Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

25 January, 2018

Untung Saya Muslim Liberal?



[Komentar]: Untung saya Muslim liberal & freethinker bertauhid yang mempunyai humanity...

[Gene]: Anda merasa sebagai “Muslim Liberal”? Apakah Rasulullah SAW juga menyatakan diri Muslim Liberal? Tidak? Berarti anda sedang memisahkan diri dari ulama dan umat Islam, dan ciptakan versi Islam sendiri yang tidak pernah diajarkan oleh Nabi SAW.

Kalau seandainya dibutuhkan golongan “Muslim Liberal” maka Rasulullah SAW yang menjadi orang pertama yang cap diri begitu, dan ajak semua orang ikut bersamanya. Ternyata tidak pernah. Jadi dengan ucapan itu, anda posisikan diri sebagai orang yang tidak butuh Rasulullah SAW dan tidak butuh ulama sebagai pewaris Nabi, karena anda “lebih tahu” dari mereka semua ttg Islam yang “benar”. Dan justru pemikiran itu menghasilkan “Islam yang salah” yang tidak lain daripada rekayasa manusia.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad SAW berkata, “Orang Yahudi dan Kristen terbagi menjadi 71 atau 72 aliran agama, dan bangsa ini [orang Muslim] akan terbagi menjadi 73 kelompok agama. Semuanya akan masuk Neraka, kecuali satu, dan yang satu itu adalah yang diikuti olehku dan para Sahabatku [yaitu agama yang mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah Nabi (yaitu hukum, perintah, ibadah, dan perkataan Nabi)].” (HR. Tirmidzi, Ibn Majah dan Abu Daud)

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah: Rasulullah bersabda, “Semua pengikutku akan memasuki Surga kecuali mereka yang menolak.” Mereka berkata, “Wahai Rasulullah! Siapakah yang akan menolak?” Beliau berkata, “Siapa pun yang mematuhiku akan masuk Surga, dan siapa yang ingkar maka ia menolak (masuk Surga).” (HR. Bukhari)

Coba berpikir secara dalam, dengan akal anda yang dianggap serba hebat. Kalau mencap diri “Muslim X” sedangkan Rasulullah SAW tidak pernah cap diri dgn label yang sama, berarti anda sudah menyimpang. Anda sudah tidak butuh Rasulullah SAW sebagai pemberi petunjuk dari Allah, sebagai Nabi Allah. Otak anda lebih hebat, dan anda bisa memahami semua yang perlu dipahami, tanpa perlu peduli pada Nabi dan para ulama. Hanya ada satu kata yang menjelaskan sikap seperti itu: Kesesatan.

Coba merenung. Dan kalau tidak mau, Rasulullah SAW juga tidak perlu merenung di akhirat ketika anda teriak dan mohon syafaat, lalu mengaku sebagai “pengikutnya”. Cukup Nabi menjawab, “Kapan saya pernah menyebutkan diri saya ‘Muslim Liberal’? Coba anda cari bantuan dari golongan anda sendiri!”

Mau lakukan apa? Kalau mau menjadi pengikut setia bagi Rasulullah SAW maka berhenti menyatakan diri sebagai “Muslim Liberal”. Allah tidak membutuhkan berbagai versi dari Islam. Jadi anda sendiri yang menciptakan, sedangkan Rasulullah SAW tidak pernah mengajarkan. Coba merenung.  
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...