Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (562) islam (543) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (10) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (37) renungan (169) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (6) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

03 February, 2008

Bush Mengabaikan Kekerasan di Sekolah2 Afghanistan


Dalam pidato tahunan State of the Union (“Keadaan Bangsa”), Bush mengatakan Afghanistan adalah negara demokrasi baru di mana anak-anak bisa bersekolah dan warga biasa mempunyai sikap positif terhadap masa depan. Tetapi dia tidak menyebutkan kekerasan yang sering terjadi, yang telah mewafatkan 147 murid dan guru, dan menyebabkan 590 sekolah tutup dalam satu tahun terakhir ini.

Jumlah sekolah yang tutup karena kekerasan hampir sama dengan jumlah sekolah yang telah dibangun oleh Amerika Serikat, yaitu 680 sekolah.

Keadaan memang lebih baik sekarang karena 5,8 juta siswa bisa masuk sekolah, termasuk 2 juta perempuan, dibandingkan dengan kurang dari 1 juta di bawah rejim Taliban.

USAID telah membangun 680 sekolah, tetapi masih ada kekurangan guru dan sekolah. Dari 9.400 sekolah di Afghanistan, hanya 40% terdiri dari gedung sekolah. Sisanya diadakan di dalam tenda atau di tanah terbuka saja.

Bush Ignores Afghan School Violence

By Jason Straziuso

The Associated Press

Tuesday 29 January 2008

Sumber: Truthout

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...