Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

17 March, 2017

Abaikan Meme Tentang Insya Allah / Insha Allah


Ada teman yang dapat meme ttg "insya Allah" dan minta penjelasan dari saya. Saran saya, diabaikan saja. Kebanyakan meme itu dibuat oleh orang yg tidak dikenal, dan hanya membuat perselisihan di tengah umat Islam, tanpa manfaat. Ini penjelasan saya:
Abaikan saja isinya meme itu, yg suruh ganti “insya” dgn “insha”. Pertama, saya kira Zakir Naik tidak pernah menulis itu. Kedua, bahasa Indonesia dan Inggris beda dalam ucapan.

Huruf “sya” ditulis “sya” dalam bahasa Indonesia, karena bunyinya begitu. Dalam bahasa Inggris, bunyi yg sama ditulis “SHA”. Bunyi SH (seperti “shut”, “shoe” dsb), ditambah dgn A menjadi SHA. Sedangkan kl orang Indonesia dengar bunyi yg sama, dia akan tulis “SYA”

Tidak ada sistem baku utk “transliterasi” (pertukaran huruf antar dua bahasa) dari Arab ke Indonesia, maupun bahasa lain. Jadi kl beli buku agama Islam, seringkali di halaman2 paling depan ada penjelasan. Alif ditulis A, Ba ditulis B, Sya ditulis SY, dan sebagainya. Ini disebabkan TIDAK ADA EJAAN BAKU.

Saya sering baca tulisan online dalam bahasa Inggris. Kata Rasul ditulis “RASOOL” padahal tidak ada huruf “O” dalam bahasa Arab. Ejaan spt itu sering dipakai oleh orang Pakistan atau orang Amerika, karena ingin meniru “bunyi” yang tepat. Banyak org Indonesia menulis “ROhmat Allah”. Bunyi huruf “RA” dalam bahasa Indonesia sering ditulis “RO” karena cara ucapkannya spt itu. Padahal tidak ada huruf “O” dalam bahasa Arab.

Jadi kl ada meme dari sumber yang tidak dikenal, atau teman yg tidak lancar dalam bahasa Arab, yang sering menegor dan suruh segera ganti ejaan dalam bahasa Arab, abaikan saja.

Saya dulu selalu dapat SMS dari guru saya alm. KH Masyhuri Syahid MA, dan alm. Dr. Ali Mustafa Yaqub. Mereka menulis “amin” dan “insya Allah” dan tidak habiskan waktunya utk menegor orang lain dan suruh mengubah ejaannya. Padahal mereka berdua sangat lancar dalam bahasa Arab. Belajar ilmu agama dari GURU AGAMA. Bukan dari internet, WA, meme atau teman yang sibuk menegor setiap hari (padahal bukan ahli agama juga).
Semoga bermanfaat. Wassalam, Gene Netto


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...