Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

17 March, 2014

Sedekah dari Luar Negeri, Pahala Buat Pencipta Facebook?

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Saya pernah terima kiriman sedekah di rekening sosial saya dari Kanada!! Pembaca Facebook saya berasal dari manca negara, dan alhamdulillah percaya pada saya untuk bantu menyalurkan amal mereka untuk anak yatim dan dhuafa. Saya pertama mulai galang dana untuk anak yatim pada tahun 1996, ketika baru masuk Islam. Dimulai dengan cara minta sumbangan tunai dari teman2 dan rekan kantor saja. Dulu itu, hanya dapat ratusan ribu sampai 1 juta saja.

Sekarang sudah berkembang sampai punya rekening khusus anak yatim dan dhuafa, dan sudah salurkan lebih dari 1,5 milyar rupiah dalam 3 tahun terakhir. Dan sekarang sudah mendirikan yayasan sendiri (dengan bantuan teman saya Dr Irwan), sehingga nanti bisa bikin program sosial yang lebih besar, dan insya Allah dapat dana CSR dari perusahaan.

Kalau seandainya Facebook dibuat oleh orang Muslim, maka tentu saja dia akan ikut dapat pahala sebagai hasil dari sistem yang dia buat. Sayangnya, Facebook, internet, komputer, listrik, dan ratusan kemajuan teknologi yang lain diciptakan oleh orang non-Muslim. Di negara2 sana, yang sering dihinakan oleh orang Muslim sbg “negara kafir”, banyak orang berlomba-lomba dalam kebaikan untuk menciptakan barang2 berkualitas dan bermutu yang bisa digunakan di seluruh dunia. Banyak di antaranya disediakan secara gratis (Facebook, internet, Wikipedia, dsb.) Yang lain ada yang berbayar seperti Microsoft. Tapi setelah mendapat kekayaan luar biasa dari Microsoft, Bill Gates juga dicatat sebagai manusia paling dermawan di seluruh dunia.

Sedangkan ketika orang Muslim di Indonesia dapat kekayaan yang sangat besar, yang dilakukan adalah berlomba2 masuk politik dan berusaha menjadi presiden, berusaha menjadi lebih kaya lagi dgn menghabiskan semua kekayaan alam Indonesia secepat mungkin. Yang mereka “ciptakan” hampir tidak ada. Yang disediakan secara gratis utk seluruh dunia tidak ada. Tidak pernah ada seorang Muslim yang tercatat sebagai dermawan paling besar di dunia. (Tapi untuk menjadi koruptor paling besar di dunia sangat mungkin).

Bagaimana kalau umat Islam menjadi sibuk melebihi contohnya orang kafir itu, dan berlomba-lomba dalam kebaikan juga? Kalau seandainya ajaran dari Rasulullah SAW dipraktekkan di Indonesia, saya sangat yakin seluruh dunia akan mau datang ke Indonesia untuk BELAJAR dan akan bertanya kenapa negara ini begitu baik dan begitu maju. Tapi malah sebaliknya. Setelah kerja di sini setahun, dan mengenal umat Islam secara dekat, banyak pengusaha asing ingin segera kabur dari Indonesia. Dan saya pernah bantu seorang muallaf yg mau murtad dan bunuh diri setelah setahun tinggal di sini, karena kondisi nyata (alias “keburukan”) umat Islam membuat dia begitu kecewa dan sakit hati, sampai tidak mau hidup di dunia lagi.

Dari Jabir yang berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan SEBAIK-BAIK MANUSIA adalah orang yang PALING BERMANFAAT BAGI MANUSIA.” (HR. Thabrani)

13. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya ALLAH TIDAK MERUBAH KEADAAN SESUATU KAUM SEHINGGA MEREKA MERUBAH KEADAAN YANG ADA PADA DIRI MEREKA SENDIRI. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
(QS. Ar-Rad 13:11)

96. Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, PASTILAH Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
(QS. Al Araf 7.96)

Wabillahi taufik walhidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...