Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

26 January, 2018

Tetangga Kaget, Pelajar Pembunuh Driver Online Dikenal Alim dan Sopan

Berapa kali kita harus membaca berita dengan informasi yang sama? Apa mungkin ini memang menjadi ciri khasnya rakyat Indonesia pada umumnya? Alim, sopan, ramah, baik hati dan patuh… sebelum membunuh orang lain! Sudah berapa kali ada berita dengan informasi yang persis sama, dari seluruh negara? Tetangga, guru, rekan kerja, bahkan keluarga kandung sendiri selalu mengaku “kaget” dan “tidak menyangka”. Pelaku selalu dikatakan ramah, sopan, baik hati, dan semua orang kaget pelaku bisa menjadi pembunuh.

Mungkin itu harus diakui sebagai ciri khasnya pembunuh di Indonesia. Rata-rata memang ramah, sopan, dan baik hati, sampai tiba2 membunuh. Ada kasus pembunuhan anak remaja terhadap remaja lain, pria dewasa terhadap anak, suami terhadap isteri, ibu terhadap anak, anak terhadap orang tua, dan seterusnya. Dengan setiap kasus baru, semua orang yang kenal pelaku memberikan komentar yang persis sama bahwa pelaku terkenal sopan dsb. Hampir tidak pernah ada yang mengatakan, “Dia memang terkenal jahat dan kejam. Tidak heran dia menjadi pembunuh.”

Mungkin perlu terjadi introspeksi nasional. Mungkin perlu diakui bahwa negara ini penuh dengan orang yang pakai topeng senyuman manis sehari-hari, dan isi hatinya tidak bisa diketahui, sampai orang itu bertindak, dan terbukti dia punya hati yang jahat. Siapa yang bisa memperbaiki isi hati rakyat, kalau rakyat sendiri sibuk pasang topeng dan identitas palsu, karena diwajibkan “sopan” dan “baik hati” dalam negara yg dibanggakan beradat timur ini?
-Gene Netto

Tetangga Kaget, Pelajar Pembunuh Driver Online Dikenal Alim dan Sopan
Rabu, 24 Jan 2018 | editor : Sari Hardiyanto, JawaPos.com - IBR, pelajar SMK di Kota Semarang yang dicokok petugas kepolisian Polrestabes Semarang akibat menggorok leher pengemudi taksi online, dikenal sebagai anak yang alim, sopan, ramah dan patuh terhadap orang tua.

2 comments:

  1. Salam gene..
    Baru kemarin saya membaca tentang anda dan tulisan anda, karena saya sendiri posisinya tidak tinggal di Indonesia tapi sudah lebih dari 10 tahun tinggal di negara arab, bukan sbg tkw tapi menikah dan tinggal di sana.
    Saya kaget dan bangga juga ada seseorang yang bukan wni tapi perduli dan sangat kritis dengan kondisi bangsa ini.
    Sebenarnya sebagai orang indonesia, saya juga kecewa dengan kondisi negara ini terutama masalah moral bangsa.
    Anda begitu kritis dan tegas, dan saya pribadi sangat bangga dan berterima kasih atas keberanian anda untuk mengungkapkan tentang itu semua. Negara Indonesia membutuhkan orang orang seperti anda yang berkata jujur apa adanya tanpa memakai topeng kemunafikan (pura pura manis dan baik) dan mengajak atas perubahan bangsa Indonesia dengan nyata.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih banyak. Memang bukan tugas yang mudah. Kebanyakan orang di sini bersikap pasif, dan menunggu "orang lain" melakukan perubahan yang baik. Jadi cara berpikir itu yang perlu diubah.

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...