (daripada Golkar melulu), akan ada perubahan, dan anggota DPR yang baru akan merasakan amanah untuk bekerja keras demi kepentingan rakyat, bukan untuk merebutkan “komisi basah” untuk kepentingan diri sendiri dan partai.
Ternyata, tidak ada yang berubah.

Lalu saya pulang malam dan gelengkan kepala saat melihat berita ini (setelah sudah baca sore hari tentang Komisi Basah):

        Anas: Soal Komisi, Happy Ending Untuk PD

Hahaha. Ya sudah. Kalau menang dalam pemliu belum tentu berarti secara automatis akan bertindak secara cepat untuk kepentingan rakyat, tetapi tugas paling utama adalah kejar dan dapatkan “komisi basah”, dan setelah dapat sebanyak-banyaknya, disebut “happy ending” bagi yang berkuasa.

Selamat nikmati komisi basahnya!

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene
********

Komisi 'Basah' Jadi Rebutan Fraksi-fraksi di DPR

Selasa, 13/10/2009 12:26 WIB
Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jakarta - Sore nanti pimpinan fraksi di DPR akan memutuskan pembagian komisi dan pimpinannya dalam rapat konsultasi dan lobi. Mereka akan memperebutkan komisi dan pimpinan komisi yang memiliki mitra kerja kementerian 'basah'. "Nanti kita akan bagi komisi dan pimpinannya. Komisi-komisi yang memiliki mitra kerja dengan anggaran besar pasti jadi rebutan," kata Ketua FPKB Marwan Jafar kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/10/2009).

Menurut salah satu kandidat menteri SBY dari PKB ini, beberapa fraksi sudah menegaskan harapannya untuk menguasai komisi tertentu. Untuk PKB, Marwan mengungkapkan keinginan fraksinya memegang Komisi X DPR yang menangani soal pendidikan, pariwisata dan olahraga. "Semua fraksi ingin dapat komisi yang bagus. Tetapi kan semua diatur secara proporsional. Jadi tergantung lobinya nanti," papar Marwan.

Informasi yang dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, FPD mengincar komisi-komisi ekonomi seperti Komisi VI tentang BUMN dan perdagangan, Komisi VII tentang energi dan lingkungan dan Komisi XI tentang perbankan dan keuangan selain Komisi I tentang pertahanan dan luar negeri. Sementara FPG juga mengincar komisi ekonomi yang selama ini didudukinya. Tentu saja hal ini akan berbenturan dengan kemauan FPD yang juga mengincar komisi yang sama.

Sementara itu FPDIP cenderung mempertahankan komisi yang selama ini dipegangnya, yaitu komisi IX dan III. Komisi IX membidangi kesehatan dan tenaga kerja, sementara komisi III membidangi hukum dan kemananan. Fraksi-fraksi kecil-menengah seperti FPKS, FPAN, FPPP dan FPKB berebut Komisi X tentang pendidikan, Komisi V tentang infrastruktur dan Komisi IV tentang pertanian dan kehutanan. Semua ini akan diputuskan dalam rapat lobi nanti siang. (yid/nrl)

Sumber: detiknews.com



Anas: Soal Komisi, Happy Ending Untuk PD

Selasa, 13/10/2009 23:00 WIB
Dapat Komisi Strategis
Elvan Dany Sutrisno – detikNews
Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Anas Urbaningrum sumringah partainya mendapat posisi Ketua Komisi III,VII,dan X. Anas mengaku hasilnya sesuai dengan program SBY. Happy ending . "Biasalah jika ada perundingan itu bagian dari lobby tapi alhamdulilah semua mengerti dan happy ending," kata Anas usai rapat konsultasi pimpinan Fraksi DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/10/2009).

Anas menilai semua komisi adalah Komisi yang strategis. Demikian juga sudah ada pembagiannya, yang membuat Anas sumringah adalah PD mendapatkan sesuai dengan tujuan SBY. "Tapi karena kami mendapat pilihan pertama tentu saja komisi yang kami pilih yang sejalan dengan aksentuasi program dan kebijakan pemerintah SBY, tentu cukup senang," imbuhnya.

Anas pun mengungkapkan apa yang menjadi pertimbangan Fraksinya memilih Komisi tersebut. "Komisi tersebut kami pilih agar ada sambungan yang kuat antar program dasar pemerintah," bebernya. Jalannya lobi juga dinilainya berjalan mulus. "Metode proporsionalitas sudah disepakati, prosesnya lancar tidak ada gontok-gontokan, semua dapat," tandasnya. (van/Rez)

Sumber: detiknews.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...