Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (563) islam (544) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (38) renungan (170) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

21 February, 2014

Dua Siswa SD Mencopet untuk Beli Seragam dan Buku Sekolah



Jumat, 21 Februari 2014 15:40 WIB
Laporan Wartawan Sriwijaya Post Sugih Mulyono
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kisah Li (13) dan La (10) ini bisa jadi tragedi sekaligus ironi dunia pendidikan Indonesia. Betapa tidak, kedua bocah Kota Palembang, Sumatera Selatan, tersebut nekat mencopet demi mendapatkan uang untuk membeli seragam sekolah. Kedua siswa SD tersebut, mencopet dompet seorang ibu yang tengah berbelanja di Pasar Lemabang, Kamis (20/2/2014).

Namun, upanya keduanya justru berakhir pahit. Mereka berhasil ditangkap warga pasar saat mencoba mengambil dompet ibu bernama Nur (24). Li dan La yang tercatat sebagai warga Lorong Kedemangan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang, itu akhirnya diserahkan ke Polsekta Ilir Timur (IT) II. Saat diamankan, dari kedua tangan tersangka berhasil diamankan uang sebesar Rp 20 ribu dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik korban, yang sudah dibuang saat diamankan petugas.

Copet kecil ini, diketahui masih duduk di bangku kelas 6 (Li) dan 5 (La) SD. Sebenarnya, Li dan La mengakui mereka ke pasar untuk menjual kantong plastik belanjaan. Tapi, mereka juga mencopet setiap para pembeli tengah berdesak-desakan. Mereka berdua menjadi penjual kantong kresek di pasar tersebut sambil melakukan aksi sampingan mencopet setiap para pembeli yang berdesakan di pasar. "Kami baru satu minggu di pasar ini, sudah tiga kali mencopet. Di sini kami jualan kantong asoy (plastik belanjaan). Aku bertugas mengalihkan perhatian,sedangkan yang mengambil La,"  jelas Li kepada polisi.

Perbuatan itu, lanjut Li dilakukannya secara terpaksa karena tidak memunyai uang membeli baju dan buku sekolah. "Kami kurang lebih sudah mendapat uang Rp 250 ribu dari mencopet. Uangnya kami tabung di sekolahan selama satu minggu," terangnya. Kapolsek IT II Palembang Komisaris Yoga Baskara Jaya menuturkan pihaknya enggan memproses kedua bocah itu secara hukum. "Kedua pelaku kami amankan. Tapi, karena masih di bawah umur, mereka akan kami lepas setelah orang tuanya datang," tuturnya.
Sumber:  Tribunnews.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...