Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (562) islam (543) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (10) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (37) renungan (169) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (6) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

17 November, 2009

Bocah 1 SMP Gantung Diri - Keluarga Tak Persoalkan Hukuman yang Dialami Hadi di Sekolah

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Berapa banyak guru dan orang tua tidak paham: luka psikologis yang dialami seorang anak sama buruknya dengan luka fisik, dan malah bisa lebih buruk lagi. Seorang anak yang dipukul akan cepat sembuh dari luka pukulan tersebut. Dalam waktu dekat, dia mungkin saja lupa bahwa dia pernah dipukul. Tetapi kalau dihinakan atau diancam secara berlebihan, mungkin saja itu menimbulkan gangguan psikologis selama bertahun-tahun. Dan bila terjadi luka psikologis, bisa saja dia masih mengalami trauma terus-terusan sampai usia dewasa.
Berapa banyak orang yang tidak paham! Peran orang tua dan guru dalam membina dan menjaga anak secara jasmani dan rohani tidak bisa dianggap persoalan enteng.
Satu lagi anak jadi korban. Kapan para guru dan orang tua akan mulai belajar tentang pendidikan anak!?!

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

********
Bocah 1 SMP Gantung Diri - Keluarga Tak Persoalkan Hukuman yang Dialami Hadi di Sekolah

Selasa, 17/11/2009 11:03 WIB
Baban Gandapurnama - detikBandung
Bandung - Keluarga Hadi Purnomo (14) mengaku pasrah dan menerima kematian bocah kelas 1 SMP itu sebagai musibah. Hadi nekat gantung diri di kamarnya dengan menggunakan tali jemuran yang diikatkan ke kuda-kuda rumah, Senin kemarin (16/11/2009). Hingga kini belum diketahui motif kematian Hadi.

"Kami pasrah. Keluarga besar tadi malam sudah berembug dan menganggap ini musibah. Persoalan katanya Hadi punya masalah di sekolah, seperti sering dihukum, tak akan kami persoalkan," ujar Ua korban, Nuriadi (41), ditemui di rumah duka, Jalan Karees Timur RT 3 RW 8 Kelurahan Samoja Kecamatan Batununggal, Selasa (17/11/2009).

Lagipula, kata dia, persoalan Hadi suka dihukum oleh guru di sekolah harus ditelusuri dulu permasalahannya. "Kalau iya suka disetrap, mungkin memang anaknya yang salah," katanya.

Pihak keluarga pun selama ini tak pernah melihat bekas-bekas tanda penganiyaan. "Lain lagi kalau ternyata ada bekas-bekas penganiayaan akibat dihukum oleh guru, mungkin kita akan melanjutkan prosesnya," ujar Nuriadi.

Nuriadi mengaku terakhir bertemu dengan korban, kemarin pagi pukul 10.00 WIB. Nuriadi sempat menegur Hadi karena dia tak masuk sekolah. "Tapi dia malah jawab, enggak ah ada guru yang jahat," ujarnya menirukan jawaban Hadi. Berdasarkan penuturan teman-teman korban, Hadi bermasalah dengan guru bahasa Inggris. Dia kerap disetrap di depan kelas dan juga dicubit. Namun hal itu dibantah kepala sekolah SMP YPU Bandung.

Hadi ditemukan dalam keadaan tergantung di kuda-kuda kamarnya oleh adik perempuannya, Ayu Lestari (10), sebelum maghrib. Siang hari, rekan korban sempat melihat korban masih bermain bola di gang rumahnya. Kematian Hadi dengan cara gantung diri ini sungguh tragis, karena terjadi bertepatan dengan hari ulang tahunnya ke-14 yang jatuh pada tanggal 16 November. (ern/ern)

Sumber: detik.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...