Assalamu’alaikum wr.wb.,
Buat orang yang sering mendengar gosip/isu tentang PKS sebagai partai Islam yang anti-maulid, anti-tahlilan, dan sebagainya, mungkin ini bermanfaat sebagai info yang jelas dari pihak PKS sendiri. (Bahan ini dikirim lewat email oleh teman).
Secara pribadi, saya juga punya beberapa teman yang mendukung PKS dan saya tidak melihat ada masalah dengan partai ini. Pada dasarnya, semua partai Islam cukup baik, dan PKS sepertinya termasuk yang terbaik karena sangat anti-korupsi dan, kalau tidak salah, sejauh ini belum ada anggota PKS yang ditahan KPK.
Tetapi di media massa, sering diangkat macam-macam isu seputar PKS dan anggotanya yang sepertinya cukup memojokkan dan belum tentu benar. Sepertinya memang ada usaha untuk membentuk citra PKS yang kurang menyenangkan lewat media massa, terutama seputar semua hal yang berbau Islam dan syariah. Seringkali saya lihat komentar di media massa tentang partai ini, tetapi anehnya, tidak selalu ada kutipan dari petinggi partai, dan hanya ada kritikan dari orang lain terhadap mereka (informasi sepihak). Semoga perbuatan baik mereka melawan korupsi di negara ini bisa menjadi contoh buat semua partai yang lain.
Semoga informasi ini bermanfaat sebagai klarifikasi saja buat yang memerlukannya.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene
####
PKS Menjawab Fitnah
banyak yang simpati lalu mendukung, tapi tidak sedikit yang menebar halang rintang dengan langkah politis, bahkan ada yang menebar kedustaan dengan isu keagamaan. Cara yang terakhir ini berulang kali dimunculkan barbarengan dengan perjuangan politik PKS melalui pemilu legislatif dan pilkada.
TETAP PARTAI DA’WAH, MESKI PKS TERUS DIFITNAH
Bayan Dewan Syari’ah Pusat Partai Keadilan Sejahtera
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi rabbil alamin wasshalatu wassalamu ‘ala sayyidil mursalin, nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in. Wa ba’du..
Fenomena partai da’wah PKS dalam blantika perpolitikan nasional telah mengundang banyak hal. Ada ketercengangan, ada pertanyaan, ada pula kekhawatiran bahkan kecurigaan. Menghadapi laju PKS di ranah politik sekaligus ranah da’wah, berbagai pihak melakukan ragam cara. Bertambah banyak yang simpati lalu mendukung, tapi tidak sedikit yang menebar halang rintang dengan langkah politis, bahkan ada yang menebar kedustaan dengan isu keagamaan. Cara yang terakhir ini berulang kali dimunculkan barbarengan dengan perjuangan politik PKS melalui pemilu legislatif dan pilkada.
Kedustaan (iftira) dengan isu keagamaan itu berupa sebutan atau stempel yang sembarangan dan sama sekali mengabaikan perintah Islam untuk klarifikasi (tabayyun) baik dengan meruju dokumen-dokumen PKS maupun dengan menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkompeten di PKS. Kedustaan yang terbaru dibuat oleh yang menamakan dirinya Tim Taushiyah dan Maklumat pada hari Ahad 22 Sya’ban 1429 H/24 Agustus 2008 di salah satu Pesantren. Kami tidak sampai hati menuliskan sembilan nama Kiyai sebagai tim perumus yang sejatinya mukarramun. Inti dari taushiyah tersebut meminta masyarakat khususnya kalangan tertentu dari kaum muslimin, ’agar mewaspadai gerakan Wahabisme yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang bertujuan menghilangkan syari’at dan tradisi Yasinan, Tahlilan, Qunut dan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, serta tradisi lainnya yang suka dilakukan Ahlussunnah Waljama’ah.
Sebagai partai da’wah yang berfungsi memberikan pencerahan kepada masyarakat luas, PKS harus menjelaskan siapa ia sebenarnya. Sesuai AD-ART partai, lembaga yang berkompeten menjelaskan pandangan dan sikap keagamaan PKS adalah Dewan Syari’ah. Sedangkan pandangan atau sikap keagamaan kader PKS secara individual tidak mencerminkan pandangan dan sikap partai. Berikut ini pandangan resmi Dewan Syari’ah Pusat PKS tentang beberapa masalah keagamaan yang telah dipolitisir.
1. PKS dan Ahlussunnah Wal Jama’ah
Sebagai partai dakwah PKS berpegang teguh kepada aqidah ahlussunnah waljamaah dengan sumber rujukan utama sebagaimana termaktub dalam Ittijah Fiqih Dewan syari’ah PKS, berupa Mashadir Asasiyah (sumber hukum primer) yang disepakati oleh Jumhur Ulama Ahlu Sunnah wal Jama’ah, yaitu al-Qur’an, Sunnah yang suci, ijma’ dan qiyas.
2. PKS dan ’Wahabisme’
Tidak ada hubungan antara PKS dengan ’Wahabiyah’, yaitu gerakan yang dipimpin Syekh Muhammad bin Abdul Wahab di negeri Hijaz yang bertujuan untuk memurnikan ’aqidah dari Takhayul, Bid’ah dan Khurafat (TBC), berkerja sama dengan Malik Abdul Aziz dan menggunakan berbagai cara dari yang sifatnya halus sampai yang radikal. Jelas tidak ada hubungan historis karena PKS lahir pasca reformasi 1998. Tidak ada hubungan struktural organisatoris antara PKS dengan organisasi keagamaan di Saudi Arabia. Bahwa di antara pimpinan PKS pernah studi di Saudi Arabia, hal yang sama berlaku juga pada ormas Islam yang lain. Bahkan ada yang pendirinya pernah mukim di sana. Tapi tidak lantas ormas-ormas tersebut boleh dituduh sebagai pengusung ’Wahabiyah’.
3. Kolektivitas dan keberagaman di PKS
Sebagai partai da’wah yang berprinsip kejama’ahan, maka sifat kolektifitas menjadi ciri PKS yang mewadahi keberagaman, baik dalam rekruting kader maupun pandangan keagamaan dan politiknya.
· Ketua Majelis Syura PKS KH. Hilmi Aminuddin alumni Universitas Islam Madinah, dekat dengan kalangan Persis.
· Duta besar RI di Saudi Arabia Habib DR. Salim Segaf Al Jufri adalah seorang habib cucu pendiri Al Khairat dan salah seorang pendiri Partai Keadilan. Beberapa habaib yang lain fungsionaris PKS seperti Habib Abu Bakar Al Habsyi, Habib Nabil Al Musawwa, Habib Fahmi Alaydrus.
· Presiden pertama Partai Keadilan DR. H. Ir. Nurmahmudi Ismail, MSc lulusan Amerika, berlatar belakang pesantren di Kediri yang kental ke NU-annya.
· Presiden kedua Partai Keadilan dan PKS yang kini Ketua MPR RI DR. H. M. Hidayat Nurwahid, MA lulusan Universitas Islam Madinah, berlatar belakang Muhammadiyah.
· Presiden PKS yang sekarang Ir. H. Tifatul Sembiring alumni sekolah tinggi teknik di Indonesia dan kursus manajemen politik di Pakistan punya latar belakang organisasi di PII.
· Ketua MPP-nya Drs. H. Suharna Surapranata, MT lulusan UI dan Jepang berlatar belakang aktivis masjid kampus.
· Ketua Dewan Syari’ah PKS KH. DR. Surahman Hidayat, MA tamatan universitas Al Azhar Mesir yang bermazhab Syafi’i, latar belakangnya NU dan PUI, sebelumnya PII dan HMI.
· Beberapa anggota Dewan Syari’ah Pusat juga berlatar belakang NU seperti KH. DR. Muslih Abdul Karim, MA murid kesayangan KH. Abdullah Faqih, Langitan. H. Bukhari Yusuf, MA, sekretaris DSP, murid kesayangan KH. Noer Ahmad S, ahli Ilmu Falak NU. H. Bakrun Syafi’i, MA alumni Pesantren Al Munawwir, Krapyak, Yogyakarta adalah murid kesayangan KH Ali Ma’shum. H. Amang Syafruddin, Lc, Msi alumnus Pesantren NU Cipasung, Tasikmalaya yang sering dipuji sebagai murid nomor 1.
· Beberapa ulama seperti Prof. DR. KH. Didin Hafidhuddin, MS (ketua Baznas), DR. Ahzami Samiun, MA. (putra dari tokoh NU, KH. Samiun Jazuli), Prof. DR. Ahmad Syathori (alumni pesantren Babakan Ciwaringin dan Buntet), adalah tempat bertanya dan rujukan kader PKS.
4. Furu’iyah di PKS
Da’wah PKS menekankan pada tema-tema besar yang bersifat prinsip (qadhaya ushuliyah). Ini supaya da’wah PKS bersifat mempertemukan mempersatukan (jami’ah-tajmi’iyah) dan tidak menimbulkan perselisihan/perpecahan (tafriqiyah). Ittijah fiqh (orientasi fikih) Dewan Syari’ah PKS mendahulukan fiqh persatuan (i-tilaf) daripada fiqh perbedaan (ikhtilaf). Menggali dan mengambil faidah dari khazanah fiqhiyah yang ada dengan prinsip ”Almuhafazhatu ’alal qadimish shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah” mengambil pendapat klasik yang masih cocok dan pendapat baru yang lebih maslahat. Tapi dalam praktik keseharian memperhatikan harmoni dengan mazhab yang banyak dipraktikan yaitu madzhab Syafi’i. Mengedepankan cara kompromi (thariqatul jam’i) atas tarjih, dan menggunakan prinsip keluar dari khilafiah (khuruj ’anil khilaf) sejauh dimungkinkan. Kemudian terhadap perbedaan dalam masalah cabang (furu’) mengedepankan sikap toleran (tasamuh). Prinsip yang dipegang ”NATA’AWANU FIMA ITTAFAQNA ’ALAIHI WA YA’DZURU BA’DHUNA BA’DHAN FIMA IKHTALAFNA FIHI” – Bekerjasama dalam hal-hal yang disepakati dan saling menghormati dalam hal-hal yang diperselisihkan.
5. Sikap PKS dalam masalah khilafiyah
Berikut ini beberapa masalah khilafiah/furu’iyah yang sering dijadikan alat untuk memfitnah PKS dan pandangan resmi Dewan Syari’ah Pusat PKS tentang itu.
a. Do’a Qunut
Bagaimanapun do’a qunut status hukumnya sunat. Yang disepakati adalah do’a qunut dalam shalat witir, qunut nazilah dalam shalat fardhu yaitu memohon tolak bala dari kaum muslimin dan mendo’akan bencana bagi musuh Islam. Adapun qunut shubuh tetap saja merupakan masalah khilafiyah. Masalah pilihan, paling tinggi posisinya antara rajih dan marjuh, bukan antara sunnah dan bid’ah. Jadi tidak ada bid’ah dalam qunut shalat fajar. Dan mengamalkan yang marjuh bisa menjadi pilihan jika membawa kemaslahatan dalam mu’amalah. Jadi bukan sikap plinplan, tapi cerminan sikap bijak dan cerdas. Secerdas Imam Muhammad bin al Hasan al Syaibani murid Imam Abu Hanifah yang melakukan qunut ketika ziarah ke Mesir dan menjadi imam shalat shubuh. Ini karena beliau menghormati Imam Syafi’i -imam madzhab yang dominan di Mesir. Dan sebijak Imam Syafi’i yang tidak qunut shubuh ketika beliau ziarah ke Imam Muhammad di Baghdad.
Dalam pengamalan di acara-acara PKS kadang qunut shubuh kadang juga tidak, tergantung imamnya. Dan itu tidak pernah ada masalah.
b. Membaca do’a dan tahlil untuk yang meninggal
Pada dasarnya membaca do’a untuk mayit dianjurkan (sunat). Berkat ikatan ’aqidah tauhid tidak terputus hubungan sesama muslim dengan yang sudah mati sekalipun. Dalam al Quran ada do’a ”Rabbanagfirlana wa li-ikhwanina alladzina sabaquna bil imani, wala taj’al fi qulubina ghillan lilladzina amanu.. rabbana innaka raufurrahim”. (QS 59: 10). Menghadiahkan bacaan Surah al Fatihah atau lainnya untuk mayit, atau mewaqafkan/menshadaqahkan sesuatu atas nama atau menujukan pahalanya untuk mayit merupakan amal shalih yang diterima, sesuai pendapat jumhur ulama. Istigfar, tasbih, tahmid dan tahlil merupakan bagian dari keseluruhan do’a yang dibaca. Waktu berdo’a untuk mayit tidak harus dibatasi pada waktu atau hari-hari tertentu, dan tidak boleh disyaratkan, sehingga pilihan waktunya lebih luang dan leluasa sesuai kesempatan atau kemampuan.
c. Perayaan maulid Nabi saw
Perayaan memperingati maulid Nabi Muhammad saw menurut sebagian riwayat, digagas oleh Sultan Salahuddin al Ayyubi di Mesir dalam rangka meningkatkan ruhul jihad umat Islam. Sampai hari ini Universitas Al Azhar sendiri mensyi’arkan peringatan maulid Nabi saw. Bagi kepala pemerintahan seperti Sultan Salahuddin, hal itu merupakan kebijakan yang sesuai syari’ah (siyasah syar’iyah), yang didefinisikan imam Ibnu Uqail sebagai perbuatan yang dilakukan karena lebih maslahat bagi masyarakat dan lebih menghindarkan mereka dari mafsadat, meskipun tidak pernah disabdakan atau dicontohkan oleh Nabi saw. Adapun bagi masyarakat muslim, peringatan maulid Nabi saw pertimbangannya adalah semata-mata kemaslahatan (mashlahah mursalah). Dasar pertimbangan maslahat ini juga yang menyeleksi ragam acara yang dipandang membawa maslahat. Tentu saja dalam konteks ini ada ruang bagi tradisi dan kreasi yang baik, sehingga ada variasi dari tempat ke tempat lain dan dari waktu ke waktu yang lain. Jika dibarengi niat yang lillah, untuk meninggikan Dinullah dan tidak ada sesuatu yang melanggar syari’ah dalam mata acaranya, insya Allah bernilai ’ibadah.
Di lingkungan PKS, biasa diadakan peringatan maulid Nabi saw baik oleh DPP maupun struktur di bawah. Bahkan dianjurkan agar pelaksanaannya bekerjasama dengan masjid, lembaga keagamaan atau masyarakat sekitar. Para kepala pemerintahan kader PKS biasa memprakarsai atau mensponsori. Para da’i atau asatidz kader PKS biasa menjadi penceramah dalam peringatan ini.
d. Yasinan
Disebutkan dalam sebuah riwayat Imam Ahmad bahwa Surah Yasin merupakan qalbunya al Quran. Membacanya merupakan ’ibadah. Disepakati anjuran membacanya di samping orang yang sakit parah. Boleh dibaca untuk pengobatan dengan ruqyah syar’iyah. Boleh membacanya untuk yang sudah meninggal, menurut jumhur ulama. Sejauh ada pendapat yang membuka peluang ’amal, adalah tidak bijak menutupnya bagi siapa yang ingin melakukannya. Waktu membacanya luas, boleh siang apalagi malam dan pada waktu-waktu yang khidmat. Tidak perlu dibatasi pada waktu tertentu. Pertimbangannya adalah kesempatan dan kekhidmatan. Membiasakan acara membaca al Quran atau memilih surat-surat tertentu, insya Allah merupakan ’adah shalihah atau tradisi yang baik. Memilih surat tertentu untuk dilazimkan dibaca, bukan karena mensyaratkan atau membatasi, tapi karena lebih menyukainya atau lebih familiar, insya Allah merupakan kebajikan, semoga Allah mempertemukan pembacanya dengan surat yang dicintai.
Secara umum, merupakan kebijakan dalam da’wah PKS untuk menghidupkan sunnah yang telah ditinggalkan (ihyaul sunnah al mahjurah) dan tradisi Islami yang menyemarakkan syi’ar Islam sebagai cerminan ketaqwaan.
Melalui bayan ini kami serukan kepada segenap pencinta kebenaran dengan semangat iman dan keadaban, agar tidak termakan oleh fitnah dan hasutan baik lisan maupun melalui selebaran gelap yang menuduh PKS adalah Wahabi dan bukan Ahlussunnah Wal Jama’ah. ”Berbuat dusta dan menyebarkannya adalah dosa besar” (HR Bukhori).
Hasbunallah wani’mal wakil, wahuwal muwaffiq ila aqwamith thoriq
Jakarta, 21 Syawwal 1429 /21 Oktober 2008
Dewan Syari’ah Pusat
Partai Keadilan Sejahtera
KH. DR. Surahman Hidayat, MA
Ketua
Sumber: PK-Sejahtera.org
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(299)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(52)
indonesia
(570)
islam
(557)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(357)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(8)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(503)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(34)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(179)
Sejarah
(5)
sekolah
(79)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Assalamualaikum
ReplyDeleteMembaca "PKS Menjawab Fitnah" sangat menarik. memang tidak ada hubungan antara PKS dengan ’Wahabiyah’. Tapi apakah PKS itu ada hubungannya dengan Ikhwanul Muslimin?.
Saya mempunyai banyak teman aktivis PKS, mereka menjadi Murobi dalam Liqo. Dan buku bacaan wajib mereka adalah karangan Hasan Albana.
Setahu saya Hasan Albana itu Ulama berasal dari Mesir yang ada kaitannya dengan Ikhwanul Muslimin.
Jadi memang benar kalau PKS tidak ada hubungannya dengan Wahabiyah.
Setahu saya dakwah PKS adalah melalui jaringan Liqo, yang dilakukan dalam kelompok kecil.
Saya dulu pernah ikut Liqo, tetapi saya kemudian berhenti dan mereka tidak pernah menjelaskan secara transparan dakwah mereka bermanhaj apa.
Wallohua'lam
kenapa masalah kayak gini dibesar2kan..
ReplyDeleteseakan partai islam itu harus benar2 'suci' jadi ketika ada noda sedikit..blow up nya berlebihan.
seakan prestasinya lain yg baik, ternoda semua hanya gara2 ulah kadernya di satu daerah.
Lalu bagaimana dengan kasus kader partai yg lain, yg jelas2 banyak berskandal..., mereka masih tebal muka, cengar-cengir di media, masuk infotainment pula..., kayaknya tanggapan masyarakat biasa2 aja.
susahnya kalo harus ber 'label' partai dakwah kali ya..tuntutan masyarakat jadi lebih berat, kepleset dikit...bikin rame terus..
saya sih sedang menikmati iklan2 kontroversinya terus..., dibanding iklan yg lain, yang terlalu mengumbar janji dan mimpi..., kalo bahasa gaulnya orang jawa: nyeleneh ndewe...iklannya,
masalah saya suka atau tidak, swingvoter aja dulu, pada saatnya, walo cuma 1 suara yg saya sumbang,setidaknya itu yang bisa saya berikan untuk negara ini.Milih pemimpin, karena saya bukan bangsa bar-bar, butuh pemimpin.
capek kalo ngomongin demokrasi dengan pro dan kontranya......
yang baru bisa adu urat syaraf.
peace aja lha..nulis demokrasi ntar ada yg komplain lagi ke saya:)
Assalamualaikum Wr Wb,
ReplyDeleteWaduh caleg juga manusia …
Beritanya terlalu dibesar besarkan, ada nuansa politik bermain di dalamnya.
Tapi ada baiknya berpikir sebelum berbuat, karena noda setitik rusak susu sebelanga …
karena ulah satu oknum daerah, jd satu partai yg kena getahnya, itulah konsekwensinya jk mengusung partai bernuansa islam hrs siap mjd sorotan masyarakat.
Mengenai iklan yang kontroversi, itukan memang diambil dari artikel berita di surat kabar, jd nothing wrong with it … hehehe sptnya partai ngga sabar nunggu pinangan tuh, calon dah dipersiapkan tinggal nunggu partner candidate yg kuat.
Liat tuh partai beringin sptnya maneuver nya getol banget, semua partai yg diprediksi prospeknya bagus & suara byk ditempel & dinego, takut ketinggalan kereta, pinter emang minimal kl ngga jd pres ya wapres.
Wah kalau begitu kpn Indonesia akan totally change ya, kalau msh berbau orde baru, yg muka nya itu2 aja.
Makanya pilihan dari temen semuanya sangat berarti utk membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi … in other word jgn golput ya, hehehe
Wassallam,
faza
za..kirain petugas KPU:D kampanye jangan golput....
ReplyDeletegimana kalo ada yg bilang : saya memilih untuk tidak memilih sama sekali karena itu juga pilihan saya???.....,nah lhooo
Masih jadi 'swingvoter' aja dulu, insyaalloh ga golput:)
Ahh indonesiaku sayang..kok jadi kayak negeri dagelan
Assalamualaikum
ReplyDeleteRahma aku setuju dengan tulisanmu:
"saya memilih untuk tidak memilih sama sekali karena itu juga pilihan saya??"
berarti ketentuan memilih sudah terpenuhi ya? he..he soalnya kayaknya ngga ada yang pantas untuk dipilih.
Ada partai Islam yang para petingginya anak pengajian tapi pembelaan saat calegnya ketangakap di panti pijat adalah bahwa calegnya tidak berbuat zina, cuma dipijit dan si wanita yg mijit masih pakai baju lengkap.
Menurutku masalahnya adalah zina atau nggak zina, seharusnya sebagai orang yang suka ikut tarbiyah sudah faham bahwa berdua duaan (berkhalwat) dengan lawan jenis yang bukan mahrom adalah dilarang, apalagi sampai dipijit/diurut (jalan untuk berzina tinggal selangkah).
coba cermati ayat ini QS 17 ayat 32 "Dan janganlah kamu mendekati zina; karena zina itu sungguh perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk".
jadi menurutku partai itu harusnya meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, bahwa ada calegnya yang tidak sesuai dengan kriteria partai itu (P*s), jangan menutupi kesalahan calegnya dengan argumen yang tidak islami dan tidak cerdas.
prinsipku Islam yes Partai Islam NO.
sorry...ga golput lho.
Afwan kalau salah
MENANGGAPAI SOAL KASUS ANGGOTA DPRD JAMBI DARI PARTAI ……….. SEJAHTERA SEKALIGUS CALEG UNTUK PEMILU MENDATANG YANG KETANGKAP BASAH SAAT BERADA DI KAMAR PANTI PIJAT ADALAH FAKTANYA BENAR.
ReplyDeleteAssalamualaikum wr wb.
Terlepas apakah beliau sudah berbuat mesum atau akan berbuat mesum atau sedang berbuat mesum maka itu bukan menjadi isu utama yang diperdebatkankan. Yang menjadi perdebatan adalah kenapa beliau yang seorang anggota dewan yang terhormat dari partai ‘Islam’ dan bahkan akan mencalonkan diri kembali sebagai anggota dewan dari partai tersebut bisa berada ditempat mesum tersebut? Kalau beliau di temukan dihotel masih ada 2 indikasi yang mungkin yakni apakah beliau dijebak atau memang dengan sadar rela dan ridha mendatangi seorang ‘teman’. Jadi sudah terbukti faktanya bahwa beliau memang mengaku sengaja datang ke tempat mesum tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa beliau BERSALAH.
Sudah menjadi pandangan umum bahwa perilaku seseorang yg menjadi anggota sebuah organisasi pasti akan berimbas pada organisasi tersebut walaupun banyak orang mengelak bahwa itu oknum atau memang kebijakan ormas tersebut. Jadi kalau yg berzina itu polisi maka pasti orang akan bilang “ada POLISI yg berzina”, lantas bagaimana dengan anggota dewan dari partai …… sejahtera yg berzina? Pasti jawabannya adalah “wah hebat ada anggota dewan sekaligus caleg dari partai ……. Sejahtera tertanggkap basah sedang berzina”. Itu pandangan masyarakat secara umum, jadi kita tak bisa mengendalikan opini masyarakat yang berkembang walaupun ada klarifikasi bahwa tidak berzina, belum berzina, sedang berzina, akan berzina atau apalah yg bisa memperbaiki citra partai tersebut. Ini semua terserah masyarakat.
Opini masyarakat akan terus berkembang seiring pemberitaan media masa, sehingga langkah yg sebaiknya diambil oleh partai tersebut adalah memecat dan kalau perlu membuat tim pencari fakta kemudian mengajukan beliau ke pengadilan atas kasus perzinahan, kalau terbukti maka sebaiknya Partai …. Sejahtera memperbaiki diri dengan mendengungkan/mengajukan/mengusulkan/memperjuangkan amandemen/RUU perzinahan dengan hukuman Rajam. Kalau itu terlaksana maka saya percaya dan yakin bahwa Partai ….. Sejahtera benar2 memperjuangkan syariah tanpa memandang siapa yg berbuat salah. Sepetti hadist Nabi:
“Seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri maka aku akan potong sendiri tangannya”
Saran saya adalah buktikan bahwa Partai …… Sejahtera sebagai partai dakwah yg benar2 memperjuangkan Syariah Islam baik didalam kajian anggotanya, dalam forum seminar, dalam sidang DPR, dalam kampanye, dan dalam setiap perkataan yang keluar.
Mohon maaf bila ada salah kata, jangan dikritik bila tidak berkenan, yang saya ungkapkan adalah fakta dan opini.
Wassalamualaikum wr wb.
Ardobinardi.blogspot.com