Assalamu’alaikum wr.wb.,
Saya pernah terima kiriman
sedekah di rekening sosial saya dari Kanada!! Pembaca Facebook saya berasal
dari manca negara, dan alhamdulillah percaya pada saya untuk bantu menyalurkan amal
mereka untuk anak yatim dan dhuafa. Saya pertama mulai galang dana untuk anak
yatim pada tahun 1996, ketika baru masuk Islam. Dimulai dengan cara minta
sumbangan tunai dari teman2 dan rekan kantor saja. Dulu itu, hanya dapat
ratusan ribu sampai 1 juta saja.
Sekarang sudah berkembang sampai
punya rekening khusus anak yatim dan dhuafa, dan sudah salurkan lebih dari 1,5
milyar rupiah dalam 3 tahun terakhir. Dan sekarang sudah mendirikan yayasan
sendiri (dengan bantuan teman saya Dr Irwan), sehingga nanti bisa bikin program
sosial yang lebih besar, dan insya Allah dapat dana CSR dari perusahaan.
Kalau seandainya Facebook dibuat
oleh orang Muslim, maka tentu saja dia akan ikut dapat pahala sebagai hasil
dari sistem yang dia buat. Sayangnya, Facebook, internet, komputer, listrik,
dan ratusan kemajuan teknologi yang lain diciptakan oleh orang non-Muslim. Di
negara2 sana, yang sering dihinakan oleh orang Muslim sbg “negara kafir”,
banyak orang berlomba-lomba dalam kebaikan untuk menciptakan barang2
berkualitas dan bermutu yang bisa digunakan di seluruh dunia. Banyak di
antaranya disediakan secara gratis (Facebook, internet, Wikipedia, dsb.) Yang
lain ada yang berbayar seperti Microsoft. Tapi setelah mendapat kekayaan luar
biasa dari Microsoft, Bill Gates juga dicatat sebagai manusia paling dermawan
di seluruh dunia.
Sedangkan ketika orang Muslim di
Indonesia dapat kekayaan yang sangat besar, yang dilakukan adalah berlomba2
masuk politik dan berusaha menjadi presiden, berusaha menjadi lebih kaya lagi
dgn menghabiskan semua kekayaan alam Indonesia secepat mungkin. Yang mereka “ciptakan”
hampir tidak ada. Yang disediakan secara gratis utk seluruh dunia tidak ada. Tidak
pernah ada seorang Muslim yang tercatat sebagai dermawan paling besar di dunia.
(Tapi untuk menjadi koruptor paling besar di dunia sangat mungkin).
Bagaimana kalau umat Islam
menjadi sibuk melebihi contohnya orang kafir itu, dan berlomba-lomba dalam
kebaikan juga? Kalau seandainya ajaran dari Rasulullah SAW dipraktekkan di
Indonesia, saya sangat yakin seluruh dunia akan mau datang ke Indonesia untuk
BELAJAR dan akan bertanya kenapa negara ini begitu baik dan begitu maju. Tapi
malah sebaliknya. Setelah kerja di sini setahun, dan mengenal umat Islam secara
dekat, banyak pengusaha asing ingin segera kabur dari Indonesia. Dan saya pernah
bantu seorang muallaf yg mau murtad dan bunuh diri setelah setahun tinggal di
sini, karena kondisi nyata (alias “keburukan”) umat Islam membuat dia begitu
kecewa dan sakit hati, sampai tidak mau hidup di dunia lagi.
Dari Jabir yang berkata, “Rasulullah
SAW bersabda, “Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi
seorang yang tidak bersikap ramah. Dan SEBAIK-BAIK MANUSIA adalah orang yang
PALING BERMANFAAT BAGI MANUSIA.” (HR. Thabrani)
13. Bagi manusia ada
malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya ALLAH TIDAK
MERUBAH KEADAAN SESUATU KAUM SEHINGGA MEREKA MERUBAH KEADAAN YANG ADA PADA DIRI
MEREKA SENDIRI. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum,
maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi
mereka selain Dia.
(QS. Ar-Rad 13:11)
96. Jika sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertakwa, PASTILAH Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami)
itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
(QS. Al Araf 7.96)
Wabillahi taufik walhidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
No comments:
Post a Comment