Seorang WNA dalam artikel di bawah menjelaskan bagaimana dia harus berusaha 5 kali utk dapat vaksin corona. Walaupun dijanjikan bantuan orang, dan didaftarkan sebelumnya, setiap kali ketika datang ke lapangan, selalu ditolak karena tidak ada NIK jadi tidak bisa masuk sistem. Hasilnya adalah buang2 waktu setengah hari, duduk di tengah banyak orang, lalu disuruh pulang begitu saja. Walaupun sudah daftar, punya Kitas, NPWP, semua dokumen lain, dan punya surat pengantar. Sudah memenuhi semua syarat, tetap saja tidak bisa dapat vaksin. WNI tinggal bangun pagi dan pergi ke puskesmas! Gampang! Malah banyak orang sibuk mencari alasan untuk komplain.
Bersyukur kalau lahir sebagai WNI dan dapat kemudahan untuk tinggal di negara ini yang penuh dengan rahmat Allah ini. Yang membuat Indonesia "miskin" BUKAN karena Allah halangi rezeki yang luas di sini, tapi karena terlalu banyak orang yang mengaku Muslim cuek saja terhadap saudaranya, dan gunakan setiap kesempatan utk mencuri uang rakyat. Tapi banyak orang miskin hampir pingsan karena begitu terpesona kalau ketika bertemu orang elite yang "kaya", lalu minta selfie. Mereka tidak berani minta tunjangan bulanan bagi anak yatim dan dhuafa, sekolah gratis, pengobatan gratis, dan kota2 yang tertib, indah, dan makmur seperti di Singapura. Berani minta selfie saja, lalu bersyukur bisa dekat dengan "orang kaya" untuk beberapa detik, tanpa peduli kekayaannya berasal dari mana…
Bukan Allah yang merugikan umat Islam di sini, tapi umat Islam sendiri yang belum bersatu untuk bangun negara yang kuat dan sejahtera. Bukan Allah yang memaksa anak kampung hidup dalam kemiskinan terus, tapi orang kampung sendiri yang tidak mencari ilmu seluas mungkin dan bersatu untuk bangun usaha yang berkualitas di setiap kampung. Habiskan Rp 1.530 triliun per tahun untuk rokok selalu SIAP. Tapi habiskan Rp 1.530 triliun per tahun untuk beli buku dan cerdaskan anaknya tidak mau. Jangan salahkan Allah.
11. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra’d 13:11)
Orang bule di sini berjuang terus untuk dapat vaksin karena berharap sehat. Sedangkan banyak Muslim malas pakai masker, tidak mau jaga jarak, lebih malas lagi mencari vaksin, dan anggap kesehatan bagian dari takdir, jadi "terserah Allah saja deh" dan tidak perlu berpikir atau berusaha. Sikap "malas berusaha" ini merupakan penyakit batin bagi banyak Muslim. Jadi umat Islam yang harus semangat untuk BERUBAH.
Pandemi Corona membuktikan bahwa banyak Muslim yang miskin tidak bisa bertahan hidup tanpa bantuan saudaranya yang mampu. Minimal kita beli barang yang mereka jual. Lebih baik kalau kita juga peduli pada pendidikan bagi anak mereka, karena anak itu adalah saudara kita juga! Kalau ada yang katakan, "Indonesia tidak bisa setara Singapura!" tanya saja kepadanya: "Allah Maha Kuasa, atau Maha Terbatas?" Kita bisa bangun negara yang melebihi semua negara yang lain di dunia. KALAU kita semangat untuk bangun, bersatu, dan berubah. Allah selalu menunggu. Kapan kita akan sadar dan semangat untuk mencari rahmat-Nya sebanyak mungkin?
-Gene Netto
How I Got Vaccinated Against COVID-19 in Indonesia
https://indonesiaexpat.id
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(317)
anak yatim
(117)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(64)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(69)
hukum islam
(51)
indonesia
(586)
islam
(559)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(372)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(28)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(138)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(519)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(46)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(192)
Sejarah
(5)
sekolah
(90)
shalat
(10)
sosial
(323)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
Salah satu kata kesukaan orang Indonesia adalah: “Oknum”. Kalau ada orang-orang yang bercerita bahwa mereka mengalami suatu “masalah” di sek...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 122 pada bulan Oktober 2025, dan tidak ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tahun 2024, tercatat 1,8 juta orang Indonesia melakukan Umrah dan 241 ribu orang melakukan Haji. Jadi totalnya ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Seperti biasa, ini kisah rekayasa, dengan menggunakan nama orang yang benar. Prof. Fidelma O'Leary mema...
-
[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiat...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tanggal 29 September, 2025, gedung baru dalam sebuah pesantren di Sidoarjo ambruk pada saat banyak anak melakuk...
-
Banyak orang yang kerja sebagai “guru” hanyalah orang dewasa yang berdiri di kelas dan memberikan tugas kepada anak, TANPA memiliki ilmu yan...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf, apa pantas disebut “Tragedi Maut”? Bukannya itu kasus “kematian yang disebabkan oleh kelalaian” (yang bi...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf Pak Menteri, tetapi apakah bapak sudah pegang data yang akurat, sehingga berani bilang jumlahnya sedikit?...
-
Pertanyaan Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mau bertanya kalau orang Muslim boleh mendoakan orang non-Muslim? Kalau ada teman atau sauda...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment