Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

25 January, 2018

Apa Semua Agama, Dan Semua Pemeluk Agama, Sama Di Mata Tuhan?

[Komentar]: Kita semua sama dimata Tuhan. Jangan merasa lebih agamawi sehingga merasa layak melecehkan agama lain.

[Gene]: Tidak mungkin "Kita semua sama dimata Tuhan". Kalau itu benar, berarti setiap Nabi baru yang diutus oleh Allah dari Adam sampai Muhammad hanya buang2 waktu saja menyampaikan “kebenaran”, karena Tuhan cuek saja kita ikuti agama dan aturan yang mana. Betul? Apakah Tuhan dan para Nabi hanya iseng saja memberikan agama? Atau apakah ada agama yang sah dan agama yang tidak sah di mata Tuhan? Silahkan pilih. Tidak mungkin kedua pendapat itu benar. Satu pasti benar, dan yang lain pasti salah.

85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
(QS. Ali Imron 3:85)
[Ayat ini mirip dengan 3:19 - agama yg diridhoi di sisi Allah hanya Islam.]

Persatuan tidak berasal dari pengakuan atas agama yang salah dan tidak sah. Ketika orang Muslim menyatakan agama di luar Islam tidak sah, maka itu bukan keputusan kita sendiri, tapi keputusan Allah SWT. Jadi kita taat sama keputusan Allah itu, karena kita tidak berani menentukan sendiri. Dan persatuan didapatkan ketika kita ramah dan baik hati terhadap orang beda agama, walaupun pada dasarnya orang beda agama itu cuek pada Tuhan, dan ciptakan agama sendiri (dan mereka mengetahui hal itu, tapi tidak mau mengaku).

Mereka tidak peduli pada semua Nabi yang diutus dari Tuhan dalam kebenaran, tidak peduli apakah agama mereka dinilai sah atau tidak sah di mata Tuhan, dan hanya kebiasaan dan perasaan hati saja yang membimbing keputusan mereka untuk tetap pada agama itu. Mereka tidak berani bertanya kepada Tuhan tentang agama mana yang Dia terima, dan mohon petunjuk kepada agama yang benar dan diakui oleh Dia. Kalau mereka berani berdoa begitu kepada Tuhan, dan mohon Tuhan bawa mereka ke agama yang benar, maka mereka akan pindah agama dan masuk Islam karena Allah akan berikan petunjuk kepadanya. Tapi mereka tidak peduli pada pendapat Tuhan. Hanya pendapat mereka sendiri yang diagungkan.

170. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk?"'
(QS. Al-Baqarah 2:170)

Kita yang Muslim tahu pemeluk agama itu salah, tapi kita biarkan mereka menjalankan agama mereka, dan berikan perlindungan kepada mereka, walaupun tidak setuju dengan mereka. Persatuan berasal dari pengakuan hak mereka untuk berbeda agama, bukan dari pengakuan palsu bahwa semua agama sama dan semua pemeluk agama sama di mata Tuhan. Kalau seandainya semua agama dan semua pemeluk agama “SAMA” di mata Tuhan, maka Tuhan Sendiri dan para Nabi-Nya yang pertama kali bicara begitu, agar jelas.

Ternyata Tuhan dan para Nabi tidak pernah menyatakan demikian. Hanya manusia saja yang berani, karena tidak suka kalau agama yang mereka rekayasa sendiri dilawan oleh kebenaran dari Tuhan dalam bentuk agama Islam yang sah. Silahkan berpikir secara dalam, dengan menggunakan akal yang Tuhan berikan kepada anda, kalau berani mencari kebenaran dari Tuhan. Atau silahkan ikuti pendapat anda sendiri kalau tidak peduli pada pendapat Tuhan. Itu hak anda sebagai manusia. Dan nanti di akhirat, Allah akan memisahkan antara pemeluk agama yang sah, dan tidak sah. Itu hak Dia sebagai Tuhan yang menciptakan manusia.
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
-Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...