Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(299)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(52)
indonesia
(570)
islam
(557)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(357)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(8)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(503)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(34)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(179)
Sejarah
(5)
sekolah
(79)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
31 March, 2009
Masjid Jabalurrahmah Tetap Berdiri Kokoh di Tengah Kehancuran
Ahad, 29 Maret 2009 16:10
warnaislam.com — Masjid Jabalur Rahman yang terletak di dekat Jalan Kampung Gunung menjadi buah bibir bagi warga yang berkunjung ke lokasi bencana. Hal itu lantaran masjid itu tidak roboh walau pun rumah di sekitarnya rusak parah, bahkan sebagiannya rata dengan tanah.
Meski hanya berjarak 50 meter dari tanggul Situ Gintung yang jebol, namun masjid itu tetap berdiri kokoh. Nyaris tidak ada kerusakan pada masjid bercat putih yang tingginya sekira 10 meter tersebut.
Fenomena masjid di tempat bencana tapi tidak rusak ini mengingatkan kita kepada kejadian yang serupa pada saat tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004.
Masjid Jabalur Rahman yang yang baru dibangun sekitar setengah tahun silam terletak di dekat Jalan Kampung Gunung. Masjid ini sekali seakan menjadi saksi atas kebesaran Allah. Bahkan menurut warga, korban yang tinggal di sekitar masjid itu hanya satu orang saja.
Saat ini di sekitar masjid ribuan warga itu nampak berdatangan menyaksikan, disamping juga tampak petugas Tim SAR gabungan yang sedang membersihkan puing-puing dari berbagai bangunan di sekitarnya.
penulis : Redaksi
Sumber: Warnaislam.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Assalamu'alaikum wr wb
ReplyDeleteSaya jadi ingat, sekitar bulan November 2008, sekolah saya mengadakan Super Camp dan out bond di tempat wisata Situ gintung, jadi sempat merasakan keindahan daerah tersebut, bukan sekedar melihat tayangan dan foto-foto indah sebelum kejadian, bahkan sempat berperahu di danau buatannya yang saya kira lebih seperti BKT, tapi saat itu sudah ada peringatan tidak boleh terlalu ke tengah karena berbahaya, memang tanah dipinggir danau itu terlihat rapuh dan rawan longsor.Saya heran mengapa pemerintah setempat tidak cepat tanggap melihat bahaya tersebut.Pedahal tempat wisata Situ gintung ini banyak ditangi oleh wisatawan lokal yang berakhir pekan.Kadang manusia baru bisa mengambil pelajaran kalau sudah diberi musibah terlebih dahulu, baru menyadari kalau langkah prepare harusnya lebih bisa dilakukan.Apa mau dikata sekarang karena tidak dirawat tempat tersebut sekarang luluh lantak rata dengan tanah, belum lagi korban jiwa dan materi yang tidak sedikit…
Penjelasannya sederhana: kalau tidak ada dana proyek untuk dibagi-bagi, pejabat lokal mana tertarik untuk peduli pada fasilitas umum!!
ReplyDeleteHehehehe...
Melihat fenomena masjid-masjid yang tetap berdiri saat musibah menerjang, baik yang ada di Aceh atau di Situ gintung sementara bangunan di sekitarnya rusak berat bahkan luluh lantak, mampu membuat keimanan kita bergetar.
ReplyDeleteSeorang insinyur sipil sekalipun pasti akan heran karena tidak mampu menjelaskan, karena secara teori kecepatan air bah atau tsunami sangat kuat seharusnya sudah menghancurkan masjid-masjid tersebut.
Lalu mengapa ada satu atau dua buah masjid yang tetap berdiri kokoh, apakah kekuatan air bah itu memilih –milih sasaran ? Bagaimana mungkin kekuatan air yang dahsyat itu tidak mampu menggoyahkan masjid ? Kalau semua hal itu tidak bisa menjelaskan rasio berpikir kita, maka keimananlah yang bisa menjadi jawaban.
Dalm musibah tsunami di Aceh ataupun air bah di Situ gintung, Allah menakdirkan ada rumah-rumah, musholah dan masjid yang hancur, tapi Allah juga berkehendak menyelamatkan satu dua masjid tetap berdiri kokoh.Pada dasarnya masjid juga tunduk pada sunnatulloh, sesungguhnya hukum alam juga akan berlaku pada bangunan seperti masjid, karena hukum alam tidak akan bisa dilawan oleh mereka, tapi kalau Allah berkehendak dengan kekuasaanNya, siapa yang akan mampu menolak, maka fenomena seperti ini harus bisa diambil pelajarannya oleh manusia agar keimanan bisa bertambah.
Satu hal lagi yang tidak kalah penting, tidak cukup sekedar mengagumi fenomena kebesaran Allah, tapi fungsikan dan penuhi masjid-masjid untuk sholat berjama'ah dan mengkaji ilmu yang bermanfaat.
Wallahu a'lambishawab