Assalamu’alaikum wr.wb.,
Saya dapat sedekah 100 dolar US dari seorang teman. Katanya saya
bisa pakai untuk apa saja, untuk diri sendiri, atau untuk sedekah. Pas banget
karena saya lagi butuh uang. Tapi saya tiba-tiba memikirkan anak teman saya
yang anak yatim. Jadi di saat masih terima uang itu, saya langsung berniat untuk
kasih kepada anak yatim itu saja, untuk menghibur hatinya. (Kapan lagi dia bisa
pegang 100 dolar US di tangan? Hehehe. Saya sendiri yang sering keluar negeri
dan punya banyak teman kaya baru sekali itu saja, apalagi dia. hahaha)
Saya bikin janji untuk ketemu dan kasih 100 dolar itu
kepadanya. Pas melihatnya, senyumnya lebar sekali. Dipegang seperti barang antik
seolah-olah takut “pecah” atau jadi rusak. Dia tidak percaya semuanya mau
dikasih kepada dia, dan kira harus dibagi sama saya juga. Saya menolak. Buat
dia semua. Saya bilang, nanti insya Allah ada lagi buat saya. Saya sarankan
agar dia simpan dulu, dan jangan langsung dibelanjakan. Tapi dia malah
tunjukkan sepatu yang dia pakai yang “kebetulan” sudah rusak. (Apakah ada
kebetulan di dunia ini?) Jadi sepertinya sudah menjadi takdir dia untuk dapat
uang agar bisa beli sepatu baru. Jadi kami pergi lihat sepatu dulu.
Pas saya pulang, saya cek email, dan sangat kaget melihat
email baru. Ada orang yang kirim 1 juta rupiah kepada saya sebagai sedekah
untuk bantu saya selama belum ada pekerjaan baru. Jadi uang yang dikasih kepada
anak yatim sudah dibalas dalam SATU JAM saja dengan jumlah yang sama, apalagi
kalau nanti ada “berlipat gandanya”. Saya sering mengalami hal yang sama, tapi biasanya
dalam waktu sekian hari baru ada balasan. Kali ini Allah tidak membuat saya
menunggu lama. Satu jam sudah dapat balasannya. (Apalagi kalau besok muncul
dalam bentuk berlipat ganda, seperti biasa! hehehe. Amin gitu lho!)
Teman2, kalau ada rasa bahwa uang di tangan kita adalah
milik kita, maka sesungguhnya orang yang merasa seperti itu keliru sekali. Setiap
atom di seluruh alam semesta milik Allah SWT. Semua uang di dunia juga milik
Dia. Dan karena Allah baik hati sama kita, banyak di antara kita mendapatkan
“titipan” kekayaan untuk sementara. Jumlahnya terserah Allah, dan juga terkait
dengan usaha kita. Tapi kalau melihat anak yatim atau orang miskin dan merasa
“Saya tidak perlu bagikan UANG SAYA dengan mereka” maka orang yang merasa
seperti itu sedang merugikan diri sendiri.
Dari pengalaman saya seperti dalam cerita nyata di atas,
uang yang diberikan kepada anak yatim akan dibalas oleh Allah, dalam waktu
cepat, dengan berlipat ganda, dan kita diberikan kemudahan dan kebaikan di atas
itu lagi lewat pahala yang terkumpul. Kalau ada uang di tangan anda yang lebih
dari kebutuhan, jangan takut untuk bagikan sebagian dari uang itu dengan anak
yatim dan orang miskin, atau untuk amal-amal yang lain, dan berusaha untuk
merasa YAKIN bahwa Allah SWT akan membalas.
Dan sebaiknya dimulai dengan anak yatim atau orang miskin di
dalam keluarga sendiri (kalau ada), lalu yang dekat seperti tetangga, lalu yang
jauh. Saya sering dengar komentar seperti, “Ahh, anak yatim di Jakarta sudah
kaya semua!” lalu orang itu tidak mau membantu anak yatim di sini karena
berasumsi. Coba mulai saja sekarang dengan anak yatim dan orang miskin yang
dekat, dan buat membantu pesantren, masjid, muallaf, pengobatan, bakti sosial,
dan hal-hal lain yang bermanfaat bagi umat Islam, dan insya Allah akan cepat
terasa manfaatnya.
Wabillahi taufik walhidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan pemelihara anak yatim di
surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari
tengahnya, lalu membukanya.” (HR. Bukhari, Turmidzi, dan Abu Daud)
245. Siapakah yang mau memberi PINJAMAN kepada Allah,
pinjaman yang BAIK (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan
MELIPAT GANDAKAN pembayaran kepadanya dengan LIPAT GANDA yang BANYAK. Dan Allah
menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(QS. Al-Baqarah 2:245)
masha Allah...
ReplyDelete