Apakah karena “people power”?
Karena rakyat berprotes?
Karena jumlah pendukung di Facebook mencapai 650.000 dalam waktu 5 hari?
Karena Polisi mulai takut pada rakyat?
Karena Presiden mulai merasa takut?
Wallahu a’lam.
Yang jelas, B & C sudah “bebas”, tapi perjuangan untuk memberantas korupsi di Indonesia belum selesai. Dukung dan doakan terus ya!
Penahanan Resmi Ditangguhkan, Chandra & Bibit Tinggalkan Mabes
Rabu, 04/11/2009 00:10 WIB
E Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Pimpinan KPK nonaktif Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah akhirnya bisa kembali menghirup bebas. Tepat pukul 00.05 WIB, mereka berdua resmu ditangguhkan penahanannya.
Puluhan wartawan yang sudah menunggu mereka di depan Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (4/11/2009) langsung mengerubungi Bibit dan Chandra.
"Makasih kepada masyarakat yang sudah mendukung kita," ujar Bibit singkat.
Mereka berdua menaiki mobil yang berbeda. Chandra naik mobil Inova silver bernopol B 1432 ZN, sedangkan Bibit naik B 2640 IA.
Mereka akan langsung bergerak menuju Gedung KPK. "Yah sekarang mau ke KPK," pungkas Bibit. (mok/asy)
Sumber: detiknews.com
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(317)
anak yatim
(117)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(64)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(69)
hukum islam
(51)
indonesia
(586)
islam
(559)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(372)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(28)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(138)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(519)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(46)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(192)
Sejarah
(5)
sekolah
(90)
shalat
(10)
sosial
(323)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
Salah satu kata kesukaan orang Indonesia adalah: “Oknum”. Kalau ada orang-orang yang bercerita bahwa mereka mengalami suatu “masalah” di sek...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 122 pada bulan Oktober 2025, dan tidak ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tahun 2024, tercatat 1,8 juta orang Indonesia melakukan Umrah dan 241 ribu orang melakukan Haji. Jadi totalnya ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Seperti biasa, ini kisah rekayasa, dengan menggunakan nama orang yang benar. Prof. Fidelma O'Leary mema...
-
[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiat...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tanggal 29 September, 2025, gedung baru dalam sebuah pesantren di Sidoarjo ambruk pada saat banyak anak melakuk...
-
Banyak orang yang kerja sebagai “guru” hanyalah orang dewasa yang berdiri di kelas dan memberikan tugas kepada anak, TANPA memiliki ilmu yan...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf, apa pantas disebut “Tragedi Maut”? Bukannya itu kasus “kematian yang disebabkan oleh kelalaian” (yang bi...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf Pak Menteri, tetapi apakah bapak sudah pegang data yang akurat, sehingga berani bilang jumlahnya sedikit?...
-
Pertanyaan Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mau bertanya kalau orang Muslim boleh mendoakan orang non-Muslim? Kalau ada teman atau sauda...
04 November, 2009
(People Power?) Penahanan Resmi Ditangguhkan, Chandra & Bibit Tinggalkan Mabes
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Saya pikir bukan karena " People Power " dukungan rakyat lebih kepada lembaga, kerena secara moral KPK adalah lembaga yang konsist menjerat para pejabat dan koruptor, tak terkecuali polisi.Secara individu kemungkinan personil KPK tidak ' bersih ' atau bersalah ya bisa saja toh masih ada pasal peraduga tak bersalah.
ReplyDeleteKalau banyak masyarakat yang berpihak pada KPK secara lembaga ya wajar saja karena bukan rahasia lagi kalau para penegak hukum bisa menjual perkara dan melindungi yang mampu membayar mahal(ada DENSUS ga ya,hehe..)Entah oknum entah sistem mudah-mudahan bisa jadi pelajaran bagi para penegak hukum bahwa mereka tak kebal hukum dan bisa mengurangi arogansi yang selama ini ada, toh istilah superior (cecak versus buaya) juga berasal dari arogansi mereka, oknum polisi yang memulai, polisi juga yang merasa tidak nyaman dengan istilah itu.Lain kali hati-hati kalau mengeluarkan istilah Pak, bisa jadi pagar makan tanaman.
Kasus yang makin simpang siur ini bisa jadi tolak ukur keadilan di Indonesia. Karena, semua masyarakat ikut memonitor perjalanan kasus ini.
tara
Kalau polisi dan Presiden mulai merasa takut karena banyak investor yang lari ke negara tetangga karena merasa di Indonesia tidak aman untuk invest, lha Polisinya saja berseteru dengan KPK terus siapa yang menjamin keamanan ??
ReplyDeleteHeran, Bapak2 itu saat korupsi, bersumpah palsu apa tidak takut sama akhirat ya ???
tara