Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ada seorang isteri yang bertanya apa benar bahwa dia mesti “taat
pada suami” walaupun suaminya ketahuan berzina dan selingkuh? Banyak komentar dari
orang lain malah menyuruh isteri itu untuk bersabar, memperbanyak shalat, ajak
suami ke pengajian, dan jangan berfikir untuk cerai karena perceraian “dibenci
oleh Allah”. Apa benar lebih baik dia bersabar dan tidak perlu membuat rencana
untuk cerai?
Terus terang, saya tidak paham dengan orang yang selalu
menyuruh wanita “bersabar” ketika ketahuan suaminya berzina. Apakah ada anjuran
seperti itu dari Nabi Muhammad SAW? Setahu saya tidak ada. Justru di zaman Nabi
SAW, orang yang terbukti berzina malah dihukum mati, dan tidak ada kasus di
mana Nabi datang kepada seorang wanita yang suaminya berzina dan Nabi suruh
wanita itu bersabar, memperbanyak shalat, ajak suami ke pengajian dsb.
Perzinaan adalah salah satu dosa yang paling besar di dalam Islam.
Isteri boleh saja bersabar, dan pada saat dia sedang bersabar, suami kena HIV atau
salah satu dari puluhan penyakit seks lain, dan malah menularkan penyakit itu
kepada isteri setelah pulang dan berhubungan badan dengan isteri juga.
Apa setelah isteri sudah bersabar, dan malah kena HIV atau
penyakit lain, masih mau disuruh bersabar? Bersabar untuk berapa lama? Atau apa
ada anjuran di dalam Islam untuk bersabar sampai kena minimal 3 penyakit seks
dan setelah itu baru boleh marah dan cerai? (Kalau baru kena satu penyakit seks
saja tidak boleh marah, dan belum perlu cerai??)