Search This Blog
Labels
18 July, 2022
Saya Mau Menyusahkan Masyarakat!
B: Wah, bagaimana caranya Pak?
A: Anak SD harus pakai seragam. Biar pagi-pagi, orang tuanya repot. Kalau pakai baju biasa, lebih mudah, lebih murah. Pakai seragam lebih repot.
B: Wah, bagus tuh pak. Sudah selesai?
A: Belum!! Jangan hanya satu seragam saja. Senin khusus putih, biar repot dibersihkan. Lalu seragam biasa. Ditambah seragam pramuka. Dan juga seragam batik. Dan seragam Muslim untuk hari Jumat. Dan seragam olahraga.
B: Wah, hebat Pak! Sangat menyusahkan masyarakat. Sudah cukup?
A: Belum!! Harus ditambahkan topi juga biar orang tua repot cari topi setiap hari.
B: Wah, sudah paling repot begitu! Sudah selesai?
A: Belum!! Wajib pakai sabuk hitam juga.
B: Bukannya lebih mudah celana pinggang karet saja untuk anak kecil?
A: Jangan!! Biar orang tua repot cari sabuk setiap pagi!!
B: Tidak mungkin ada lagi!!? Sudah maksimal ya Pak?
A: Belum!! Tambahkan dasi juga!!
B: Untuk anak SD? Gila benar Pak! Orang kantoran saja malas pakai dasi. Selesai kerja, buru-buru dilepaskan. Kok anak kecil diwajibkan pakai dasi!!???
A: Harap ingat! Tujuan saya adalah menyusahkan masyarakat. Dan kalau dari seragam itu ada yang terlupakan, anak itu akan dihukum oleh gurunya! Biar pulangnya marah, kesal, dan menangis! Jangan sampai proses masuk sekolah menjadi mudah dan menyenangkan bagi anak kecil. Jangan sampai anak bangsa bahagia di sekolah. Saya mau menyusahkan masyarakat.
B: SUDAH PAK!! Tidak mungkin bisa lebih repot lagi, betul?!!
A: Kata siapa??!! Masih bisa!! Anak wajib masuk kelas jam 6:30. Pulang jam 14:00, atau jam 16:30. Dan kalau telat 30 detik, dilarang masuk kelas selama beberapa jam, dan orang tua dipaksa datang menghadap guru untuk minta maaf. Lalu dikasih PR yang banyak untuk beberapa jam biar waktu malamnya bikin capek dan pusing juga! Setiap pagi harus bangun, buru-buru, capek, ngantuk, rewel, menangis, tidak makan, dan tidak boleh merasa tenang! Yang penting buru-buru dan repot! Dan harus masuk 6 hari juga, biar waktu liburnya nyaris tidak ada. Tetapi jangan khawatir. Rakyat Indonesia tidak mungkin menolak. Kebijakan dan aturan harus ditaati. “Diam dan taat” adalah hasil pendidikan yang paling utama di negara ini. Jangan sampai rakyat merasa tenang, atau merasa bahwa tugasnya pemerintah adalah MELAYANI rakyat!!
B: Wah! Anda sangat pantas menjadi pemimpin di Indonesia!!!! Kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah!!??
A: Betul, betul, betul! Merdeka!!!
B: Merdeka!!!
Semoga menjadi bahan renungan bagi para orang tua, yang diam dan taat terus, tanpa bertanya, “Seperti apa, sistem pendidikan terbaik untuk 80 juta anak Indonesia?” Seharusnya orang tua dan anak dilibatkan dalam membuat kebijakan pendidikan dan aturan sekolah. Seharusnya sekolah dan penjara bertolak belakang dan tidak ada kemiripan. Tetapi kalau bertanya kepada banyak anak, sekolahnya seperti apa, maka jawaban yang paling umum adalah sekolah mirip penjara!! Kasihan anak bangsa, kalau mereka tidak bisa merasakan nikmatnya kemerdekaan selama 12 tahun di dalam sekolah.
Semoga bermanfaat.
-Gene Netto
12 July, 2022
Tata Cara Sembelih Hewan Qurban: Cuek Saja Dan Kasih Tukang Jagal
Assalamu’alaikum wr.wb. Saya pernah berdiri di tengah puluhan orang, yang menunggu sapi dan kambing disembelih. Semua orang sibuk ketawa, berbincang, membahas baju, makanan, kegiatan keluarga dll. sambil bersenang-senang. Yang mau potong leher sapi itu bertato di lengan dan leher, sambil merokok. Saya tanya mereka siapa. Katanya tukang jagal, yang didapatkan agar "cepat prosesnya" daripada ustadz dan pria muslim harus repot belajar. Diserahkan pada "ahlinya".
Saya lihat kaki sapi diikat, dibanting dengan keras, diseret lewat lumpur penuh darah, sampai lehernya di atas lubang penuh darah, lalu dipegang oleh 4-5 tali agar tidak bisa melawan, dan setelah sekitar 3-4 menit begitu, akhirnya lehernya dipotong. Sapi yang lain menyaksikan dari jarak sekitar 10m. Saya merasa kesal, dan tinggalkan mereka, dan malas makan dagingnya yang menjadi kebanggaan semua orang yang hadir. Jadi merasa malu bergabung dengan umat Islam. Tidak terbayang komentarnya Rasulullah SAW apabila beliau bisa berdiri di situ, dan menyaksikan pria bertato yang sangat cuek pada hukum agama yang menurus hewan qurban.
Dan setelah menyaksikan hal serupa bertahun-tahun, saya malas diajak lihat hewan qurban disembelih dan malas makan dagingnya. Sayangnya, siapa saja boleh sembelih hewan qurban, tanpa kita perlu peduli apa ilmunya sesuai ajaran agama atau tidak. Yang penting hasil, bukan proses! Sapi hanya makhluk Allah yang rendah, jadi buat apa pedulikan haknya? Masa Allah keberatan kalau sikap kita buruk?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
Mercy Halal Islamic Slaughter Part 1
https://www.youtube.com/watch?v=quhVxLUwiBw
Mercy Halal Islamic Slaughter Part 2 - A
https://www.youtube.com/watch?v=5LiqjyQqLW4