Assalamu’alaikum wr.wb.,
Kemarin malam saya di Kemang sampai pagi, ketemu
orang yang mau berkonsultasi. Sekitar jam 1 pagi, saya jalan kaki di Kemang Raya, dan
terlihat ada beberapa klub malam dan kafe yang ramai sampai pagi (padahal malam jumat
saja, bukan malam minggu). Di pinggir jalan ada banyak sekali
mobil mewah. Mercedes, BMW, Range Rover, dan sebagainya. Di samping mobil-mobilnya,
ada banyak anak muda yang berpakaian mewah, dengan rokok dan HP mahal di
tangannya. Banyak perempuan pakai rok mini. Kebanyakan kelihatan masih muda
seperti mahasiswa, mungkin sebagian sudah kerja. Semuanya sibuk dengan tugas
menikmati hiburan masing2, mencari teman2 yang sudah janjian untuk ketemu dan
bersenang2. Sambil jalan kaki, saya memperhatikan banyak anak muda seperti itu
saat lewat di depan mereka.
Tiba-tiba, seorang anak SD muncul dari
gang dan jalan kaki di depan saya. Masih pakai celana SDnya, tapi tidak pakai
sepatu. Di punggung ada karung besar. Ternyata dia pemulung. Dan mungkin
keluar malam karena pada jam segitu ada banyak orang kaya yang buang botol dan kaleng ke mana2 di pinggir jalan. Dia
berhenti beberapa kali di depan saya untuk ambil botol dan kaleng, dan semuanya dimasukkan ke dalam karungnya. Dia
jalan kaki terus, melintas di samping Mercedes, BMW, dan mobil mewah yang lain. Para pemuda yang sangat kaya itu
memandang dia untuk sekejap saja,
lalu mereka
kembali memperhatikan teman2 gaulnya yang lebih utama. Anak pemulung itu juga memandang
ke para
pemuda kaya, dan melintas di depan mereka tanpa bicara. Dia tidak minta-minta.
Dia bukan pengemis. Tapi dia keluar jam 1 pagi, di hari sekolah, untuk mencari
barang yang bisa dijual, agar bisa makan dan sekolah terus. Para pemuda yang kaya, yang tidak punya kesulitan makan
dan kuliah, tidak punya waktu untuk peduli pada anak kecil yang
melintas di depan mereka. Mereka sibuk menghibur diri sendiri
dengan harta kekayaan orang tua mereka.