Assalamu'alaikum wr.wb.,
Lihat video di sini, di WikiLeaks (seperti Wikipedia, tetapi untuk tampung informasi “bocoran” = Leaks)
Collateral Murder
http://www.collateralmurder.com/
Pada 5 April, 2010, situs WikiLeaks menyiarkan video mengenai serangan tentara Amerika yang menggunakan helikopter Apache di Baghdad. Serangan ini terjadi pada tahun 2007, dan sampai dengan kemarin, ditutupi terus oleh tentara Amerika. Semua korban kelihatan sebagai orang sipil, dan 2 dari mereka adalah wartawan Reuters. Salah satunya membawa kamera dengan lensa panjang, yang diduga sebagai senjata oleh krew helikopter.
Walaupun tidak diancam, dan bisa melihat orang2 itu sedang berkumpul saja di jalan, krew helikopter minta izin untuk menembak para “pemberontak yang diduga sedang membawa senjata AK-47, dan granat berpeluncur roket (rocket propelled grenade, RPG).
Setelah dapat izin, mereka langsung menembak semua orang sipil tersebut, sektiar 10-15 orang.
Setelah sudah selesai menembak beberapa kali, ada mobil yang datang untuk menyelamatkan korban. Ternyata, ini hanya warga setempat yang sedang lewat dan mau berusaha untuk menyelamatkan orang yang terluka. Bapak itu membawa dua anak di jok depan.
Melihat kedatangan “pemberontak” baru, yang mau selamatkan pemberontak yang sudah ditembak, krew helicopter minta izin untuk menembak mereka juga. Izin diberikan. Mobil itu juga ditembak, walaupun juga tidak mengancam atau menembak helikopter.
Lewat beberapa minit, prajurit Amerika datang naik mobil. Mereka tidak menemukan pemberontak yang membawa senjata, melainkan banyak warga sipil yang sudah mati, dan dua anak kecil yang luka-luka. Kedua anak itu dibawa lari ke mobil Amerika. Niat awalnya mau bawa mereka ke RS di markas Amerika, untuk dapat perawatan terbaik di Baghdad. Tetapi perwira yang lebih senior suruh prajurit itu berikan anak2 tersebut ke polisi Iraq saja, supaya dibawa ke RS biasa di Baghdad (dan oleh karena itu, lebih besar kemungkinan mereka akan mati juga seperti bapak mereka).
Serangan ini terjadi pada tahun 2007, dan baru saja bisa diketahui yang sebenarnya karena selama ini berita ini ditutupi oleh tentara dan pemerintah Amerika. Tetapi seorang prajurit Amerika bocorkan video ini kepada WikiLeaks, dan mereka langsung sebarkan dan simpan di website mereka.
Reuters sudah menuntut penyelidikan sejak 2007, untuk dapat penjelasan kenapa wartawan mereka ditembak oleh Amerika. Tetapi pernyataan pers dari tentara Amerika mengatakan tidak ada orang sipil yang dibunuh. Hanya para pemberontak. Tidak diketahui bagaimana caranya wartawan Reuters bisa dibunuh, dan juga tidak diketahui bagaimana anak sipil bisa dibunuh.
Begitulah pernyataan Amerika. Salah satu komentator berita di Amerika mengatakan prajurit itu seolah-olah main “video game”, jadi tidak terasa bagi mereka bahwa ada korban jiwa manusia. Mereka semangat untuk membunuh siapa saja yang berkumpul di jalan raya dengan “benda” mencurigakan di dalam tangannya. Tidak perlu diancam. Tembak saja dulu.
Silahkan menyimak videonya.
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(299)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(52)
indonesia
(570)
islam
(556)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(357)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(8)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(503)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(34)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(178)
Sejarah
(5)
sekolah
(79)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Hhmmm ... lagi2 kejahatan si america yang bego dan kejam. Saking bego dan kejam, video game disamain ama orang. Gila.
ReplyDeleteSaya bukannya merasa benci atau mengajak orang untuk benci tapi heran dan kasian saja kalo melihat orang indonesia yg begitu terpesona dan bertindak berlebihan terhadap bule2 kafir.
Sungguh tidak penting dan tidak ada manfaatnya.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete