07 Juli 2011 | 11:59 | Hukum
Jakarta - Mantan Bendahara Umum
Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, kembali melemparkan bola panas dari
tempat persembunyiannya melalui pesan blackberry mesengger. Kali ini Nazar
menuding Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum bermain dalam
berbagai proyek di Kementerian Pendidikan Nasional.
“PT Anugrah Nusantara itu digunakan untuk bermain di berbagai proyek di Kementerian Pendidikan Nasional. PT tersebut bermain dengan penerbit Bintang Ilmu yang dimiliki oleh Wimpy Ibrahim,” ujar Nazaruddin dalam pesan BBM-nya kepada wartawan, Kamis (7/7).
Semua anggaran pengadaan buku sekolah dan alat peraga yang ada dalam DAK senilai Rp6,4 triliun, menurut Nazaruddin, dipegang oleh Wimpy Ibrahim. Wimpy kemudian rutin memberikan setoran pada Anas Urbaningrum. “Wimpy Ibrahim sering setor uang ke Anas. Proyek yang dimainkan oleh Wimpy itu adalah proyek pengadaan buku melalui DAK senilai Rp6,4 triliun,” ungkap Nazar.
Tidak itu saja, Nazaruddin juga mengungkapkan, proyek pengadaan jaringan komputer dalam program e-learning semuanya dimainkan oleh Anas. Permainan itu bisa sangat terlihat karena jaringan sudah lebih dulu diadakan meskipun komputer untuk program tersebut belum diadakan. “Permainan ini bisa lancar dilakukan juga karena melibatkan Fasli Jalal, mantan dirjen di kementerian pendidikan nasional yang kini menjabat wakil menteri,” jelas Nazar.
“PT Anugrah Nusantara itu digunakan untuk bermain di berbagai proyek di Kementerian Pendidikan Nasional. PT tersebut bermain dengan penerbit Bintang Ilmu yang dimiliki oleh Wimpy Ibrahim,” ujar Nazaruddin dalam pesan BBM-nya kepada wartawan, Kamis (7/7).
Semua anggaran pengadaan buku sekolah dan alat peraga yang ada dalam DAK senilai Rp6,4 triliun, menurut Nazaruddin, dipegang oleh Wimpy Ibrahim. Wimpy kemudian rutin memberikan setoran pada Anas Urbaningrum. “Wimpy Ibrahim sering setor uang ke Anas. Proyek yang dimainkan oleh Wimpy itu adalah proyek pengadaan buku melalui DAK senilai Rp6,4 triliun,” ungkap Nazar.
Tidak itu saja, Nazaruddin juga mengungkapkan, proyek pengadaan jaringan komputer dalam program e-learning semuanya dimainkan oleh Anas. Permainan itu bisa sangat terlihat karena jaringan sudah lebih dulu diadakan meskipun komputer untuk program tersebut belum diadakan. “Permainan ini bisa lancar dilakukan juga karena melibatkan Fasli Jalal, mantan dirjen di kementerian pendidikan nasional yang kini menjabat wakil menteri,” jelas Nazar.
Dari fotocopy akta notaris yang beredar di kalangan wartawan, Anas Urbaningrum diketahui memiliki 30 persen saham di PT Anugrah Nusantara yang merupakan sebuah perusahaan general contractor dan supplier yang dibelinya dari Muhammad Nazaruddin. Akta pembelian itu disahkan oleh Notaris Asman Yunus SH yang berkedudukan di Pekanbaru, Riau.
Nazaruddin meyakinkan ahwa akta tersebut adalah fotocopy akta asli yang diberikan tandatangan dan cap jempol olehnya dan Anas. Nazaruddin menyebutkan bahwa sesuai akta notaris itu pada hari Rabu tanggal 1 Maret 2007 terjadi transaksi penjualan saham sebesar 30 persen antara dirinya sebagai pihak pertama dan Anas Urbaningrum sebagai pihak kedua, “Itu semua dokumen asli ada tandatangan dan cap jempol,” tegasnya.
Dari fotocopy yang didapatkan wartawan sendiri berupa akta notaris Asman Yunus berkedudukan di Pekanbaru Riau dimana dia melegalisir penjualan saham PT Anugrah Nusantara yang merupakan general contractor and supplier yang berkedudukan di kantor pusat Jl tuanku Tambusai no 263 Pekanbaru Riau dengan no tlp 0761 849472 no fax 0761 849472 dan branch office di Jl Rasuna Said Kuningan Tower no 07 LGG-Jakarta Selatan telp 021 70668834 fak 021 9392350 dan email anugrah_n@yahoo.com.
Surat tersebut ditandatangani dan diberi cap jempol oleh Anas Urbaningrum dan Muhammad Nazaruddin dan dibubuhi cap dan didaftarkan oleh Asman Yunus sebagai notaris dengan materai Rp6.000. (feb)
No comments:
Post a Comment