Assalamu’alaikum wr.wb., Seorang bapak
mau berangkat ke pengajian dgn
bbrp pemulung dan pedagang miskin. Saya tawarkan KFC bagi semuanya, karena
terpesona dgn bapak itu yg siap menolong pemulung, dan terpesona dgn pemulung
yg mau belajar agama. Tapi bapak itu
menolak. Cukup dia yg beli martabak
nanti katanya. Saya tawarkan bbp kali, dan ditolak terus.
Malam itu, dia kirim WA. Di pengajian, dia ceritakan bahwa ada org yg mau kasih KFC,
tapi ditolak. Mereka menjadi marah.
Hehehe. Bapak itu jelaskan
kpd saya: dia takut mrk
menjadi terbiasa, dan minta terus. Dan dia mengajarkan mereka utk “jangan
berharap pada manusia”, tapi bergantung pada Allah SWT saja! Itu
betul. Tapi niat baik saya utk bersedekah itu disebabkan Allah SWT yang berikan Islam dan contoh mulia Rasulullah
SAW kepada saya.
Suatu ketika ada seseorang yang datang
kepada Rasulullah SAW
seraya bertanya, “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling besar
pahalanya?” Lalu, beliau menjawab, “Bersedekah selama kamu masih sehat, bakhil
(suka harta), takut miskin, dan masih berkeinginan untuk kaya. DAN JANGANLAH
KAMU MENUNDA-NUNDA, sehingga apabila nyawa sudah sampai di tenggorokan maka
kamu baru berkata, ‘Untuk fulan sekian dan untuk fulan sekian’, padahal harta
itu sudah menjadi hak si fulan (ahli warisnya).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya, niat
kita utk bersedekah dan melakukan kebaikan tidak boleh ditunda. Uang
yang kita miliki memang BERASAL dari Allah, tapi DISAMPAIKAN oleh manusia yang
lain. Apa kita mesti mengatakan kpd bos, “Saya tidak butuh gaji dari PT ini.
Saya menunggu uang yg turun dari langit dari Allah!!” Tentu saja tidak. Uang
dari tangan manusia adalah uang yg berasal dari Allah. Manusia yg dpt tugas
sampaikan. Seribu manusia tidak akan bisa
menolong kita sedikitpun, atau musuhi kita, kecuali dgn IZIN Allah SWT.
245. Siapakah yang mau memberi PINJAMAN
kepada Allah, pinjaman yang BAIK (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka
Allah akan MELIPAT GANDAKAN pembayaran kepadanya dengan LIPAT GANDA yang
BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan.
(QS. Al-Baqarah 2:245)
(QS. Al-Baqarah 2:245)
Ketika kita bersedekah, maka Allah SWT yang MENJAMIN balasan
yg berlipat ganda. Allah MAHA KAYA bukan
maha miskin. Kita sendiri yang tidak yakin pada Allah dan takut tidak
dibayar kembali. Padahal Allah sudah BERJANJI. Dalam
ayat Al Qur'an. Tapi kita masih KURANG YAKIN! Semoga bermanfaat sebagai
renungan.
Wassalamu’alaikum wr.wb., Gene Netto
48. Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. MAKA BERLOMBA-LOMBALAH (DALAM MEMBUAT) KEBAIKAN. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
ReplyDelete(QS. Al-Baqarah 2:148)
195. Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
(QS. Al-Baqarah 2:195)
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma yg berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada seseorang, beliau menasehatinya: “Gunakan lima perkara sebelum datang lima perkara; masa mudamu sebelum masa tua, sehatmu sebelum sakitamu, kekayaanmu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum kesibukanmu dan kehidupanmu sebelum kematianmu.” (HR. Al Hakim)
Dari Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allâh menulis kebaikan-kebaikan dan kesalahan-kesalahan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa berniat melakukan kebaikan namun dia tidak (jadi) melakukannya, Allâh tetap menuliskanya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Jika ia berniat berbuat kebaikan kemudian mengerjakannya, maka Allâh menulisnya di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat sampai kelipatan yang banyak. Barangsiapa berniat berbuat buruk namun dia tidak jadi melakukannya, maka Allâh menulisnya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Dan barangsiapa berniat berbuat kesalahan kemudian mengerjakannya, maka Allâh menuliskannya sebagai satu kesalahan.” (HR. al-Bukhâri dan Muslim)
23. Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya.
24. Dia mengatakan: "ALANGKAH BAIKNYA KIRANYA AKU DAHULU MENGERJAKAN (AMAL SALEH) UNTUK HIDUPKU INI".
(QS. Al Fajr: 23-24)