Negara kacau!! Kalau Presiden tidak serius mendukung keberantasan
korupsi, ini hasilnya. Semuanya pura2 mau berantas korupsi, tetapi tidak
sungguh2. Yang penting rakyat dikasih beberapa orang saja (mereka
dikorbankan kepada KPK supaya yang lain bisa lanjut terus.) Biaya
kampanya pasti meningkat bukan turun, jadi siapa yang mau serius
berantas korupsi? Dan kalau ternyata cuma kena 2 tahun penjara, dengan
banyak libur keluar tentu saja, siapa yang mau takut korupsi di sini?
Yang jelas, rekening isteri, anak, mertua, orang tua, dll tidak ikut
diperiksa oleh KPK. Uang tunai yang diinvestasi ke berbagai bidang tanpa
pakai nama juga tidak diperiksa. Jadi banyak harta masih aman dari KPK.
Dan kalau ditangkap, cuma kena 2 tahun penjara. Siapa takut?
Wassalam,
Gene
********
Mayoritas Koruptor Hanya Dihukum 2 Tahun Penjara Pada Tahun 2010
Kamis, 24/02/2011 23:26 WIB
Andi Saputra - detikNews
Jakarta - Mahkamah Agung (MA) mengeluarkan data tentang hukuman bagi
koruptor selama tahun 2010. Dari banyaknya koruptor yang divonis,
mayoritas hanya divonis 1 hingga 2 tahun penjara.
Dari data laporan tahun 2010, MA menyebutkan sebanyak 442 kasus korupsi
telah diputus. Dari 90,27 persen koruptor yang divonis bersalah,
tercatat 269 perkara atau 60,68 persen yang terdakwanya divonis antara 1
hingga 2 tahun.
Bahkan, MA juga memvonis kasus korupsi dengan vonis di bawah 1 tahun
sebanyak 28 perkara atau 6,33 persen. Tercatat ada 43 perkara atau 9,73
persen perkara korupsi yang terdakwanya dibebaskan. "Sebanyak 90,27 persen perkara korupsi dinyatakan terbukti dan pelakunya
dijatuhi hukuman pidana, hanya 9,73 persen perkara yang dinyatakan
pelakunya bebas," kata Ketua MA Harifin A Tumpa, saat memberikan
laporan tahun 2010 di Gedung MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta,
Kamis, (24/2/2011).
Selama tahun 2010, MA menerima 1.053 perkara korupsi baik di tingkat
kasasi atau PK. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2009 yang
mencapai 953 perkara yang masuk ke MA.
Dalam kesempatan tersebut, Harifin juga mengungkapkan uang yang dapat
diberikan kepada negara melalui perkara korupsi. Selama 2010, jumlah
uang yang didapatkan melalui perkara korupsi mencapai Rp.
6.259.154.767.600. Jumlah tersebut terdiri atas uang denda Rp.
299.182.022.200 dan uang pengganti sebesar Rp. 5.959.972.745.400.
(asp/van)
Sumber: detiknews.com
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(317)
anak yatim
(117)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(64)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(69)
hukum islam
(51)
indonesia
(586)
islam
(559)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(372)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(28)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(138)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(519)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(46)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(192)
Sejarah
(5)
sekolah
(90)
shalat
(10)
sosial
(323)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
Salah satu kata kesukaan orang Indonesia adalah: “Oknum”. Kalau ada orang-orang yang bercerita bahwa mereka mengalami suatu “masalah” di sek...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 122 pada bulan Oktober 2025, dan tidak ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tahun 2024, tercatat 1,8 juta orang Indonesia melakukan Umrah dan 241 ribu orang melakukan Haji. Jadi totalnya ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Seperti biasa, ini kisah rekayasa, dengan menggunakan nama orang yang benar. Prof. Fidelma O'Leary mema...
-
[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiat...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tanggal 29 September, 2025, gedung baru dalam sebuah pesantren di Sidoarjo ambruk pada saat banyak anak melakuk...
-
Banyak orang yang kerja sebagai “guru” hanyalah orang dewasa yang berdiri di kelas dan memberikan tugas kepada anak, TANPA memiliki ilmu yan...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf, apa pantas disebut “Tragedi Maut”? Bukannya itu kasus “kematian yang disebabkan oleh kelalaian” (yang bi...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf Pak Menteri, tetapi apakah bapak sudah pegang data yang akurat, sehingga berani bilang jumlahnya sedikit?...
-
Pertanyaan Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mau bertanya kalau orang Muslim boleh mendoakan orang non-Muslim? Kalau ada teman atau sauda...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment