Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

02 August, 2016

YLKI: Tak Merokok Sehari, Indonesia Bisa Hemat Rp 605 Miliar



Senin, 30 Mei 2016 TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi menyebutkan Indonesia saat ini berada dalam kondisi darurat konsumsi rokok. Untuk memperkuat pernyataannya itu, Tulus membeberkan sejumlah bukti yang cukup mencengangkan. "Jumlah perokok aktif di Indonesia saat ini menduduki posisi nomor urut ketiga di dunia, setelah China dan India," kata Tulus dalam keterangan resminya, Senin, 30 Mei 2016.
Menurut Tulus, jika dalam sehari masyarakat Indonesia tidak merokok, maka diperkirakan bisa menghemat anggaran sebesar Rp 605 miliar per hari. Setelah dikalkulasikan, jika setahun tidak merokok, maka akan menghemat Rp 217 triliun. "Jika dialihkan untuk konsumsi makanan bergizi seperti susu, daging, telur serta buah tentunya akan membawa perubahan positif terhadap masyarakat," ucapnya.

Dermawan Pakistan Abdul Sattar Edhi Wafat



Dua minggu yang lalu, seorang dermawan terkenal di Pakistan wafat pada usia 88 tahun. Abdul Sattar Edhi adalah orang Pakistan yang kerja selama 60 tahun untuk menolong orang lain. Di usia 19 tahun, ibunya jatuh sakit. Dia sadari berapa banyak orang di komunitasnya yang perlu bantuan medis, jadi dia mulai menolongnya. Walaupun bukan orang kaya, dia mulai kerja sendiri saja, galang dana dan dukungan secara pelan dan bertahap. Lalu dia buka klinik berobat, panti asuhan, dan tempat pelatihan. Sebagai hasilnya, pada tahun 2016, dia telah selamatkan 20 ribu bayi yang tidak diinginkan, telah melatih 40 ribu perawat, dan 50 ribu anak yatim dapat tempat tinggal di panti asuhannya. Satu juta bayi telah lahir dalam Klinik Persalinan Edhi, ada 8 rumah sakit yang berikan pengobatan gratis, rumah sakit mata, klinik diabet, unit bedah, dan rumah sakit kanker.
Semuanya didirikan oleh satu orang bernama Abdul Sattar Edhi, yang punya keinginan untuk menolong orang lain. Saya menunggu 1 minggu setelah melihat berita ini di BBC, karena saya kira akan menjadi berita di Indonesia juga. Ternyata tidak. Seorang dermawan yang menolong begitu banyak orang bisa wafat tanpa menjadi pembahasan di kalangan umat Islam di Indonesia. Semoga ada orang Indonesia yang mau bangkit dan mengikuti contohnya, daripada menjadi sibuk utamakan diri sendiri. Jangan pernah ragu bahwa dunia bisa berubah dari usaha satu orang saja. Apalagi kl kita semua bersatu dengan satu tujuan.
-Gene Netto

Pakistani philanthropist Abdul Sattar Edhi dies aged 88

Abdul Sattar Edhi

 

Kasus Perkosaan Siswi SMP oleh 35 Pemuda, Tersangka Masih Bebas Berkeliaran



GUNUNGAGUNG, indopos.co.id – Aparat Polres Tulangbawang (Tuba) sepertinya masih setengah hati menuntaskan kasus perkosaan terhadap siswi kelas 2 SMP, Ei (14). Betapa tidak, dari 35 pemuda yang ditetapkan sebagai tersangka kasus perkosaan ini, baru enam orang saja yang berhasil diamankan.
Menurut salah seorang kerabat korban MN, berdasarkan ingatan Ei, bocah malang itu telah diperdayai sebanyak 39 kali oleh 35 orang pelaku. Diceritakan MN, korban diajak berkomunikasi oleh tersangka Ck (23) warga kecamatan setempat hingga akhirnya korban diperkosa di rumahnya. “Mirisnya, ternyata Ck tidak sendiri. Mereka bertiga. Ck memperkosa, satunya lagi memegang korban, dan satu lagi memvideokannya,” terang MN kemarin.
Video itulah yang kemudian dijadikan tersangka sebagai senjata jika korban menolak diajak berhubungan badan. Parahnya lagi, ternyata para tersangka ini menjadikan video tersebut sebagai senjata agar korban terus bersedia berhubungan layaknya suami-istri dengan laki-laki lainnya. “Makanya jumlah tersangkanya sampai 35 orang ini,” papar MN.

Bahayanya Anak Jatuh Cinta dengan Pria Kristen



[Pertanyaan]: Assalamu’alaikum wr.wb., Saya mendapat problem yg sangat serius yaitu anak saya berteman dengan seorang lelaki yang beragama Kristen dan fanatik. Saya menolak rencana pernikahan mereka (kalau tidak sesuai hukum Islam). Si pria memaklumi tetapi anak perempuan saya belum bisa menerima. Apa yang harus saya perbuat agar anak saya sadar atau kalo bisa si pria masuk Islam?

[Jawaban]: Wa‘alaikumsalam wr.wb., Coba bapak tekankan ke anak itu bahwa rata2 pria yang masuk Islam utk menikah tidak pernah menjadi serius. Hanya ada empat kemungkinan yang bisa terjadi:

1. Pria itu masuk Islam utk menikah, dan menjadi Muslim KTP. Mayoritas dari kasus yang saya dengarkan seperti ini. Kalau mereka tidak putus, akhirnya setelah sekian tahun dibujuk terus, pria itu mau  asal baca syahaddat utk menikah, dan sesudah itu tidak pernah serius. Mungkin 95% dari kasusnya berakhir seperti itu.
2. Pria itu masuk Islam, dan menjadi baik dan benar. Tapi mungkin hanya 1-5% dari semua kasus. Kebanyakan menjadi Muslim KTP saja.

Bocah SD Mengaku Diperkosa 4 Pelaku



Anak SD usia 9 tahun diperkosa oleh 4 anak, dan 3 dari pelakunya juga anak SD. Setelah korban diperkosa oleh anak SMA, dia suruh 3 anak SD (teman korban) untuk melakukannya juga dan mereka mau. Yang selalu membuat saya heran, setelah baca ratusan kasus serupa, adalah ketika ANAK SD dapat kesempatan memperkosa seorang anak perempuan secara bergilir, kenapa tidak pernah ada yang menolak, lari ke rumah, lapor ke orang tua, dan panggil polisi, dgn niat SELAMATKAN anak perempuan itu? Ini merupakan indikasi kuat adalah masalah besar dalam pendidikan anak, baik di rumah maupun di sekolah, di mana banyak anak tidak dididik untuk menghormati perempuan. Mereka melihat perempuan sebagai obyek, dan tanpa pendidikan seks di SD, mereka merasa oke saja dgn tindakan pemerkosaan itu dan belum paham hal2 spt kehamilan, hukum agama, trauma bagi korban, dsb. Karena tidak ada pemimpin negara atau pemimpin umat yang mau hadapi masalah ini, terjadi lagi setiap minggu. Di kota kecil dan desa. Di seluruh Indonesia. Tetapi kebanyakan orang bersikap, "Bukan anak saya, jadi bukan urusan saya!"
-Gene Netto

Bocah SD Mengaku Diperkosa 4 Pelaku
Tindakan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur kini kembali membuat gempar masyarakat Kabupaten Tebo, korbannya seorang siswa kelas tiga Sekolah Dasar (SD), sebut saja Mawar, warga Betung Bedarah Kecamatan Tebo Ilir.
‎Tak tanggung-tanggung, anak usia sembilan tahun ini diperkosa oleh seorang remaja (An) yang masih bersekolah di SMA‎ Negeri 4 Tebo, dan tiga orang lain yang ternyata juga masih duduk di sekolah dasar (SD), antara lain Da, Ra dan De.
Orang pertama yang memperkosa menurutnya korban An. Setelah itu, An menyuruh ketiga bocah lain untuk melakukan tindakan serupa. "Saya nangis, terus dia ngancam jangan bilang ke siapa-siapa," kata gadis malang kepada media, Jumat (29/7) kemarin.

Setelah Dicekoki Miras, Siswi SMP Digilir 13 Orang (Sidoarjo)



Seorang anak SMP diperkosa oleh 13 pelaku, 9 di antaranya masih anak sekolah juga. Tidak ada minggu yang lewat tanpa berita seperti ini. Berapa lama lagi sampai seperempat dari semua anak perempuan di Indonesia mengalami pemerkosaan, seperti di beberapa negara Afrika? Tapi para pemimpin Indonesia dan umat Islam masih tenang saja. "Bukan anak saya, jadi bukan urusan saya"…
-Gene

Sabtu, 30 Juli 2016  SIDOARJO (BM) - Nasib malang menimpa Melati (14), warga Taman, Sidoarjo. Setelah dicekoki miras jenis cukrik, kemudian dicabuli secara bergantian oleh 13 pelaku di sebuah tanah kosong di Desa Masangan Kulon, Kecamatan Sukodono.  Kasatreskrim Polres Sidoarjo AKP. Wahyudin Latief mengatakan, kejadian bermula saat ke-13 pelaku yang 9 orang di antaranya masih berstatus pelajar mengadakan pesta miras di kawasan Desa Masangan Kulon. Ditambahkan Kasatreskrim, pihaknya telah berhasil  mengamankan ke-13 pelaku yakni W, MF, BP, AR, AF, RP, MS, M, CD, P, R, FZ, FA pada 25 Juli 2016 sekitar pukul 23.30 WIB. Sembilan pelaku yang masih dibawah umur dititipkan ke LP Sidoarjo, sedangkan empat pelaku ditahan di Mapolres Sidoarjo. (cls/udi)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...