Kompas - Jumat, 10 Desember
JEDDAH, KOMPAS.com - Para diplomat AS, dalam kawat
diplomatik yang dibocorkan WikiLeaks, menggambarkan dunia seks, narkoba dan
rock'n'roll di balik kasalehan formal kerajaan Arab Saudi. Para pejabat
Konsulat AS di Jeddah menggambarkan sebuah pesta Halloween bawah tanah, yang
digelar tahun lalu oleh seorang anggota keluarga kerajaan, yang menabrak semua
tabu di negara Islam itu. Minuman keras dan para pelacur hadir dalam jumlah
berlimpah, demikian menurut bocoran itu, di balik pintu gerbang vila yang
dijaga ketat.
Pesta tersebut digelar oleh seorang pangeran kaya dari
keluarga besar Al-Thunayan. Para diplomat itu mengatakan identitasnya harus
dirahasiakan. "Alkohol, meskipun sangat dilarang oleh hukum dan pabean
Saudi, sangat berlimpah di bar pesta itu dengan koleksi yang lengkap. Bartender
Filipina yang disewa menyajikan koktail sadiqi, sebuah minuman keras buatan
lokal," kata kawat itu sebagaimana dilasir The Guardian. "Juga
diketahui dari mulut ke mulut bahwa sejumlah tamu (pada pesta itu) pada kenyataan
adalah 'gadis panggilan', sesuatu yang tidak biasa untuk pesta semacam itu.
Kiriman informasi dari para diplomat AS itu,
ditandatangani oleh konsul AS di Jeddah, Martin Quinn, yang menambahkan,
"Meski tidak menyaksikan langsung peristiwa tersebut, kokain dan hashishsh
(ganja) digunakan secara umum dalam lingkungan sosial semacam itu."
Pesta bawah tanah sedang "berkembang dan
berdenyut" di Arab Saudi berkat perlindungan dari kerajaan Saudi, kata
kawat itu. Namun pesta semacam itu hanya tersedia di balik pintu tertutup dan
untuk orang yang sangat kaya. Terdapat sedikitnya 10.000 pangeran di kerajaan
itu. Beberapa masih merupakan keturunan langsung Raja Abdul Aziz, sementara
yang lain berasal dari cabang keluarga yang tidak langsung.
Para diplomat yang hadir dalam pesta itu melaporkan,
lebih dari 150 pria dan perempuan Saudi, sebagian besar berusia 20-an dan 30-an
tahun, hadir dalam pesta tersebut. Perlindungan dari kerajaan berarti kecemasan
akan diserga polisi agama menjadi tidak mungkin. Orang-orang yang masuk
dikontrol melalui daftar tamu yang ketat. "Adegannya mirip sebuah klub
malam di manapun di luar kerajaan itu: banyak alkohol, pasangan muda yang
menari-nari, seorang DJ di turntable dan semua orang berdandan."
Bocoran itu mengatakan, rak di bar tempat pesta itu
menampilkan jenis-jenis minuman keras terkenal.
Para diplomat itu juga mencoba menjelaskan mengapa sang
tuan rumah begitu lengket dengan pengawal Nigeria, beberapa di antaranya
berjaga-jaga di pintu. "Sebagian besar pasukan keamanan sang pangeran
adalah laki-laki muda Nigeria. Merupakan praktek yang umum di kalangan para
pangeran Saudi untuk tumbuh bersama para pengawal yang disewa dari Nigeria atau
negara-negara Afrika lainnya yang berusia muda, (seusia dengan para pangeran
itu) dan akan tetap bersama dengan pangeran tersebut hingga dewasa. Waktu
bersama yang lama menciptakan ikatan kesetiaan yang intens"
Seorang pemuda Saudi mengatakan kepada diplomat itu bahwa
pesta besar merupakan tren baru. Hingga beberapa tahun lalu, katanya,
kegiatan akhir pekan hanya berupa "kencan" dalam kelompok-kelompok
kecil yang bertemu di dalam rumah orang kaya. Menurut bocaran itu, beberapa
rumah mewah di Jeddah memiliki basement bar, diskotik dan klub.
Assalamu'alaikum wr wb.
ReplyDeleteBerita ini membuat saya shock,
Betapa berat jadi manusia,
fenomena yang terjadi, kemiskinan dekat dengan kekufuran, diberi mie instan langsung murtad, sedang kekayaan berlebihan juga dekat dengan kufur nikmat.
"Ya Allah, jika sesuatu itu baik untukku duniaku dan akhiratku maka dekatkanlah kepadaku, tetapi jika sesuatu itu tidak baik untukku dan akhiratku, maka jauhkanlah dariku sejauh-jauhnya meskipun aku amat menyukainya."
Wassalamu'alaikum wr wb.
Ya kalau memang begitu kenyataannya, ini adalah maksiat yang nyata dan harus ditegakkan hukum atau mungkin ini hanya fitnah belaka, wallahu a'lam.
ReplyDeletesemoga para pemimpin di saudi arabia diberi petunjuk agar kembali kejalan yang lurus, menegakkan hukum sesuai syariat kepada siapapun dan kepada ulama salafy dengan tidak putus-putusnya selalu memberikan nasehat kepada para pemimpin di negara tersebut agar selalu menjalankan pemerintahan dengan baik, amin.
Menanggapi berita seperti ini yang harus lakukan pertama kali adalah meneliti sumber berita Karena Islam mengajarkan kepada pemeluknya agar menyaring ( tabayun/klarifikasi) atas berita yang datangnya dari orang munafik.
ReplyDeleteBerita di atas boleh jadi benar dan bisa jadi salah, wallohua'lam Bissowab.
nenghaji
Kita Beribadah Karena Alloh Subhanahu Wata A'la dan I'tiba kepada Rosululloh Solollohu A'laihi Wasallam tentunya dengan Ilmu, jadi mo Raja siapa ke..?.ya itulah manusia, semoga Alloh selalu membimbing kita u tetap Istiqomah di Atas Sirotol Mustakim, mengenai berita tersebut bisa Iya ? bisa Tidak? jika Iya... semoga Alloh memberikan petunjuk kepada yg berlaku maksiat sebelum Ajal datang menjemput. Jika tidak jadi Ibroh u kita
ReplyDeleteWallohu A'lam
Firman
bertabayyun jangan cm krn mereka arab, atau berita dr org munafik yg ingin menjatuhkan arab, toh pada kenyataannya--hingga kita bisa tahu kenapa para nabi di lahirkan di tanah arab---inilah sisi jahiliyah nya
ReplyDeleteSyukur juga kalau akhirnya tunisia yang termasuk negara arab itu rezimnya tumbang, karena kenyataan yg menyedihkan dr negara semenanjung arab, dengan kediktaroranny, semoga mesir menyusul.. itu doa saya.
Tapi ga bisa menyalahkan sistem syariah islam yg diterapkan disana, lebih krn kultur bangsa arab juga kita tahu seperti apa.
Kalau berita itu dr kaum munafik, herannya kenapa banyak beredar di semua situs islam yg independen,jangan terlalu mengeneralisir semua jurnalis dengan tulisan seperti itu.
ttg ke bobrokan pangeran2 arab, dr kasus asusila dan pembunuhan.sudah terlalu banyak saya baca, meneliti kebenaran beritanya. Dan pemberitaannya itu mendekati kebenaran. Wawlohualam.
.
sepertinya semangat islam diakhir jaman tercerabut dr tanah arab dan mulai bersinar di barat.
kalau teman saya yang lama studi di tanah arab cm komen seperi ini: ada 2 tipe bangsa arab:
jika dia baik, baiknyaaaaaaaaaa seperti seorg nabi, jika dia jahat, jahatttttttttnya seperti fir'aun.
Fakta ini sebenarnya sudah banyak terungkap media, dan harus diakui itu (kelakuan keluarga raja & pejabat pemerintah saudi) yang membuat citra saudi menjadi negatif. Giliran orang biasa yang berbuat maksiat, dikenai hukuman sesuai syariat Islam, giliran keluarga raja&pejabat yang berbuat maksiat?
ReplyDelete