Search This Blog

Labels

alam (8) amal (97) anak (301) anak yatim (116) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (51) indonesia (571) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (362) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (12) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (9) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (505) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (37) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (37) renungan (177) Sejarah (5) sekolah (80) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

23 February, 2014

Peta Online: Kehancuran Hutan Secara Global



Organisasi bernama Global Forest Watch , dengan dukungan dari Google, menggunakan ratusan juta foto satelit dan informasi tambahan dari orang di lapangan, untuk membuat peta kehancuran hutan secara global. Di seluruh dunia, kehancuran hutan kelihatan dengan jelas sebagai titik merah (penanaman hutan baru ditanda dengan titik biru). Coba buka di komputer, dan zoom pada bagian Indonesia, khususnya Kalimantan dan Sumatera….
Buka Peta di sini: 

[Berita dari BBC]
New Online Tool Tracks Tree Loss In 'Near Real Time'
A new global monitoring system has been launched that promises "near real time" information on deforestation around the world. Global Forest Watch (GFW) is backed by Google and over 40 business and campaigning groups. It uses information from hundreds of millions of satellite images as well as data from people on the ground.

Sedekah 100 Dolar Untuk Anak Yatim Dibalas Dalam 1 Jam



Assalamu'alaikum wr.wb. Saya pernah dikasih sedekah $US 100 dari seorang teman. Tiba-tiba, saya memikirkan seorang anak yang saya kenal yang baru menjadi yatim, jadi saya langsung berniat untuk menghibur hatinya. (Kapan lagi bisa pegang $US 100?) Saat ketemu saya dan melihat uangnya, senyumnya lebar sekali. Dipegang seperti barang antik seolah-olah takut "pecah". 

Dia tidak percaya semuanya mau dikasih kepada dia, dan dikira harus dibagi sama saya. Saya sarankan dia simpan dulu, tetapi dia tunjukkan sepatunya yang "kebetulan" rusak. (Apakah ada kebetulan di dunia ini?) Sepertinya sudah menjadi takdir dia untuk dapat uang untuk beli sepatu baru pada hari itu. 

Ketika berangkat pulang, saya cek email di HP, dan menjadi kaget. Ada orang yang kirim Rp 1 juta kepada saya karena merasa terbantu oleh nasehat saya. Jadi uang yang dikasih kepada anak yatim dibalas dalam SATU JAM saja dengan jumlah yang sama (sesuai nilai kurs di saat itu).

Kalau dianggap uang di tangan kita adalah milik kita, maka keliru sekali. Setiap atom di seluruh alam semesta adalah milik Allah SWT. Berarti semua uang di seluruh dunia juga milik Allah. Badan setiap manusia yang memegang uang juga milik Allah. Dan karena Allah baik hati, setiap manusia mendapatkan "titipan" uang untuk sementara. Jumlahnya terserah Allah, tetapi juga terkait dengan usaha kita. Jadi kalau melihat anak yatim dan dhuafa lalu berpikir, "Saya tidak mau bagikan UANG SAYA dengan mereka," maka pemikiran itu merugikan diri sendiri. 

Uang yang diberikan kepada anak yatim dan dhuafa akan dibalas oleh Allah, dengan berlipat ganda, dan kita juga akan diberikan berbagai kebaikan di atas itu lagi disebabkan pahala yang terkumpul, seperti kesehatan, kemudahan dalam urusan, dan banyak hal lain yang sulit kita hitung nilainya. Jadi kalau uang kita lebih dari kebutuhan, jangan takut untuk menolong anak yatim dan dhuafa, dan harus merasa YAKIN bahwa Allah SWT akan membalas. 

Sebaiknya dimulai dengan anak yatim dan dhuafa yang masih saudara (kalau ada), lalu tetangga, dan yang jauh. Coba mulai saja dengan 1 orang, atau membantu pesantren, masjid, muallaf, pengobatan, bakti sosial, dan hal-hal lain. Insya Allah akan cepat terasa manfaatnya, dan cepat juga balasannya, yang berlipat ganda.  

Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya).” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud)

245. Siapakah yang mau memberi PINJAMAN kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan MELIPAT GANDAKAN PEMBAYARAN KEPADANYA DENGAN LIPAT GANDA YANG BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki), dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(QS. Al-Baqarah 2:245)

Semoga bermanfaat. 
Wabillahi taufik walhidayah, 
Wassalamu'alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Masuk Sekolah Lebih Siang Dongkrak Prestasi Remaja



Jumat, 21 Februari 2014 , 18:24:00
FAKTOR apakah yang mempengaruhi kualitas dan hasil belajar para remaja? Dari beberapa penelitian memiliki kesimpulan di luar dugaan. Memulai jam sekolah remaja lebih awal ternyata kurang bermanfaat dibanding dengan memulainya lebih siang. Metode pembelajaran yang terpaku pada papan tulis, guru, atau buku rupanya bukan yang paling baik. Jam mulai sekolah yang lebih siang, memainkan musik, dan permainan selama pelajaran justru merupakan cara potensial untuk mendongkrak performa akademik remaja. Demikian berdasar sebuah riset dengan biaya sekitar Rp 120 miliar.

Mengapa jam sekolah yang lebih siang justru lebih ampuh meningkatkan performa akademik remaja? Penyebabnya adalah karena jam tubuh remaja bekerja dua hingga empat jam di belakang jam tubuh orang dewasa. Dari informasi ini, diketahui bahwa jam mulai sekolah yang berbeda menghasilkan perkembangan siswa yang juga berbeda. Sarah-Jayne Blakemore, ilmuwan saraf dari University College London mengatakan bahwa penelitian mengenai durasi belajar terlihat sangat menjanjikan. Pasalnya remaja mengalami pergeseran jam tubuh sehingga sulit terjaga pada pagi hari dan sulit tidur pada permulaan malam. Mereka cenderung tidur larut malam dan bangun lebih siang.

21 February, 2014

Dua Siswa SD Mencopet untuk Beli Seragam dan Buku Sekolah



Jumat, 21 Februari 2014 15:40 WIB
Laporan Wartawan Sriwijaya Post Sugih Mulyono
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kisah Li (13) dan La (10) ini bisa jadi tragedi sekaligus ironi dunia pendidikan Indonesia. Betapa tidak, kedua bocah Kota Palembang, Sumatera Selatan, tersebut nekat mencopet demi mendapatkan uang untuk membeli seragam sekolah. Kedua siswa SD tersebut, mencopet dompet seorang ibu yang tengah berbelanja di Pasar Lemabang, Kamis (20/2/2014).

Namun, upanya keduanya justru berakhir pahit. Mereka berhasil ditangkap warga pasar saat mencoba mengambil dompet ibu bernama Nur (24). Li dan La yang tercatat sebagai warga Lorong Kedemangan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang, itu akhirnya diserahkan ke Polsekta Ilir Timur (IT) II. Saat diamankan, dari kedua tangan tersangka berhasil diamankan uang sebesar Rp 20 ribu dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik korban, yang sudah dibuang saat diamankan petugas.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...