Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

02 February, 2018

Dunia Pendidikan Indonesia



Gaji guru dalam berita ini kecil, mati sia-sia di tempat kerja, tapi yang mau dibahas oleh para guru hanyalah “hukuman” terhadap siswa yang membunuh. Kebanyakan guru tidak mau introspeksi tentang KENAPA ada begitu banyak kekerasan di tengah masykarat Indonesia.

Ketika siswa mati di jalan dalam tawuran, guru tidak mau tahu. Ketika anak mati di rumah di tangan orang tua, guru tidak mau tahu. Ketika anak diculik, diperkosa dan dibunuh oleh seorang anak juga, guru tidak mau tahu. Tapi ketika seorang guru dibunuh, baru semua guru mau tahu, dan ingin bahas hukuman sekerasnya bagi pelaku, dan perlindungan bagi guru (bukan bagi semua manusia).

Gaji kecil. Beban tugas yang berat. Tetapi tiga juta guru bangun setiap hari dan kembali memikirkan diri sendiri. Kalau tiga juta guru BERSATU dan memberitahu pemerintah dan orang tua tentang system pendidikan yang berkualitas yang bisa kita bangun secara bersamaan, siapa yang akan menolak? Tapi tiga juta guru tidak mau bersatu, kecuali utk membahas kematian guru saja.
-Gene Netto

Guru Ganteng yang Tewas Usai Dianiaya Murid Berstatus Honorer, Gajinya Cuma Rp 600 Ribu Sebulan

Guru Memukul Siswa. Siswa Memukul Guru. Sama Atau Beda?



Ketika seorang guru memukul siswanya dan kena kasus hukum, banyak guru buang muka. Niatnya mendidik. Guru tidak salah. Harus ada perlindungan bagi profesi guru agar bisa memukul tanpa sanksi hukum. Kalau sewaktu-waktu ada SISWA yang WAFAT, guru2 yg lain menyatakan itu hanya perilaku oknum guru saja. Tidak ada masalah dengan kekerasan di sekolah. Harus ada kekerasan (cubit, tampar, pukul, bahkan tendang) agar bisa mendidik siswa.

Beda halnya kalau siswa memukul guru! Pelanggaran hukum. Tidak sopan. Guru harus dihormati. Siswa harus ditindak dengan tegas, biar ada efek jera. Harus ada perlindungan bagi guru dari kekerasan siswa. Kalau sewaktu-waktu ada GURU yang WAFAT, maka guru2 yg lain sama sekali tidak mau menyatakan bahwa itu hanya perilaku oknum siswa saja. Nyawa guru sakral. Nyawa siswa sepertinya biasa saja.

29 January, 2018

Hanya Satu Batang Rokok Per Hari Membawa Risiko Serangan Jatung Dan Stroke


Mengisap satu batang rokok per hari membuat orang itu 50% lebih mungkin kena serangan jantung, dan 30% lebih mungkin kena stroke, dibandingkan orang yang tidak pernah merokok. Analisis terhadap 141 buah penelitian ilmiah menunjukkan penyakit jantung terjadi pada perokok dalam jumlah yang setara dengan perokok yang kena kanker paru-paru. Jadi baik kanker maupun penyakit jantung telah dibuktikan secara ilmiah berasal dari kebiasaan merokok. Yang merasa aman karena merokok sedikit  saja tetap berisiko tinggi kena penyakit jantung dan stroke, walaupun hanya isap satu batang per hari saja.

One Cigarette A Day 'Increases Heart Disease And Stroke Risk'

Sadis! Pemuda Ini Menghabisi Remaja Putri, Diperkosa dan Ditenggelamkan Saat Masih Hidup



Pengumuman: “Tidak ada masalah kekerasan terhadap anak perempuan di Indonesia. Dalam kebanyakan kasus, pelaku juga anak remaja dan pemuda, tapi jangan khawatir. Semuanya normal saja. Terjadi juga di negara2 tetangga. Kita sudah biasa lihat berita dari Sydney, Australia, tentang seorang pemuda yang memperkosa seorang anak perempuan berkali2, lalu ikat badannya terhadap motor dan tenggelamkan dalam sungai pada saat masih hidup. Normal saja. Terjadi di mana-mana. Terbukti tidak ada masalah kekerasan terhadap anak perempuan di Indonesia karena anak-anak dari kalangan elit masih aman kok! Silahkan ribut tentang berita impor beras, atau izin becak beroperasi di DKI, dll.! Tidak perlu fokus pada kekerasan terhadap perempuan di negara ini karena TIDAK ADA MASALAH!”
-Gene Netto

Sadis! Pemuda Ini Menghabisi Remaja Putri, Diperkosa dan Ditenggelamkan Saat Masih Hidup
Sabtu, 27 Januari 2018 TRIBUNJAMBI.COM, TRIBUN - DN (22) Warga Dusun Pangkal Bloteng Desa Teluk Rendah Ulu kecamatan Tebo Ilir, yang ditemukan tidak bernyawa di dalam sungai ternyata dibunuh dengan cara tak wajar. Di Mapolres Tebo, pelaku SR (22) mengaku memperkosa korban dan menenggelamkan korban bersama motor dan kayu yang diikat. Di saat itu, jantung korban masih berdenyut.

26 January, 2018

Tetangga Kaget, Pelajar Pembunuh Driver Online Dikenal Alim dan Sopan

Berapa kali kita harus membaca berita dengan informasi yang sama? Apa mungkin ini memang menjadi ciri khasnya rakyat Indonesia pada umumnya? Alim, sopan, ramah, baik hati dan patuh… sebelum membunuh orang lain! Sudah berapa kali ada berita dengan informasi yang persis sama, dari seluruh negara? Tetangga, guru, rekan kerja, bahkan keluarga kandung sendiri selalu mengaku “kaget” dan “tidak menyangka”. Pelaku selalu dikatakan ramah, sopan, baik hati, dan semua orang kaget pelaku bisa menjadi pembunuh.

Mungkin itu harus diakui sebagai ciri khasnya pembunuh di Indonesia. Rata-rata memang ramah, sopan, dan baik hati, sampai tiba2 membunuh. Ada kasus pembunuhan anak remaja terhadap remaja lain, pria dewasa terhadap anak, suami terhadap isteri, ibu terhadap anak, anak terhadap orang tua, dan seterusnya. Dengan setiap kasus baru, semua orang yang kenal pelaku memberikan komentar yang persis sama bahwa pelaku terkenal sopan dsb. Hampir tidak pernah ada yang mengatakan, “Dia memang terkenal jahat dan kejam. Tidak heran dia menjadi pembunuh.”

25 January, 2018

Untung Saya Muslim Liberal?



[Komentar]: Untung saya Muslim liberal & freethinker bertauhid yang mempunyai humanity...

[Gene]: Anda merasa sebagai “Muslim Liberal”? Apakah Rasulullah SAW juga menyatakan diri Muslim Liberal? Tidak? Berarti anda sedang memisahkan diri dari ulama dan umat Islam, dan ciptakan versi Islam sendiri yang tidak pernah diajarkan oleh Nabi SAW.

Kalau seandainya dibutuhkan golongan “Muslim Liberal” maka Rasulullah SAW yang menjadi orang pertama yang cap diri begitu, dan ajak semua orang ikut bersamanya. Ternyata tidak pernah. Jadi dengan ucapan itu, anda posisikan diri sebagai orang yang tidak butuh Rasulullah SAW dan tidak butuh ulama sebagai pewaris Nabi, karena anda “lebih tahu” dari mereka semua ttg Islam yang “benar”. Dan justru pemikiran itu menghasilkan “Islam yang salah” yang tidak lain daripada rekayasa manusia.

Apa Semua Agama, Dan Semua Pemeluk Agama, Sama Di Mata Tuhan?

[Komentar]: Kita semua sama dimata Tuhan. Jangan merasa lebih agamawi sehingga merasa layak melecehkan agama lain.

[Gene]: Tidak mungkin "Kita semua sama dimata Tuhan". Kalau itu benar, berarti setiap Nabi baru yang diutus oleh Allah dari Adam sampai Muhammad hanya buang2 waktu saja menyampaikan “kebenaran”, karena Tuhan cuek saja kita ikuti agama dan aturan yang mana. Betul? Apakah Tuhan dan para Nabi hanya iseng saja memberikan agama? Atau apakah ada agama yang sah dan agama yang tidak sah di mata Tuhan? Silahkan pilih. Tidak mungkin kedua pendapat itu benar. Satu pasti benar, dan yang lain pasti salah.

85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
(QS. Ali Imron 3:85)
[Ayat ini mirip dengan 3:19 - agama yg diridhoi di sisi Allah hanya Islam.]

Persatuan tidak berasal dari pengakuan atas agama yang salah dan tidak sah. Ketika orang Muslim menyatakan agama di luar Islam tidak sah, maka itu bukan keputusan kita sendiri, tapi keputusan Allah SWT. Jadi kita taat sama keputusan Allah itu, karena kita tidak berani menentukan sendiri. Dan persatuan didapatkan ketika kita ramah dan baik hati terhadap orang beda agama, walaupun pada dasarnya orang beda agama itu cuek pada Tuhan, dan ciptakan agama sendiri (dan mereka mengetahui hal itu, tapi tidak mau mengaku).

Mereka tidak peduli pada semua Nabi yang diutus dari Tuhan dalam kebenaran, tidak peduli apakah agama mereka dinilai sah atau tidak sah di mata Tuhan, dan hanya kebiasaan dan perasaan hati saja yang membimbing keputusan mereka untuk tetap pada agama itu. Mereka tidak berani bertanya kepada Tuhan tentang agama mana yang Dia terima, dan mohon petunjuk kepada agama yang benar dan diakui oleh Dia. Kalau mereka berani berdoa begitu kepada Tuhan, dan mohon Tuhan bawa mereka ke agama yang benar, maka mereka akan pindah agama dan masuk Islam karena Allah akan berikan petunjuk kepadanya. Tapi mereka tidak peduli pada pendapat Tuhan. Hanya pendapat mereka sendiri yang diagungkan.

170. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk?"'
(QS. Al-Baqarah 2:170)

Kita yang Muslim tahu pemeluk agama itu salah, tapi kita biarkan mereka menjalankan agama mereka, dan berikan perlindungan kepada mereka, walaupun tidak setuju dengan mereka. Persatuan berasal dari pengakuan hak mereka untuk berbeda agama, bukan dari pengakuan palsu bahwa semua agama sama dan semua pemeluk agama sama di mata Tuhan. Kalau seandainya semua agama dan semua pemeluk agama “SAMA” di mata Tuhan, maka Tuhan Sendiri dan para Nabi-Nya yang pertama kali bicara begitu, agar jelas.

Ternyata Tuhan dan para Nabi tidak pernah menyatakan demikian. Hanya manusia saja yang berani, karena tidak suka kalau agama yang mereka rekayasa sendiri dilawan oleh kebenaran dari Tuhan dalam bentuk agama Islam yang sah. Silahkan berpikir secara dalam, dengan menggunakan akal yang Tuhan berikan kepada anda, kalau berani mencari kebenaran dari Tuhan. Atau silahkan ikuti pendapat anda sendiri kalau tidak peduli pada pendapat Tuhan. Itu hak anda sebagai manusia. Dan nanti di akhirat, Allah akan memisahkan antara pemeluk agama yang sah, dan tidak sah. Itu hak Dia sebagai Tuhan yang menciptakan manusia.
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
-Gene Netto

Nasib Anak Yatim: Mau Disodomi Waria, Agar Bisa Dapat Makanan



Seorang anak yg tidak berdosa menjadi yatim piatu sejak SD. Tinggal bersama nenek tersayang, lalu nenek wafat juga. Tidak ada yg mau menolongnya? Ya sudah, hanya bisa putus sekolah dan menjadi anak jalanan. Lalu dia dan dua teman lain ditawarkan tempat tinggal dan uang, asal siap disodomi seorang waria. 

Ketika menjadi anak yatim piatu di Indonesia, kalau beruntung, ada saudara yg terima di rumahnya, lalu hidup dalam kemiskinan di situ. Kalau beruntung, bisa masuk pesantren lalu hidup dalam kemiskinan di situ. Kalau beruntung, bisa masuk panti asuhan lalu hidup dalam kemiskinan di situ. Anak yatim yg TIDAK BERUNTUNG, harus putus sekolah utk cari nafkah hidup sendiri… dan menunggu kesempatan ada waria yg mau sodomi dia agar bisa ada uang utk bertahan hidup sementara. 

Contoh Kehidupan Gaya Rasulullah SAW Ada Di Mana?

Assalamu’alaikum wr.wb. Ada yang bertanya, "Apa yang salah dengan umat Islam di Indonesia sehingga beberapa muallaf asing bisa murtad?" Yang jelas, mereka masuk Islam karena mengira umat Islam (mayoritasnya) akan hidup seperti contoh Nabi SAW, yang mereka tahu dari buku saja. Jadi mereka datang ke sini untuk mencari kehidupan idaman itu. Ada teori tentang bagaimana seorang Muslim akan hidup bermasyarakat. Dan di sini, mereka mengira akan melihat prakteknya. Ternyata tidak. Saya berikan beberapa contoh dari teman yang pergi ke negara lain, sebagai perbandingan dengan Indonesia.

Ada teman yang pergi ke Jepang, dan kunjungi tempat wisata, lalu kaget. Kok tidak ada sampah sama sekali? Ketika sadar, dia sengaja mencari sampah seperti botol minuman, kantong plastik, bungkusan makanan, dll. tapi gagal. Ada seorang ibu yang selesai makan, tidak melihat tempat sampah, jadi sampahnya disimpan di tasnya, dan dibawa. Sangat berbeda dengan perilaku banyak ibu Muslim di sini.

Ada teman yang pergi ke Korea Utara, dan melihat jalan di ibu kota super bersih. Dia diskusi dengan seorang ibu yang sedang membersihkan jalan umum, dan ceritakan kondisi jalan di Indonesia, dan sikap banyak orang buang sampah sembarangan. Ibu Korea Utara itu kaget dan bertanya, "Apa orang Indonesia tidak peduli pada negaranya?" Bagi ibu itu, sikap umum di sini adalah bukti bahwa nasionalisme hanya isapan jempol. Kalau peduli pada negara, mana mungkin mau dikotori? Ternyata di Indonesia, nasionalisme saja tidak ada hubungan dengan kebersihan. Apalagi Islam dan kebersihan.

Seorang teman yang pergi ke Australia kehilangan dompetnya di jalan. Dia datang ke kantor polisi untuk dapat surat laporan. Betapa kagetnya, dompetnya ada di kantor polisi itu dan isinya lengkap. Ajaib sekali katanya. Kok orang kafir tidak mau mencuri dari orang yang alami musibah (kehilangan dompet)? Dan ada banyak sekali kisah yang lain.

Seandainya umat Islam mau merenung. Tapi banyak Muslim selalu sibuk menyalahkan pihak lain daripada introspeksi. Gara-gara Penjajahan Belanda, Konspirasi Yahudi dan Amerika, Soeharto dan Orde Baru, ada orang kafir di belakang semua kerusakan di sini! Mereka tidak mau berpikir tentang kenapa kita kesulitan bangun masyarakat Muslim yang berkualitas. Padahal, sesudah Perang Dunia II, Singapura rusak dan bangkrut, Malaysia juga, Jepang hancur dibom, bahkan dengan bom nuklir, dan Jerman lebih hancur lagi karena kebanyakan kota besar di seluruh negara dibom sampai habis.

Dan setelah 70 tahun, tinggal Indonesia sendiri yang masih setengah hancur, sulit bangun banyak yang berkualitas, dan sibuk menyalahkan semua orang lain atas kondisi negaranya. Kalau umat Islam mau bangun dari dunia mimpi, dan siap bersatu dan berjuang bersama, insya Allah Indonesia bisa mengalahkan banyak negara maju dan menjadi salah satu pemimpin di dunia. Kembali ke kita sendiri. Siap berjuang, atau mau banyak mengeluh tentang "pengaruhnya orang kafir" terus? Semoga bermanfaat bagi teman-teman Muslim yang siap merenung.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
-Gene Netto
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...