Baru jadi berita, sudah tersebar video korban
lewat WA. Terlihat belasan mayat dgn komentar orang yang masuk ke lokasi.
(Tanpa dihalangi polisi atau petugas pemadam kebakaran, atau jangan2 yang
merekam justru mereka sendiri?!). Sungguh menyedihkan. Kepedulian terhadap
kehormatan manusia lain sangat minim. Melihat mayat yang terbakar, tanpa
pedulikan itu saudara orang lain, langsung direkam dan dikomentari ttg betapa
hancurnya badan itu, sambil medekati mayat utk menunjukkan kerusakan tubuhnya.
(Belum lihat usus manusia hari ini? Tunggu sebentar…!) Lalu disebarkan ke semua
teman lewat WA…
Yang penting ada kehebohan. Dan bukan dosa kan?
Kalau ada video laki dan perempuan berpelukan dan ciuman (misalnya di saat mau
berpisah), mereka akan dihujat dengan keras, walaupun pelakunya suami-isteri.
Tapi kl ada yg mau menunjukkan badan manusia yang hancur, tidak menjadi masalah
sama sekali dan mau disebarkan secepatnya. Dalam satu hari, berapa banyak anak
kecil akan melihat video mayat2 itu? Dalam seminggu?
Kekerasan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di sini, tanpa rasa bersalah. Tapi kasih sayang dan cinta dilarang tampil di depan umum, walaupun oleh suami-isteri. Tabo. Mau lihat mayat yang hancur aman-aman saja. Masa depan masyarakat di sini seperti apa, ketika kasih sayang biasa antara suami-isteri dilarang terlihat, tapi mayat manusia yg hancur dianggap tontonan yang menarik? Apakah tidak takut rakyat di sini menjadi kaum yang keras, tanpa memiliki hati yang lembut?
-Gene Netto
Korban Tewas Ledakan Pabrik Petasan
Bertambah Jadi 47 Orang
Kamis 26 Oktober 2017, Mei Amelia R –
detikNews, Tangerang - Data korban tewas ledakan pabrik petasan di wilayah
Penggudangan 99, Kosambi, Kabupaten Tangerang, terus bertambah. "Sementara
sudah 47 orang jenazah yang sudah ditemukan ya," kata Kapolda Metro Jaya Irjen
Pol Idham Azis kepada detikcom, Kamis (26/10/2017). Pabrik petasan itu memang
memiliki 103 pekerja. Sejauh ini, data korban yaitu 47 orang tewas dan 46
lainnya luka-luka.
No comments:
Post a Comment