Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (562) islam (543) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (10) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (37) renungan (169) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (6) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

01 January, 2007

Renungan Bulan

Sebatas komentar atas penentuan tanggal penting

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Mungkin sudah saatnya untuk meledakkan bulan dengan rudel nuklir.

Begitu banyak orang Islam sudah tidak memerlukannya lagi karena sudah memiliki sistim perhitungan untuk mementukan awal dan akhir bulan Islam. Orang yang memilih untuk diam saja (tidak bertengkar) dan bersabar untuk melakukan rukyat sesuai dengan contoh Nabi (saw.) malah sering dihujat dan dibilang ketinggalan zaman.

Banyak orang yang bertengkar dan berbeda pendapat sekarang bukan karena melihat atau tidak melihat hilal, tapi karena mempunyai system perhitungan yang berbeda.

Jadi, kenapa tidak diledakkan saja bulan? Terlalu banyak orang sudah cuek pada bulan dan hilalnya yang bisa dilihat dengan mata telanjang/teropong.

Banyak dari ummat Islam sekarang berpendapat seakan-akan kita semua tinggal di bawah tanah, dengan arti tidak mungkin naik ke permukaan bumi untuk melihat hilal dengan mata (kaya komunitas manusia di film Matrix yang tinggal di gua-gua di pusat bumi).

Ledakkan saja bulan kita karena banyak dari ummat Islam tidak membutuhkannya lagi.

Kita sudah cukup dengan system perhitungan, supaya kita bisa saling ribut pada minggu-minggu sebelum tanggal mulia tersebut.

Barangkali Nabi (saw.) dan para sahabat tidak bisa berhitung sampai 31, dan oleh karena itu mereka harus berkiblat ke mata. Sedangkan ummat Islam sekarang bisa berhitung sampai 31 dan juga lebih, jadi mata tidak diperlukan lagi untuk melihat hilal

Barangkali mata kita juga bisa dibuang setelah bulan diledakkan!

Wassalamu'alaikum wr.wb.,

Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...