Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

17 September, 2018

Siswa SD Sisihkan Uang Jajan untuk Guru Berhonor Kecil?


Kondisi ini sudah tidak boleh kita abaikan terus. Parah benar! Coba bayangkan kalau hal yang setara terjadi di ranah yang lain:
- TNI di perbatasan dibantu oleh anak SD. Dibagikan uang jajan agar prajurit TNI bisa beli peluru.
- Polisi dibantu oleh anak SD. Dibagikan uang jajan agar Polisi bisa beli seragam, pistol dan borgol.
- Paspampres dibantu oleh anak SD. Dibagikan uang jajan agar anggota Paspampres bisa menginap di hotel saat temani presiden di luar negeri.
- Atlet Asian Games dibantu oleh anak SD. Dibagikan uang jajan agar para atlet yang wakili negara bisa beli peralatan olahraga.
- Dubes Indonesia di Eropa dibantu oleh anak SD. Dibagikan uang jajan agar para dubes bisa beli baju batik saat hadiri acara internasional atas nama Indonesia.

Apakah MUNGKIN hal-hal seperti itu dibiarkan terjadi? TIDAK MUNGKIN!! Negara mana yang bisa tahan kalau kemajuan negaranya harus dibeli dengan uang saku anak kecil? Padahal, di saat yang sama, para pejabat dan pemimpin terlihat kaya raya, di dalam salah satu negara paling makmur di dunia (dari sisi kekayaan alam). Kenapa guru honorer tidak bisa dibantu oleh pemerintah, dan harus mengemis kepada siswanya sendiri? Jawabannya sederhana: Para pemimpin tidak pernah peduli pada kemajuan dunia pendidikan. Semua yang lain dijadikan prioritas di atas kondisi hidup dan kondisi kerja bagi 3 juta guru yang mengabdi terhadap kemajuan negara LEBIH dari para pejabat (yang berkuasa terhadapnya). Seorang guru bisa mengabdi 30-40 tahun. Seorang pejabat mungkin cuma 5 tahun saja, atau sampai dipenjarakan KPK. Kenapa bukan GURU dan sistem pendidikan yang menjadi prioritas?

Saran saya: Dalam pemilu dan pileg yang akan datang, 3 juta guru dan keluarganya dan temannya dan rakyat yang peduli pada kemajuan negara harus BERSATU. Dan kita semua menyatakan, kepada semua calon, “Kalau pendidikan bukan prioritas anda, kita akan memilih orang lain!” Dan biarkan para calon saling bersaing untuk dapatkan suara rakyat dengan program pendidikan terbaik. Tuntutan nomor satu: Semua guru honorer harus menjadi PNS sekarang juga!

Siap bersatu? Atau mau biarkan Indonesia rusak terus utk 70 tahun lagi?
-Gene Netto

Siswa SD Sisihkan Uang Jajan untuk Guru Berhonor Kecil, Kita Bisa Belajar Apa?

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...