Assalamu’alaikum wr.wb.,
Hari ini saya telfon orang tua di
Orang dilarang mencucui mobil kecuali dia menggunakan air bekas. Jadi banyak orang malah tidak pernah mencuci mobil.
Dan warga disuruh mandi dengan berdiri di dalam ember besar untuk menangkap air bekasnya. Air itu kemudian dituangkan ke bunga di depan rumah (kalau masih ada yang hidup) karena rumput dan bunga dilarang disiram pakai selang (air PAM). Hanya boleh dengan air bekas.
Bagi yang punya kolam renang, tidak boleh diisi dengan air PAM. Harus pesan truk tangki air yang akan antarkan air ke rumah. (Saya tidak diberitahu air itu dari mana: bekas dari industri barangkali). Dan kalau air di kolam renang surut karena menguap, tetap tidak boleh ditambahkan dengan PAM. Harus membuat bak air sendiri yang bisa menangkap air hujan dari atap rumah (walaupun air hujan sedikit), atau biarkan kolam renang setengah kosong.
Betapa nikmatnya tinggal di
Krisis ini melanda seluruh
Enakan di sini ya? Saya berfikir, kalau banjir lagi tahun depan, gubernur baru bisa mengekspor air banjir itu ke
Ketika anda mandi nanti, jangan lupa bersyukur kepada Allah swt. yang Maha Kuasa atas persediaan air di dunia ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Assalamualaikum Om Gen
ReplyDeleteAlhamdulillah...wa syukru'lilah...sayapun masih bisa mandi 2 kali....
Sayapun ndak bisa membayangkan kalau prilaku masyarakat Indonesia wabil khusus daerah yg padat penduduknya semabarang seperti sekarang...ndak memikirkan dampaknya nanti.
Republika kemarin publish di ambang krisis air http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=298012&kat_id=13.
Terima kasih atas tulisannya Om Gen...hal ini menggugah hati nurani saya untuk lebih bijak daam menggunakan karunia Allah SWT ini.
Sekali lagi terima kasih
Wassalamualaikum
bapakeghozan
assalamualaikum
ReplyDeletewah.....manusia harus mulai mensyukuri & tidak sia-siakan sumber daya alam. dalam Alquran dicantumkan kerusakan di muka bumi ini karena manusia sebabnya. jadi, hendaknya manusia hidup selaras dengan alam.
terima kasih