Assalamu’alaikum wr.wb.,
Kemarin saya lihat berita dengan judul “Tabrak Pejalan Kaki,
Bus Transjakarta Kabur”, lalu saya ingat berita yang lalu tentang bis Transjakarta
yang lain. Ada banyak buah berita tentang bis Transjakarta yang keluarkan asap,
terbakar, mogok, dan menabrak orang hingga luka-luka atau wafat, ada juga orang
yang terluka di dalamnya bisnya (ada bapak dulu yang jempolnya terpotong dan ke
rumah sakit naik ojek karena tidak ada petugas yang mau membantunya) dan banyak
berita yang lain.
Beberapa minggu yang lalu, ada berita tentang seorang
perempuan yang jauth pingsan di busway, lalu diperkosa atau dicabuli oleh
beberapa petugas Transjakarta. Saat diskusi dengan teman perempuan, dia
berkomentar, “Berita tentang perempuan yang diperkosa itu kok menghilang dengan
cepat sekali??!!” Saya baru cari di Google, ternyata kejadian itu tanggal 23
Januari 2014. Hanya ada berita pada hari itu saja. Selanjutnya di bulan
Januari, Februari dan Maret 2014 tidak ada lagi beritanya. Kesannya: Petugas Transjakarta
bebas memperkosa wanita, dan tidak akan menjadi berita. Tapi juga tidak jelas
diperkosa atau korban pencabulan. Ada berita yang menyebutkan telah terjadi
pemerkosaan, dengan barang bukti noda sperma, dan ada berita lain yang
menyebutkan pencabulan dengan barang bukti botol aromaterapi. Mana yang benar?
Kasus hukumnya kapan masuk pengadilan? Atau korban dibayar saja agar mau damai?
Polisi diam juga? Jaksa Penuntut sibuk semua?
Dalam berita terbaru, bis Transjakarta menabrak seorang
pemuda yang sedang membantu ibu tua menyeberang, dan setelah menabrak pemuda
itu, sopir bis kabur saja, dan hingga sekarang tidak diketahui siapa pelakunya.
Yang sangat disayangkan, tidak ada wartawan, LSM, atau lembaga hukum satupun
yang mengumpulkan data kasus2 Transjakarta ini agar masyarakat bisa TAHU apa
yang sebenarnya terjadi. Berapa banyak bis Transjakarta yang telah kebakaran? 30?
50? 80? Berapa banyak orang telah dibunuh karena ditabrak oleh bis Transjakarta
yang meluncur seperti roket di tengah kota yang sangat padat ini? 500? 700?
1000? Berapa banyak orang pernah ditabrak bis Transjakarta dan luka-luka, tanpa
dapatkan kompensasi yang besar untuk proses perawatan? 1000? 3000? 10,000?
Kalau tidak ada yang simpan datanya, bagaimana masyarakat bisa tahu? Apakah ada
tindakan sengaja oleh suatu pihak sehingga tidak ada yang berani kumpulkan
data-data seperti itu dan sebarkan ke publik?
Coba bayangkan di konteks yang lain. Kalau seandainya masyarakat
Jakarta masuk salah satu mall baru di Jakarta, dan sejak dibuka mall itu sekian
tahun lalu, ratusan orang telah MATI di dalam gedungnya, ribuan orang telah
luka2 setelah jatuh dari eskelator dan lift atau karena lantai roboh, dan sudah
puluhan kali lift kebakaran dan keluarkan asap (walaupun semua orang yang
sedang naik lift berhasil selamatkan diri).
SIAPA yang mau masuk mall seperti itu? Pasti ditinggalkan
oleh semua orang. Tapi kalau contohnya adalah bis Transjakarta alias BUSWAY,
maka korban jatuh terus, dan seluruh kegiatan berlanjut terus, seolah-olah “BIASA
SAJA”. Ribuan orang telah luka-luka dan bahkan dibunuh? Biasa saja. Puluhan bis
kebakaran dan keluar asap? Biasa saja. Perempuan yang jatuh pingsan diperkosa
dan berita itu “menghilang” dalam SEHARI? Biasa saja.
Begitulah sang Transjakarta. Dan maskarakat Jakarta diam
saja dan terima terus….
Saya sungguh tidak tahu yang mana yang lebih mengherankan: sistem
Bis Transjakarta yang memberikan hasil ribuan anggota masyarakat Jakarta dilukai,
ditabrak lari, diperkosa dan bahkan dibunuh,? ATAU masyarakat Jakarta yang DIAM
saja dan terima terus. Mana yang lebih mengherankan?
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
Tabrak Pejalan Kaki, Bus Transjakarta Kabur
Sabtu, 22 Maret 2014 | 8:08
[JAKARTA] Sebuah bus Transjakarta Koridor V (Ancol-Kampung
Melayu) langsung melarikan diri setelah menabrak seorang pejalan kaki di Jalan
Matraman Raya, Jakarta Timur, Jumat (21/3) malam. Korban yang diketahui bernama Ade (22) itu
mengalami luka parah di bagian kepala dan kaki kiri. Namun, bus Transjakarta yang
belum diketahui platnomornya itu langsung kabur meninggalkan korban yang
terluka.
[baca selengkapnya di sini]:
No comments:
Post a Comment