Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

01 August, 2021

Latihan Pukulan Dada Berujung Empat Guru Silat Tewaskan Murid Perguruan

Mau jadi pelatih bela diri atau olahraga? Gampang. Perlu mengerti P3K? Tidak usah! Lalu, kalau anak jatuh pingsan, tidak bernafas, dan jantung berhenti? Kasih minyak kayu putih saja! Dan setelah tidak hidup kembali, boleh ditaruh di mobil dalam kondisi tidak bernafas, dan dibawa jalan-jalan keliling kota, mencari puskesmas. Setelah sampai di puskesmas, sesudah tidak bernafas selama setengah jam, simsalabim dinyatakan mati. Ya sudah. Takdir!

Tapi apa itu benar-benar takdir? Atau kebodohan yang diizinkan oleh pemerintah? Soalnya, siapa saja boleh memukul dan menendang anak kecil, dan boleh suruh anak melakukan olahraga di lapangan, TANPA perlu pahami cara menolong anak yang jatuh pingsan dan berhenti nafas. Dalam kata lain, semua pelatih bela diri dan pelatih olahraga diberikan izin penuh dari pemerintah untuk "mengawasi kematian anak" karena tidak perlu memahami cara menyelamatkan nyawa anak sebelum diizinkan menjadi pelatih. Siapa yang mau melindungi anak Indonesia?
-Gene Netto

Latihan Pukulan Dada Berujung Empat Guru Silat Tewaskan Murid Perguruan
detikNews, Kamis, 29 Jul 2021 Tulungagung - Seorang pesilat, LFR (23) warga Boyolangu, Tulungagung, tewas saat mengikuti latihan silat. Keempat tersangka adalah ER (20), FA (17), FI (23) , dan MO (16). "Dari keterangan para saksi dan tersangka, diakui bahwa korban mengalami pukulan dan tendangan oleh empat pelatihnya secara bergiliran," jelas AKP Cristian Kosasih. Pelatih korban sempat memberikan pertolongan dengan mengoleskan minyak kayu putih ke tubuh korban, namun korban tetap tidak sadarkan diri, jadi dilarikan ke puskesmas. Sampai di sana, korban dinyatakan telah tewas.
https://news.detik.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...