Assalamu’alaikum wr.wb.,
Teman2, minggu kemarin saya cari bantuan lewat email, Facebook
dan blog untuk kumpulkan uang untuk anak yatim di Desa Purwadana, Karawang. Di situ
ada 170 anak yatim yang pengen sekali makan daging sapi untuk sahur pertama di
bulan Ramadhan. Setelah saya dihubungi teman saya Ust Muhtadin, saya sebarkan
info itu. Akhirnya terkumpul 10 juta. Tapi saya tidak mau berhenti di situ, dan
masih mencari terus, sehingga akhirnya kita dapat 20 juta, dan Ust Muhtadin
bisa pesan 2 ekor sapi (padahal mintanya satu ekor saja). Dan dia juga menangis
karena terharu bahwa teman2 di Jakarta mau peduli pada anak2 yatim di desa dia.
Saat saya sedang mengajak semua teman untuk ikut menyumbang,
saya tiba-tiba menjadi sadar bahwa saya sendiri juga belum kirim uang. Hahaha.
Saking sibuk cari uang dari orang lain, lupa kasih sendiri. Tapi saya berhenti sejenak.
Kartu kredit belum lunas, dan ada hutang2 lain yang belum dibayar. Apa berani
kirim uang ke sana untuk anak yatim, padahal untuk diri sendiri belum tentu
cukup? Mulai berfikir dua kali. Akhirnya muncul rasa lucu di dalam hati. Kok di
dalam ceramah saya bisa suruh orang lain untuk “jangan takut” tapi pas mulai
mikirin tabungan sendiri, kok mikir dua kali? Munafik dong kalau begitu! Hahaha.
Akhirnya jadi ketawa sendiri di depan komputer dan gelengkan kepala. Allah yang
janji untuk bayar kembali uang itu dengan berlipat ganda. Jadi kalau mau cepat
dapat banyak uang, dan sumbernya dari Allah langsung, ya, kasih kepada anak yatim
dulu dong!! Dan setelah itu, ada janji dari yang Maha Jujur dan Maha Adil yang
bisa jadi pegangan bahwa uang itu akan kembali dengan berlipat ganda.
Mungkin orang lain akan bilang “salah” karena mesti bayar
hutang dulu. Iya, memang benar. Tapi kalau mau habiskan 1 juta untuk hutang, maka
hutang hanya berkurang 1 juta. Tapi kalau kasih 1 juta kepada anak yatim, maka Allah
janjikan uang itu akan kembali dengan berlipat ganda (misalnya, bisa dapat 10
juta), jadi akan ada 10 juta untuk bayar hutang, dan bukan 1 juta saja. Tapi
memang berisiko, karena kalau Allah tidak “segera” membalas, maka hutang sudah
jatuh tempo dan uang yang berlipat ganda belum masuk. Hehehe. Tetapi dari
pengalaman saya selama ini, setelah kasih uang tunai kepada anak yatim, maka
uang tunai juga kembali, dengan berlipat ganda dan dalam waktu 1-2 minggu saja,
tanpa harus menunggu terlalu lama.
Akhirnya, sambil masih merenung, muncul perasaan, “Buat anak
yatim! Jangan takut! Jangan dengarkan bisikan. Yakinlah pada Allah!” dan
akhirnya jadi kirim uang juga kepada anak yatim di Karawang. Teman Indonesia suka
mengatakan, “Modalnya nekat!” hahahaha. Sudah terlanjur kirim. Tidak bisa
ditarik kembali, dan juga tidak mau. Jadi harus pasrah, tapi sekaligus senyum.
Besok harinya ada rencana pergi ke Daan Mogot untuk membuat
SIM baru (perpanjangan). Dari tahun kemarin tidak bisa karena orang asing harus
punya visa kerja untuk buat SIM. Saya naik busway untuk menghemat uang, dan pas
naik, kelihatan jalan tol sedang kosong total. Haha. Kalau naik taksi, bisa
sampai lebih cepat. Tapi sudah di busway, jadi terus saja ke Grogol dan
berdzikir dalam perjalanan. Pas sampai kantor polisi Daan Mogot, langsung menuju
loket perpanjangan SIM asing.
Ada polwan yang jaga di loket.
“Sudah kembali lagi Pak? Ini formulir yang sama dari tahun
kemarin, betul?”
“Huh” (Bingung banget!)
“Huh” (Bingung banget!)
“Bapak ke sini tahun kemarin kan? Tapi belum ada visa kerja
jadi tidak berhasil bikin SIM. Sudah ada visa kerja sekarang?”
“Lhooo, kok Ibu bisa ingat sama saya?”
“Lhooo, kok Ibu bisa ingat sama saya?”
“Iya Pak. Saya selalu ingat sama cowok bule yang ganteng!”
(Wek wek wek wek!) Saya kasih semua formulir.
“90 ribu pak.”
Saya bayar.
“Pak, ke loket 24, bilang dari saya (disebutkan namanya).”
Saya pergi ke tempat foto, kasih formulir dengan menyebutkan
nama polwan tadi, berdiri sebentar, dipanggil, difoto dan disuruh tunggu di
belakang dekat loket 30. Menunggu SIM baru keluar biasanya lama. Untung saya
sudah bawa koran. Tapi saya baru duduk di ruang tunggu, lalu nama saya
dipanggil. SIM sudah siap. Alhamdulillah.
Saya keluar dari kantor polisi dan melihat jam tangan. Saya berada
di dalam untuk kurang lebih 10 minit, dan biaya hanya 90 ribu. Dalam 15 tahun
membuat perpanjangan SIM di Jakarta, ini paling cepat, paling murah, dan juga
dibilang “ganteng”. Hahahahahhaha. Dan semuanya terjadi sehari setelah kasih
uang kepada anak yatim di Karawang. Subhanallah. Apa masih tidak percaya pada janji
Allah?
Siang itu ketemu teman untuk diskusi, jalan pulang lancar
dan kosong. Saya kira akan lewat Semanggi, tapi sopir tiba2 belok ke arah Senopati
tanpa bicara. Sudah terlanjur, jadi saya tidak berkomentar. Setelah teman
datang ke rumah malam itu, dia ceritakan macetnya yang luar biasa di Semanggi
dan Gatot Soebroto karena demo buruh. Saya ketawa. Saya lewat Senopati, jadi
tidak kena, dan bisa cepat pulang, jalannya kosong. Dia kena 1 jam dari
Semanggi ke Pancoran. Hahahhahaha. Kok rasanya semua urusan berjalan lancar
terus ya? Dan setelah beberapa hari pengen makan pizza, akhirnya dapat pizza
juga di malam itu.
Besok harinya lagi, saya ke rumah teman, dapat jalan yang
hampir kosong dan lancar padahal mesti macet karena sudah jam 7 malam dan lewat
Semanggi, sampai saya merasa bingung memikirkan semua orang pada ke mana. Pas mau
pulang, harus jalan kaki agak jauh ke jalan besar untuk cari taksi, tapi tidak
perlu. Baru keluar rumah itu, taksi Express datang. (Sudah dapat taksi, dan
sekaligus dapat yang lebih murah). Dan begitu seterusnya sampai dengan hari
ini. Setiap hari, rasanya kok begitu mudah semua urusan, dapat makanan yang
enak, sering ditraktir, dapat jalan yang kosong, dan tidak ada kesulitan atau
masalah yang bikin pusing. Melihat isi tabungan yang makin kosong seperti biasa
di akhir bulan juga menghasilkan senyum karena langsung ingat pada anak yatim
di Karawang dan bagaimana mereka akan senyum nanti kalau dapat daging sapi dari
kita semua di Jakarta.
Teman2, jangan takut untuk membantu anak yatim. Di bulan
biasa, pahalanya dan balasan dari Allah sudah dijamin, apalagi di bulan
Ramadhan yang insya Allah akan segera mulai. Kita bisa merasakan nikmat yang
luar biasa kalau hati kita bisa lupakan urusan sepele kita, dan ingat pada anak
yatim. Kalau ada beban di dalam keluarga, atau stress di kantor, atau masalah
dengan tetangga, coba memikirkan anak yatim, yang beban hidupnya jauh lebih
besar dari semua yang kita hadapi. Kasih sebagian dari uang kita kepada mereka,
dan insya Allah besok hari, secara langsung, Allah SWT bisa hilangkan beban itu
yang mengganggu hati kita. Allah bisa memberikan ketenangan dalam sekejap kalau
Dia mau. Jadi kita mau melakukan apa untuk Dia?
Dan jangan takut kalau uangnya sedikit. Berikan sebisanya,
walaupun hanya 10 ribu saja, tanpa membebankan diri sendiri, dan yakinlah bahwa
Allah SWT akan membalas dari arah yang tidak tersangka. Kalau kita yakin!
Rasulullah SAW bersabda, “Ada seorang laki-laki yang datang
kepada Nabi SAW dan mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabipun bertanya: ‘Sukakah
kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi? Kasihilah anak
yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu
menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.’” (HR Ath-Thabrani, Targhib, Al
Albaniy: 254)
245. Siapakah yang mau memberi PINJAMAN kepada Allah,
pinjaman yang BAIK (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan
MELIPAT GANDAKAN pembayaran kepadanya dengan LIPAT GANDA yang BANYAK. Dan Allah
menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(QS. Al-Baqarah 2:245)
(QS. Al-Baqarah 2:245)
Wabillahi taufik walhidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
No comments:
Post a Comment