Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

25 January, 2018

Contoh Kehidupan Gaya Rasulullah SAW Ada Di Mana?

Assalamu’alaikum wr.wb. Ada yang bertanya, "Apa yang salah dengan umat Islam di Indonesia sehingga beberapa muallaf asing bisa murtad?" Yang jelas, mereka masuk Islam karena mengira umat Islam (mayoritasnya) akan hidup seperti contoh Nabi SAW, yang mereka tahu dari buku saja. Jadi mereka datang ke sini untuk mencari kehidupan idaman itu. Ada teori tentang bagaimana seorang Muslim akan hidup bermasyarakat. Dan di sini, mereka mengira akan melihat prakteknya. Ternyata tidak. Saya berikan beberapa contoh dari teman yang pergi ke negara lain, sebagai perbandingan dengan Indonesia.

Ada teman yang pergi ke Jepang, dan kunjungi tempat wisata, lalu kaget. Kok tidak ada sampah sama sekali? Ketika sadar, dia sengaja mencari sampah seperti botol minuman, kantong plastik, bungkusan makanan, dll. tapi gagal. Ada seorang ibu yang selesai makan, tidak melihat tempat sampah, jadi sampahnya disimpan di tasnya, dan dibawa. Sangat berbeda dengan perilaku banyak ibu Muslim di sini.

Ada teman yang pergi ke Korea Utara, dan melihat jalan di ibu kota super bersih. Dia diskusi dengan seorang ibu yang sedang membersihkan jalan umum, dan ceritakan kondisi jalan di Indonesia, dan sikap banyak orang buang sampah sembarangan. Ibu Korea Utara itu kaget dan bertanya, "Apa orang Indonesia tidak peduli pada negaranya?" Bagi ibu itu, sikap umum di sini adalah bukti bahwa nasionalisme hanya isapan jempol. Kalau peduli pada negara, mana mungkin mau dikotori? Ternyata di Indonesia, nasionalisme saja tidak ada hubungan dengan kebersihan. Apalagi Islam dan kebersihan.

Seorang teman yang pergi ke Australia kehilangan dompetnya di jalan. Dia datang ke kantor polisi untuk dapat surat laporan. Betapa kagetnya, dompetnya ada di kantor polisi itu dan isinya lengkap. Ajaib sekali katanya. Kok orang kafir tidak mau mencuri dari orang yang alami musibah (kehilangan dompet)? Dan ada banyak sekali kisah yang lain.

Seandainya umat Islam mau merenung. Tapi banyak Muslim selalu sibuk menyalahkan pihak lain daripada introspeksi. Gara-gara Penjajahan Belanda, Konspirasi Yahudi dan Amerika, Soeharto dan Orde Baru, ada orang kafir di belakang semua kerusakan di sini! Mereka tidak mau berpikir tentang kenapa kita kesulitan bangun masyarakat Muslim yang berkualitas. Padahal, sesudah Perang Dunia II, Singapura rusak dan bangkrut, Malaysia juga, Jepang hancur dibom, bahkan dengan bom nuklir, dan Jerman lebih hancur lagi karena kebanyakan kota besar di seluruh negara dibom sampai habis.

Dan setelah 70 tahun, tinggal Indonesia sendiri yang masih setengah hancur, sulit bangun banyak yang berkualitas, dan sibuk menyalahkan semua orang lain atas kondisi negaranya. Kalau umat Islam mau bangun dari dunia mimpi, dan siap bersatu dan berjuang bersama, insya Allah Indonesia bisa mengalahkan banyak negara maju dan menjadi salah satu pemimpin di dunia. Kembali ke kita sendiri. Siap berjuang, atau mau banyak mengeluh tentang "pengaruhnya orang kafir" terus? Semoga bermanfaat bagi teman-teman Muslim yang siap merenung.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

2 comments:

  1. Salam..
    Kebetulan saya sudah tinggal lebih dari 10 tahun di negara arab. Saya juga sering kali melakukan perenungan akan kondisi muslim di dunia hanya sesuai dengan kapasitas saya yang ibu rt.
    Di negara arab tempat saya tinggal, orang orang membuang sampah juga sembarangan padahal mereka taat pada hukum islam dan tahu bahwa kebersihan adalah sebagian drpd iman. Saya sering mengingatkan orang orang di sekitar saya untuk mengumpulkan sampah setelah piknik dan membawanya pulang atau dibuang di tempat sampah diperjalanan pulang, tp sebagian besar dr mereka tersenyum dan menganggap hal itu tidak penting.
    Saya juga bertanya dalam hati kenapa muslim dengan semua petunjuk dan kejelasan aturan dalam setiap detail kehidupan masih belum bisa menjalankannya dengan benar.
    Tapi satu hal yang membuat saya bangga sebagai muslim adalah bahwa dibalik semua kecerobohan kita sebagai insan manusia, kita mempunyai iman dan kepercayaan yang besar kepada Allah SWT. Sedangkan orang-orang di negara maju, memang negara mereka bersih, rapi dengan segala kemajuan dan kecerdasan mereka tapi mereka tidak mendapatkan hidayah Allah tentang keimanan, terbukti dengan kebebasan cara hidup mereka, dan yang paling saya tidak suka adalah dilegalkannya pernikahan sejenis. Audzubillah..
    Tapi sayangnya, negara negara muslim seperti kita yang seharusnya bangga dan kemudian membuktikan diri bahwa kita lebih baik daripada mereka, berbondong bondong mengikuti cara hidup mereka (sayangnya yang negatifnya) dan jadilah di Indonesia sekarang yang notabene negara dg jumlah muslim terbanyak, anak muda terlalu bebas bergaul dan banyak melakukan hubungan terlarang diluar nikah sehingga pembuangan bayi tak berdosa banyak kita temui.
    Masalah bangsa memang terlalu pelik, ada orang yang menerima tantangan itu dan bertekat untuk mengubahnya seperti anda (May Allah bless you..) dan ada yang sudah tidak sanggup bertahan dan lebih baik menghindarinya seperti saya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih. Memang perlu dipikirkan ttg kondisi umat islam secara global. Tapi kebanyakan orang muslim di Indonesia sibuk memikirkan diri sendiri, dan memuji diri sendiri, jadi tidak mau mencari wawasan. Itu sebabnya saya menulis dan bicara terus, agar bisa bangunkan mereka dari dunia mimpi dan mendorong mereka untuk menjadi pemimpin dunia. Semoga bisa.

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...