[Pertanyaan]: Assalamu'alaikum, Pak Gene, saya ingin bertanya lebih dalam tentang orang kafir, terutama yang orang yang percaya ada Tuhan (bukan yang menyembah dewa). Apakah amal baik mereka tidak dipertimbangkan sama sekali oleh Allah SWT? Bukankah Allah SWT Maha ADIL?
[Jawaban]: Wa 'alaikum salam wr.wb. Mungkin sebagian orang Muslim merasa "lebih adil" kalau semua orang yang "baik hati" bisa masuk surga. Katanya, Allah Maha Adil. Jadi orang yang "baik hati" dan percaya pada Tuhan seharusnya masuk surga. Tapi tunggu dulu. Orang "baik" itu seperti apa? Agamanya apa? Tidak beragama? Merasa yakin ada Tuhan yang Maha Esa yang menciptakan alam semesta, tapi sekaligus, tidak mau lakukan hal-hal yang diperintahkan Tuhan itu? Dulu ada teman non-Muslim saya yang mengatakan:
"Saya percaya ada Tuhan yang Maha Esa. Dia berkuasa di atas segala sesuatu yang terjadi. Hakekat dari Tuhan adalah "cinta". Tidak ada kekuatan yang lebih sempurna daripada cinta. Rasa cinta berasal dari Tuhan. Jadi Tuhan inginkan kita mencintai sesama manusia. Saya mencintai pacar saya. Dan di saat saya bercinta dengan pacar saya, Tuhan pasti makin mencintai saya."
Di dalam Islam, hal itu disebut "perzinaan". Jadi dia dapat ajaran tentang "cinta" itu dari mana? Bukan dari Tuhan. Dia mengaku percaya pada Tuhan tapi sekaligus tidak peduli pada semua Nabi, semua kitab, atau bentuk ibadah yang ditentukan oleh Tuhan. Dia hanya percaya pada Tuhan dan "cinta". Yang penting, terserah dia merekayasa ajaran dan perbuatan yang "pasti disenangi oleh Tuhan".
Menurut dia, aborsi pasti didukung oleh Tuhan. Kalau ada anak yang tidak diinginkan, yang lahir di keluarga miskin, maka dia akan menderita. Daripada dia menderita dan sedih, Tuhan lebih senang anak itu tidak lahir. Jadi justru karena kita mencintai anak, lebih baik aborsi. Aborsi = cinta terhadap anak (agar tidak menderita). Tuhan pasti pro-aborsi, dan itu bukan pembunuhan, karena bayi belum lahir. Katanya Tuhan "pasti" begitu.
Apakah benar Tuhan pro-seks bebas, dan pro-aborsi? Dan tidak ingin memberikan aturan apapun kepada manusia? Kita bebas melakukan apa saja yang diinginkan (seks bebas, aborsi, judi, narkoba, dan apa saja lagi yang diinginkan manusia) asal ada rasa "cinta" dalam kehidupan? Menurut dia, IYA, Tuhan seperti itu. Dari mana dia bisa tahu "kemauan Tuhan" seperti itu? Tentu saja dia merekayasa semua ajaran itu sendiri. Tidak ada sedikitpun dari ajaran itu yang berasal dari Tuhan. Jadi atas dasar apa dia bisa masuk surga, padahal dia merasa sebagai manusia yang BAIK yang selalu sebarkan "cinta" (dengan seks bebas dan aborsi, dll.)
Kalau ada Surga dan Neraka, maka kedua tempat itu adalah MILIK ALLAH. Bukan milik manusia. Allah sebagai pemilik boleh menentukan "syarat masuknya". Sebagai perumpamaan, bayangkan ada sebuah PT hiburan swasta bernama "Surga Indah" di pinggir pantai. Allah Pemilik mutlaknya. Lalu Allah menentukan cara masuk PT Surga Indah: Wajib punya tiket, yang harganya sekian rupiah, dibuka pada hari ini, pada jam ini, dilarang bawa anjing, dsb. Semua syarat masuk ditentukan oleh Allah. Lalu, bagaimana mungkin seorang manusia bersikeras "harus ada izin" untuk masuk tanpa bayar, tanpa perlu tiket, di jam 12 malam, pada harinya tempat itu tutup? Syarat sudah dibuat dan jelas. Yang melanggar tidak diberikan izin masuk. Selesai. Ini poin pertama yang paling penting. Kalau tidak mau taat pada syarat masuk sebuah tempat milik pribadi, dari mana bisa dapat izin masuk?
Kalau percaya masih mungkin masuk tanpa perlu izin sebelumnya, coba BUKTIKAN sekarang di dunia ini. Datang ke bandara, tanpa tiket pesawat, tanpa paspor, tanpa identitas, tanpa uang, dan coba paksakan masuk dan naik pesawat ke negara lain, dengan menyatakan, "Saya orang baik hati, jadi perusahaan penerbangan PASTI akan izinkan saya terbang ke sana." Bisa masuk? Tanpa tiket, paspor, identitas, atau uang? Tanpa peduli pada syarat masuk? Atau sama sekali tidak bisa? Coba berpikir secara cerdas: Di dunia ini saja tidak akan bisa, apalagi di akhirat, di hadapan Allah SWT yang Maha Kuasa!!
Setelah paham itu, coba berpikir tentang tujuan hidup di dunia ini. Kehidupan ini adalah UJIAN. Allah SWT adalah Tuhan yang memberikan ujian ini kepada kita. Dia yang membuat peraturan. Dan Dia yang mewajibkan kita beriman kepada-Nya. Segala sesuatu yang kita lakukan harus dilakukan KARENA Dia, karena kita BERIMAN kepada Dia. Kalau tidak, maka tidak diberikan nilai (pahala) oleh Dia.
Coba berpikir begini. Tuhan adalah pemilik suatu PT besar yang juga punya gedung sendiri. Di depan gedung itu ada banyak satpam yang jaga gedung, dan juga ada taman yang indah, yang terbuka untuk umum. Setiap hari, banyak bapak tua berkumpul di taman, main catur, ngopi dan melihat semua orang yang lewat. Suatu hari, bapak2 tua itu datang ke kantor HRD, dan minta gaji. Katanya, mereka lakukan hal yang "sama" dengan satpam: duduk di depan gedung dan melihat semua orang yang lewat. Apa bapak2 tua itu akan dikasih gaji? Tidak? Kenapa tidak?
Pemilik PT itu menggaji satpam. Satpam itu punya kewajiban: harus hadir di kantor setiap hari. Kalau tidak hadir, kena sanksi. Kalau hadir, dapat gaji dan hak2 lain. Jadi ada kewajiban, dan ada haknya. Kalau menjalankan kewajiban, dapatkan haknya. Bapak2 tua itu mungkin "kelihatan sama" dengan satpam, tapi mereka berbeda. Mereka tidak pernah daftar sebagai karyawan, tidak punya kewajiban, dan tidak akan kena sanksi kalau tidak hadir. Dan karena itu, mereka tidak dapat hak apapun dari sisi PT. Bisa paham? Kelihatan sama, tapi sebenarnya sangat berbeda.
Allah juga bersikap seperti itu. Dia menjadi Pemilik "Kompleks Surga Indah". Untuk masuk ada syaratnya: daftar sebagai karyawan. Setelah daftar, ada kewajiban: hadir dalam shalat 5 waktu per hari, dan lain-lain. Lalu setelah melakukan kewajiban, bisa menerima haknya: doa dikabulkan, dikasih kebaikan, dan diperhatikan terus. Dan nanti juga ada hak yang paling bagus dari semua, yaitu menerima tiket untuk masuk dan tinggal di kompleks bernama Kompleks Surga Indah, yang hanya disediakan untuk karyawan Allah yang pensiunan dari dunia ini. Selain karyawan Allah dilarang masuk. Tidak ada izin. Sederhana bukan?
Bagaimana dengan orang di dunia yang "percaya pada Tuhan dan melakukan kebaikan"? Mereka sama dengan bapak2 tua yang kelihatan sama seperti satpam, tapi sebenarnya berbeda, karena mereka bukanlah karyawan. Jadi walaupun mereka lakukan hal yang mirip, mereka tidak melakukan hal2 itu ATAS NAMA TUHAN. Alias, mereka bukan karyawan Allah, dan tindakan mereka tidak punya nilai di sisi Allah. Jadi mereka tidak dapat hak apapun di akhirat, dan dilarang tinggal di Kompleks Surga Indah, yang hanya untuk karyawan saja. Sederhana bukan?
Kalau seandainya Allah berikan hak pensiun kepada para satpam dan karyawan lain yang kerja keras selama puluhan tahun, dan JUGA berikan hak pensiun kepada bapak2 tua itu yang sebatas "mirip dengan satpam" maka di situ Allah menjadi TIDAK ADIL SEKALI! Yang kerja bertahun-tahun disama-ratakan dengan orang yang bukan karyawan dan tidak punya kewajiban apapun terhadap PT. Apakah itu adil? Tentu saja tidak. Jadi supaya bisa Maha Adil, Allah hanya memberikan tempat pensiun yang baik di Kompleks Surga Indah kepada orang yang pernah bekerja sebagai "karyawan Allah", yang resmi, terdaftar, dan bersertifikasi selama hidup di dunia.
Kalau orang lain mau meniru kebaikan yang dilakukan oleh orang Muslim dengan harapan bisa tinggal di Kompleks Surga Indah juga nanti, maka mereka sangat salah. Mereka melakukan kebaikan, tapi tidak mengaku bahwa Allah-lah yang perintahkan kebaikan itu! Oleh karena itu, Allah tidak mau berurusan dengan mereka karena mereka bukan karyawan Dia. Dan agar adil terhadap karyawan, orang yang bukan karyawan itu tidak dapat hak apapun nanti.
Ini sebuah ayat di Al Qur'an yang membahas orang seperti itu.
Amal Tidak Diterima Dari Org Kafir
103. Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
105. Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
(QS. Al Kahfi 18.103-105)
Semoga sudah jelas. Wabillahi taufik walhidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
-Gene Netto
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(293)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(7)
dakwah
(85)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(219)
guru
(57)
hadiths
(10)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(53)
indonesia
(565)
islam
(549)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(351)
kesehatan
(96)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(49)
my books
(2)
orang tua
(7)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(497)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(10)
pesantren
(32)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(173)
Sejarah
(5)
sekolah
(74)
shalat
(8)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
01 April, 2014
29 March, 2014
Selamatkan 529 Orang Yang Dihukum Mati Di Mesir
[Mohon disebarkan]
Pengadilan di Mesir menjatuhkan hukuman mati atas 529
pendukung Presiden Mohammed Morsi yang terguling dalam dakwaan pembunuhan dan
penyerangan polisi. Para pengacara terdakwa menyatakan tidak menerima putusan
hakim. Mereka kecewa karena tidak diberi kesempatan untuk membela kliennya
dalam kasus ini. Para terdakwa ini akan melakukan perlawanan ke pengadilan
lebih tinggi dengan mengajukan banding kepada ulama tertinggi pemilik otoritas
hukum di Mesir, Grand Mufti. Sidang dijadwalkan berakhir pada 28 April
mendatang.
Di komunitas Avaaz, ada usaha mendapatkan 1 juta tanda
tangan digital dari warga dunia yang ingin protes terhadap keputusan itu, dan
minta Grand Mufti untuk menolak putusan hakim tersebut. Kalau anda ingin bantu
menyelamatkan 529 orang itu yang dihukum mati tanpa proses pengadilan yang
benar dan adil, berikan tanda tangan digital di sini:
Info lengkap beritanya bisa dibaca di sini:
Mesir Hukum Mati 529 Pendukung Ikhwanul Muslimin
Ratusan pendukung Morsi diganjar hukuman mati
25 March, 2014
Seribu Anak Yatim Diajak Naik Pesawat
Berita yang sangat menyenangkan (dan sangat langka). Dalam
rangka peresmian bandara yang baru, PT Angkasa Pura I akan mengajak 1000 anak
yatim naik pesawat untuk pertama kali. Dulu saya pernah ajak seorang anak yatim
naik pesawat bersama saya dan senyumnya sangat luar biasa saat dia memandang
keluar dari jendela pesawat dan merasakan pesawat tinggal landas untuk pertama
kali. Sekarang dia berniat menjadi seorang pilot!
Daripada bikin pesta besar yang menghadirkan ratusan pejabat
yang kaya dan gendut, lebih baik anggaran yang sama dihabiskan untuk menghibur
anak yatim. Dan semoga lewat doa mereka, Angkasa Pura dan semua karyawannya
dapat berkah yang besar dari sisi Allah SWT. Amin.
Alangkah baiknya kalau sering ada berita seperti ini,
daripada berita pesta pernikahan anak pejabat yang habiskan puluhan milyar
rupiah!
Wassalam,
Gene
Mohon Bantuan Bagi Guru Honorer Yang Anaknya Lumpuh
MOHON DISEBARKAN
Di Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, dekat Semarang, Jawa
Tengah, ada seorang guru honorer yang hidup dalam keadaan sulit. Anaknya bernama
Fahri sudah berusia 4 tahun, dan sudah lumpuh sejak usia 6 bulan. Karena tidak
ada biaya pengobatan, penyebab lumpuhnya Fahri belum diketahui secara pasti. Sampai
sekarang, Fahri belum bisa bicara juga, dan baru mulai berjalan sedikit dengan dititah, pakai sepatu terapi.
Setelah anak menjadi lumpuh, sang ayah alias suami dari Bu
Ambarwati kabur dari rumah dan belum kembali… Sekarang Ibu Ambarwati masih
bertahap hidup sebagai guru honorer di sebuah SD, dan ketika mengajar, dia sering
menggendong anaknya yang lumpuh karena tidak bisa ditinggalkan di rumah. Neneknya
Fahri juga sakit dan opname maka tidak sanggup menjaga cucunya.
Ada teman2 saya dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) yang sudah
berhasil ketemu Ibu Ambarwati dan semua contact info sudah diberikan kepada
saya juga. Saya ingin kumpulkan dana untuk membantu Ibu Ambarwati, untuk bantu
dengan proses pengobatan bagi anaknya, dan juga untuk meningkatkan kondisi
ekonominya. Dia terpaksa tahan hidup tanpa bantuan dan dukungan dari suaminya
seperti yang seharusnya. Jadi insya Allah kita semua bisa maju dan menawarkan
bantuan.
Bagi teman2 yang ingin membantu, mohon disalurkan ke
rekening sosial saya seperti biasa:
BCA (Bank Central Asia)
KCU Menara Bidakara
No. Rek. 4502214881
A/N Eugene F. Netto
[Rekening ini khusus untuk keperluan anak yatim, dhuafa,
jompo, dan kegiatan sosial lain.]
MOHON DISEBARKAN
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
Bis Transjakarta: Bahaya Besar Bagi Rakyat Jakarta?
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Kemarin saya lihat berita dengan judul “Tabrak Pejalan Kaki,
Bus Transjakarta Kabur”, lalu saya ingat berita yang lalu tentang bis Transjakarta
yang lain. Ada banyak buah berita tentang bis Transjakarta yang keluarkan asap,
terbakar, mogok, dan menabrak orang hingga luka-luka atau wafat, ada juga orang
yang terluka di dalamnya bisnya (ada bapak dulu yang jempolnya terpotong dan ke
rumah sakit naik ojek karena tidak ada petugas yang mau membantunya) dan banyak
berita yang lain.
Beberapa minggu yang lalu, ada berita tentang seorang
perempuan yang jauth pingsan di busway, lalu diperkosa atau dicabuli oleh
beberapa petugas Transjakarta. Saat diskusi dengan teman perempuan, dia
berkomentar, “Berita tentang perempuan yang diperkosa itu kok menghilang dengan
cepat sekali??!!” Saya baru cari di Google, ternyata kejadian itu tanggal 23
Januari 2014. Hanya ada berita pada hari itu saja. Selanjutnya di bulan
Januari, Februari dan Maret 2014 tidak ada lagi beritanya. Kesannya: Petugas Transjakarta
bebas memperkosa wanita, dan tidak akan menjadi berita. Tapi juga tidak jelas
diperkosa atau korban pencabulan. Ada berita yang menyebutkan telah terjadi
pemerkosaan, dengan barang bukti noda sperma, dan ada berita lain yang
menyebutkan pencabulan dengan barang bukti botol aromaterapi. Mana yang benar?
Kasus hukumnya kapan masuk pengadilan? Atau korban dibayar saja agar mau damai?
Polisi diam juga? Jaksa Penuntut sibuk semua?
23 March, 2014
Anak Indonesia Masih Tawuran Terus
Sebagian dari anak Indonesia masih tawuran
setiap minggu, tetapi berita tentang ekskul yang satu itu sepertinya lebih
jarang. Apa disengaja tidak masuk media terlalu banyak? Tadi saya lihat info
tentang tawuran di Ps Minggu kemarin, jadi saya coba cek di YouTube lagi. Ternyata
tetap ada banyak video yang baru. Banyak anak sekarang menjadi juru kamera
ketika tawuran terjadi, dan hasilnya di-upload ke YouTube. Penonton di jalan juga
bisa puluhan anak. Jadi puluhan sampai ratusan anak ikut tawuran, puluhan anak
lain nonton, dan ratusan ribu lihat di YouTube. Orang tua, guru, Polisi dan
Kemenkominfo diamkan saja.
Berapa banyak anak hidup seperti ini setiap
minggu, tetapi orang tuanya, gurunya dan Polisi tidak tahu (dan mungkin juga
tidak mau tahu)? Kenapa tidak dibuat nomor telfon khusus untuk laporkan tawuran
(untuk Jakarta dulu). Misalnya tinggal telfon 123 dari HP, sebutkan lokasi, dan
Polisi akan segera datang. Tapi kalau Polisi datang, apa yang mereka lakukan? Biasanya
hanya teriak2 saja, sehingga anak itu bubar dan kabur, agar bisa kembali lagi
besok. Dan kalaupun dulu Polisi berhasil menangkap puluhan anak, dan bawa ke
Polsek, biasanya juga diserahkan ke orang tua saja, dan minggu depan bisa
kembali lagi tawuran. Jadi solusinya apa? Berapa anak Indonesia perlu dibacok
sebelum ada yang mau bertindak untuk mencari solusi?
17 March, 2014
Sedekah dari Luar Negeri, Pahala Buat Pencipta Facebook?
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Saya pernah terima kiriman
sedekah di rekening sosial saya dari Kanada!! Pembaca Facebook saya berasal
dari manca negara, dan alhamdulillah percaya pada saya untuk bantu menyalurkan amal
mereka untuk anak yatim dan dhuafa. Saya pertama mulai galang dana untuk anak
yatim pada tahun 1996, ketika baru masuk Islam. Dimulai dengan cara minta
sumbangan tunai dari teman2 dan rekan kantor saja. Dulu itu, hanya dapat
ratusan ribu sampai 1 juta saja.
Sekarang sudah berkembang sampai
punya rekening khusus anak yatim dan dhuafa, dan sudah salurkan lebih dari 1,5
milyar rupiah dalam 3 tahun terakhir. Dan sekarang sudah mendirikan yayasan
sendiri (dengan bantuan teman saya Dr Irwan), sehingga nanti bisa bikin program
sosial yang lebih besar, dan insya Allah dapat dana CSR dari perusahaan.
Kalau seandainya Facebook dibuat
oleh orang Muslim, maka tentu saja dia akan ikut dapat pahala sebagai hasil
dari sistem yang dia buat. Sayangnya, Facebook, internet, komputer, listrik,
dan ratusan kemajuan teknologi yang lain diciptakan oleh orang non-Muslim. Di
negara2 sana, yang sering dihinakan oleh orang Muslim sbg “negara kafir”,
banyak orang berlomba-lomba dalam kebaikan untuk menciptakan barang2
berkualitas dan bermutu yang bisa digunakan di seluruh dunia. Banyak di
antaranya disediakan secara gratis (Facebook, internet, Wikipedia, dsb.) Yang
lain ada yang berbayar seperti Microsoft. Tapi setelah mendapat kekayaan luar
biasa dari Microsoft, Bill Gates juga dicatat sebagai manusia paling dermawan
di seluruh dunia.
Sedangkan ketika orang Muslim di
Indonesia dapat kekayaan yang sangat besar, yang dilakukan adalah berlomba2
masuk politik dan berusaha menjadi presiden, berusaha menjadi lebih kaya lagi
dgn menghabiskan semua kekayaan alam Indonesia secepat mungkin. Yang mereka “ciptakan”
hampir tidak ada. Yang disediakan secara gratis utk seluruh dunia tidak ada. Tidak
pernah ada seorang Muslim yang tercatat sebagai dermawan paling besar di dunia.
(Tapi untuk menjadi koruptor paling besar di dunia sangat mungkin).
Bagaimana kalau umat Islam
menjadi sibuk melebihi contohnya orang kafir itu, dan berlomba-lomba dalam
kebaikan juga? Kalau seandainya ajaran dari Rasulullah SAW dipraktekkan di
Indonesia, saya sangat yakin seluruh dunia akan mau datang ke Indonesia untuk
BELAJAR dan akan bertanya kenapa negara ini begitu baik dan begitu maju. Tapi
malah sebaliknya. Setelah kerja di sini setahun, dan mengenal umat Islam secara
dekat, banyak pengusaha asing ingin segera kabur dari Indonesia. Dan saya pernah
bantu seorang muallaf yg mau murtad dan bunuh diri setelah setahun tinggal di
sini, karena kondisi nyata (alias “keburukan”) umat Islam membuat dia begitu
kecewa dan sakit hati, sampai tidak mau hidup di dunia lagi.
Dari Jabir yang berkata, “Rasulullah
SAW bersabda, “Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi
seorang yang tidak bersikap ramah. Dan SEBAIK-BAIK MANUSIA adalah orang yang
PALING BERMANFAAT BAGI MANUSIA.” (HR. Thabrani)
13. Bagi manusia ada
malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya ALLAH TIDAK
MERUBAH KEADAAN SESUATU KAUM SEHINGGA MEREKA MERUBAH KEADAAN YANG ADA PADA DIRI
MEREKA SENDIRI. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum,
maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi
mereka selain Dia.
(QS. Ar-Rad 13:11)
96. Jika sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertakwa, PASTILAH Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami)
itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
(QS. Al Araf 7.96)
Wabillahi taufik walhidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
01 March, 2014
Pengalaman Bule Muallaf di Indonesia: Setahun Di Sini Mau Murtad Dan Bunuh Diri!
Assalamu'alaikum wr.wb. Saya diminta bertemu dengan orang Eropa yang sudah masuk Islam dan menetap di sini bersama istrinya (WNI) selama beberapa tahun. Pada awalnya, dia mulai belajar tentang Islam karena berniat menikah, lalu dia menjadi serius dan rajin shalat. Pada waktu adzan, dia langsung pergi ke masjid karena tidak mau ada shalat yang telat. Sayangnya, setelah menetap di tengah komunitas Muslim, kondisinya berubah. Dia berhenti shalat, menjadi depresi, dan bahkan ingin bunuh diri. Dari pengalamannya dengan saudara istrinya, tetangga, dan teman bisnis, dia merasa bahwa apa yang "diajarkan oleh Islam" dan apa yang "dilakukan oleh orang Muslim" di Indonesia bertolak belakang.
Pertanyaan dia: "Kalau Islam memang benar, kenapa umat Islam seperti ini?"
Kalau ada yang mengatakan "insya Allah" kepadanya, dia marah. Bagi dia, artinya adalah: "Saya sedang bohongi anda, dan saya tidak akan melakukannya." Mendengar komentar itu, saya menjelaskan budaya Indonesia. Banyak orang tidak enak menolak, jadi mengatakan "insya Allah" tanpa niat penuhi janjinya. Dia menolak kebiasaan itu, karena dianggap kebohongan dan kemunafikan.
Katanya, kebanyakan orang yang ketemu dia seolah-olah bermuka dua. Dia bertanya, apa Islam mengajarkan kita untuk bermuka dua? Kalau tidak, kenapa begitu umum?
Dalam bisnis, semua orang Muslim juga begitu, katanya. Berbohong, munafik, dan bermuka dua. Dia menunggu berbulan-bulan: Ada kontrak yang disetujui dan "insya Allah siap berjalan". Ternyata tidak. Janjinya seorang Muslim tidak bisa dipercayai. Dia datang ke sini sebagai orang kaya, tapi dalam waktu singkat, seluruh hartanya dihabiskan oleh saudara dan teman dari istrinya, yang ajak dia berbisnis, pinjam uang untuk "investasi", lalu mengaku "bangkrut" dan tidak bisa bayar kembali. Karena merasakan hal-hal seperti itu terus, akhirnya dia putus asa. Buat apa beragama Islam terus kalau kualitas Muslim seperti ini? Menyesal bergabung dengan "mereka".
Dia mencari penjelasan yang logis tentang hal-hal yang berkaitan dengan Islam, tapi tidak dapat. Kebanyakan orang menjawab, "disuruh orang tua" atau "ustadz bilang begitu". Contohnya, dia bertanya kenapa Shalat Jumat 2 rakaat dan bukan 4? Alasan logisnya? Dikasih jawaban, "Karena disuruh begitu." Dia bertanya kenapa tidak boleh bunuh diri? Alasan logisnya? Semua orang Muslim hanya menjawab, "Tidak boleh," tanpa penjelasan. Dia bilang, "Katanya Allah Maha Kuasa! Kalau iya, kenapa Allah tidak halangi saya dari bunuh diri? Kenapa Allah tidak hilangkan semua kejahatan? Kenapa Allah izinkan Setan mengganggu kita?" Dia mencari penjelasan yang logis, tapi semua orang Muslim, termasuk ustadz, tidak bisa jelaskan. Dia tambah bingung dan depresi.
Karena tidak lancar dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris, dia sulit belajar. Dia sudah tua, tidak pakai internet, jadi sulit cari info online. Dan setelah melihat umat Islam dan perilakunya secara umum, dia hanya merasa makin depresi, makin tidak paham Islam, dan tidak mau hidup lagi, jadi shalat menjadi tidak penting. Ketika saya menjawab semua pertanyaannya, dan jawaban saya sederhana dan logis, alhamdulillah dia berubah. Saat masuk dzuhur, dia tiba-tiba dia mengatakan, "Ayo, kita harus shalat dzuhur!" (Malah dia yang ajak saya! Hehe). Saya suruh dia duduk lagi, dan tanya KENAPA dia mau shalat, dan dia harus berikan penjelasan logis. Alhamdulillah, dalam 3 jam dia sudah berubah secara total.
Kesulitan utama bagi dia adalah betapa sedikitnya orang Muslim yang bisa menjelaskan Islam secara logis, dan betapa sedikitnya ustadz yang bisa menjelaskan Islam secara logis dalam Bahasa Inggris. Banyak ustadz berilmu tinggi, tapi ilmu mereka tidak bisa keluar dari Indonesia. Dia ingin memahami Islam lewat pertanyaan dan penjelasan yang logis karena hal itu yang membuat dia masuk Islam. Sayangnya, sebagian Muslim menjadi emosi, dan menghina dia karena tidak mau "asal nurut saja, tanpa berpikir". Hasilnya, dia menjadi malas belajar.
Berkali-kali saya menegaskan, kalau mau yakin pada Islam, harus pelajari dasar-dasar Islam dari Al Qur'an, hadits, dan buku (dan butuh guru juga). Kalau menilai Islam dari perilaku orang Muslim, maka dijamin akan kecewa. Dalam kata lain, "KALAU MAU MENGENAL ISLAM, JANGAN MELIHAT ORANG MUSLIM". Sekarang, alhamdulillah, si bule muallaf itu sudah shalat 5 waktu lagi. Sudah berkali-kali saya bertemu dengan calon muallaf, dan diskusinya selalu mirip. Mereka selalu bertanya, "Kalau Islam memang benar, kenapa umat Islam seperti ini?"
Alhamdulillah satu orang berhasil diselamatkan (untuk saat ini). Insya Allah tidak jadi murtad, tidak bunuh diri, sudah kembali shalat, dan insya Allah bisa dapat ketenangan setelah dia pindah ke negara lain dan tidak lagi tinggal di tengah umat Islam yang mengganggu hatinya di Indonesia. Saya ingin sekali mengatakan kepada muallaf, "Kalau mau merasakan contoh nyata dari Rasulullah SAW, tinggal di tengah umatnya." Tapi sayangnya, banyak orang bule yang tinggal di tengah umat Islam malah merasakan yang sebaliknya, karena justru umat Islam yang membuat mereka ingin kabur jauh dari Islam!
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wabillahi taufik walhidayah,
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
-Gene Netto
Pertanyaan dia: "Kalau Islam memang benar, kenapa umat Islam seperti ini?"
Kalau ada yang mengatakan "insya Allah" kepadanya, dia marah. Bagi dia, artinya adalah: "Saya sedang bohongi anda, dan saya tidak akan melakukannya." Mendengar komentar itu, saya menjelaskan budaya Indonesia. Banyak orang tidak enak menolak, jadi mengatakan "insya Allah" tanpa niat penuhi janjinya. Dia menolak kebiasaan itu, karena dianggap kebohongan dan kemunafikan.
Katanya, kebanyakan orang yang ketemu dia seolah-olah bermuka dua. Dia bertanya, apa Islam mengajarkan kita untuk bermuka dua? Kalau tidak, kenapa begitu umum?
Dalam bisnis, semua orang Muslim juga begitu, katanya. Berbohong, munafik, dan bermuka dua. Dia menunggu berbulan-bulan: Ada kontrak yang disetujui dan "insya Allah siap berjalan". Ternyata tidak. Janjinya seorang Muslim tidak bisa dipercayai. Dia datang ke sini sebagai orang kaya, tapi dalam waktu singkat, seluruh hartanya dihabiskan oleh saudara dan teman dari istrinya, yang ajak dia berbisnis, pinjam uang untuk "investasi", lalu mengaku "bangkrut" dan tidak bisa bayar kembali. Karena merasakan hal-hal seperti itu terus, akhirnya dia putus asa. Buat apa beragama Islam terus kalau kualitas Muslim seperti ini? Menyesal bergabung dengan "mereka".
Dia mencari penjelasan yang logis tentang hal-hal yang berkaitan dengan Islam, tapi tidak dapat. Kebanyakan orang menjawab, "disuruh orang tua" atau "ustadz bilang begitu". Contohnya, dia bertanya kenapa Shalat Jumat 2 rakaat dan bukan 4? Alasan logisnya? Dikasih jawaban, "Karena disuruh begitu." Dia bertanya kenapa tidak boleh bunuh diri? Alasan logisnya? Semua orang Muslim hanya menjawab, "Tidak boleh," tanpa penjelasan. Dia bilang, "Katanya Allah Maha Kuasa! Kalau iya, kenapa Allah tidak halangi saya dari bunuh diri? Kenapa Allah tidak hilangkan semua kejahatan? Kenapa Allah izinkan Setan mengganggu kita?" Dia mencari penjelasan yang logis, tapi semua orang Muslim, termasuk ustadz, tidak bisa jelaskan. Dia tambah bingung dan depresi.
Karena tidak lancar dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris, dia sulit belajar. Dia sudah tua, tidak pakai internet, jadi sulit cari info online. Dan setelah melihat umat Islam dan perilakunya secara umum, dia hanya merasa makin depresi, makin tidak paham Islam, dan tidak mau hidup lagi, jadi shalat menjadi tidak penting. Ketika saya menjawab semua pertanyaannya, dan jawaban saya sederhana dan logis, alhamdulillah dia berubah. Saat masuk dzuhur, dia tiba-tiba dia mengatakan, "Ayo, kita harus shalat dzuhur!" (Malah dia yang ajak saya! Hehe). Saya suruh dia duduk lagi, dan tanya KENAPA dia mau shalat, dan dia harus berikan penjelasan logis. Alhamdulillah, dalam 3 jam dia sudah berubah secara total.
Kesulitan utama bagi dia adalah betapa sedikitnya orang Muslim yang bisa menjelaskan Islam secara logis, dan betapa sedikitnya ustadz yang bisa menjelaskan Islam secara logis dalam Bahasa Inggris. Banyak ustadz berilmu tinggi, tapi ilmu mereka tidak bisa keluar dari Indonesia. Dia ingin memahami Islam lewat pertanyaan dan penjelasan yang logis karena hal itu yang membuat dia masuk Islam. Sayangnya, sebagian Muslim menjadi emosi, dan menghina dia karena tidak mau "asal nurut saja, tanpa berpikir". Hasilnya, dia menjadi malas belajar.
Berkali-kali saya menegaskan, kalau mau yakin pada Islam, harus pelajari dasar-dasar Islam dari Al Qur'an, hadits, dan buku (dan butuh guru juga). Kalau menilai Islam dari perilaku orang Muslim, maka dijamin akan kecewa. Dalam kata lain, "KALAU MAU MENGENAL ISLAM, JANGAN MELIHAT ORANG MUSLIM". Sekarang, alhamdulillah, si bule muallaf itu sudah shalat 5 waktu lagi. Sudah berkali-kali saya bertemu dengan calon muallaf, dan diskusinya selalu mirip. Mereka selalu bertanya, "Kalau Islam memang benar, kenapa umat Islam seperti ini?"
Alhamdulillah satu orang berhasil diselamatkan (untuk saat ini). Insya Allah tidak jadi murtad, tidak bunuh diri, sudah kembali shalat, dan insya Allah bisa dapat ketenangan setelah dia pindah ke negara lain dan tidak lagi tinggal di tengah umat Islam yang mengganggu hatinya di Indonesia. Saya ingin sekali mengatakan kepada muallaf, "Kalau mau merasakan contoh nyata dari Rasulullah SAW, tinggal di tengah umatnya." Tapi sayangnya, banyak orang bule yang tinggal di tengah umat Islam malah merasakan yang sebaliknya, karena justru umat Islam yang membuat mereka ingin kabur jauh dari Islam!
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wabillahi taufik walhidayah,
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
-Gene Netto
Ada Adegan di Sekolah dalam Video Porno Anak-anak yang Dijual di Website
Selasa, 25/02/2014 15:33 WIB
Andri Haryanto - detikNews
Jakarta - Sub Direktorat Cyber Crime Direktorat
Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dit Tipid Eksus) Bareskrim Polri membekuk seorang
pengelola situs porno. Terdapat 120 ribu film ditemukan termasuk yang libatkan
anak-anak. Bahkan ada video yang tampak dibuat di sekolah. "Paling banyak
umur belasan tahun, ada yang baru lepas 10 tahun, dan dilakukan di sekolah,"
kata Kasubdit Cyber Crime Kombes Rahmad Wibowo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo,
Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2014).
Penyidik menemukan 120 ribu video porno saat menangkap Deden Marta Kusumah (28) di Pasir Kaliki, Bandung, Senin (24/2) kemarin subuh. Video-video itu rata-rata dibuat dengan menggunakan telepon seluler dengan format file 3GP. "Ada yang sengaja dibuat, ada yang candid," kata Rahmad saat ditanya mengenai tayangan ratusan ribu video itu.
"Dan ada yang kelihatannya dilakukan dalam keadaan terpaksa dalam keadaan tidak sadar," imbuhnya. Menambahkan usianya berkisar di bawah umur, berdasarkan seragam yang digunakan para pemain film. Mengenai VIDEO ANAK yang ada di situs tersebut, Rahmad mengatakan ADA SEKITAR SERATUSAN LEBIH.
Penyidik menerapkan pasal 29 junto pasal 4 ayat 1 UU 44/2008 tentang Pornografi, Pasal 4 ayat 5 junto pasal 27 ayat 1 UU 11/2008 tentang ITE, dan pasal 3, 4, dan 5 UU 8/2010 tentang tindak pidana pencucian uang. (ahy/mpr)
Penyidik menemukan 120 ribu video porno saat menangkap Deden Marta Kusumah (28) di Pasir Kaliki, Bandung, Senin (24/2) kemarin subuh. Video-video itu rata-rata dibuat dengan menggunakan telepon seluler dengan format file 3GP. "Ada yang sengaja dibuat, ada yang candid," kata Rahmad saat ditanya mengenai tayangan ratusan ribu video itu.
"Dan ada yang kelihatannya dilakukan dalam keadaan terpaksa dalam keadaan tidak sadar," imbuhnya. Menambahkan usianya berkisar di bawah umur, berdasarkan seragam yang digunakan para pemain film. Mengenai VIDEO ANAK yang ada di situs tersebut, Rahmad mengatakan ADA SEKITAR SERATUSAN LEBIH.
Penyidik menerapkan pasal 29 junto pasal 4 ayat 1 UU 44/2008 tentang Pornografi, Pasal 4 ayat 5 junto pasal 27 ayat 1 UU 11/2008 tentang ITE, dan pasal 3, 4, dan 5 UU 8/2010 tentang tindak pidana pencucian uang. (ahy/mpr)
Kasus Website Porno Anak, Menag Minta Orangtua
Awasi Anaknya Berinternet
Subscribe to:
Posts (Atom)