Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

06 November, 2009

Wanita Dilarang Bercelana Jins di Aceh Barat

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Menurut berita di bawah ini, celana ketat bagi wanita akan dilarang di Aceh Barat.

>> “Penggunaan celana dibolehkan dengan syarat ketat, yakni harus lebar dan menutupi mata kaki. Celana juga bisa digunakan sebagai dalaman rok panjang yang lebar.”

Bagaimana caranya yang menentukan apa itu “ketat” dan apa itu “longgar”? Kalau seorang wanita keluar dengan rasa yakin bahwa celananya sudah cukup longgar, lalu petugas menangkapnya, memaksa dia buka celana dan pakai rok, dan memotong celananya, siapa yang bisa membela wanita tersebut? Dari berita ini tidak dijelaskan berapa senti yang dibutuhkan sebelum bisa dikategorikan “longgar”. Kalau 1 senti lebih lebar dari kaki, apakah sudah “longgar”, atau masih “ketat”. Dua senti? Tiga senti? Apakah semua petugas akan membawa penggaris untuk mengukur kelonggaran celana tersebut? Atau cukuplah pandangan mata petugas yang sangat subyektif?

Apakah tidak ada perkara yang lebih utama di Aceh Barat? Apakah semua anak yatim sudah gemuk karena makan terus, atau apakah masih ada yang lapar? Apakah semua anak miskin dijamin lulus SMA atau apakah masih ada yang putus sekolah karena tidak sanggup bayar? Apakah sudah tidak ada korupsi di sana lagi? Apakah semua makanan, kosmetik, obat-obatan, dll. di semua toko dan pasar dijamin halal 100%? Dan seterusnya. Bukannya ada sekian ratus perkara yang jauh lebih utama di sana, daripada mengurus pakaian wanita?

Melarang wanita memakai celana “ketat” karena dinilai (oleh sekelompok pria) sebagai hal yang tidak islamiah, cukup menyedihkan. Apakah ada DVD porno di pasar2 sana? (Karena di pasar2 Jakarta ada banyak sekali!) Apakah ada internet yang bisa digunakan untuk mengakses ratusan ribu sampai jutaan situs pornografi? (Di Jakarta semua situs tersebut masih bisa diakses, disebabkan Depkominfo melanggar janjinya dari tahun kemarin untuk memblokir semuanya). Dan kalau ada cara-cara untuk mendapatkan pornografi di situ, kira-kira apa pengaruhnya dari celana ketat yang dipakai wanita di jalan? Apakah anak muda yang laki-laki di Aceh Barat hanya bisa tergoda bila melihat celana ketat yang dipakai wanita di pinggir jalan? Sedangkan akses anak muda itu terhadap DVD porno atau jutaan situs porno di internet tidak perlu menjadi perkara?

Dan kalau kaum yang berkuasa berniat menciptakan (secara paksa) masyarakat yang lebih islamiah (menurut persepsi mereka), kenapa mereka berhenti di situ saja dengan hanya mengeluarkan larangan bagi kaum wanita? Mestinya mereka lebih sungguh2 dan melarang semua hal lain yang tidak islamiah juga. Coba kita kasih beberapa contoh sebagai masukan bagi mereka:

1.    Mereka harus melarang pejabat setempat naik kendaraan mewah yang ber-AC. Tidak ada contoh dari Nabi Muhammad SAW bahwa pejabat naik kendaraan khusus yang mewah dan ber-AC, sedangkan rakyat punya kendaraan biasa dan kena terik matahari. Nabi SAW naik onta, dan semua sahabat Nabi juga naik onta. Jadi seharusnya mobil mewah pejabat diambil dan ganti dengan bis kota, atau bajaj biar lebih “islamiah”. (Atau mungkin lebih baik bila mereka memaksakan masyarakat pakai onta dan kuda lagi, daripada mobil. Lebih islamiah juga.)
2.    Semua pejabat harus tukar rumah dinasnya dengan sebuah gubuk kecil, tanpa air yang mengalir, tanpa listrik, dengan hanya 1-2 kamar, dan kasurnya tidak boleh springbed karena tidak ada contoh dari Nabi SAW untuk hidup dalam rumah dinas yang mewah, dengan kasur yang empuk. Berarti hidup dalam rumah dinas yang mewah tidak “islamiah”, jadi harus dilarang.
3.    Mata uang yang dipakai harus diganti dengan keping emas dan perak, karena tidak ada contoh dari Nabi SAW untuk menggunakan sepotong kertas yang nilai tukarnya bisa berubah dalam sekejap, tergantung penjualan di bursa efek manca negara. Berarti semua warga harus dilarang memakai rupiah, karena lebih islamiah.
4.    Mereka juga sebaiknya melarang semua orang menggunakan sejaddah, tasbih, baju koko, peci, sepatu, kaos kaki, celana dalam, celana, jas, baju batik, listrik, lampu, kendaraan selain onta dan kuda, pesawat, komputer, internet, fulpen, dan seterusnya. Semuanya tidak ada contoh dari Nabi SAW, berarti tidak “islamiah”, berarti harus dilarang, dan harus ada sangsi bagi yang melanggar.
5.    Dan seterusnya.

Niatnya apa mereka ini?

Saya pernah melihat seorang ibu di depan saya yang naik bis Metro Mini. Saya di belakangnya karena sedang menunggu taksi di pinggir jalan. Metro Mini berhenti, dan ibu itu angkat kaki kanannya untuk naik (dan dia juga bawa tas dan belanjaan, sambil pegang payung). Oleh karena dia pakai rok panjang, pada saat dia angkat kaki untuk naik tangga (yang cukup tinggi dari jalan), roknya juga ditarik tinggi sekali, jadi seluruh betis sampai batas belakang lutut kiri menjadi nampak, dan kaki kanannya malah menginjak roknya di atas tangga yang membuatnya lebih kotor dari sebelumnya. Karena dia pakai rok panjang, semua pria di belakangnya malah bisa melihat betisnya dengan sangat mudah, setiap kali dia naik bis. (Sudah jelas bahwa dia tidak berfikir untuk memakai celana lagi di bawah roknya.)

Dan karena juga hujan pada hari itu, saya lihat dengan jelas sekali bahwa bagian paling bawah dari roknya sudah menjadi coklat karena begitu kotor dari air hujan di jalan, percikan air, lumpur, dll., dan roknya juga diinjak sandal kotornya pada saat dia naik tangga untuk masuk bis.

Hasil dari penggunaan rok dalam kondisi tersebut, semua pria malah bisa melihat betisnya (karena dia tidak memakai celana di bawah roknya), dan roknya menjadi kotor sekali karena kena percikan air kotor terus2an selama siang itu, dan malah diinjak juga saat dia naik bis. Di dalam hati, saya langsung memikirkan shalat dia. Kayanya sangat tidak mungkin dia akan sampai tujuannya (kantor, mall, dsb.) lalu lepaskan roknya untuk shalat karena kotor. Saya juga tidak tahu kalau dia menyadari betapa kotornya rok dia pada saat itu. Saya cuma merasa kasihan pada ibu itu, yang mungkin karena dia ingin “lebih islamiah”, dia malah menunjukkan betisnya pada semua pria di belakangnya, dan malah memakai rok yang sangat kotor sepanjang hari, dan kemungkinan besar akan tetap digunakan untuk shalat.

Sebaliknya, bila pada saat itu dia memakai celana (soal “ketat” atau tidak cukup relatif), dia akan lebih mudah begerak di dalam bis dan di jalan, auratnya lebih tertutup, dan celananya tidak akan menjadi kotor seperti roknya yang diinjak2 pada saat dia naik tangga untuk masuk bis.

Kalau kita menjadi begitu keras dan fanatis dengan merasa bahwa pengertian Islam akan menjadi lebih baik bila ada sekian banyak larangan bagi kaum wanita (jarang sekali ada pejabat yang membuat larangan bagi kaum pria saja ya!), atau bila semua orang dipaksakan memakai pakaian tertentu, atau melakukan hal-hal tertentu, maka saya tidak tahu masa depan bangsa ini bagaimana.

Yang berikutnya apa? Apakah akan ada perda baru untuk menghukum pria yang jenggotnya kurang panjang? Apakah semua pria akan diwajibkan memakai gamis supaya lebih islamiah, dan baju kantor, kaos, baju koko dan baju batik harus digunting karena tidak pernah dipakai oleh Nabi SAW? Buntutnya dari pemikiran seperti ini di mana?

Dan daripada mengeluarkan uang pemda untuk beli 7.000 rok baru (siapa yang dapat proyek itu ya?), bukannya lebih baik kasih uang itu kepada anak yatim dan anak miskin supaya bisa makan dan bersekolah? Bukannya lebih baik mengadakan pelatihan bagi kaum wanita untuk mengajarkan mereka tentang agama, dan salah satu hal yang diajarkan adalah kebutuhan untuk menutup aurat dan tidak memakai celana ketat? (Kalau pelatihan itu sukses, maka hasilnya akan persis sama dan tidak ada perempuan yang perlu dijadikan kriminal.)

Bagaimana bila ada anak yatim yang lapar, yang datang dan minta makanan, tetapi malah dapat jawaban dari Bupati, “Tidak ada makanan bagi kamu, karena kami lebih sibuk memaksakan Ibumu memakai rok ini, dan celananya harus digunting. Rok lebih penting daripada makanan! Pergilah, dan janganlah kamu melihat celana wanita! Haram!”

Selain pemerintah pusat yang perlu bersikap, juga lebih baik agar masyarakat Aceh itu sendiri bersuara. Apakah hukum seperti ini benar2 sesuai dengan kemauan mereka saat mereka memilih partai2 tersebut untuk mengisi pemerintah? Atau apakah ini hanya pemikiran satu-dua orang saja, yang merasa lebih beriman daripada semua yang lain?

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

********

Wanita Dilarang Bercelana Jins di Aceh Barat

Kamis, 29 Oktober 2009 | 10:50 WIB
MEULABOH, KOMPAS.com — Aturan baru akan diberlakukan di Kabupaten Aceh Barat oleh Bupati Aceh Barat Ramli MS. Mulai Januari 2010, perempuan muslim di Aceh Barat dilarang keras memakai celana ketat dan celana jins.

Penggunaan celana dibolehkan dengan syarat ketat, yakni harus lebar dan menutupi mata kaki. Celana juga bisa digunakan sebagai dalaman rok panjang yang lebar.

Jika melanggar, maka pelaku harus mengganti celana yang dipakainya dengan rok yang disediakan khusus oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Sementara, celana yang mereka pakai akan digunting.

Menurut informasi, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat telah menyiapkan 7.000 rok pengganti dalam berbagai ukuran. Operasi anticelana akan dipusatkan di Meulaboh.

Sanksi tegas juga akan diberlakukan pada kaum lelaki yang mengenakan celana pendek, yang memperlihatkan auratnya. Namun, aturan tersebut tak berlaku bagi pemeluk agama lain. Kebijakan baru yang dikeluarkan Bupati jadi isu kontroversial di Aceh Barat.

Cut Mariana (32), warga Meulaboh, menilai aneh larangan memakai celana itu. "Mengatur boleh tidaknya memakai celana bukan urusan bupati, masih banyak masalah-masalah yang harus diatur, misalnya dana yang tidak beres penggunaannya. Ngapain mikir masalah perempuan memakai rok," kata Mariana.

Mariana juga mempertanyakan dana pengadaan 7.000 rok. "Dari mana dananya? APBD? Daripada untuk menyediakan rok, lebih baik untuk fakir miskin," tambah dia.

Sementara itu, mahasiswi di Meulaboh, Asmaul Husna (23), berpendapat bahwa kebijakan itu sangat menyulitkan perempuan. "Misalnya kalau naik motor, jika dipaksakan memakai rok panjang, risiko kecelakaan lebih besar dibanding memakai celana," kata dia.

Menurut dia, ajaran Islam tidak mempersulit umatnya. "Ini kebijakan yang aneh, kenapa harus diatur seperti ini. Makin dikekang justru makin banyak yang melanggar," tambah dia.

Sumber: regional.kompas.com

Tim 8: Ada Apa dengan DPR Kok Tiarap

Jumat, 06/11/2009 17:27 WIB
Ramadhian Fadillah - detikNews
Jakarta - Tim 8 mempertanyakan sikap parpol di DPR yang cenderung tidak mengikuti aspirasi masyarakat dalam kasus dugaan kriminalisasi pimpinan KPK. Media dan LSM justru lebih peka terhadap aspirasi yang bergejolak masyarakat.

"Sementara DPR yang namanya perwakilan rakyat justru tiarap dalam pemberantasan korupsi. Jadi ketika masalahnya menyangkut korupsi kecenderungannya diam. Partai-partai yang mengusung isu korupsi juga tiarap, ada apa ini?" ujar anggota Tim 8 Anies Baswedan di kantor Tim 8, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (6/11/2009).

Rektor Universitas Paramadia ini juga menyatakan keheranannya karena saat rapat dengar pendapat (RDP) antara polisi dengan DPR berlangsung terbuka, namun ketika RDP dengan KPK berlangsung tertutup. "Kalau itu fungsinya untuk public relation itu dapat memperkeruh suasana," kritiknya. 

Anies juga menanggapi dengan dingin komentar beberapa anggota dewan yang menyatakan Tim 8 over acting, tidak punya kewenagan dan menjelma menjadi  superbody. "Kita hanya memeberikan rekomenasi ke Presiden, jadi superbody apanya?" katanya. (nal/iy)

Sumber: detiknews.com

Siswa SMAN 82 Dihajar Senior Gara-gara Lewat Koridor 'Jalur Gaza’

Jumat, 06/11/2009 12:56 WIB
Andi Saputra - detikNews
Jakarta - Kekerasan di lembaga pendidikan terjadi kembali. Kali ini, penganiayaan yunior oleh senior terjadi di SMAN 82. Adalah Ade Fauzan, siswa kelas I yang menjadi korban kekerasan dari siswa kelas III. Ade kini terpaksa melewatkan hari-harinya di RS Pusat Pertamina (RSPP), Jl Kiai Maja, Jakarta Selatan.

Saat ditemui di RSPP, Jumat (6/11/2009), Ade menceritakan, kejadian itu bermula pada Selasa (3/11/2009) pagi. Saat itu Ade hendak mengambil buku Geografinya yang tertinggal di ruang kelas III. Sudah menjadi rahasia umum di SMU tersebut, siswa kelas I dan II tidak dapat melalui sebuah koridor. Hanya siswa kelas III yang dapat melaluinya. Koridor Gaza sebutannya.

Kesalahan Ade adalah melewati koridor itu. Hingga ketika waktu menunjukkan 09.45 (waktu istirahat), Ade pun dipanggil oleh 7 siswa kelas III. "Lo lewat jalur Gaza ya?" ujar Ade menirukan pertanyaan siswa kelas III. Ade pun langsung ditonjok wajahnya. "Saya tidak ingat siapa yang nonjok, tahunya anak-anak kelas III," kata Ade.

Kekerasan pada Ade belum berakhir. Saat jam sekolah berakhir, Ade kembali diminta siswa kelas III menuju Warung Taman (Wartam), sekitar 50 meter dari sekolah. Ade pun pergi ke Wartam dengan diikuti tatapan teman-teman kelas I dari kejauhan. Di warung tersebut, Ade diberi gel rambut di telinga dan di seluruh rambut. Lalu siswa kelas III memanggil teman-teman Ade untuk memukuli Ade. Namun karena solider, teman-teman Ade pun diam.

Rupanya tindakan diam ini membuat kemarahan siswa kelas III semakin menjadi. Mereka pun mulai menonjok Ade. Ade mencoba berdiri dan hendak melawan. Namun lagi-lagi, sekitar 30 siswa kelas III langsung mendatangi Ade dan memberikan bogeman lanjutan.

"Habis itu saya tidak ingat apa-apa. Saya ingatnya sudah sampai di UGD RSPP," kenang Ade.

Sehabis memukuli Ade, siswa kelas III kabur. Sementara siswa kelas I langsung membawa Ade ke RS dengan taksi. Ade pingsan sekitar 3 jam dan baru siuman menjelang maghrib. "Teman-teman saya disuruh mengakuinya kalau saya dipukul siswa SMU lain, nggak boleh mengakui dipukul sama anak-anak kelas III," ujar Ade. (amd/nrl)

Sumber: detiknews.com

Buyung: Mana Itu Partai, Keadaan Begini Kok Diam Semua?

Kamis, 05/11/2009 00:53 WIB
Kasus Bibit & Chandra
Shohib Masykur - detikNews
Jakarta - Kisruh kasus 2 pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah mengusik rasa keadilan masyarakat. Namun partai politik cenderung diam dan gagal menjalankan aspirasi masyarakat.

“Orang tentu mempertanyakan, mana itu partai-partai. Dalam saat begini kok mereka diam semua? Yang membawakan aspirasi masyarakat siapa? LSM, media, tokoh masyarakat. Ini ada apa?,” kata Ketua Tim 8 Adnan Buyung Nasution.

Adnan menyampaikan hal itu dalam acara pertemuan pimpinan media massa dengan Tim 8 di Hotel Nikko, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (4/11/2009).

Adnan menyayangkan kekuatan politik yang tidak berbuat apa-apa terkait kasus Bibit dan Chandra ini. Saat masyarakat resah dengan persoalan hukum menyangkut KPK, partai-partai politik justru tidak kedengaran suaranya.

"Something wrong. Institutionally, partai-partai gagal menjalankan aspirasi rakyat atau pemerintahan ini," imbuh pria berambut putih ini. (nwk/amd)

Sumber: detiknews.com

Kapolri Aktifkan Susno Sebagai Kabareskrim Setelah Diperiksa Tim 8

Kamis, 05/11/2009 23:18 WIB
Gunawan Mashar - detikNews

Jakarta - Pengajuan mengunduran diri Komjen Pol Susno Duadji ternyata tidak bersifat permanen. Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri memastikan akan mengaktifkan kembali Susno Duadji sebagai Kabareskrim setelah Tim 8 selesai memeriksanya.

"Jadi, bila nanti pemeriksaan selesai, maka kami akan mengaktifkan beliau sebagai Kabareskrim kembali," kata Kapolri dalam penjelasan di depan Komisi III DPR di Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (5/11/2009). Hingga pukul 23.10 WIB, rapat masih berlangsung.

Kapolri kembali menjelaskan mengenai status pengunduran Susno. Menurut dia, Susno mengundurkan diri hanya terkait pemeriksaan Tim 8. "Pak Susno mengajukan pengunduran diri dengan ikhlas untuk memudahkan Tim Verifikasi menyampaikan rangkaian pertanyaan-pertanyaan," kata dia.

Karena itu, bila pemeriksaan Tim 8 selesai, maka Kapolri akan mengaktifkan kembali Susno sebagai Kabareskrim.

Sebelumnya, Fraksi Partai Golkar meminta Susno tidak mundur, karena belum dinyatakan bersalah. Fraksi Partai Golkar meminta Kapolri untuk tidak menerima pengunduran diri Susno tersebut.

Sementara itu, Tim 8 merasa kecewa atas mundurnya Susno Duadji hanya sementara. Tim 8 meminta agar Kapolri membebastugaskan Susno, sebab nama Susno disebut berkali-kali dalam rekaman percakapan Anggodo Widjojo cs dengan penyidik Polri dan pejabat Kejagung. (asy/ndr)


Sumber: detiknews.com

04 November, 2009

Palestina Menderita Di Bawah “Siksaan Air” Israel

Selasa, 27 Oktober 2009 09:46
JALUR GAZA (SuaraMedia News) - Israel melucuti Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Jalur Gaza dari air minum yang memadai, dan mengalihkan jumlah yang tidak proporsional ke pemukiman Yahudi dan negara Yahudi itu sendiri, menurut laporan yang dikeluarkan hari ini oleh Amnesti Internasional.

Sebagai tambahan, sebuah penyelidikan oleh Save the Children menunjukkan bahwa puluhan ribu orang Palestina menderita kekurangan makanan sehari-hari, tingkat pengangguran yang tinggi, rasa tidak aman dan pengungsian dan perpisahan keluarga akibat blokade Israel pada Jalur Gaza dan penutupan dalam Tepi Barat .

Laporan yang memberatkan itu melukiskan gambaran suram kehidupan di wilayah Palestina, baik di Gaza dikuasai Hamas, yang telah berada di bawah blokade Israel selama bertahun-tahun, maupun di Tepi Barat, di bawah pendudukan militer Israel.
Amnesti International mengatakan bahwa bangsa Palestina hanya menerima 20 persen dari air dari aquifer Gunung, sumber air utama bagi wilayah Israel dan Palestina, sementara mengambil lebih dari 80 persen untuk bangsanya sendiri. Sementara Israel memiliki sumber-sumber lain, seperti Danau Galilea dan Sungai Yordan, akifer itu adalah satu-satunya sumber air bagi warga Palestina di Tepi Barat.

Dikatakan bahwa sementara konsumsi air sehari-hari untuk Israel rata-rata lebih dari 300 liter sehari, Palestina menerima hanya 70 liter per hari masing-masing, dan dalam beberapa masyarakat pedesaan sebagai hanya 20 liter per hari, jumlah minimum yang direkomendasikan untuk penggunaan domestik dalam keadaan darurat.

Sebanyak 200.000 warga Palestina di daerah pedesaan tidak memiliki akses terhadap air yang mengalir, kata laporan itu, menambahkan bahwa tentara Israel sering menghalangi rakyat Palestina, bahkan dari mengumpulkan air hujan.
"Sebaliknya, pemukim Israel, yang tinggal di Tepi Barat yang melanggar hukum internasional, memiliki pertanian dengan irigasi intensif, taman yang rimbun dan kolam renang," kata laporan itu. "Sekitar 450,000 penduduk, para pemukim menggunakan air sebanyak atau lebih banyak air daripada penduduk Palestina yang sekitar 2,3 juta."

"Israel memungkinkan akses Palestina hanya pada sebagian kecil dari berbagi sumber daya air, yang sebagian besar terletak di Tepi Barat yang diduduki, sementara permukiman Israel di sana menerima pasokan hampir tak terbatas. Dalam blokade Israel telah membuat situasi Gaza yang sudah mengerikan menjadi lebih buruk," Donatella Rovera, penulis laporan Amnesti Internasional, mengatakan.

Laporan menambahkan bahwa di Jalur Gaza, sekitar 90-95 persen dari air untuk populasi 1,5 juta orang Palestina berasal dari satu akifer pantai yang terkontaminasi dan tidak layak untuk dikonsumsi manusia.
Israel tidak mengizinkan transfer air dari sumber air Tepi Barat ke Gaza. Save the Children engatakan bahwa tingkat nitrat beracun dalam air Gaza tercatat sebagai yang tertinggi, dengan setiap anak di daerah kantong pantai menelan hingga 300 kali dari standar air bersih Organisasi Kesehatan Dunia.

"Nitrat adalah racun yang tersembunyi," kata laporan itu. "Anda tidak dapat mencium bau, rasa, melihat keberadaannya dan Anda jarang melihat sisi yang sangat mempengaruhi sampai tahap akhir saat korban membiru, karena kekurangan oksigen dalam aliran darah mereka."
Amnesti International mengatakan bahwa situasi telah mencapai titik krisis di Gaza karena pembatasan yang ditempatkan di wilayah itu dalam beberapa tahun terakhir, dan terutama sejak Hamas, yang telah menahan seorang sandera tentara Israel selama lebih dari tiga tahun, mengambil kendali mutlak daerah itu.

"Selama lebih dari 40 tahun pendudukan, pembatasan yang dipaksakan oleh Israel pada akses terhadap air oleh Palestina telah mencegah pembangunan prasarana dan sarana air dalam wilayah Palestina, akibatnya melanggar hak untuk hidup normal ratusan ribu warga Palestina, untuk mendapatkan makanan yang cukup, perumahan, atau kesehatan, dan pembangunan ekonomi, "kata Rovera.

Seorang juru bicara pemerintah Israel di Tepi Barat mengatakan bahwa tuduhan-tuduhan itu "berlebihan dan tidak berdasar", menambahkan bahwa laporan itu disusun tanpa konsultasi dengan Israel.
"Itu tidak dibuat dengan adil dan analisis faktual," kata jurubicara itu.
Sumber-sumber keamanan Israel menyalahkan "pencurian air Palestina" untuk hilangnya jutaan liter kubik air minum setiap tahun, yang kata mereka itu secara tidak sah telah dialihkan untuk pertanian.

Seorang warga Palestina, guru dan ayah dari tujuh orang anak, Bassam Qdah telah membangun tangki air beton untuk mengumpulkan air hujan di rumahnya di desa Shukba.
Tentara Israel telah mengatakan bahwa bangunan itu akan dihancurkan karena dibangun tanpa ijin.
"Kami memiliki tujuh anak-anak," ia mengatakan kepada peneliti dari Amnesti, "Dan bahkan jika kita menggunakannya dengan hemat, kita masih perlu air lebih.
"Kenapa mereka ingin menghancurkan waduk kecil ini? Itu tidak mengganggu siapa pun dan ada di tanah saya."

Laporan Amnesti menggambarkan bagaimana orang Palestina di Tepi Barat mengandalkan air dari kapal tanker yang terpaksa mengambil jalan memutar yang panjang untuk menghindari pos pemeriksaan militer Israel dan jalan-jalan terlarang untuk Palestina.
Situasi ini telah menyebabkan kenaikan harga air, kata laporan tersebut. (iw/to)

Sumber: Suaramedia.com

Lihat juga:

Israel Rampas Air Bersih Palestina
Sumber: vivanews.com

Gaza thirsts as sewage crisis mounts
Gaza's aquifer and only natural freshwater source is "in danger of collapse," the UN is warning.
Sumber: BBC News

Pendukung Bibit-Chandra di Facebook Capai 780 Ribu Orang

Rabu, 04/11/2009 14:28 WIB
Anwar Khumaini - detikNews

Jakarta - Meski Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto telah ditangguhkan penahanannya, dukungan para Facebookers terhadap dua komisioner KPK nonaktif ini terus meningkat. Dukungan telah mencapai lebih dari 720 ribu anggota. [Sekarang sudah 780.000 orang, jam 21.00 malam, berarti meningkat terus setiap hari!]

Pantauan detikcom, Rabu (4/11/2009), pukul 14.15 WIB, jumlah pendukung Chandra-Bibit mencapai 721.476 anggota.

"Kita akan tahu kebenaran yang sesungguhnya. Ayo terus berjuang Pak Bibit, kamu pasti bisa," tulis salah seorang pendukung, Berlian Tama.

Pendukung lain, Ajeng Larasati menulis, "Percaya sama Tuhan, yang jujur pasti menang. Maju terus Pak chandra dan Pak Bibit."

Dukungan terhadap Chandra-Bibit terus meluas sejak dibuka di Facebook pada 30 Oktober lalu. Dukungan justru meluas saat Presiden SBY memberi penjelasan terkait pencatutan namanya dalam rekaman kriminalisasi KPK. Dukungan kian tak terbendung saat rekaman tersebut didengarkan dalam sidang di Mahkamah Konstitusi pada Selasa kemarin. (anw/nrl)

Sumber: detiknews.com

(People Power?) Penahanan Resmi Ditangguhkan, Chandra & Bibit Tinggalkan Mabes

Apakah karena “people power”?
Karena rakyat berprotes?
Karena jumlah pendukung di Facebook mencapai 650.000 dalam waktu 5 hari?
Karena Polisi mulai takut pada rakyat?
Karena Presiden mulai merasa takut?
Wallahu a’lam.
Yang jelas, B & C sudah “bebas”, tapi perjuangan untuk memberantas korupsi di Indonesia belum selesai. Dukung dan doakan terus ya!

Penahanan Resmi Ditangguhkan, Chandra & Bibit Tinggalkan Mabes

Rabu, 04/11/2009 00:10 WIB
E Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Pimpinan KPK nonaktif Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah akhirnya bisa kembali menghirup bebas. Tepat pukul 00.05 WIB, mereka berdua resmu ditangguhkan penahanannya.

Puluhan wartawan yang sudah menunggu mereka di depan Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (4/11/2009) langsung mengerubungi Bibit dan Chandra.

"Makasih kepada masyarakat yang sudah mendukung kita," ujar Bibit singkat.

Mereka berdua menaiki mobil yang berbeda. Chandra naik mobil Inova silver bernopol B 1432 ZN, sedangkan Bibit naik B 2640 IA.

Mereka akan langsung bergerak menuju Gedung KPK. "Yah sekarang mau ke KPK," pungkas Bibit. (mok/asy)

Sumber: detiknews.com

02 November, 2009

Cari bantuan antarkan jas ke Inggris

Assalamu'alaikum wr.wb.,
Teman-teman,
Kalau anda punya saudara atau teman yang akan berkunjung ke Inggris dalam waktu 1bulan mendatang (November-Desember 2009), saya ingin minta tolong. Ada 2 jas (celana dan jaket) pesanan kakak aku yang perlu dikirim ke London, Inggris. Kalau ada teman yang punya rencana ke Inggris, saya ingin minta tolong dengan titip jas itu. Di sana cukup telfon kakak aku dan atur pertemuan di London.
Kalau tidak ada yang ke sana, saya akan kirim lewat courier (DHL, atau yang lain) yang pasti cukup mahal. Kalau ada yang bisa bantu, tolong kirim email kepada saya. (genenetto@gmail.com). Terima kasih.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

Pendukung Chandra-Bibit di Facebook Capai 450 Ribu

Senin, 02/11/2009 20:41 WIB
Anwar Khumaini - detikNews
Jakarta - Dukungan terhadap Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto di Facebook tak terbendung. Tak tanggung-tangung, jumlahnya mendekati angka setengah juta!

Hingga pukul 20.30 WIB, Senin (2/11/2009), dukungan facebookers mencapai lebih dari 450 ribu member.

"Tim Pencari Fakta (TPF) dibentuk oleh Presiden SBY. Tandanya sudah tidak percaya dengan lembaga penyidik yang ada. TPF harus berani, jangan takut untuk menentukan yang salah dan yang benar," tulis Dadang Rohimat.

"Ane dukung KPK 100 persen. Ganyang buaya," ketus Budi Haryanto. (anw/van)

Sumber: detiknews.com

31 October, 2009

1 Juta Facebooker Dukung Tifatul Berantas Pornografi

Jum'at, 30 Oktober 2009 - 10:15 wib
Susetyo Dwi Prihadi - Okezone

JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring mendapat 'tantangan' dari para Facebooker untuk memberantas situs pornografi di Indonesia. Penggalangan dukungan pun disiapkan rakyat Facebook bagi Tifatul.

Dukungan untuk memberangus situs cabul tersebut diberikan dengan cara membentukan grup "1 Juta Facebooker Dorong Bung Tifatul untuk Blokir Situs Porno". Ketika okezone membuka laman itu, Jumat (30/10/2009), jumlah anggota yang mendukung sudah mencapai 7.431 orang.  Kebanyakan dukungan yang mengalir tersebut berupa penyemangat agar mantan Presiden PKS itu segera membredel sejumlah situs yang dianggap tak layak di dunia maya.

"JANGAN BUNUH KARAKTER BANGSA DENGAN PORNOGRAFI. MARI DORONG BUNG TIFATUL UNTUK BLOKIR SITUS PORNO !!! DALAM 100 HARI PROGRAM MENKOMINFO !!!," tulis admin mengenai tujuan pembentukan grup tersebut.

"MARI PERCAYA MASA DEPAN INDONESIA ADALAH CERITA TENTANG KEGEMILANGAN . . . ! ! !. TANPA PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI," tambahnya lagi.

Diperkirakan grup ini akan semakin terus bertambah, mengingat tujuan pencapaian mereka sebanya satu juta Facebooker masih belum tercapai. Jika ingin mendukung grup ini silakan mengunjungi grup mereka di sini. (tyo)

Gabung di sini:
http://www.facebook.com/group.php?gid=167331312594

Sumber: techno.okezone.com

Gerakan Dukung Chandra & Bibit di Facebook Kian Tak Terbendung

Jumat, 30/10/2009 14:32 WIB
Nurul Hidayati – detikNews
Jakarta - "Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Riyanto"  di Facebook kian tak terbendung. Belum 24 jam, 22 ribu lebih Facebooker telah bergabung. [Sekarang sudah 66ribu].
(linknya: http://www.facebook.com/group.php?gid=169178211590)

Para anggota grup besutan Usman Yasin ini membubuhkan komentar dukungan pada dua pimpinan KPK nonaktif tersebut.

 "Akhirnya sang cicak dicaplok buaya.. Inilah arogansi yang ditunjukkan Polri. Dan..mudah ditebak, sang presiden pasti akan berpidato..ini bukan kerjaan saya.. ini murni hukum.. artinya "saya mau cuci tangan" .....," komentar pemilik akun  Marthin Budi Laksono.

"R1..suara kami ada padamu....ingat.....!!!!! di akherat kelak kau dimintai tanggung jawab...," tulis  Haryo Prio Saeba.

"Saya ini orang awam, tapi ko' hati nurani saya mengatakan bahwa saya harus mendukung KPK..., apakah para pemimpin kita masih mempunyai hati nurani ???, jawabannya ada di masing2 hati bapak2 yang terhormat yang baru beberapa bulan ini dilantik..., jangan bohongi hati nurani.., karena nanti tidak akan ada lagi yang dapat menolong kecuali hati nurani kita...," pendapat  Yakob Koyansow. (nrl/iy)

Sumber: detiknews.com

30 October, 2009

SBY Dinilai Lamban Tangani Isu Pelemahan KPK


Jumat, 30/10/2009 15:01 WIB
Bibit dan Chandra
Muhammad Nur Abdurrahman – detikNews
Makassar - Presiden SBY dinilai bertindak lamban dalam menangani isu kriminalisasi KPK. Hal ini tidak sesuai dengan janjinya memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya di tanah air.

"Jika SBY bertindak bukan intervensi karena Kapolri dan Jaksa Agung bawahannya sendiri," ungkap aktivis LBH Makassar, Abraham Samad, saat berbincang-bincang dengan detikcom, Jumat (30/10/2009).

Abraham juga menilai penahanan pimpinan KPK nonaktif, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah, sangat gegabah dan penuh rekayasa. Sebab keduanya selama ini sangat kooperatif dalam menjalani proses hukum.

"Penerapan pasal 21 KUHAP oleh polisi tidak beralasan dan terlalu mengada-ada. Keduanya kan tidak kemana-mana dan tidak berusaha menghilangkan barang bukti," ujar Abraham.

Tindakan Polri itu juga menguatkan opini bahwa ada upaya mengkriminalisasikan KPK. Tidak hanya itu, Polri juga dinilai telah bertindak diskriminatif.

"Polisi bersikap tebang pilih dalam melakukan penahanan pada tersangka. Sebab ada banyak tersangka kasus korupsi kelas kakap yang masih bebas oleh polisi," ungkap Abraham. (mna/djo)

Sumber: detiknews.com

29 October, 2009

SBY Kritik Metodologi Pendidikan

Baru sekarang ada seorang presiden yang mengritik sistem pendidikan di Indonesia.
Menyadari adanya masalah hanya merupakan tahap pertama.
Sekarang dibutuhkan tindakan.

********

SBY Kritik Metodologi Pendidikan

Kamis, 29/10/2009 11:42 WIB
Anwar Khumaini - detikNews
Jakarta - Kritik pada dunia pendidikan datang dari orang nomor satu di Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY menilai, sistem pendidikan Indonesia selama ini salah metode.

"Saya kritik metodologi pendidikan kita," ujar SBY saat memberikan sambutan dalam National Summit 2009 di Hotel Bidakara, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (29/10/2009).

"Coba kita lihat. Sejak TK, SD, SMP, SMA, metodenya jangan guru yang aktif, sementara siswanya pasif, sekadar mengejar nilai rapor ujian," cetus SBY.

Kalau para siswa cuma pasif saja, lanjut SBY, para siswa nantinya tidak akan kreatif dan berkembang pola pikirnya.

"Kalau cuma itu (tujuannya nilai rapor), maka anak-anak kita tidak berkembang kreatif," tambah SBY.

SBY meminta para siswa agar didorong untuk banyak mempelajari studi kasus, sehingga daya nalar siswa bertambah bagus.

"Agar pendidikan kita tidak menghasilkan job seeker (pencari kerja), tapi job creator (pencipta lapangan kerja)," ujarnya. (anw/nrl)
Sumber: detiknews.com

Menteri SBY Banyak Lulusan Amerika

Senin, 26/10/2009 07:49 WIB
Anwar Khumaini - detikNews
Jakarta - Para Menteri Kabinet Indonesia (KIB) ternyata banyak yang lulusan Amerika Serikat, terutama menteri di bidang ekonomi. Dari total 34 menteri, ada sekitar 10 menteri yang lulusan negeri Paman Sam tersebut.

Menteri lulusan AS tersebut adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Menpora Andi Mallarangeng, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, dan Kepala BKPM Gita Irawan Wiryawan.

Kebanyakan di antara mereka adalah lulusan Harvard University. Gita Wirjawan, misalnya. Pria kelahiran Jakarta 21 September 1965 ini adalah peraih master dari Harvard University. Demikian juga Endang Rahayu Sedyaningsih. Menkes yang sempat dituding sebagai agen AS ini meraih gelar PhD dari Harvard School of Public Health.

Harvard University memiliki makna tersendiri bagi SBY. Selain putra pertamanya juga melanjutkan kuliah di kampus yang terletak di kota Boston tersebut, SBY pun pernah 'pamer', bahwa para menteri yang membantunya banyak yaang lulus dari Harvard. Hal tersebut SBY sampaikan saat berkunjung ke kampus Harvard September 2009 lalu.

SBY juga tercatat pernah mengeyam pendidikan militer di Westpoint, AS. Pada 2003 saat berkunjung ke AS ketika menjabat sebagai Menko Polkam, SBY pernah berujar, 'I love the United States with all its faults. I consider it my second country'.

Apakah dipilihnya kembali para menteri KIB II yang banyak lulusan AS ini disengaja? Hanya SBY yang tahu. (anw/nrl)

Sumber: detiknews.com

Sri Mulyani: Presiden Sampai Bupati Naik Gaji Mulai 1 Januari 2010

Rabu, 28/10/2009 17:30 WIB
Ramdhania El Hida - detikNews
Jakarta - Kenaikan gaji pejabat negara akan dilakukan mulai 1 Januari 2010. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah tinggal menunggu keluarnya Peraturan Pemerintah (PP) dari Presiden untuk pengesahan kenaikan gaji tersebut.

Adapun pejabat negara yang akan dinaikkan gajinya antara lain adalah Presiden, Wakil Presiden, Menteri, Panglima TNI, Jaksa Agung, Gubernur, Bupati, Ketua DPR/DPD, Ketua MPR, Anggota DPR dan Hakim.

"PP tadi akan menyebutkan pejabat negara mulai eksekutif, yudikatif dan legislatif," ujarnya di hadapan para wartawan saat melakukan jumpa pers di Gedung Departemen Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Rabu (28/10/2009).

Selain beberapa jabatan tersebut, pimpinan tinggi pada komisi-komisi negara juga akan mendapatkan kenaikan gaji yang rencananya akan mulai dilaksanakan sejak 1 Januari 2010.

Sri Mulyani mengatakan alasan kenaikan gaji ini adalah karena gaji pejabat negara termasuk menteri di Indonesia secara rata-rata lebih rendah dibandingkan pejabat negara dan menteri di negara lain, karena itu kenaikan gaji pejabat negara merupakan hal wajar.

"Berdasarkan hasil evaluasi, secara rata-rata uang tunai yang diterima pejabat negara relatif rendah, jika dinilai mata uang maka secara rata-rata pejabat negara kita gajinya rendah dibanding negara lain," tegasnya. (nia/qom)

Sumber: detiknews.com

28 October, 2009

Gaji Menteri Sudah Cukup?



By Republika Newsroom
Selasa, 27 Oktober 2009 pukul 13:41:00
JAKARTA--Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Suharna Surapranata, menilai jumlah gaji menteri saat ini sudah sangat cukup. Menteri dari PKS ini enggan berpolemik soal rencana kenaikan gaji menteri yang kabarnya mencapai delapan persen tersebut.
“Saya kira (gaji menteri sekrang –red) sudah sangat cukup,” kata Suharna dalam acara serah terima jabatan Presiden PKS, di Kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (27/10).

Usai dirinya dilantik menjadi Menristek pada 22 Juli 2009 lalu, Suharna mengaku langsung bekerja setiap hari hampir 24 jam. Suharna mengaku tidak memikirkan kenaikan gaji yang saat ini sedang ramai diekspose media massa. Ditanya soal fasilitas mobil mewah untuk menteri, Suharna kembali menjawab.
“Saya tidak berpikir masalah fasilitas, setelah dilantik saya serius bekerja makanya mundur dari jabatan partai,” tambah Suharna.

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara tengah (Meneg PAN) tengah merumuskan kenaikan gaji menteri. Tidak hanya gaji menteri yang akan naik, Meneg PAN juga tengah mengkaji struktur semua lembaga negara. Sehingga nantinya tidak hanya gaji menteri yang akan naik namun Presiden juga akan menikmati besaran gaji yang baru. dri/rin

Sumber: Republika.co.id

Dua Politisi RI Kena Skandal Seks di Kamboja

Apakah beginilah kualitas anggota DPR yang lama? Bagaimana dengan yang baru?

***

Dua Politisi RI Kena Skandal Seks di Kamboja

By Elin Yunita Kristanti, Harriska Farida Adiati - Rabu, Oktober 21
VIVAnews - Penasehat Hukum Departemen Dalam Negeri Kamboja, Christian Guth, membenarkan bahwa di Kamboja pernah terjadi kasus kejahatan yang melibatkan anggota DPR RI.

Meski demikian, Guth menolak memberikan konfirmasi nama dua anggota parlemen tersebut sebelum memeriksa kembali dokumen terkait. Pada Juli 2005, dua anggota DPR Republik Indonesia ditangkap kepolisian Kamboja dengan tuduhan melakukan hubungan seksual dengan gadis di bawah umur.

"Ya saya ingat pernah ada kasus tersebut," kata Guth yang berada di Kamboja, saat dihubungi VIVAnews, Rabu 21 Oktober 2009. "Hanya saja saya perlu memeriksa kembali dokumen terkait peristiwa tersebut karena saya tidak ingat secara detail kasus itu," lanjut Guth. Guth kemudian meminta latar belakang kasus dua anggota DPR tersebut, termasuk nama mereka, untuk mempermudah pencarian dokumen.

Berdasarkan rilis dari sebuah organisasi yang mengatasnamakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kamboja, Licadho, dua anggota parlemen DPR RI pernah ditangkap oleh kepolisian Kamboja dengan tuduhan melakukan hubungan seksual dengan gadis di bawah umur. Mereka berada di Kamboja sebagai wakil Indonesia dalam pertemuan AIPO (ASEAN Parlementary Organization) atau organisasi antarparlemen ASEAN untuk membahas upaya-upaya mempromosikan wisata budaya dan lingkungan di negara-negara ASEAN yang berlangsung pada 20-24 Juli 2005.

Licadho, dalam rilis tertanggal 26 September 2005, mengatakan akan bekerja sama dengan Christian Guth yang pada saat itu menjadi pejabat departemen anti perdagangan manusia UNICEF di bawah departemen dalam negeri Kamboja. Menurut sebuah sumber, pada malam tanggal 23 Juli, dua anggota parlemen tersebut mencoba mencari hiburan. Seorang agen di sebuah hotel menawarkan dua gadis di bawah umur untuk mereka. Kemudian, kepolisian melakukan penggerebekan di kamar mereka, dan membawa mereka ke kantor polisi untuk diperiksa.  Kabarnya, dua anggota parlemen tersebut menjadi korban dari sindikat pemerasan di Kamboja. Mereka diberi dua pilihan, dipenjara atau membayar denda. Mereka pun memilih membayar denda.

Sumber: id.news.yahoo.com

We have a lot to learn

Buat yang bisa bahasa Inggris. Saya dapat email ini dari teman. Isinya sangat provokatif, dengan sengaja. Tetapi saya tidak bisa menyatakan bahwa penulis "salah" dalam analisanya. Banyak yang benar, dan sering saya bahas juga dengan teman2 tentang kenapa orang Muslim tidak bisa memajukan bangsanya seperti yang sudah dilakukan oleh orang kafir.
Semoga bermanfaat.
Wassalam,
Gene

We have a lot to learn

By Dr Faisal Al Qasim, Special to Gulf News
05 September 2009
There is no doubting the fact that Arabs and Muslims are sadly the most regressive people in the world, according to the Human Development Reports supervised by renowned Muslim and Arab scholars, and released by the UN and other similar reports. In other words, the term 'Muslim' has been linked, in the minds of the people of the world, with violence, terrorism, anarchy, chaos, disturbances, famine, poverty and backwardness. There are of course certain exceptions to this rule, but not many.
 
Even Pakistan, a nuclear power, is at risk of becoming a failed state, due to poverty, corruption, internal fighting and political mismanagement. And when it comes to Turkey, seen as an exception in the Muslim world, the secularists there consider themselves closer to the West than to the Muslim world. They also ascribe the progress achieved by their country in many fields to a secular approach, rather than the influence of Islam. I have heard top Turkish scholars, thinkers and politicians say that they prefer to be at the rearguard of the Western world than at the vanguard of the Muslim world.
 
It goes without saying that some Arab countries exist in a less developed state politically, let alone scientifically or technologically.
 
Why are those who are supposed to be 'the best of all peoples', as revealed in the Quran, lagging behind? Why are the supposedly infidel people of the world making great progress in various fields, while the 'faithful' are lagging behind everybody else?
 
Ironically enough, a huge percentage of the Chinese people, whose number is approaching 1.5 billion, are atheists. But these non-believers have achieved the highest development rate the world over - it reached 13 per cent at one stage. Add to this the fact that these atheists have 'invaded' almost every house in the world with their products. A high-ranking Chinese official once bragged that, "It is China and not the United States of America that is invading the world". He challenged the Americans to get their products into a quarter of the houses entered by Chinese products. The official also bragged that the Chinese have 'invaded' the US itself. "Aren't the American flags fluttering over the White House made in China?" he asked.
 
Experts predict that, in the near future, half of the products that will be sold in the world will be made by the Chinese. Even the Ramadan lambs that are slaughtered by Muslims in Cairo and other Muslim and Arab countries are raised in China. The prayer mats used by faithful Muslims the world over are made by Chinese non-believers, who only believe in doing their jobs in a very sincere and faithful manner. It goes without saying that all the little presents, such as rosaries and Islamic handicrafts, that the pilgrims take home with them after the pilgrimage season are made in China.

It is true that a Muslim country such as Malaysia has made great progress technologically, but some argue that were it not for the Chinese minority in that country, the Malaysians would not have been able to achieve what they have.
 
And if we consider the second-most progressive country in the world, India, we find that the majority of the people there revere cows. But that has not prevented them from competing with America in the computer industry, to the extent that the famous American writer Thomas Friedman fears that Silicon Valley will one day relocate to India.
 
In other words, the most progressive people in the world are non-believers by Islamic standards whereas we, Muslims, ironically waste most of our time classifying the peoples of the world into believers and non-believers, and fighting among ourselves over who is more 'faithful'.
 
I wish we spent more time learning from the non-believers, who produce most of the products we buy. If we had, we would probably be less regressive.
 
This is by no means a call for atheism - God forbid - but a suggestion that we better ourselves, as our great religion instructs us to do. The great Prophet Mohammad (PBUH) called upon us to seek knowledge - even in China.

*******

About the author:

Dr Faisal Al Qasim is a Syrian journalist based in Doha.
Al Itijah Al Mu'akes or "The Opposite Direction" is a talk show that hosts well known personalities from the Arab World. Topics presented on the show are chosen by the host Dr. Faisal Al Qasim and they are often of the taboo or controversial nature. Guests usually represent two different and opposite directions and their views contradict which makes the debate a bit hot and on edge.
Dr. Faisal Al Qasim is a PhD holder in English Literature. He holds the Syrian and British nationalities. Before he became one of the most popular and controversial hosts in Al Jazeera TV, he worked for the BBC and MBC channels. He is also a journalist and writer with a weekly column in Al Sharq newspaper in Qatar. He is also the author of many books in politics and literature.
Al Itijah Al Mu'akes is a live talk show that deals with political, taboo and controversial topics in the Arab World by hosting well known personalities that debate and interact with the audience live on Al Jazeera Channel. Dr. Faisal moderates the debate in the best way possible by leading the discussion and asking logical questions that most of the viewers share and seek answers for. The show is also open for viewers to participate via calls, faxes and emails. This show is one of the most popular in the Arab World because it tackles issues no one else does.

27 October, 2009

Perbandingan Gaji Presiden, Gubernur BI dan Menteri


Senin, 26/10/2009 12:59 WIB
Ken Yunita - detikNews
Jakarta - Rencana kenaikan gaji presiden dan menteri yang saat ini sedang dibahas mendapat kritikan. Seperti apa perbandingan gaji pejabat Indonesia? Gaji tertinggi dipegang Gubernur BI yakni Rp 162,2 juta per bulan. Presiden Rp 62,74 juta perbulan. Sementara menteri Rp 18,64 juta per bulan.

Data tersebut dilansir Kepala Bagian Anggaran Departemen Keuangan pada 28 Januari 2005. Higga Senin (26/10/2009) belum ada perubahan gaji para pejabat negara. Rencana penyesuaian gaji kini sedang digodok Menneg PAN EE Mangindaan.

Tidak hanya menteri yang tidak mengalami kenaikan gaji selama kurang lebih 4 tahun itu. Hal itu juga dialami oleh Presiden, Wakil Presiden, anggota DPR, dan pejabat setingkat menteri seperti Jaksa Agung, Kapolri, dan Panglima TNI.

Berikut daftar gaji yang dikeluarkan Kepala Bagian Anggaran Departemen Keuangan pada 28 Januari 2005:

Presiden

Gaji pokok: Rp 30.240.000
Tunjangan jabatan: Rp 32.500.000
Total: Rp 62.740.000

Wakil Presiden

Gaji Pokok: Rp 20.160.000
Tunjangan jabatan: Rp 22.000.000
Total: Rp 42.160.000

Menteri Negara, Jaksa Agung, Panglima TNI dan pejabat lain yang setingkat atau disetarakan dengan Menteri Keuangan

Gaji pokok: Rp 5.040.000
Tunjangan jabatan: Rp 13.608.000
Total: Rp 18.648.000

Ketua DPR

Gaji pokok: Rp 5.040.000
Tunjangan jabatan: Rp 18.900.000
Uang paket: Rp 2.000.000
Komunikasi Intensif: Rp 4.968.000
Total: Rp 30.908.000

Ketua Mahkamah Agung (MA)

Gaji pokok: Rp 5.040.000
Tunjangan jabatan: Rp 18.900.000
Uang paket: Rp 450.000
Total: Rp 24.390.000

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Gaji pokok: Rp 5.040.000
Tunjangan jabatan: Rp 18.900.000
Total: Rp 23.940.000

Wakil Ketua DPR

Gaji pokok: Rp 4.620.000
Tunjangan jabatan: Rp 15.600.000
Uang paket: Rp 2.000.000
Komunikasi Intensif: Rp 4.554.000
Total: Rp 26.774.000

Anggota DPR sebagai Ketua Komisi atau Badan

Gaji pokok: Rp 4.200.000
Tunjangan jabatan: Rp 9.700.000
Uang paket: Rp 2.000.000
Tunjangan kehormatan: Rp 4.460.000
Komunikasi Intensif: Rp 4.140.000
Bantuan listrik: Rp 4.000.000
Total: Rp 28.500.000

Anggota DPR sebagai Wakil Ketua Komisi atau Badan

Gaji pokok: Rp 4.200.000
Tunjangan jabatan: Rp 9.700.000
Uang paket: Rp 2.000.000
Tunjangan kehormatan: Rp 4.300.000
Komunikasi Intensif: Rp 4.410.000
Bantuan listrik: Rp 4.000.000
Total: Rp 28.340.000

Anggota DPR sebagai Anggota Komisi atau Badan

Gaji pokok: Rp 4.200.000
Tunjangan jabatan: Rp 9.700.000
Uang paket: Rp 2.000.000
Tunjangan kehormatan: Rp 3.720.000
Komunikasi Intensif: Rp 4.410.000
Bantuan listrik: Rp 4.000.000
Total: Rp 27.760.000

Sementara itu, gaji Gubernur Bank Indonesia (BI) telah mengalami kenaikan pada tahun 2007 menjadi Rp 162,2 juta per bulan. Sebelumnya, gaji Gubernur BI mencapai Rp 156 juta per bulan.

Kenaikan gaji juga diterapkan untuk Deputi Gubernur BI yang naik menjadi Rp 136,2 juta per bulan dari sebelumnya Rp 131 juta per bulan.

Jika dilihat dari kenaikan ini, maka Gaji seorang Gubernur BI dua setengah kali lebih tinggi dari total penghasilan yang diterima Presiden, yang sebesar Rp 62,74 juta per bulan. (ken/iy)

Sumber: detiknews.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...