Jumat, 06/11/2009 12:56 WIB
Andi Saputra - detikNews
Jakarta - Kekerasan di lembaga pendidikan terjadi kembali. Kali ini, penganiayaan yunior oleh senior terjadi di SMAN 82. Adalah Ade Fauzan, siswa kelas I yang menjadi korban kekerasan dari siswa kelas III. Ade kini terpaksa melewatkan hari-harinya di RS Pusat Pertamina (RSPP), Jl Kiai Maja, Jakarta Selatan.
Saat ditemui di RSPP, Jumat (6/11/2009), Ade menceritakan, kejadian itu bermula pada Selasa (3/11/2009) pagi. Saat itu Ade hendak mengambil buku Geografinya yang tertinggal di ruang kelas III. Sudah menjadi rahasia umum di SMU tersebut, siswa kelas I dan II tidak dapat melalui sebuah koridor. Hanya siswa kelas III yang dapat melaluinya. Koridor Gaza sebutannya.
Kesalahan Ade adalah melewati koridor itu. Hingga ketika waktu menunjukkan 09.45 (waktu istirahat), Ade pun dipanggil oleh 7 siswa kelas III. "Lo lewat jalur Gaza ya?" ujar Ade menirukan pertanyaan siswa kelas III. Ade pun langsung ditonjok wajahnya. "Saya tidak ingat siapa yang nonjok, tahunya anak-anak kelas III," kata Ade.
Kekerasan pada Ade belum berakhir. Saat jam sekolah berakhir, Ade kembali diminta siswa kelas III menuju Warung Taman (Wartam), sekitar 50 meter dari sekolah. Ade pun pergi ke Wartam dengan diikuti tatapan teman-teman kelas I dari kejauhan. Di warung tersebut, Ade diberi gel rambut di telinga dan di seluruh rambut. Lalu siswa kelas III memanggil teman-teman Ade untuk memukuli Ade. Namun karena solider, teman-teman Ade pun diam.
Rupanya tindakan diam ini membuat kemarahan siswa kelas III semakin menjadi. Mereka pun mulai menonjok Ade. Ade mencoba berdiri dan hendak melawan. Namun lagi-lagi, sekitar 30 siswa kelas III langsung mendatangi Ade dan memberikan bogeman lanjutan.
"Habis itu saya tidak ingat apa-apa. Saya ingatnya sudah sampai di UGD RSPP," kenang Ade.
Sehabis memukuli Ade, siswa kelas III kabur. Sementara siswa kelas I langsung membawa Ade ke RS dengan taksi. Ade pingsan sekitar 3 jam dan baru siuman menjelang maghrib. "Teman-teman saya disuruh mengakuinya kalau saya dipukul siswa SMU lain, nggak boleh mengakui dipukul sama anak-anak kelas III," ujar Ade. (amd/nrl)
Sumber: detiknews.com
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(317)
anak yatim
(117)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(64)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(69)
hukum islam
(51)
indonesia
(586)
islam
(559)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(372)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(28)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(138)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(519)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(46)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(192)
Sejarah
(5)
sekolah
(90)
shalat
(10)
sosial
(323)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
Salah satu kata kesukaan orang Indonesia adalah: “Oknum”. Kalau ada orang-orang yang bercerita bahwa mereka mengalami suatu “masalah” di sek...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 122 pada bulan Oktober 2025, dan tidak ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tahun 2024, tercatat 1,8 juta orang Indonesia melakukan Umrah dan 241 ribu orang melakukan Haji. Jadi totalnya ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Seperti biasa, ini kisah rekayasa, dengan menggunakan nama orang yang benar. Prof. Fidelma O'Leary mema...
-
[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiat...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tanggal 29 September, 2025, gedung baru dalam sebuah pesantren di Sidoarjo ambruk pada saat banyak anak melakuk...
-
Banyak orang yang kerja sebagai “guru” hanyalah orang dewasa yang berdiri di kelas dan memberikan tugas kepada anak, TANPA memiliki ilmu yan...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf, apa pantas disebut “Tragedi Maut”? Bukannya itu kasus “kematian yang disebabkan oleh kelalaian” (yang bi...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf Pak Menteri, tetapi apakah bapak sudah pegang data yang akurat, sehingga berani bilang jumlahnya sedikit?...
-
Pertanyaan Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mau bertanya kalau orang Muslim boleh mendoakan orang non-Muslim? Kalau ada teman atau sauda...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bullying lagi...ga ada matinya..
ReplyDeletesatu sisi senang sabagai generasi muda mereka bangga pakai istilah Gaza,heroik karena Jalur Gaza identik dengan Hamas yang berani melawan Israel dan membela hak2 Palestina tapi kok perilakunya seperti tentara Israel!Saya cuma bisa prihatin...(hari ini saya sudah terlalu banyak komentar!)
Polisi Mulai Selidiki Bullying di SMAN 82
ReplyDelete"Ya nanti saya ambil barang buktinya, ini lagi penyelidikan," ujar Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru, Ipda Dian Indra pada detikcom, Jumat (6/11/2009). Dian mengaku pihaknya belum memanggil satu orangpun untuk dimintai keterangan.
Sementara itu, pihak keluarga korban menilai polisi sangat lamban bekerja. Padahal, barang bukti berupa baju berlumur darah, korban dan hasil visum sudah ada.
"Kan semua barang bukti sudah ada. Masa sampai sekarang tidak ada tindakan," kata ibu korban, Marlin Angraini, di RSPP.
Ade yang merupakan siswa kelas X-2 (I-2) meminta pihak-pihak yang mengeroyoknya untuk ditangkap. "Ya ditangkaplah. Masukin penjara," kata Ade yang masih terbaring sakit.
http://www.detiknews.com/read/2009/11/06/153102/1236754/10/polisi-mulai-selidiki-bullying-di-sman-82?991102605
sepertinya ga hanya lembaga hukum negara ini yang buth direformasi..lembaga pendidikannya juga////capeee dehhh kasusnya berulang2 terus
ReplyDeletetadi pagi nonton berita tentang kasus sma 82,
ReplyDeletecukup memalukan! soalnya pintu gerbang SMA itu, tertulis jelas: SMA percontohan, yang mendpt ISO, tidak adanya BUllying.., jelasss terpampang di pintu gerbangnya.., tapi....:)
lebay woy lebay
ReplyDelete