Jumat, 21 Februari 2014 , 18:24:00
FAKTOR apakah yang mempengaruhi kualitas dan hasil belajar
para remaja? Dari beberapa penelitian memiliki kesimpulan di luar dugaan.
Memulai jam sekolah remaja lebih awal ternyata kurang bermanfaat dibanding
dengan memulainya lebih siang. Metode pembelajaran yang terpaku pada papan
tulis, guru, atau buku rupanya bukan yang paling baik. Jam mulai sekolah yang
lebih siang, memainkan musik, dan permainan selama pelajaran justru merupakan
cara potensial untuk mendongkrak performa akademik remaja. Demikian berdasar
sebuah riset dengan biaya sekitar Rp 120 miliar.
Mengapa jam sekolah yang lebih siang justru lebih ampuh
meningkatkan performa akademik remaja? Penyebabnya adalah karena jam tubuh
remaja bekerja dua hingga empat jam di belakang jam tubuh orang dewasa. Dari
informasi ini, diketahui bahwa jam mulai sekolah yang berbeda menghasilkan
perkembangan siswa yang juga berbeda. Sarah-Jayne Blakemore, ilmuwan saraf dari
University College London mengatakan bahwa penelitian mengenai durasi belajar terlihat
sangat menjanjikan. Pasalnya remaja mengalami pergeseran jam tubuh sehingga
sulit terjaga pada pagi hari dan sulit tidur pada permulaan malam. Mereka
cenderung tidur larut malam dan bangun lebih siang.
"Ritme sirkadian atau jam tubuh berubah pada usia
pubertas," kata Blakemore, seperti dilansir laman Daily Mail, Rabu (19/2).
"Sebelum pubertas, anak-anak paling mudah bangun dan terjaga di pagi hari
dan mereka sudah mengantuk pada permulaan malam. Saat pubertas, terjadi hal
sebaiknya, jadi para remaja kesulitan tidur di malam hari," katanya lebih
lanjut. Pergeseran jam tubuh remaja ini terjadi hingga usia 21, dan kemudian
perlahan pola itu mulai berbalik seperti semula. Dan saat berumur 50 tahun,
orang bisa dengan mudah bangun pagi seperti anak-anak.
Beberapa sekolah telah melakukan percobaan, mereka memulai
jam sekolah lebih awal. Tetapi bukti yang kuat menunjukkan bahwa hal tersebut
kurang bermanfaat.
Kini penelitian itu berlanjut untuk menyelidiki apakah kelas
pada akhir pekan bisa meningkatkan pembelajaran anak. Mereka juga meneliti
apakah memainkan musik dan permainan di dalam ruang kelas bisa mendongkrak
kemampuan otak remaja. Hal lain yang juga diteliti adalah apakah membagi durasi
pelajaran menjadi potongan-potongan kecil ada manfaatnya. (fny/jpnn)
No comments:
Post a Comment